Ditemukannya Jenazah Cahyo

SYUUUUTTT

Kini kembara kembar sepuluh dan mas Asih, kembali dengan membawa Harun. Juga arwah Cahyo, korban keegoisan seseorang.

Saat mereka sudah berada di dunianya, ternyata aa dan dede masih di sana menunggui tubuh mereka semua. Sedangkan penjaga gunung, sudah pergi karena kalah bertarung.

"Aa, dede... terima kasih" ucap Amira dan yang lainnya, mereka memeluk tubuh aa dan dede. Sebelum mereka berdua pergi, untuk kembali ke dunia mereka.

"Sebaiknya kita segera turun dan memanggil tim SAR, kita harus segera menemukan tubuh kak Cahyo." ucap Anin dengan suara pelan

Semua setuju, mereka berjalan turun untuk kembali ke kaki gunung. Harun memegang lengan Kama, ia masih merasakan trauma bertemu dengan sosok pria yang datang bersama 2 harimaunya. Sesekali Harun melihat ke belakang, gelap. Namun ia bisa lihat dengan jelas, sosok itu ada dengan menatapnya penuh peringatan.

Seolah mengatakan, 'SEKALI LAGI KAMU MEMBUAT MASALAH, AKU TAKKAN PERNAH MENGEMBALIKAN MU'. Harun langsung berbalik, ia semakin mengeratkan pegangannya. Kama menghembuskan nafasnya pelan, kalo orang lihat akan di kira apa dia?

'Kalo yang peluk cewek sih ga papa, nah ini kan sama-sama batang.' gerutunya dalam hati

'Ga papa lah, sesekali. Kalo mau juga, boleh lu sosor Kam.' Adicandra

'NAJIS, lu kira gue cowok apaan. ' gerutu Kama

Mereka pun menahan tawa, Anin yang bersedih pun tersenyum. Setelah sampai di bawah, semua orang menghembuskan nafas lega. Karena melihat ada Harun di antara ke sebelas orang tersebut, tapi tentunya mereka tak bisa melihat adanya roh Cahyo.

Guru memanggil tim SAR, sesuai permintaan Anin dan yang lain.

Malam itu juga, pencarian jenazah Cahyo langsung di laksanakan. Cukup sulit dan dramatis memang, karena tim SAR benar-benar kesulitan memasuki celah kecil tersebut. Sampai salah satu anggota timnya berteriak, bila ia menemukan tulang belulang di sana.

Kakak perempuan Cahyo yang di hubungi, berteriak histeris. Karena mereka tak menyangka bila Cahyo adiknya, benar-benar sudah tiada. Selama ini mereka masih berharap, bisa di pertemukan kembali dengan Cahyo dalam keadaan sehat.

Sekarang mereka memang di pertemukan kembali, namun dengan kondisi Cahyo yang hanya tinggal tulang belulang. Sang adik lelaki hanya bisa menangis tertahan, bagaimana cara ia menyampaikannya pada sang ibu.

Cahyo yang melihat kedua saudaranya menangis, kembali meneteskan air mata. Ini juga maunya, ia benar-benar tak menyangka bila temannya memiliki pikiran sejahat itu padanya.

Tim SAR memasukkan tulang tersebut, ke dalam kantung jenazah dan mengangkatnya.

"CAHYOOOOO" teriak kakaknya, Anin yang ikut pencarian tersebut. Menangis dalam pelukan Yas yang juga ikut, sedangkan saudaranya yang lain di minta untuk kembali ke hotel.

"Sakit bang, hiks" Yas mengeratkan pelukannya

"Ya, tapi semua sudah menjadi takdir kak Cahyo." jawab Yas

Cahyo menoleh pada kedua saudara tersebut, ia pun mengangguk.

'Ya, ini sudah menjadi takdirku. Miris memang, tapi ini sudah kehendakNYA.' ucap Cahyo

Setelah menemukan jenazah Cahyo, mereka semua pun membubarkan diri. Kakak Cahyo menangis di dalam pelukan sang adik. Mereka berjalan mengikuti anggota tim, yang membawa jenazah Cahyo. Kedua saudara Cahyo, memutuskan untuk membawa Cahyo ke rumah duka.

Sedangkan di rumah duka, ibu Cahyo kebingungan dengan kedatangan para tetangganya. Pak RT yang sudah di hubungi adik Cahyo dan di beritahukan mengenai kakaknya tersebut terkejut. Ia bergegas memberitahukan para warga, untuk menyiapkan rumah duka.

"Ada apa ini?" tanya ibu Cahyo

"Maaf bu, ini semua atas permintaan mas Danu." jawab salah satu warga, ia tak berani menyampaikan kabar kematian Cahyo.

"Danu? Memangnya ada apa? Sampai kalian semua beramai-ramai, merapihkan rumah." tanya ibu Cahyo lagi

"Anu bu, nanti ibu tanyakan saja pada mas Danu langsung. Saya juga tidak tau ada apa, monggo bu. Masih banyak yang harus di bereskan." pamit warga, ibu Cahyo hanya mengangguk. Lalu ia kembali masuk ke kamar, hendak menghubungi Danu anak bungsunya. Mau menanyakan akan ada acara apa? Sampai merepotkan tetangga.

Namun saat ia masuk, ia di kejutkan dengan seorang pria yang ia rindukan selama ini. Tengah berdiri tegak membelakangi jendela dan tersenyum menatapnya.

"Cah.. yo... kamu pulang mas." ucap ibunya dengan suara bergetar

'Ibu, Cahyo pulang.' ucap Cahyo dengan air mata menetes

"YA ALLAH MAS... IBU NUNGGU KAMU SELAMA INI NAK, KAMU KOK BARU PULANG? NDA RINDU KARO IBU?" ucap ibunya dengan menangis

Kamar yang tidak kedap suara, tentu saja membuat para tetangga mendengarnya. Mereka serempak merinding, saat ada salah satu warga hendak mendekat pintu. Seseorang menghalanginya, meminta mereka untuk meninggalkan kamar tersebut.

"Biarkan mas" ucap orang tersebut, orang-orang yang sudah mengenalnya pun mengangguk dan pergi.

Kembali ke kamar

Kini Cahyo sedang membaringkan tubuhnya, dan posisi kepalanya ada di atas pangkuan sang ibu.

'Bu, maafkan Cahyo ya. Sudah membuat ibu menunggu selama ini' ucapnya, seraya mengusap sayang kepala putranya tersebut

"Ibu akan selalu menunggu putranya pulang mas, meski harus bertahun-tahun lamanya." jawab sang ibu, air mata Cahyo kembali menetes.

"Ibu rindu mas" lanjut ibu Cahyo dengan suara bergetar, ia sadar putranya yang sedang tidur di pangkuannya sudah tidak ada.

'Cahyo juga bu, ibu sehat-sehat ya. Kasihan mbak Mar sama Danu, mereka juga butuh ibu.' ucap Cahyo, ibunya mengangguk

"Iya mas, ibu akan lebih memperhatikan mereka. Mba mu sampai harus batal menikah, karena ibu. Adikmu membatalkan kerja ke pelayaran, karena ibu juga." jawab ibunya Cahyo

'Bukan karena ibu, mereka menyayangi ibu. Mereka tidak ingin ibu kenapa-kenapa, makanya mereka lebih memilih bersama ibu.' ucap Cahyo

"Lalu kenapa kamu memilih untuk meninggalkan ibu, mas?" tanya ibunya, Cahyo menutup matanya. Ia lalu bangkit dan duduk di samping sang ibu

'Bu, semua sudah takdir Allah. Ikhlas ya bu, Cahyo datang karena ingin melepas rindu dan juga berpamitan.' jawab Cahyo, sang ibu langsung menangis keras.

Cahyo memeluknya, ia pun berkali-kali mencium kepala sang ibu.

'Ikhlaskan Cahyo bu, Cahyo akan bertemu bapak. Biar bapak ada temannya, ibu kan sudah ada mba mar dan Danu. Supaya bapak nda sirik ya bu, biar ada temannya di sana.' ucap Cahyo bergurau

"Ibu juga butuh kamu, bapak sudah tenang di sana." ucap ibunya

'Tapi bu...'

"Tidak apa-apa mas, insya Allah ibu ikhlas. Maafkan ibu, tadi ibu hanya terkejut. Sekarang ibu rela melepas mu mas, insyaAllah ibu ikhlas." ucap sang ibu, kembali meneteskan air mata

'Terima kasih bu, maafkan mas yang belum bisa bahagiain ibu. Sampaikan maaf dan salam sayangku pada mba dan Danu, ibu sehat-sehat ya. Jangan sakit-sakit lagi, kasian mba dan adik. Cahyo pamit bu...' Cahyo mencium lama kening sang ibu, dia mencium punggung tangan sang ibu, tak lupa ia juga mencium kaki ibunya.

Begitu Cahyo menghilang, pecahlah tangisan ibu Cahyo. Meski di mulut mengatakan ikhlas, namun hatinya masih berat melepas.

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...

Terpopuler

Comments

Nita Anita

Nita Anita

ya Allah siapa yg naro bawang .mataku jadi perih 😭😭😭

2024-04-26

2

Erni Sasa

Erni Sasa

😭😭😭😭😭😭😭jahat kamu ka pagi"gini di bikin mewek

2024-05-17

1

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

sampe disini bikin mewek😢

2024-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
93 Sosok Hantu Kecil
94 Kirana dalam Bahaya
95 Penyelamatan Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli
93
Sosok Hantu Kecil
94
Kirana dalam Bahaya
95
Penyelamatan Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!