Kepulangan Adam

Rasimoon ditemani sang sopir kini tengah berada di festival catur. Rasimoon meregangkan kedua tangannya ke depan. "Aku sudah tidak sabar." Sambil menatap sekeliling.

"Anda sangat antusias sekali, Tuan!" ujar Kang Jupri.

"Tentu saja. Aku sudah latihan hampir setiap hari, sudah dipastikan aku akan menjadi pemenang!" Mengepalkan tinju semangat.

"Semoga saja Tuan!"

Perlombaan akan dimulai 15 menit lagi. Rasimoon segera mempersiapkan diri sambil menenteng papan caturnya.

Peserta ada 50 orang. Tak hanya kalangan orang tua, remaja bahkan anak SD juga ikut perlombaan tersebut.

Perlombaan pun dimulai. Dan singkat cerita, Rasimoon menang mutlak. Hatinya sangat senang. Ia berjanji akan memberikan hadiah jam tangan pada sang menantu yang telah memberinya berbagai trik.

...****************...

Setelah berhasil mengajak kerja sama dengan perusahaan Delta yang mana CEO perusahaan itu adalah wanita. Nama Zidan Tamis sebagai CEO baru perusahaan Adidas kini menjadi bahan pembicaraan publik. Tak terasa menjadi manusia separuh Bulan membuat namanya melejit hingga terdengar sampai di telinga Adam Rasimoon. Dia adalah putra sulung keluarga Rasimoon.

Rusli sang asisten pribadi sudah mengemasi barang - barang milik Adam. Pagi ini mereka akan terbang pulang ke tanah air. Adam sengaja tidak memberi kabar pada keluarganya, ia akan memberi kejutan.

Dan tepat pukul 11 siang, Adam dengan kursi rodanya di dorong oleh Rusli menuju kediaman Rasimoon.

Rasuna baru saja pulang dari belanja, seketika ia menoleh mendengar suara orang yang datang.

Kedua matanya berbinar melihat putra kesayangannya pulang. "Adam!"

"Mami !" seru Adam tak kuasa membendung rasa rindu nya pada ibu tercinta.

Rasuna menghampiri Adam lalu memeluknya. "Mengapa kamu tak mengabari kami? Kalau tahu kamu pulang mami bisa menjemputmu di bandara." Rasuna mengurai pelukannya.

"Aku sengaja memberi kejutan pada kalian." ujar Adam. Karena Adam sudah berada di rumah keluarganya ia meminta Rusli untuk meninggalkan dirinya dan bisa cuti beberapa hari. Rusli akan datang jika Adam memintanya datang.

Rasuna mendorong kursi roda memasuki rumah.

"Daddy mana Mi?" cari Adam seraya memperhatikan ornamen rumah yang sedikit berbeda. Ada beberapa foto milik Zora tapi ia tidak berfoto sendirian, ada pria tampan berdiri di sampingnya.

"Ada, tuh!" Rasuna menunjuk dengan dagunya ke arah Rasimoon yang melangkah ke arahnya.

"Adam! Kamu pulang, Nak!" Rasimoon tampak begitu kaget plus bahagia melihat putranya pulang setelah 2 tahun berobat keluar negeri. Rasimoon memeluk Adam dan menumpahkan semua rindunya.

Setelah berbincang mengenai kabar, Adam tertarik untuk membahas foto pria yang bersama dengan Zora. "Apa itu pacar barunya Zora?"

Rasimoon menyerahkan sepenuhnya pada Rasuna untuk bercerita. Rasuna pun mulai menjelaskan tentang siapa pria itu.

"Hah, jadi, Zora sudah menikah! Aku keduluan dong!"

Tuan dan Nyonya Rasimoon terbahak.

"Makanya kamu segera cari pacar dan ajak dia menikah." tukas Rasuna yang membuat hati Adam tercubit.

Adam menunduk dan suasana hatinya berubah. "Siapa juga yang mau dengan pria lumpuh sepertiku, Mi."

Rasuna merasa bersalah, bukan maksud hatinya tadi bicara seperti itu.

Rasimoon pun menyudahi dan meminta Adam untuk beristirahat di kamar. Rasuna mendorong kursi roda sampai ke kamar Adam. "Kamu pasti capek, istirahatlah dulu! Mami akan menyiapkan makan siang untukmu."

Adam merespon hanya dengan anggukan kepala.

Sementara sekitar pukul 11 siang tadi di kampus tempat Zora kuliah dihebohkan dengan kedatangan pria tampan yang menjemput Zora.

"Gila, cakep banget! Aku mau dong dikawinin!" teriak salah satu mahasiswi.

"Itu dewa ya, cakep banget!"

Zora tak menggubris teriakan para gadis, ia sudah menduga jika mereka terpesona oleh ketampanan suaminya.

"Minggir kalian!" usir Zidan pada beberapa gadis yang mengerumuninya.

"Cakep - cakep, galak!" sindir salah satu di antara mereka.

Zora hanya nyengir saja. Dia tidak bisa membayangkan seandainya mereka tahu kalau Zidan adalah seorang siluman.

"Zora, siapa cowok ganteng itu!" bisik Nelin.

Zora membisikkan di telinga Nelin yang membuat gadis berambut coklat itu membelalak tak percaya.

Zora bergegas pergi meninggalkan kerumunan sambil menarik lengan Zidan.

"Apa yang kamu katakan barusan pada gadis tadi?" tanya Zidan penasaran.

"Aku bilang ke dia kalau kita sudah menikah." sahut Zora enteng.

Satu jam kemudian, Zora dan Zidan sudah tiba dirumah tepat saat makan siang.

Kedatangan sepasang suami istri yang terlihat harmonis itu membuat iri seorang Adam.

"Zora, bersikaplah sopan pada yang masih jomblo, jangan mengumbar kemesraan!" hardik Adam seketika membuat Zora memekik.

"Kakak ...!" serunya dan langsung menghambur memeluk Adam.

"Zora, tak terasa 2 tahun tak bertemu kamu sudah menjadi wanita bersuami rupanya."

Zora mengurai pelukannya. "Ah, iya. Perkenankan dia Zidan." Zora melirik Zidan agar bersikap hormat.

Zidan mengulurkan tangan memperkenalkan diri. "Zidan."

"Adam."

Zidan menatap Zora seolah meminta informasi. Zora langsung peka, "Kak Adam ini adalah kakakku."

Zidan mengangguk mengerti. Ia menatap keadaan fisik Adam yang terlihat duduk di kursi roda.

Selesai bergabung makan siang, Zora dan Zidan pamit ke kamar.

Zidan memulai obrolan. "Wajah kak Adam ..." Zidan menggantung kalimatnya.

"Apa, ada yang salah dengan wajah kak Adam?" celetuk Zora.

"Wajahnya mirip dengan Eric. Aku jadi teringat dengan saudaraku." Zidan tampak sedih.

Zora menghiburnya dengan membelai rambut Zidan yang mulai memanjang. "Aku yakin, saudaramu akan baik - baik saja." Zora memindahkan tangan mengusap bahu Zidan.

Entah, setiap kali Zora yang menghibur hatinya menjadi tenang.

Zidan lagi kepingin mencicipi Zora lagi. Seketika itu Zidan berubah wujudnya. Setengah manusia setengah serigala. Itu yang akan terjadi setiap Zidan tidak bisa mengontrol nafsunya.

...****************...

Rasimoon membuka obrolan seputar perusahaan yang mana telah dikendalikan oleh Zidan. Rasimoon mengatakan dengan sangat hati - hati agar Adam tidak tersinggung.

Benar saja, Adam sangat setuju jika Zidan sebagai menantu Rasimoon memegang kekuasaan tertinggi.

"Adam, kamu tidak marah?" tanya Rasimoon hati - hati.

"Untuk apa Dadd, aku marah. Menungguku tentu tidak akan pasti. Biarlah perusahaan di pegang oleh orang yang sempurna bukan orang yang sakit sepertiku."

Rasimoon memeluk putranya, rasanya ia ingin menitik kan air mata mengingat bagaimana keadaan Adam sekarang.

Tanpa sepengetahuan mereka, Zidan telah menangkap pembicaraan mereka. Sepertinya Zidan tertarik untuk melakukan sesuatu.

Setelan Rasimoon meninggalkan Adam sendirian di ruang tv, Zidan mengeluarkan tongkat saktinya. Ia mengayunkan pelan ke arah Adam. Perlahan Adam merasakan seolah tubuhnya melayang ke udara. Sempat Adam menjerit takut.

Zidan terus mengayunkan tongkatnya dan fokus ke bagian kaki.

Mulut Zidan bergerak dan seketika itu Adam bisa berdiri tegak.

Adam menganga mulutnya begitu lebar. "Aku bisa berdiri. Kakiku sudah sembuh!" pekik Adam sangking senangnya. Ia berjingkrak untuk mengetes kekuatan kakinya.

"Apa yang kamu lakukan!" seseorang berbicara dari arah belakang, membuat Zidan panik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!