BAB 20

...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️...

Angelista berjalan menuju kamar tersebut, ia melihat anaknya tidur dengan pulas. Angelista tersenyum dan mencium kening Almer. Ia sangat senang karena mertuanya sangat baik kepada anaknya, Almer ditidurkan dan diselimuti.

Setelah memastikan Almer tidur dengan pulas, Angelista keluar dari kamar dan duduk di sofa bersama suaminya dan mertuanya.

"Kamu besok jadi pergi ke luar negeri?" tanya Lena.

"Jadi Ma." Angguk Angelista.

"Jadi gimana Almer? Tetap tinggal apa kamu bawa?" tanya Lena pura-pura perhatian.

"Aku tinggal aja Ma ya, lagian susah juga bawa anak kecil nggak ada yang jagain, soalnya banyak banget yang harus urus. Aku mau pindahin usaha butik ku ke sini aja, bawa Almer nanti agak sedikit repot," ucap Angelista.

"Baiklah kalau gitu, tapi … beri Mama uang ya buat beli kebutuhan Almer," pinta Lena.

Angelista tertegun, baru tadi siang ia berikan yang 7 juta, sekarang malah minta lagi.

"Tapi tadi siang kan aku udah kasih Mama 7 juta," ucap Angelista.

"Iya, tapi kan itu uang kamu beri untuk Mama buat beli barang, itu aja kurang 3 juta lagi. Jadi Mama minta uang ya untuk kebutuhan Almer," ucap Lena.

Angelista terdiam sejenak, mengingat Lena sudah sangat baik dengan anaknya ia terpaksa membuka dompetnya dan memberikan uang 2 juta untuk Lena.

"Jamu pergi berapa hari?" tanya Lena menerima uang tersebut.

"Nggak tahu Ma, soalnya aku harus mengurus untuk membawa ke sini, sedikit agak lebih lama," ucap Angelista.

"Kalo kamu pergi agak lama uang segini ya mana cukup," ucap Lena dengan wajah manyun.

"Iya, nanti kalo udah sampai di sana aku TF buat Mama sisanya ya," ucap Angelista mencoba tersenyum.

"Nah gitu donk, Mama jaga Almer juga semangat. Mana Mama udah tua, kalo nggak ada tunjangan begini ya mana sanggup Mama. Jadi tolong mengertilah Mama ya Sayang," ucap Lena menepuk pundak Angelista.

"Iya Ma." Angguk Angelista.

☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️

Keesokan harinya.

Karena Geana terbiasa bangun pagi, ia seluruh terbangun. Tapi meskipun begitu, ia sengaja bermasalah-malasan untuk bangun.

Meskipun matanya terpejam, ia mendengar suara kendaraan yang lewat meskipun sangat jauh dari rumahnya.

"Mas, ingat ya, saat aku pergi Mas jangan dekat sama Geana ya, nanti aku cemburu lho. Lagian nan aku perginya juga nggak lama-lama amat," ucap Angelista melingkarkan tangannya di leher Bion.

"Iya, nggak kok. Lagian Mas udah dapat jatah tadi malam," ucap Bion.

"Mas nggak ada niat buat cerai Geana apa? Masa satu rumah sama istri pertama. Lagian Mama juga nggak suka sama Geana dan anak-anaknya," ucap Angelista manyun.

"Iya akan Mas urus nanti setelah ada uang ya," ucap Bion.

"Ya udah, nanti pas aku pulang dari luar negeri kalo penjual ku laris aku kasih kamu uang buat urus perceraian dengan dia. Lama-lama eneg juga aku lihat dia," ucap Angelista.

"Iya." angguk Bion.

Tin tin!

Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah.

"Ya udah, taksinya udah sampai. Cepat berangkat nanti kamu ketinggalan pesawat, Mas juga mau berangkat kerja," ucap Bion.

"Ya udah Mas, aku pergi dulu ya," ucap Angelista. Bion mencium kening Angelista dan Angelista pun masuk ke dalam taksi meskipun ia tak rela berpisah dengan Bion.

Angelista pun masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju bandara.

Saat Bion balik badan, ternyata Geana sudah ada di belakang Bion membuat Bion kaget.

"Kamu …."

"Kau ingin menceraikan ku bukan?" tanya Geana dengan tatapan tajam.

"Lalu kau mau apa?"

"Kalau kau ingin menceraikan ku, kau harus tanggung jawab kepada anak-anak mu. Kau bercerai dengan ku tapi kau tidak bisa memutus hubungan dengan anak-anak mu, aku pergi kau urus anak-anak mu," ucap Geana geram.

Bion terdiam, bagaimana ia bisa mengurus 2 anak cacat itu, Mamanya tidak akan mau mengurus apa lagi Angelista.

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***