BAB 10

...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️...

Saat itulah akhirnya Albezro menduda. Ia akhirnya membangun perusahaan lebih besar lagi, ia bekerja dan terus bekerja memutar otak bagaimana agar perusahaannya me jadi besar.

3 tahun berlalu begitu saja, akhirnya perusahaannya menjadi besar, kalau itu ia bertemu dengan seorang anak kecil dan ternyata anak itu adalah anak mantan istrinya bersama pria itu.

Mulai saat itu, ia melupakan masa lalunya dan lebih fokus dengan perusahaan, hingga akhirnya ia pun di angkat menjadi direktur rumah sakit.

"Yuda, bawakan piring ini ke dapur," pinta Albezro.

"Baik Tuan." Yuda bergegas mengambil piring di depan Zeco dan ia terkejut karena melihat kaki Zeco yang tidak seperti anak normal.

Tapi ia diam saja dan mengambil piring itu lalu membawanya ke dapur.

"Ayo, kamu mau main apa?" tanya Albezro mengangkat Zeco ke lantai dan memberikan semua mainan itu.

"Maacih Papa," ucap Zeco amat senang.

"Ya udah kamu main ya, Papa ada pekerjaan," ucap Albezro.

Zeco mengangguk dan ia bermain sendiri.

Albezro mengambil laptop dan ia bekerja di samping Zeco yang sedang bermain.

Sedangkan saat ini Geana tidak bisa tidur, karena memikirkan Zeco. Bagaimana tiba-tiba Zeco merengek dan berbuat keributan di sana yang membuat pria itu marah. Apa anaknya akan baik-baik saja atau jangan-jangan ia juga ikut di marahi.

"Zeco, jangan bikin Mama khawatir donk," ucap Geana berharap semoga anaknya secepatnya kembali.

☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️

Ke esokkan harinya.

Geana berdiri di depan pintu berharap secepatnya ia melihat Zeco datang.

"Oke, kita sudah sampai," ucap Albezro memberhentikan mobilnya di parkir rumah sakit.

Albezro pun mengendong Zeco masuk ke dalam rumah sakit.

Dari jauh, ia melihat seorang wanita yang mondar mandir karena khawatir. Geana melihat Albezro yang masih di ujung sana ia langsung berlari.

"Maafkan saya Direktur, maaf kan anak saya," ucap Geana yang langsung membungkukkan badannya, ia harus minta maaf sebelum ia mendapatkan amarah dari pria itu.

"Kenapa minta maaf, Anda kan tidak bersalah," ucap Albezro.

"Maaf untuk anak saya," ucap Geana.

"Tidak, dia sangat baik dan penurut, kapan-kapan aku bisa main bersama dengannya lagi," ucap Albezro.

"Eh."

"Kembali sama Mama kamu ya, lain kali Papa akan datang melihatmu," ucap Albezro.

"Iya." Angguk Zeco.

Albezro pun memberikan Zeco kepala Geana dan ia pun mengambilnya.

"Bagaimana keadaan anak ibuk yang satu lagi?" Tanya Albezro.

"Panasnya sudah mendingan," jawab Geana menundukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu, semoga anaknya cepat sembuh ya," ucap Albezro.

"Terima kasih Direktur."

"Baiklah, saya permisi dulu," ucap Albezro berpamitan.

"Iya Direktur." Angguk Geana.

Geana berlarian membawa Zeco masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Zeco tadi malam nggak nakal kan Sayang?" tanya Geana menatap mata Zeco dalam.

"Enggak, ada ainan anyak," ucapnya terbata-bata.

"Oh Om itu beli mainan yang banyak untuk Zeco?" tanya Geana.

"Iya, Papa ainan anyak."

"Dia bukan Papa Zeco, dia Oom lho, bukan Papa ya Sayang," ajar Geana.

"Enggak, Papa, ukan Oom," ucap Zeco bersikeras.

Geana menepuk keningnya, mau iya sebutkan berapa kali pun Zeco tetap saja bersikeras jika itu Papanya.

"Ya udah Papa ya Papa ajalah. Moga aja kita nggak ketemu dia lagi," ucap Geana berharap. Mau bagaimana pun takutnya pria itu sudah punya istri, takutnya ia di Katai penggoda.

Hidupnya sudah cukup sulit bersama Bion, semoga saja tidak ada masalah yang timbul lagi.

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

Beberapa hari kemudian, Zeky dinyatakan sehat dan ia dibolehkan pulang. Pria itu tidak ada datang lagi ke rumah sakit, untuk melihat Zeco.

Ya, seharusnya memang begitu, Geana juga merasa tidak nyaman karena ada orang asing.

"Buk, karena hari ini anak Zeky boleh pulang langsung ke kasir ya," ucap perawat itu mengingatkan.

"Iya Sus," jawab Geana mengangguk.

Suster itu pun keluar dari ruangan Geana dan menutup pintu kamar. Geana menarik nafas dan duduk di sisi ranjang, uang yang ada di tangannya sisa penjual ponsel itu mana cukup untuk bayar ruang sakit.

Apa ia harus pulang dulu minta uang kepada Bion? Geana menggeleng kepala, ia pergi bertanya dulu di kasur berapa yang harus ia bayar lalu mencarikan sisanya.

Geana meminta perawat untuk menjaga anaknya sebentar.

"Sus, saya atas nama Zeky kira-kira berapa pembayarannya?" tanya Geana kepada pegawai rumah sakit bagian kasir.

"Berapa tanggal lahirnya Buk?" tanya kasir itu.

"20 Juni 20xx."

"Zeky Geano ya?" ucap pegawai itu.

"Iya." Angguk Geana cepat.

...☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔 𝒈𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓

2024-04-30

2

Uthie

Uthie

Kayanya apa itu mantan lakinya cewek yg Deket juga sama si Bion itu yaa.... kalau bener, berarti dia cewek tukang selingkuh 😏😏😏

2024-03-17

2

ReogKhentir

ReogKhentir

Tak usah kuatir Geana ke kasir hanya formalitas saja karena semua sudah ada yang menanggung.......

2024-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!