Setelah selesai makan, Ayla langsung pergi ke kamarnya. tetapi malam ini hujan sangat deras sekali disertai petir yag terus bergemuruh. Ayla sangat takut dengan suara petir sehingga dia tak bisa tidur sendirian. Dia sudah mencoba segala cara agar dia bisa memejamkan matanya.
Duar..... ( suara petir menggelegar) membuat jantungnya dagdigdug tak karuan.
"Aaa.... " Ayla teriak sekencang-kencangnya membuat Rakha yang berada di dapur mendengar jeritan tersebut.
"Ayla! " Rakha pun naik ke lantai atas dan memeriksa ke kamar Ayla.
Ceklek
Rakha membuka pintu dan pintu tersebut tidak terkunci
"Ayla kamu kenapa? " tanya Rakha dia mendapati Ayla sedang bersembunyi dibalik selimut. Rakha pun menghampirinya dan duduk disamping Ayla.
"Jangan takut Ayla, saya ada disini. " sambil memeluk Ayla untuk menenangkannya.
"Aku gak bisa tidur dengan suara petir yang terus bersautan seperti Ini. " Cicitnya.
Dan cahaya kilat itu kembali menyambar membuat Ayla refleks memeluk Rakha sambil memejamkan matanya. Moment itu membuat Rakha senyum-senyum sendiri karena dia bisa sedekat itu dengan istri kecilnya.
"Saya akan temani kamu tidur, kamu tenang saja saya tidak akan Macam-macam sama kamu. "
Tak ada pilihan lain, Ayla pun membolehkan Rakha untuk menemaninya dan dia membaringkan tubuhnya disamping Rakha. tak lupa Rakha memakaikan selimut agar Ayla tak kedinginan. Setelah beberapa menit Ayla tertidur juga. Rakha tak tega melihat Ayla sendirian dengan kondisi ketakutan seperti ini, dia mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Ayla dan tidur disampingnya dengan posisi duduk.
Tak terasa mereka akhirnya tidur satu ranjang. lama kelamaaan Rakha yang tertidur sambil duduk pegal dan mengubah posisinya menjadi berbaring. Ayla pun memeluk Rakha dengan erat begitupun juga dengan Rakha.
Malam ini keromantisan mereka dimulai meskipun bukan karena hati.
keesokan harinya...
Ayla bangun karena cahaya matahari sudah memantulkan sinarnya. karena dirasa ada yang memeluknya dengan erat dia membuka matanya dan dilihatlah kearah samping ternyata Rakha sedang tertidur disampingnya.
"Aaaaa..... bapak ngapain disini? " teriak Ayla sambil menendang pantat Rakha.
"Aduh Ayla!! kamu ini jadi cewek kaya preman sih! " Sambil memegangi bokongnya yang ditendang oleh Ayla.
"Bapa udah lupa ya sama perjanjian kita? kenapa melanggar batas? "
"Apa kamu lupa semalam kamu gak bisa tidur gara-gara ada petir? "ucap Rakha. Ayla pun mengingat kejadian semalam dan berpura-pura tak bersalah.
"Hmm.. maaf. " ucapnya singkat.
"Enak saja kamu minta maaf, kamu harus membayar semua ini." ujar Rakha.
"Eh, kenapa bapa jadi hitung-hitungan? mau membalas dengan cara nendang bokong saya balik? "
"Saya meskipun cowok tidak akan kasar dengan perempuan. "
"Terus? "tanya Ayla.
"Saya harus.... "sambil menghampiri Ayla.
Cup... (kecupan mendarat dipipi Ayla) yang membuat Ayla tertegun atas prilaku Rakha.
"Itu hukuman untuk kamu, " sambil berlalu pergi.
Jantung Ayla kini berdetak kencang tak sangka dia akan mendapatkan ciuman dari Guru sekaligus suaminya itu.
"Ih.... Ayla! lho gak boleh baper sama dia! ingat lho itu udah punya pacar dan lho gak bisa khianatin dia! " batin Ayla.
Dia langsung menelpon Riko dan ingin bertemu dengannya. Telpon itu berdering tetapi tidak diangkat oleh Riko.Tak biasanya dia seperti ini. kalaupun dia marah pasti tak akan sampai mengabaikan telpon darinya.
"Hmmm.. Riko, apa kamu marah besar sama aku? "ucapnya sambil memandangi foto yang ada digalerinya.
tok... tok..
(suara ketukan pintu terdengar) dan Ayla langsung bangkit membukakan pintu kamarnya. Dan lagi-lagi Rakha yang muncul.
"Ada apa? "tanya Ayla
"Ayla kamu harus siap-siap sebentar lagi orangtuaku akan kesini. "ucap Rakha.
"Terus aku harus bagaimana? "Ayla bingung harus melakukan apa karena dirumah dia tak pernah mengerjakan pekerjaan.
"Saya akan membantu kamu, nanti kamu turun ke dapur dan berpura-pura memasak, saya akan siapakan bahan-bahan yang ada di dapur. "
"Terus saya minta tolong, kamu rapikan ruang tamu agar mereka tidak berkomentar pada kamu. " ucap nya lagi.
"Kenapa harus saya? bapa kan bisa mengerjakannya. "
"Waktunya tidak akan cukup Ayla, saya harus memasak untuk mereka. kalau kamu bisa memasak saya akan mengerjakan pekerjaan lain. "
Dipikir-pikir daripada tangannya kasar terkena alat dapur lebih baik dia membersihkan ruang tamu saja. itu lebih gampang dan tak menyita waktu banyak.
"Ya sudah, saya akan membereskan ruang tamu. " Ucapnya dengan malas.
Rakha pun tersenyum tipis karena istri kecilnya bisa diajak kompromi meskipun dia tak tahu Ayla bisa mengerjakannya dengan benar atau tidak. Ayla pun pergi keruang tamu dengan membawa sapu dan lap pel.
"Males banget sih, gue gak pernah kerja kaya gini. mana banyak lagi yang harus bersihinnya! " Decak Ayla sambil menyapu lantai.
Rakha pun langsung eksekusi untuk memasak di dapur. kali ini dia akan memasak opor ayam kesukaan mamanya serta tumis kangkung yang simple dan cepat matang.
Mereka melakukan tugas masing-masing walaupun ini pertama kali bagi Ayla tetapi dia tidak gagal mengerjakan pekerjaan rumah.
suara mobil pun terdengar dihalaman rumah mereka. Ayla langsung buru-buru menghampiri Rakha dan memberitahukan bahkan mertuanya sudah sampai.
"Gawat... sudah sampai. "panik Ayla.
"Kamu jangan khawatir, saya sudah membuat bumbu dan mencuci dagingnya tinggal kamu masukin bumbu yang sudah saya haluskan tapi kamu hati-hati nanti saya akan kesini lagi. "ujar Rakha.
Ayla pun mengangguk walau dia tak faham soal masak memasak. ini pertama kali dia menyentuh alat dapur.
Rakha pun menghampiri orangtuanya dan menyuruh mereka untuk masuk dan duduk diruang tamu.
"Rakha, mana Ayla? "tanya Anita soalnya dari tadi menantunya tidak menyambutnya.
"Itu ma,, Ayla sedang memasak. " ujar Rakha.
"Ouh... rajin sekali menantu mama ini." puji Anita.
Sementara Ayla bingung harus melakukan apa dulu untuk memasak ayam nya dia lupa perkataan Rakha yang menyuruhnya tadi.
"Ihh.. ribet amat sih, gue gak bisa masak kaya gini! "
Setelah Rakha menyambut orangtuanya dia bergegas untuk pergi ke dapur melihat istri kecilnya. dan benar saja dia sama sekali tidak mengerjakan apa-apa.
"Ayla.. " ucap Rakha.
Ayla pun menoleh dan dia menghembuskan nafas kasar. Dia tak bisa melakukan apa-apa takut salah dan kena omel mertuanya.
"Saya faham kamu bingung kan? saya akan ajari kamu memasak." Rakha mengambil alih dan Ayla pun memperhatikan gerak gerik yang Rakha lakukan.
Dia kagum dengan kelihaian Rakha ketika memasak. soalnya jarang sekali cowok yang bisa memasak.
"Ayla tolong ambilkan garam disebelah kiri ada kotak bumbu yang bertuliskan garam."Ucap Rakha. Ayla pun langsung menuruti karena itu sangat simple baginya.
Rakha pun memasukan bumbu lalu menumisnya setelah itu dia menambahkan bumbu dan juga kara cair setelah mendidih dia masukan ayam yang sudah dibersihkan tadi dan langsung menutupnya dengan tutup panci dan tunggu ayamnya matang secara sempurna.
"Ayla kamu bisa memotong sayur kangkung? saya ajarkan. " Rakha dengan telaten mengajari Ayla bagaimana memotong kangkung dengan benar. Ayla pun mengikutinya dan dia langsung bisa yang membuat wajahnya bahagia karena dia belum pernah melakukan ini selama tinggal dengan orangtuanya.
Rakha pun mengiris bawang merah, bawang putih serta cabai untuk bumbunya.
Setelah selesai memotong kangkung. Ayla diajarkan menumis dia pun agak takut mendekati wajan tetapi Rakha mengajarkannya dengab hati-hati. Sehingga Ayla sedikit-sedikit berani menyentuh alat masak.
"Kamu tidak boleh tegang,cukup rileks saja. dan memasak ini pastikan apinya jangan terlalu besar. kamu bisa mengatur nya dengan menekan tombol ini. " Ucap Rakha sambil menunjukkan tombol yang harus digunakan.
Ayla pun mengerti dan faham dia langsung tertantang untuk melakukannya sendiri.
"Terus apa lagi setelah ini? "tanya Ayla.
"Setelah kangkungnya dicuci bersih, kamu masukkan kedalam wajan tadi dan beri air sedikit supaya cepat lembek setelah itu kamu bisa kasih bumbu."
Ayla pun melakukan apa yang Rakha katakan. tetapi dia masih ragu-ragu apakah rasanya akan enak atau tidak.
"Saya cicipi ya. "ucap Rakha dengan mengambil sedikit air bumbu tumis kangkung tadi.
pas dirasa dimulut ternyata asin sekali. lalu Rakha menambahkan gula agar menyeimbangkan Asinnya.
Anita pun diam-diam memperhatikan anak dan menantunya. Dia bahagia melihat hubungan mereka walalupun pernikahan mereka karena dijodohkan.
"Hmmm.. " dehem Anita menyaksikan mereka berdua.
Ayla dan Rakha pun menoleh dan dengan cepat Ayla menghampiri dan mencium tangan mertuanya.
"Kayaknya mama salah waktu nih, melihat kalian berdua yang asik memasak. " sindir Anita.
"Enggak ko maa...tadi Mas Rakha membantu Ayla saja agar masakannya bisa cepat dihidangkan. " tuturnya karena dia malu kalau mengatakan dia tidak bisa memasak dan diajari oleh Rakha.
"Ya udah... mama bantu ya, "
"Gak usah ma,, sebentar lagi masakannya matang kok. "ujar Rakha.
"Hmmm ya udah... kalau begitu mama tunggu kalian di meja makan ya, sambil mama siapin piringnya. "
"Iya ma. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments