Part 9

Rangga masih duduk di tepi ranjang sambil terus meringis memegangi kepalanya yang masih pusing .

Alea menjadi takut melihat Rangga terus meringis memegangi kepalanya " om, om Rangga kenapa? Om jangan mati di sini om ,nanti Alea repot ngurusnya om , om Alea mohon om bertahanlah aku akan membawamu ke rumah sakit"

" hahhh, gadis stupid ! kamu nyumpahin aku cepat mati , terus kalau aku mati yang akan memberimu uang untuk biaya rumah sakit mamamu siapa , dasar gila !" gertak Rangga yang kesal dengan ucapan Alea.

Alea mendengus kesal " iya juga sih makanya aku minta om jangan mati sekarang?" .

Rangga semakin emosi mendengar jawaban Alea" hhh, mimpi apa sih aku semalam punya sugar baby gadis stupid dan gila kayak kamu ".

" tapi om !"

" jangan banyak bicara lebih baik kamu diam atau aku akan menyumpal mulutmu itu, gadis menyebalkan !" umpat Rangga .

" harusnya om Rangga berterimakasih padaku karena aku sudah menolongmu , coba pikirkan kalau aku tidak ada di sana dan om Rangga berurusan dengan polisi , pasti om akan dipenjara karena mengendarai mobil dalam kondisi mabuk alkohol " balas Alea tidak mau kalah.

Rangga berdiri dan melipat kedua tangannya.

" oke , memang seharusnya aku berterimakasih kepadamu baby , sekarang sebagai ucapan terima kasih ku, aku akan memberimu hadiah , bantu aku mandi ?"

Tentu saja Alea melotot tajam " apa !!! dasar tua tua keladi , bisa bisanya minta ditemani mandi ! Itu bukannya hadiah enak di om gak di aku "

Rangga menyeret tangan Alea dan membawanya ke kamar mandi " dasar otak kotor , cerna dulu ucapanku, sekarang siapkan air hangat aku mau mandi, siapa juga yang mau mandi sama kamu , udah kecil, gak ada seksi seksinya sama sekali paling satu ronde sudah tepar "

Alea menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal " om mau ngajak Alea berkelahi, ok siapa takut "

" udah sana pergi dan siapkan air hangat untukku '' ucap Rangga sambil mendorong kepala Alea agar pergi keluar dari kamar mandi.

Dengan kesal dan manyun Alea bergegas menyiapkan air hangat untuk Rangga.

Rangga tersenyum gemas melihat tingkah Alea yang polos dan lugu , setidaknya dengan kehadiran Alea bisa menjadi hiburan tersendiri untuk Rangga yang selama ini selalu disibukkan dengan urusan kantor dan rumah tangganya yang berantakan.

Tak lama kemudian air hangat pun siap dan Rangga bergegas membersihkan dirinya di kamar mandi kecil dan sempit itu.

Alea memulai aktivitas rutinnya yaitu bergelut dengan bumbu dapur untuk menyiapkan sarapan paginya bersama Rangga.

Setelah semua selesai Alea melihat ke kamar dan mencari ke sana kemari tapi tidak juga menemukan Rangga " om, kamu di mana ?"

Alea pun mengeryitkan keningnya dan mengetuk pintu kamar mandi tapi tidak ada sahutan " om, dari tadi belum selesai mandinya, kamu tidak apa apa kan ? Hahhh jangan jangan om Rangga terkena serangan jantung , dan aduhh om , tunggu sebentar om"

Bruaks ( Alea mendobrak pintu kamar mandinya)

"Aaaaaaaaa ..." Alea menjerit sekencang kencangnya melihat Rangga sedang mengguyurkan air di tubuhnya .

Rangga pun menoleh dan bergegas meraih handuk di balik pintu untuk menutupi asetnya

" gila kamu , ngapain ke sini !

Alea menutupi matanya dengan kedua telapak tangannya " tadi om Rangga tidak menyahut saat aku panggil, aku kira om terkena serangan jantung mendadak "

Rangga melotot tajam " hahh, memangnya aku sudah setua itu ,dasar ! atau kamu memang menginginkannya sekarang , di sini , oke kemarilah? "

Alea pun tersentak dan berbalik kemudian berlari dengan pikiran kotornya " hahhh tidakkkkk "

Rangga pun tertawa ngakak melihat Alea berlari ketakutan .

Alea berlari ke kamarnya dan mencoba menetralkan pikiran kotornya " huh hah huh hah , mataku , apa tadi yang kulihat ? "

"memangnya apa yang tadi kamu lihat ?" tanya Rangga yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya dengan tubuh dan rambut basah , hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya .

Sejenak Alea terpana melihat tubuh seksi tangga " wah ganteng juga ternyata , tubuhnya seksi banget , perutnya sixpack dan"

" hai baby ku yang masih bocil apa yang kamu pikirkan, apa kamu mau merasakan sekarang?" tanya Rangga dengan senyum miringnya .

" hahhh , ti-tidak om Alea mohon jangan sakiti Alea, anggap saja apa yang kamu berikan padaku adalah hutang dan aku akan membayarnya nanti kalau aku sudah punya uang" jawab Alea sambil menunduk .

Seketika Rangga menjadi iba melihat kepolosan gadis kecil yang ada di hadapannya, yang tadinya berniat menggoda sekarang menjadi tidak tega setelah melihatnya menunduk dengan berkaca-kaca

" oke , sekarang berikan aku baju ganti , agar pikiranmu tidak kotor terus melihat tubuhku yang seksi " bisik Rangga.

Alea menatap wajah Rangga sejenak kemudian melangkah mencari bajunya di lemari.

Setelah menemukan setelan kaos oblong dan boxer , Alea pun segera memberikan kepada Rangga kemudian melangkah pergi menuju meja makan.

Tak lama kemudian Rangga pun keluar dari kamar Alea dengan kaos oblong dan boxer yang kekecilan " Alea , apa tidak ada yang lebih besar lagi , aduh ini kekecilan sesak sekali rasanya "

Alea tak berani menoleh dan hanya menggeleng perlahan karena takut pasti pikirannya kembali tercemari kalau melihatnya.

" Al, kamu mendengarkan aku kan , lihatlah Al , bajunya kekecilan nih ?" rengek Rangga seperti anak kecil yang meminta permen .

Dengan kesal Alea pun memutar badannya dan dengan deg degan membuka matanya perlahan " hahhh, om Rangga mengerjaiku "

Ternyata Rangga sudah rapi dengan baju kantornya semalam " ya , boxer dengan ukuran segitu masa muat sama aku , yang ada kamu benar benar tergoda dan menodai ku "

Alea melotot tajam dan bergumam sendiri

" hahhh, bisa bisanya om Rangga menggodaku , awas aja ya!?"

" udah , sarapan yang benar " ucap Rangga kemudian mengusap rambut Alea dan duduk di kursi untuk segera menyantap sarapan paginya yang sederhana.

Alea menatap lekat wajah Rangga yang sedang menyantap makanannya " om Rangga , om Bram mengatakan padaku kalau om Rangga punya masalah dengan istrinya tapi terlihat tidak ada masalah"

Rangga pun langsung menghentikan kegiatannya,dan menatap mata indah Alea "apa yang Bram katakan memang benar , dan aku butuh wanita sebagai hiburan ''

Alea pun menunduk menahan sesak di dadanya mendengar jawaban dari Rangga yang hanya menganggapnya sebagai wanita penghibur dan memang itulah kenyataannya, dirinya tidak lebih dari wanita penghibur karena keberuntungannya saja Alea bertemu dengan pria seperti Rangga yang tidak langsung memintanya untuk menemani di ranjang.

Tok tok tok

Tiba tiba ada suara pintu diketok dari luar, seketika Alea menjadi panik dan bingung harus bilang apa kalau sampai pemilik kontrakan tahu ada laki laki di dalam rumahnya.

" aduh , bagaimana ini, om sebaiknya sembunyi dulu di dalam kamar !" ucap Alea dan Rangga pun segera beranjak masuk ke dalam kamar kecil dan sempit itu.

Ceklekkk, Alea pun membuka pintunya perlahan.

Nampak bu Julaeha dengan senyum khasnya

" Alea, kamu baik baik saja , o iya bagaimana keadaan mama kamu ?"

"Bu Julaeha masuk dulu Bu nanti Alea buatkan teh manis " jawab Alea.

Bu Julaeha tersenyum dan mengusap kepala Alea " tidak usah nak , ibu cuma mau memastikan kamu baik baik saja , kalau kamu butuh sesuatu bilang saja sama ibu "

Alea menunduk dan mengangguk " Bu , maafkan Alea mulai sekarang Alea tidak bisa lagi membantu ibu di warung karena Alea sudah mendapatkan pekerjaan baru dan dekat dengan rumah sakit tempat ibu dirawat" jawab Alea berbohong .

Bu Julaeha tersenyum dan mengangguk kemudian pamit pergi .

Sementara Rangga yang berada di dalam kamar pun sempat mendengar percakapan Alea dan bu Julaeha " masalah yang sedang aku hadapi sangatlah berat tapi masalah gadis ini jauh lebih berat , tuhan maafkan semua salahku ".

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***