Perkataan Eula

Entah apa yang terjadi di rumah, serta apa nasib Cairo selanjutnya, Cosetta tak tahu. Di sekolah, ulangan yang tengah diberikan oleh ibu guru menyita seluruh perhatiannya. Barulah ketika selesai ia bisa meregangkan punggungnya dengan santai dan kembali bertanya-tanya, apa yang akan ayah lakukan pada Cairo?

Bel berbunyi. Beberapa teman sekelasnya bersiap-siap pergi dari kelas. SMP Hartlefirth memang menyediakan kantin, tetapi kebanyakan anak memilih membawa bekal masing-masing.

“Kamu bawa bekal apa, Cosy? Aku sangat lapar,” kata Eula sambil mengeluarkan bekal dari dalam tasnya. “Oh iya, ini untukmu.”

Cosetta menerima bungkusan yang diberikan oleh Eula. Rupanya cokelat. “Terima kasih.” Ia mencicipinya.

“Enak?” tanya Eula.

“Hmmm, manis sekali. Enak, kamu membuatnya?”

“Iya. Ah, lebih tepatnya aku membantu Maisie membuat cokelat lagi. Dia sepertinya belum puas dengan hasil yang kemarin,” kata Eula.

“Ya ampun. Kamu seperti setiap hari ke rumahnya ya, untuk membuat cokelat.”

“Memang. Sampai tersisa banyak yang belum dimakan, padahal aku sudah makan banyak. Ah, lihat, sekarang dia sedang membagi-bagikannya.”

Cosetta melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Eula. Maisie tengah membagi-bagikan satu persatu bungkusan cokelat untuk setiap anak.

Cosetta mengerutkan dahi. Hal ini sangat aneh. Selama ini Maisie bukanlah anak yang terlalu mengkhawatirkan nilainya. Tetapi menurut cerita Eula beberapa hari ini, Maisie ingin kue cokelatnya meraih nilai yang tertinggi di kelas.

Tetapi, bisa jadi hal ini wajar juga, mengingat rumah Maisie yang sudah seperti pabrik makanan. Kalau keluarganya juga sekaya Mr. Cleardew, mungkin ia akan melakukan hal yang sama.

Cosetta menghabiskan cokelatnya. “Apakah kamu siang nanti juga akan ke rumahnya?”

“Iya! Maisie mengajakku lagi. Di rumahnya banyak makanan enak dan aku bahkan boleh makan es krim sepuasnya,” kata Eula. Kemudian ia memelankan suaranya dan terkikik, “Aku juga mau makan lagi nanti.”

Cosetta tertawa. Beberapa hari ini, memang Eula selalu membawakannya kue-kue manis yang bermacam-macam di sekolah. Cosetta yang belum pernah makan makanan semewah itu senang-senang saja. Tetapi, kini ia tak bisa menahan rasa sedihnya muncul di sudut senyumnya. Ia berpura-pura menghapus sudut bibirnya dengan sapu tangan supaya tidak terlihat oleh Eula.

Di hari-hari biasa, biasanya Eula dan Cosetta akan bermain sepulang sekolah. Mulai dari mengobrol di rumahnya dengan kedok mengerjakan PR, berjalan-jalan di ladang, atau menaiki perahu di sungai. Saat ini, sepertinya hari-hari itu tak akan ia nikmati lagi sampai hari Kamis tiba.

“Apakah anak laki-laki yang ada di rumahmu itu sudah bangun?” tanya Eula.

Cosetta mengangguk. Ia menceritakan apa yang ia alami dengan Cairo selama mereka di hutan. Kali ini, anak-anak yang duduk di dekat meja mereka sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, sehingga tidak memperhatikan pembicaraan mereka.

“Kasihannya. Ingatannya hilang. Dia tidak ingat dong, apa yang sudah terjadi padanya sampai melayarkan diri ke laut?” kata Eula.

“Benar. Entah apa yang akan diputuskan ayah nanti.”

“Kalau dia tidak ingat di mana rumahnya, bagaimana dia bisa pulang? Mungkin dia akan tinggal di rumahmu selamanya.”

“Oh, itu tidak mungkin. Bagaimana mungkin sebuah keluarga menampung orang asing? Ayah pasti akan menemukan cara. Mungkin memasukkannya ke sebuah panti asuhan. Bisa juga meminta petugas Aetherwind untuk menyebar pengumuman tentang ditemukannya anak itu. Aku yakin membiarkannya tinggal di mercusuar adalah pilihan terakhir,” kata Cosetta.

Eula mengangguk-angguk. Ia menghabiskan rotinya. “Benar juga. Duh, siapa, ya, dia sebenarnya? Ceritamu membuatku penasaran. Apakah mungkin kalau dia adalah anak yang berhasil kabur dari penculikan? Aku dengar, memang sedang marak penculikan anak untuk perbudakan. Bahkan di kota sebesar High Elia. Para penjahat itu sangat berani. Atau dia adalah anak nakal yang membuat orang tuanya memutuskan untuk membunuhnya dengan cara dibuang ke laut?”

Cosetta juga pernah memikirkan hal yang sama. Namun tak mendalaminya karena ia segera memutuskan untuk menunggu anak laki-laki itu bangun dan mendengar kebenarannya langsung. Tetapi ketika mendengarnya langsung dari mulut Eula, Cosetta mau tak mau memikirkannya.

Ia mengingat malam itu ketika ia menghampiri perahu Cairo di tengah laut bersama sang ayah. “Waktu itu aku melihat di perahunya ada remah-remah makanan. Kalau begitu, dia bukanlah orang yang ingin dibunuh. Selain itu, laut di selatan pulau kita ‘kan luas sekali. Itu artinya dia sudah menyiapkan makanan.”

“Jadi, dia adalah anak yang kabur dari rumah, ya?”

“Hum, bisa jadi. Entahlah. Atau … dia adalah anak laki-laki yang ingin berpetualang. Aku membaca di koran bahwa ada beberapa kelompok remaja yang melakukan petualangan karena terinspirasi dari anak-anak Prisalia,” kata Cosetta.

Meskipun informasi dari luar desa Hartlefirth sulit untuk masuk, tetapi beberapa informasi telah menyelinap masuk hingga mencapai telinga gadis-gadis desa tersebut. Termasuk uniknya sistem pendidikan negeri seberang, Prisalia. Di Prisalia, para murid yang sudah lulus SMA diberikan waktu setahun untuk mereka pergi menjelajah. Mereka dibekali satu buku jurnal yang harus dikumpulkan ketika akhir perjalanan. Bagi anak yang paling menarik hasilnya akan diberikan beasiswa dan hadiah yang menarik.

Hal itulah yang menyebabkan banyak anak-anak Irelia yang mengikuti jejak mereka. Padahal keamanan di Irelia belum seterjamin Prisalia.

“Oh, benar. Tapi … sendirian?”

Benar juga. menjelajah sendirian sangat jarang dilakukan. “Iya juga, ya …”

Jam istirahat tersisa empat menit lagi. Cosetta menghabiskan bekalnya. Ia mengedarkan pandangan ke teman-teman sekelasnya yang sedang saling mengobrol dengan teman sebangku mereka masing-masing. kecuali Edna, mantan teman sebangku Mabel, yang terlihat melamun sendirian.

Cosetta jadi teringat sesuatu.

Ia telah merencanakan sebuah misi. Bagaimana mungkin ia melupakannya?

Cosetta telah berbicara dengan sang ketua kelas, Kallias, kemarin mengenai masalah Mabel. Tetapi Kallias tidak terlalu memedulikannya. Ia mendengarkannya dengan seksama, dengan kedua tangan diletakkan di bawah dagunya dan sama sekali tak menyelanya.

Hanya saja, respon akhirnya kurang lebih sama seperti Eula. “Aku juga menyayangkan keputusan Mabel, sih. Seharusnya dia bersyukur bisa bersekolah. Aku juga setuju dengan keputusanku. Tapi kamu lihat sendiri teman-teman lain sudah tak peduli dengannya lagi. Eula juga, kan? Kalau hanya aku dan kamu yang datang ke rumahnya meskipun mewakilkan teman-teman sekelas, Mabel tak akan percaya.”

“Kalau begitu, kita bisa menyampaikan ke teman-teman,” kata Cosetta.

“Aku tidak yakin itu akan berhasil. Setiap kali mereka bertemu Mabel di luar sekolah, setelah itu mereka masih menggosipkannya. Sudahlah. Lagipula, kamu harusnya lebih peduli dengan ulangan Sastra Irelia minggu depan. Mrs. Hills mengatakan padaku kalau kamu harus lebih banyak membaca. Katanya, kamu tidak tahu penulis ‘Silk Road Chronicles.’

Saat itu, bahu Cosetta langsung melemas. Pipinya juga memerah mendengar komentar pedas dari Kallias. Oh, bisakah ia mewarisi kemampuan membaca selama berjam-jam dari ibunya saja? Buku-buku klasik bahan pelajaran Mrs. Hills sangat membosankan. Untuk memindahkan perhatiannya dari satu kata ke kata lain saja Cosetta membutuhkan usaha besar.

Mendengar seluruh perkataan Kallias, Cosetta sadar kalau ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Ia percaya, sebagai seorang manusia, ia tak boleh mementingkan diri sendiri dan mengabaikan permasalahan orang lain.

Episodes
1 Akar Bunga Dandelion
2 Kelinci Liar
3 Eula dan Es Krim Bluberi
4 Sebuah Kabar
5 Perahu di Tengah Laut
6 Penyelamatan
7 Bunga Yang Layu
8 Jamur di Tepi Sungai
9 Sesibuk Lebah Madu
10 Susu Yang Hangat di Malam Yang Dingin
11 Harapan
12 Ladang Bunga Poppy
13 Perkataan Eula
14 Komentar Maisie
15 Angus dan Dottie
16 Sapi dengan Jubah Gaib
17 Cokelat Yang Hilang
18 Pencurian
19 Rona di Pipi Mabel
20 The Forest Rendezvous
21 The Hay Barn
22 Alergi Bunga
23 Lantern-Lit Stories
24 Perjanjian
25 Tupai Dalam Kotak Surat
26 Witch Cottage
27 Toko Roti
28 Piknik dan Dentingan Cangkir Teh
29 Kekacauan
30 Maid Serene School of Girls
31 Rockside Letter
32 Incandescently Happy
33 Goodbye, Dear Friends!
34 That Special Day
35 Maisie's Grand Plan
36 Fairy's Shoes Flower
37 Into The Woods
38 Being a Real Fairy
39 The Dimming Light
40 Into The Light
41 Little Magical Flowers
42 Walk to Home
43 And Friends Too!
44 Girls' Nightgown Party
45 It's a Long Long Night
46 Seaside Study
47 Talk and Talk
48 Possibility
49 Fishing Day
50 Spring's End
51 Choosing Gown
52 Summery Post Office
53 Iris Cottage
54 The Burning House
55 Decision
56 Midnight Plan
57 Aetherwind Railway Station
58 Rosewood Manor
59 Grandmother?
60 Hallways of Rosewood Manor
61 The Camera
62 On The Way Home
63 The Blooming Sage
64 The Mid Forest Library
65 The Interrogation
66 The Newspaper
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Akar Bunga Dandelion
2
Kelinci Liar
3
Eula dan Es Krim Bluberi
4
Sebuah Kabar
5
Perahu di Tengah Laut
6
Penyelamatan
7
Bunga Yang Layu
8
Jamur di Tepi Sungai
9
Sesibuk Lebah Madu
10
Susu Yang Hangat di Malam Yang Dingin
11
Harapan
12
Ladang Bunga Poppy
13
Perkataan Eula
14
Komentar Maisie
15
Angus dan Dottie
16
Sapi dengan Jubah Gaib
17
Cokelat Yang Hilang
18
Pencurian
19
Rona di Pipi Mabel
20
The Forest Rendezvous
21
The Hay Barn
22
Alergi Bunga
23
Lantern-Lit Stories
24
Perjanjian
25
Tupai Dalam Kotak Surat
26
Witch Cottage
27
Toko Roti
28
Piknik dan Dentingan Cangkir Teh
29
Kekacauan
30
Maid Serene School of Girls
31
Rockside Letter
32
Incandescently Happy
33
Goodbye, Dear Friends!
34
That Special Day
35
Maisie's Grand Plan
36
Fairy's Shoes Flower
37
Into The Woods
38
Being a Real Fairy
39
The Dimming Light
40
Into The Light
41
Little Magical Flowers
42
Walk to Home
43
And Friends Too!
44
Girls' Nightgown Party
45
It's a Long Long Night
46
Seaside Study
47
Talk and Talk
48
Possibility
49
Fishing Day
50
Spring's End
51
Choosing Gown
52
Summery Post Office
53
Iris Cottage
54
The Burning House
55
Decision
56
Midnight Plan
57
Aetherwind Railway Station
58
Rosewood Manor
59
Grandmother?
60
Hallways of Rosewood Manor
61
The Camera
62
On The Way Home
63
The Blooming Sage
64
The Mid Forest Library
65
The Interrogation
66
The Newspaper

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!