Part 15 Pekerjaan baru Gery

Dihari berikutnya pertandingan olahraga disekolah Egi akan berlangsung sekitar jam 8 pagi. Di rumah, Egi bersiap dengan pakaian olahraganya. Anak itu melihat pantulan tubuhnya di cermin besar disana. Dia berlagak seakan-akan dirinya seorang superhero. Sedangkan Karina dari luar kamar mengetuk pintu dan memanggil nama anak itu. Ia akan menggantikan Elina mengantar Egi, karena gadis itu buru-buru ke kantor. Mumpung Karina jam kerjanya sedang kosong jadi Elina meminta bantuan Karina menemani Egi di pertandingan anaknya.

"Egi, tante udah siap nih kalo kamu udah siap tante tunggu di luar ya," ujar Karina lekas pergi.

Diluar Karina tiba-tiba shock melihat pemandangan pagi-pagi yang menggiyur kan. Dimana sesosok pria berkemeja terbuka hingga dada bidangnya nampak jelas. Tidak tahu malu kah dia Karina seorang wanita jujur memang Karina suka lelaki maco dan maskulin. Tapi, rasa sukanya ada batasannya.

"Hey gadis gila! Kemari lah."

Lama tak menjawab Karina justru melongo pandangannya tak teralihkan pada pria tersebut. Tunggu-tunggu kenapa ia mengagumi penjahat itu apa yang telah dia pikirkan sejak tadi. Tanpa aba-aba Karina melesat pergi dari sana. Naasnya pergelangan tangannya di tarik kuat oleh Gery. Tatkala Karina terpeleset jatuh dan dengan cepat Gery menangkapnya.

Namun bobot tubuhnya cukup berat, alhasil pria itu menjatuhkan Karina.

"Berterima kasihlah karna saya sudah baik menangkap mu tadi," suruhnya dengan berbangga diri.

"Apa!" pekik Karina marah seraya bangkit dan menatap sepenuhnya pada Gery.

"Nggak perlu terimakasih atau memberikan hadiah," lanjutnya.

ARGTH!!

Karina gadis itu tidak tahan dia harus memberi pelajaran dengan menginjak kaki Gery.

"Rasain tuh hadiah dariku dasar cowok belagu," cibir Karina kesal bukan main.

"Hey jaga ucapanmu!" Gery melotot tajam pada Karina.

Alhasil mereka berdua malah abu mulut pagi-pagi buta. Egi yang baru keluar melerai keduanya.

"Tante om stop!! Kok pada berantem kayak anak kecil tahu yang akur dong kan bagus buat kesehatan." Egi malah berpidato panjang lebar seakan dirinya orang dewasa diantara mereka.

"Hah!?" Keduanya serentak bingung apa hubungannya kesehatan memburuk karena berantem. Ada-ada saja anak kecil itu.

"Katanya dewasa masa hal sekecil itu nggak tahu, hmm… kalian orang tua kulot," ledek Egi melipat kedua tangannya.

"Egi, kok gitu sama tante dia nih orang jahat yang mau ny-"

Gery dengan sigap membungkam mulut ember Karina. Setelahnya lelaki itu tersenyum lebar dan melirik Karina tajam. Bisa-bisa nyawanya melayang ditangan Damian. Kenapa juga dia harus diberi tugas mengawasi dua orang menyusahkan ini. Satu bermulut ember yang satunya lagi si mulut pedas. Lama-lama Gery jadi gila seperti ini.

"Naiklah ke mobil biar saya antar kalian ke sekolah," titahnya sembari berbalik badan.

"Hah!?" beo keduanya heran.

"Jangan macam-macam ya pergi dari sini kalau nggak aku bakal manggil polisi dan biar mereka menangkap mu," ancam Karina bersungguh-sungguh.

Karina langsung memeluk Egi salah satu heelsnya ia lepas digunakannya agar melindungi diri mereka dari pria penjahat itu. Tentu saja Karina tidaklah bodoh dia tahu pria itu tidak akan mudah melepaskannya tanpa ada maksud lain yang pria itu rencanakan. Orang-orang kaya itu hanya mengunakan uang untuk menjalankan kelakuan kotornya. Sedangkan orang biasa seperti mereka hanya akan jadi korban.

Namun kali ini dugaannya salah Gery justru tak melawan balik. Pria itu menuju ke mobil dan membukakan pintu untuk mereka.

"Tunggu apa lagi masuklah ini perintah ayah anak itu, paham," tegasnya.

***

Mereka tiba ke sekolah SD 'Mentari'. Disana Karina mengajak Gery berbicara berdua saja karena dia butuh penjelasan dari pria itu. Apa yang dia katakan tentang ayah Egi barusan memicu kecurigaannya.

"Katakan yang sebetulnya siapa ayah Egi?" ucapnya tanpa basa-basi.

"Memangnya kamu siapa ingin tahu tentang ini, lebih baik kalian tinggalkan saja rumah itu karna disana tidak aman bagi kalian," jelas Gery.

"Enak saja kamu itu yang siapa datang-datang sok kenal dengan kami!" selorohnya tak kalah.

"Kamu ini banyak bicara yah… kamu tidak paham juga mansion itu dipenuhi musuh kalian, tahu."

Dia yang mendengar itu tercengang. Musuh? Siapa? Yang ada orang yang seperti malaikat menolong mereka waktu itu. Lily sangat baik terlebih gadis itu sudah mau membantu membiayai sekolah Egi.

BERSAMBUNG…

VISUAL GERY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!