Part 12

Malam harinya di sebuah apartemen.

Alea benar benar datang ke apartemen Rangga yang terbilang mewah.

Dengan deg degan Alea mengetuk pintu apartemen tersebut.

Ceklekkk

Rangga membuka pintu dan matanya terbelalak melihat penampilan Alea yang seksi dan sangat cantik .

Alea menatap Rangga dengan memasang senyum manisnya.

" om, om Rangga ada apa om, Alea tidak cantik ya?"

Rangga terkesima melihat penampilan Alea yang seksi dan hanya diam mematung di depan pintu.

Rangga pun meminta Alea untuk segera masuk kemudian mengambil jasnya dan di pakaikan pada Alea yang masih berdiri dengan rasa bingung.

" kenapa om?"

Rangga mengambil segelas air putih kemudian meneguknya untuk menetralkan pikiran kotornya.

" kenapa kamu berdandan seperti itu!" ucap Rangga setelah menarik nafas panjangnya.

Alea nampak kebingungan " em , ini baju milik temanku om dan dia juga yang mendandani aku seperti ini "

" Ok Rangga, tenangkan dirimu , kamu tidak boleh lepas kendali , kamu harus kuat iman, dia hanya lah gadis kecil yang butuh perlindungan " gumamnya sendiri.

"kenapa kamu tidak memakai celana Jeans seperti biasanya, apa tidak takut masuk angin sebaiknya aku mengantarmu pulang sekarang !" ucap Rangga dengan dingin sambil menarik tangan Alea.

" lho om , memangnya tidak jadi ?" ucap Alea yang sontak membuat Rangga menoleh dan melotot tajam " memangnya mau apa ? "

Alea mengeryitkan keningnya dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

" ehm , ti-tidak om , a-aku c-cuma bingung saja ke sini mau ngapain?" .

Rangga mendengus dan mengacak kasar rambutnya " hhh, ok ok , Alea yang cantik , aku laki laki normal, kamu seorang wanita meskipun masih tergolong gadis kecil apa kamu benar benar tidak takut aku berbuat lebih jauh ke kamu " .

Alea masih berdiri dengan bingung " tapi Alea masih tidak mengerti mengapa om Rangga tadi memintaku datang ke sini dengan cantik dan wangi ?"

Rangga menepuk jidatnya " astaga Alea, kotor sekali sih otak kamu " Rangga tidak percaya kalau gadisnya sebodoh ini , dengan kesal diapun menyeret tangan Alea dan membawanya ke ruang tengah .

Di sana mata Alea terbelalak tidak percaya melihat meja makan yang dipenuhi dengan hidangan mewah dan lilin lilin kecil yang memberikan kesan romantis.

" hahhh , om Rangga ini makan malam untuk siapa om , wah kelihatannya enak sekali ?"

Rangga tersenyum dan memintanya duduk di depannya " sini kamu duduk , tunggu sebentar " Rangga mengambil kain lap untuk menutupi paha mulus Alea agar pikirannya tidak kemana-mana .

Alea kesal pada Rangga dan membuang kain lap tersebut " kenapa pakai kain lap sih om ih kotor tau !" .

Rangga melotot tajam " tahu tidak Alea , kamu selalu membuat mood ku hilang , sekarang kamu makan dan jangan banyak bicara !".

Dengan manyun Alea menyuapkan sesendok demi sesendok makanannya .

Rangga terus menatap wajah cantik yang ada di depannya itu '' Alea, kamu memang manis , entah kenapa tatapan matamu, senyummu mengingatkanku pada wanita yang sangat aku cintai 18 tahun silam , setiap berada di dekatmu hasratku selalu muncul tapi aku tidak bisa memaksamu dan tidak tega menghancurkan masa depanmu" batin Rangga sambil terus menatap Alea yang sedang makan dengan lahap .

" bagaimana keadaan mama kamu Alea?" tanya Rangga mengalihkan pikirannya.

Alea menghentikan suapan makanan ke mulutnya dan menatap nanar yang ada di depannya kemudian tersenyum " mamaku banyak kemajuan om, terimakasih semua karena bantuan dari om Rangga ".

Rangga pun tersenyum" syukurlah Al, o iya enak gak makanannya, aku sendiri yang masak "

Alea tersenyum sambil terus melahap habis makanannya " hahhh om sendiri yang masak , om hebat semua enak . Ehm jadi om Rangga memintaku datang kemari hanya untuk makan malam masakan om ini?"

Tiba tiba terdengar suara pintu diketok.

Tok tok tok

Rangga tersenyum kemudian berdiri dan membuka pintunya.

" ayo Bram , masuklah! , o iya di mana gadismu , bukankah tadi aku minta kamu membawa gadis mu juga " Rangga meminta Bram untuk segera masuk ke dalam apartemennya.

Bram beralasan kalau gadisnya sedang ada kepentingan sendiri karena tidak mungkin dia mengatakan kalau anaknya lah gadis simpanannya selama ini.

Rangga hanya tersenyum dan mereka pun segera menuju meja makan untuk melanjutkan makan malamnya .

Di meja makan Alea menyapa Bram dengan senyum manisnya " hai om Bram , apa kabar, o iya Nat"

Belum selesai bicara Bram langsung memotongnya " o , iya dia sedang ada urusan Al jadi tidak bisa ikut " Bram seketika bingung beralasan dan untungnya Rangga tidak curiga .

Begitu lah mereka menghabiskan makan malam dengan bahagia.

Dan setelah selesai Bram pun pamit pulang sedangkan Alea bersikeras pulang sendiri tapi Rangga tetap tidak mengijinkannya, mengingat pakaian yang dikenakan saat ini terbilang seksi takut ada sesuatu di jalan.

" aduh om, aku malu kalau sampai kontrakan di antar menggunakan mobil mewah terus sama om om pula , pasti mereka semua sudah menggosipkan yang tidak tidak" rengek Alea.

" tapi kamu lihat bagaimana penampilan kamu , sudah jangan banyak protes pokoknya aku mengantarmu sekarang atau kamu nginep saja di sini " ketus Rangga dengan nada sedikit meninggi sambil memakai jaket dan meraih kunci mobilnya.

Alea manyun dengan sangat kesal tidak beranjak malah kembali duduk di sofa membuat Rangga sangat kesal .

Rangga pun kembali mendekati Alea " ini tawaran terakhir kalau kamu tidak mau aku antar pulang, malam ini kamu nginep di sini"

Alea mendengus kesal kemudian berdiri dan dengan menghentakkan kakinya berjalan menuju pintu keluar diikuti Rangga dari belakang sambil tersenyum sendiri " dasar gadis aneh " batinnya.

Sesampainya di depan kontrakan, Alea meminta Rangga untuk tidak keluar .

" om Rangga di sini saja ,tidak perlu turun "

Dengan tatapan dingin Rangga tidak menjawab , hanya mengeryitkan kedua alisnya .

Dan dengan perlahan Alea pun keluar dari mobil mewahnya Rangga dan berjalan menuju kontrakan.

Setelah memastikan Alea masuk ke dalam rumahnya dengan aman , Rangga pun segera melakukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.

🖤🖤🖤

Di sebuah kamar hotel.

Tampak seorang wanita sedang bergelut dengan penuh gairah bersama seorang laki laki yang bukan mahramnya.

Desahan demi desahan menggema memenuhi setiap sudut di ruangan yang kedap suara tersebut.

Dan tak lama kemudian keduanya sama sama sampai di puncak dan terkulai lemas dengan keringat bercucuran walaupun di dalam ruangan ber AC.

" mas , aku capek mas , tenagamu tidak seperti biasanya" ucap Raisa yang masih tersengal sengal mengatur nafasnya.

" iya , karena kamu yang selalu membakar gairahku sayang " jawab laki laki paruh baya itu.

Kemudian Raisa bangkit dan memunguti satu persatu pakaiannya untuk dikenakan kembali

" apa istri kamu tidak curiga hampir setiap malam kamu tidak pulang "

Laki laki tersebut pun ikut beranjak sambil meraih boxernya " istriku orang yang bodoh , asalkan dia dikasih uang dan belanja dia tidak akan bertanya macam macam "

"baguslah " jawab Raisa.

Laki laki tersebut adalah pak Anton yang ternyata adalah selingkuhan Raisa entah yang ke berapa.

" suamimu sendiri bagaimana?" tanya Anton.

Raisa duduk di depan cermin kemudian menatap lekat bayangannya sendiri " entahlah mas, dia sepertinya jijik padaku karena semua kejahatan yang pernah kita lakukan pada sahabatku dulu "

Anton berjalan mendekati Raisa " bukankah kejadian itu sudah lama sekali , dan wanita itu semoga saja dia tidak hamil anakku , mengingat kala itu aku terus menggempurnya sampai pagi "

Raisa mengeryitkan keningnya " mungkin saja dia tidak hamil tapi dia diusir oleh keluarganya dan menghilang entah ke mana , Mike pun ikut pergi , kamu tahu setelah Mike pergi seharusnya kamu yang menikahiku bukannya Rangga , brengsek kamu ?"

Anton hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan entah setan apa yang merasuki jiwa Raisa dengan cepat dia ikut masuk ke kamar mandi dan apa yang terjadi? Pasti pergulatan panas terjadi lagi di sana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***