Pagi hari.
Tok.....
Tok.....
Tok.....
"Masuk lah!!" teriak Ji Yu dari dalam kamar, ia tahu bahwa yang mengetuk pintu adalah pelayan yang kemarin.
Saat pintu di buka, benar saja pelayan wanita yang kemarin mengurus Ji Yu datang membawa nampan.
"Nona, saya membawa kan sarapan, sekaligus ramuan yang kemarin," ujar pelayan Istana memberi tahu Ji Yu.
Ji Yu mengangguk, "Tapi apa Yang Mulia Permaisuri tak melihat mu?" tanya Ji Yu.
Pelayan menggelengkan kepala, dan membantu mengobati luka Ji Yu, setelah selesai pelayan istana pun membantu merias Ji Yu, Ji Yu hanya perlu memilih perhiasan mana yang akan di pakai, sedangkan pelayan istana yang membantu mengenakan.
Ji Yu menatap pelayan yang menyiapkan sarapan untuknya, "Aku akan pergi dengan Yang Mulia, besok tak perlu mengantarkan sarapan lagi, luka ku sudah membaik," ujar Ji Yu.
Pelayan mengangguk, "Baik Nona," ujar sang pelayan dengan sopan.
Ji Yu sambil sarapan menoleh lagi pada pelayan istana, "Dari kemarin kamu hanya berkata seperlunya saja, apa kau tak bosan?" tanya Ji Yu sambil mengunyah sarapan nya.
Pelayan istana hanya tersenyum dan menggeleng kan kepala nya.
"Cek, kenapa kau tak mau bicara, kemarin aku sungguh bosan tak bisa bicara dengan orang-orang," keluh Ji Yu.
"Nona, hamba hanya pelayan yang di tugasnya melayani, dan hamba tidak boleh banyak bicara itu peraturan utama," ujar sang pelayan menjelaskan.
"Itu kau banyak bicara," ujar Ji Yu, lalu minum dan mengelap bibirnya dengan cepat.
Pelayan Istana, " ... "
"Aku sudah selesai, kamu bisa membereskannya," ujar Ji Yu lalu melangkah kan kakinya.
Ji Yu berbalik lagi menatap pelayan istana, yang masih berdiri, "Ngomong- ngomong terimakasih atas bantuan nya," ujar Ji Yu lagi, sambil tersenyum, lalu ia pergi untuk bertemu kakaknya.
Pelayan Istana tersenyum tipis melihat kelakuan Ji Yu, yang makan dengan cepat dan suapan yang besar.
Mata hari bersinar sangat cerah, hingga mulai terasa hangat di tubuh, Kaisar dan Permaisuri berjalan berdampingan, siapa pun yang melihat nya pasti akan merasa iri, Kaisar dan Permaisuri naik kereta khusus untuk mereka, Lang Zi sebagai kusir.
Ji Yu terlihat semakin cantik kesan sebagai pelayan telah hilang dari nya, ia kini terlihat seperti seorang Nona, Ji Yu dan Jian Mu serta Shi Fei naik keret, Jian Luo sebagai kusir.
Sedangkan Jang Li menunggangi kuda bersama dua orang pengawal lainnya, Dua kereta mewah dan tiga pengawal menunggangi kuda masing-masing keluar dari istana.
Rakyat yang melihat kereta Kaisar melewati jalan, mereka bersorak gembira, jarang mereka melihat kereta Kaisar keluar dari Istana, karena Kaisar akan menyamar saat akan keluar dari Istana.
"Ah Zhang, boleh kah aku membuka jendelanya?" tanya Permaisuri.
Kaisar mengangguk, "Lakukan apapun yang Permaisuri ku inginkan," ujar Kaisar tersenyum tipis, tangannya masih melingkar di pinggang permaisuri.
Permaisuri membuka jendela kereta dan menarik tirai, hingga rakyat bisa melihat wajah cantiknya, Permaisuri tersenyum dan melambai lambaikan tanganya dengan elegan, rakyat yang melihat pasti akan menyukai permaisuri.
Para rakyat yang menyangi Kaisar yang bijak mereka berdoa untuk kelanggengan pernikahan Kaisar dan Permaisuri, bahkan Kaisar mendengar rakyatnya ada yang mengucapkan semoga Segera memiliki Putra Mahkota.
Ji Yu yang mendengar hal itu juga tersenyum, "Wow jika Kakak dan Kaisar memiliki anak, anaknya pasti menggemaskan," ujar Ji Yu dengan semangat.
Jian Mu dan Shi Fei hanya mengangguk, mereka mendengar kan para rakyat yang sangat menyangi Kaisar, dan seperti nya Permaisuri pun sama seperti Kaisar di terima rakyat.
Perjalanan sangat lancar tak ada satu pun kereta yang berani menghalangi kereta milik Istana, apa lagi kereta Khusus Kaisar, Kereta telah sampai ke kediaman Liu.
Pelayan pun melapor bahwa kereta milik Kaisar ada di halaman, Nyonya Yun merasa sangat senang dan bergegas menyambut Anaknya.
Saat Nyonya Yun sampai di pintu kediaman, Nyonya Yun melihat pemandangan yang menyejukan mata dan hatinya, Kaisar berdiri dengan gagahnya dan mengulurkan tangan untuk membantu Permaisuri turun dari kereta.
Kaisar berjalan dengan gagahnya dan Permaisuri berjalan dengan anggun, mereka mendekat ke arah Nyonya Yun, "Salam," ujar keduanya lalu Permaisuri memeluk ibunya.
Nyonya Yun menarik tangan Kaisar dan Permaisuri, "Ayo masuk Ibu sudah menunggu kalian datang mengunjungi Ibu, akhirnya kalian datang juga," ujar Nyonya Yun sambil menuntun keduanya masuk ke kediaman Liu.
Ji Yu merasa cemburu melihat hal itu, ia juga menginginkan seorang ibu yang akan menyambutnya jika ia pulang, Ji Yu menggelengkan kepala dan memasang senyum di wajahnya, ia membantu pelayan membawakan hadiah yang Kaisar bawa.
Senyum di wajahnya menutupi kesedihan Ji Yu, "Ada apa dengan ku?" batin Ji Yu.
Para pelayan ikut masuk membawakan hadiah begitu juga pengawal.
Ji Yu melihat Kaisar dan Permaisuri duduk di kursi, dan Nyonya Yun tersenyum bahagia, Ji Yu ikut duduk di kursi yang berbeda bersama yang lainnya, ia tak mau menganggu Nyonya Yun.
Tiba-tiba Nyonya Yun mengedarkan pandangannya, dan menatap Ji Yu, "Yu'er, apa tidak merindukan Ibu?" tanya Nyonya Yun.
Ji Yu nyengir, ia bangun dari duduknya, dan memeluk Nyonya Yun.
Nyonya Yun memeluk Ji Yu dengan penuh kasih sayang, "Pulang lah jika memang merindukan Ibu, Yu'er belum menikah, jadi kapan pun ingin pulang bebas, tak perlu menahan," ujar Nyonya Yun.
Ji Yu meneteskan air mata, "Apa yang aku pikirkan tadi" batin Ji Yu yang tadi berpikir ibunya melupakan keberadaan dirinya.
"Kakak!!!" teriak Qing'er yang baru tahu bahwa Kedua kakanya baru saja datang.
Permaisuri memeluk Qing'er begitu juga Ji Yu, mereka pun bercanda, "Kenapa tubuh mu begitu tinggi?" ujar Ji Yu dengan gemas.
Qing'er hanya tertawa, tubuhnya memang lah tinggi dari, anak yang seumur denganya.
"Bu, kemana ayah?" tanya permaisuri.
"Ayah sedang memeriksa toko, nanti siang pasti pulang," ujar Nyonya Yun.
Feng Yun datang setelah selesai berlatih, "Hem, ternyata Kaisar dan Permaisuri yang datang," ujar Feng Yun menggoda adiknya.
Permaisuri memanyunkan bibirnya, dan Feng Yun mencubit gemas pipi adiknya.
Kaisar Yang melihat hal itu langsung menatap tajam Feng Yun, yang di tatap mengerutkan alisnya, merasa heran dengan sikap Kaisar yang tiba-tiba berubah.
Feng Yun tak peduli, ia menatap Ji Yu, "Yu'er kamu semakin cantik saja," puji Feng Yun.
Ji Yu merasa malu, "Kakak Yun apa kabar?" tanya Ji Yu.
"Seperti yang Yu'er lihat, Kakak baik-baik saja," Feng Yun mengambil sepotong kue yang ada di hadapan Ji Yu lalu memakannya.
"Bu, aku akan pergi bersama Qing'er, untuk mencari kelinci," ujar Feng Yun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Imel Na
Gas thor
2024-03-19
2
Mom Ira
Ji Yu semangat💪
2024-03-18
1