Roni

Begitu Cahyo menghilang, pecahlah tangisan ibu Cahyo. Meski di mulut mengatakan ikhlas, namun hatinya masih berat melepas.

Syuuut

Cahyo pun kembali di antara kembara kembar sepuluh, kini mereka semua berada di kamar para gadis. Cahyo masih menangis, jujur saja berat harus pergi meninggalkan sang ibu.

Yas dan yang lain hanya diam, membiarkan Cahyo meluapkan semua kesedihannya. Siapa yang mau pergi meninggalkan keluarganya, dengan cara seperti ini.

"Apa ada yang ingin kakak temui lagi?" tanya Anin

'Aku ingin bertemu dengan Roni, aku ingin tau bagaiman kehidupannya sekarang? Lalu... aku ingin melihat Bunga, semoga ia sudah bahagia sekarang.' jawab Cahyo, setelah ia selesai melepas semua rasa sakitnya.

"Baiklah, kami akan mengirimmu ke sana." ucap Kama

Seperti yang di lakukan tadi, saat bertemu dengan sang ibu. Cahyo kembali menutup mata, dan...

SYUUUTT

'Ini dimana? Ini bukan rumah Roni ataupun Bunga' gumamnya, saat semakin jelas. Ia pun tau, di mana ia sekarang.

Siapa? Cahyo bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa yang ada di sini?

Ya... sekarang Cahyo berada di rumah sakit jiwa, ia pun menembus ke sebuah ruangan. Di sana di bisa melihat ada seorang pria, yang duduk melamun. Terkadang tertawa, tiba-tiba menangis dan bahkan menjerit meminta ampun.

'Roni'

"Gue minta maaf Yo, gue salah. Nggak seharusnya gue dorong lo, karena akhirnya Bunga tetap ga mau sama gue. hiks"

DEG

Cahyo terkejut, karena mengetahui alasan yang sebenarnya. Karena saat di perlihatkan masa lalunya, ia belum mengetahui alasan mengapa ia dorong.

"Hahahahahah.... Tapi kenapa lo bodoh banget Yo, kenapa lo jadi orang terlalu baik. hiks.. AAAAAAA.... ampun Yo, ampun. Gue minta maaf, maafin gue Yo."

Cahyo hanya bisa menatap nanar pada Roni, ia pun mendekat dan berdiri di depan Roni. Tatapannya kosong, tak ada sinar semangat untuk hidup.

"Kenapa gue ga mati aja Yo, nyusul lo. Apa kematian, terlalu ringan buat gue? Berkali-kali gue coba ngabisin nyawa gue sendiri, tapi selalu gagal Yo. Huaaaaaaa..... Ampun Yo, Hahahahahah"

'Ron'

DEG

Yang tadinya menatap ke sembarang arah, tak tau apa yang ia lihat. Kini ia menoleh ke asal suara, Roni terperanjat kaget.

"C-Cahyo... Yo, lu masih hidup Yo? Ng-nggak mungkin, waktu itu lu jatoh dari jarak yang sangat jauh." Roni mencoba mendekati Cahyo

"Yo, lu mau bawa gue kan? Lu pasti marah banget kan ms gue Yo, ga papa Yo jemput gue Yo. Hidup gue hancur Yo, rasa bersalah terus menghantui gue. Bayang-bayang gue dorong lu, selalu ada di dwpan gue." Roni pun jatuh berlutut di depan Cahyo

"Maafin gue Yo, maaf. Gue tau, maaf gue ga akan ngembaliin lo lagi. Ampun Yo, ampun. HUAAAAAA"

Tangisan Roni pun pecah, Cahyo masih diam berdiri menatapnya. Ia sendiri bingung, harus bagaimana?

'Kenapa lo tega Ron?' tanya Cahyo, Roni menengadah menatap Cahyo.

"Karena gue serakah Yo, gue ga terima lo sama Bunga." jawab Roni

'Kenapa lo ga bilang, kalo lo suka Bunga Ron? Gue pasti ga bakalan nerima dia, gue bakal ngalah buat lu Ron.'

"KARENA GUE TAU, SIAPA YANG DI CINTAI YO. LU... DIA CINTA MA LU, BUKAN SAMA GUE." jawab Roni berteriak, lalu berdiri.

"Gue ga terima, Bunga cuma boleh sama gue. Lu ga pantes sama dia, dia cuma pantes ma gue. Hahahahahaha... Oya, lu udah ketemu bokap lo kan. Gue baik bukan? Kasih lo jalan buat ketemu ma bokap lo, hahahaha..."

Cahyo yang tadi merasa kasian, kini ia pun mulai meradang kembali. Cahyo menampakkan wujudnya saat ia mati, Roni memelototkan kedua bola matanya!

'Gue ga akan pernah maafin lu, Ron. Lu harus hidup dengan rasa bersalah lu, seumur hidup lu.'

BUAGH

"AAARRRGGGHHTT" tubuh Roni terpental dan membentur dinding, ia kembali berteriak histeris. Karena melihat wujud Cahyo, yang mengerikan.

Sudah di pastikan, Roni akan hidup dengan bayang-bayang ketakutan.

Rasanya ingin sekali, Cahyo menghabisi Roni saat ini juga. Namun kematian terlalu ringan untuknya, pintu kamar Roni pun terbuka.

Masuklah beberapa dokter dam perawat, Roni kini sedang meringkuk ketakutan di sudut ruangan. Rasa sakit terbentur, tak ia rasakan. Saat para perawat mendekati, Roni berontak. Berkali-kali ia melayangkan pukulan pada mereka, sampai akhirnya satu perawat yang bertubuh besar menangkapnya.

Perawat lain pun maju dan ikut memegangi Roni, dokter mendekat dengan suntikan penenang.

"HUAAAA... AMPUUUUNNN, AMPUUUUNNN" Roni terus berteriak, sampai dokter pun menyuntikkan cairan tersebut. Lambat laun, Roni tak sadarkan diri.

Cahyo menatap nanar padanya, ia pun pergi meninggalkan Roni yang akan terus merasa bersalah seumur hidupnya.

.

.

Kini Cahyo berada di kediaman Bunga, terlihat Bunga yang tidur terlelap. Di samping Bunga ada pria, yang juga terlelap.

Sakit? Tentu, tapi apa haknya untuk marah, justru ia bersyukur Bunga mendapatkan pengganti dirinya.

'Cantik, kamu selalu cantik.' gumam Cahyo pelan, Cahyo mencoba memegang dahi Bunga, namun sayang... itu tak bisa di lakukannya.

Bunga yang merasa ada yang mengawasinya, bangun dari tidurnya. Dengan pandangan tak jelas, ia bisa melihat bayangan di depannya. Karena terkejut, ia pun bangun dengan sekaligus.

Kesadarannya pun penuh, ia membulatkan kedua bola matanya. Ada rasa yang tertinggal, RINDU...

"Mas" panggil Bunga dengan suara bergetar

"Ini benar kamu mas?" tanya Bunga, Cahyo tersenyum

'Syukurlah, kamu sudah menemukan kebahagiaan mu.' ucapnya

"Mas... "

'Aku datang hanya ingin memastikan, kamu baik-baik saja. Dan harapanku terkabul, berbahagialah. Maafkan aku, aku pamit.' Cahyo tersenyum, lambat laun ia pun menghilang

Pecahlah tangisan Bunga, membuat suaminya terperanjat kaget.

"Sayang"

Bunga pun masuk ke dalam pelukan sang suami, suaminya membiarkan sang istri menangis. Ia akan bertanya nanti, setelah istrinya baik-baik saja.

.

.

SYUUUTTT

"Sudah?" tanya Anin, Cahyo mengangguk.

"Sekarang kami akan membantu kakak, untuk pulang ke rumah yang sebenarnya." ucap Anisa

'Terima kasih, tanpa kalian. Mungkin aku masih berada di Gunung, tersesat di sana selamanya. Terima kasih, karena kalian... Aku bisa bertemu dengan ibu dan orang-orang yang ingin aku temui. Maaf, sudah merepotkan kalian.'

"Sama-sama kak, semua sudah di atur oleh Sang Pencipta. Tersesat nya Harun pun, merupakan salah satu jalan kami menemukan kakak." jawab Yas, Cahyo tersenyum dan mengangguk

Cahyo duduk di tengah, kesepuluh kembar Zandra menutup mata mereka dan saling berpegangan tangan. Dengan membaca ayat-ayat suci, lambat laun arwah Cahyo pun menghilang.

"Alhamdulillah, semoga kakak tenang di sana. Dan di berikan tempat tempat terbaik di sisi Allah SWT." ucap Amira

"AAMIIN"

.

.

"HARUN, WOYY!! BANGUN, LO KENAPA?"

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Apa kabarna harun mak, suka penasaran sama yg ngalamin hal goib 🥰🥰🥰

2024-03-17

2

Ristin Nanda

Ristin Nanda

iya bener teh😁😁

2024-03-16

1

Ristin Nanda

Ristin Nanda

kalo aq dulu d riung bandung kak tinggal nya

2024-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
93 Sosok Hantu Kecil
94 Kirana dalam Bahaya
95 Penyelamatan Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli
93
Sosok Hantu Kecil
94
Kirana dalam Bahaya
95
Penyelamatan Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!