BAB 15

...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

"Mas, masa ini kamar kita? Nggak ada yang bagus lagi Mas?" tanya Angelista sedikit tidak senang melihat kamar yang kosong melompong.

"Ya mau gimana lagi? Cuma ini kamar yang tersisa," ucap Bion.

"Ngapain pusing coba, kan tinggal beli aja semua peralatan untuk kamar kalian, berkorban sedikit demi tidur nyaman kan nggak masalah," sahut Geana yang dari dapur ingin masuk ke dalam kamarnya, ia berhenti karena melihat Bion dan Angelista berada di pintu kamar yang bersebelahan dengannya.

Bion diam saja saat mendengar penuturan Geana. Ia juga tak punya uang saat ini untuk mengisi kamar kosong. Ya berharap pada Angelista kalau pun dia mau.

"Kita pakai kamar Mas yang lama aja," ucap Angelista melihat ke arah Geana tajam.

"Yakin mau kamar ini? Kamu tau nggak anak-anak ku pupnya sembarangan, kalo kamu mau silakan ambil kamar ini, tapi ya gitu deh, baunya sangat menyengat, semoga saja kamu tahan mencium baunya. Aku juga mau pindah kamar rencananya mau cari yang agak bersih. Aku dengan senang hati kalau mau pindah kamar dan apa lagi bantuin ngangkatin barang-barang ku," ucap Geana tersenyum.

Angelista langsung mual dan merasa jijik.

"Iww, Ya udah deh, pake duit ku dulu aja, tapi nanti kamu ganti ya," ucap Angelista menatap Bion dengan wajah tidak senang.

"Iya Sayang." Angguk Bion senyum terpaksa.

Dilihat bagaimanapun Bion emang pelit, masalah uang ia lebih condong ke Mama dia.

"Ya udah, kamu pergi beli peralatan kamar, aku capek banget mau istirahat," ucap Angelista membuka dompetnya dan mengeluarkan sejumlah uang.

Angelista memberikan sejumlah uang itu kepada Bion, Bion menerima uang tersebut dan ia pun beranjak dari tempat ia berdiri.

"Heh kasihan, baru sehari jadi suami malah kena suruh," ucap Geana mengejek.

☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️

Ke esokkan harinya, Geana sengaja bangun lambat, selama ini ia belum pernah tidur dengan nyenyak. Biasanya pagi-pagi harus bangun buat sarapan sisanya untuk mengurus rumah dan lain-lain sebagainya.

Dari dapur terdengar suara orang sedang memasak. Meskipun sudah bangun, Geana enggan untuk bangun. Ia ingin tidur lebih lama lagi.

"Hm … wangi sekali masakannya," ucap Bion memeluk Angelista dari belakang.

Padahal yang di masak oleh Angelista hanya nasi goreng biasa. Selama ini Geana sering memasak makanan enak tidak pernah mendapatkan pujian, makan ya tinggal makan aja.

Setelah mereka makan, Bion pamit untuk pergi kerja. Kini tinggal Angelista duduk di sofa sambil melihat rumah itu sekeliling. Entah apa yang ia pikirkan.

Terdengar suara Lena dan Almer masuk ke dalam rumah tersebut.

"Eh Sayang," ucap Angelista datang menyambut kedatangan anak dan mertuanya.

"Gimana Ma rewel nggak Almer sama Mama?" tanya Angelista.

"Dia nggak rewel kok. Mama malah senang kalo dia dekat sama Mama, cuma ya … Mama butuh uang lah buat urus Almer," ucap Lena.

"Iya, nanti aku kasih Mama uang. Aku juga minta jaga Almer besok ya, karena aku mau ke luar negeri untuk urus usaha aku itu," ucap Angelista.

"Enggak masalah kok, kamu tinggal aja Almer sama Mama, pasti akan Mama jaga dengan baik. Tapi Mama minta 10 juta donk buat beli barang yang sudah lama Mama inginkan," ucap Lena.

Angelista tertegun mendengar jumlah uang yang cukup banyak itu, baru saja 1 hari ia sudah mengeluarkan uang sangat banyak, ini mertuanya malah minta uang lagi.

"Mama rasa cuma kamu yang bisa mewujudkannya, anak dan menantu Mama yang lain tidak bisa memberikan barang itu, Mama udah lama banget pengen, hanya saja takut setelah Mama tiada, Mama nggak bisa beli barang itu lagi." rayu maut Lena ditambah dengan Mimik wajah yang menyedihkan.

Tiba-tiba saja Angelista merasa iba, ia pun pergi ke kamarnya untuk mengambil uang.

Geana merasa semua nyawanya terkumpul, Geana pun keluar dari kamar untuk mencari makanan karena perutnya sudah merasa lapar. Lagian Zeco sudah bangun dan pasti ia juga lapar.

Selama ini Geana sangat jarang makan, hingga sering telat makan membuat selera jadi berkurang.

Memang sepertinya selera makan terganggu karena banyak pikiran, tapi setelah ia berjanji tidak akan memikirkan masalah ini lagi membuat ia pagi-pagi sudah lapar.

Geana berjalan menuju ke dapur dan melihat sekilas ke arah Lena yang terlihat sayang dengan Almer, entah beneran sayang atau hanya memanfaatkan Mamanya saja.

"Heh! Dasar menantu pemalas, jam segini baru bangun. Hanya tunggu waktu saja kamu di tendang Bion," ucap Lena ketus.

...☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...

Terpopuler

Comments

Kartini Kartini

Kartini Kartini

haha gak tau aja bahwa geana juga lagi berusaha kumpulin uang

2024-04-23

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒋𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒌𝒐𝒌

2024-04-30

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Ngak tau siapa yg salah

2024-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!