"Bila apa yang dikatakan oleh nak Anin benar, bila nak Harun tidak sendiri. Melainkan dengan seseorang, yang belum sadar bila dirinya sudah tiada. Saya rasa, dia adalah pemuda pecinta alam yang sampai sekarang, jenazahnya belum ditemukan sejak tahun 2010. Sebelum terjadinya gunung ini meletus." ucap mas Asih
Mereka berjalan naik, hanya ber sebelas. Guru lain, tidak diperkenankan untuk ikut. Setiap orang memegang senter, untuk menerangi jalannya.
"Apa Harun menyadarinya ya?" tanya Amira
"Sadar apa?" Tanya Anin
"Sadar bila yang berjalan bersamanya, bukanlah manusia." jawab Amira
"Antara ya dan tidak" jawab Adikirana
"Kenapa?" tanya Kalila
"Menurut kalian, bila mereka sudah berbincang banyak. Mungkin tidak sosok itu mengatakan, kapan ia terpisah dan tersesat?" jawab Adikirana
Mereka semua mengangguk
"Benar juga, ada kemungkinan besar Harun sudah mengetahuinya. Namun ia lebih memilih, untuk berpura-pura tidak tau."
Setelah beberapa jam, mereka pun sampai di pos 3. Dimana Harun menghilang, mas Asih duduk bersila di atas tanah. Ia menutup matanya, di ikuti oleh ke sepuluh kembar Zandra.
Angin berhembus kencang, mengelilingi mereka. Namun mereka tetap diam dan fokus, akan tujuan mereka datang ke sini.
'APA MAU KALIAN?' tiba-tiba terdengar suara seorang pria, yang menggema ke seluruh penjuru.
Mereka membuka mata, kini di depan mereka berdiri seorang pria yang dilihat oleh Harun sebelum ia menghilang. Begitu juga dengan dua Harimau belang besar, di kanan kirinya.
"Maaf kan kami, yang sudah mengganggumu. Tapi kami datang kemari, bertujuan untuk memintamu mengembalikan seorang pemuda yang kamu bawa." ucap mas Asih
Pria besar itu tersenyum menyeringai, dan tak lama ia tertawa keras.
'HAHAHAHHAHAHA... UNTUK APA KALIAN MENCARINYA? DIA HIDUP PUN TIDAK AKAN ADA YANG MENCARI, KARENA ORANG TUANYA LEBIH SAYANG DUNIA DIBANDINGKAN ANAKNYA.' ucap pria itu, para gadis Zandra terkejut mendengar kebenaran itu. Mereka pun menunduk, karena merasa kasihan pada Harun.
'PERCAYALAH, ORANG TUANYA TAKKAN PEDULI. SELAMA INI MEREKA HANYA MEMFASILITASI ANAK ITU DENGAN UANG, TAPI MELUPAKAN APA YANG DIBUTUHKAN ANAK ITU. KASIH SAYANG!!' lanjutnya
"Apapun alasannya, kamu tidak berhak menahan dia." ucap Anin
Sosok itu menatap tajam Anin, semua saudara lelakinya langsung bersiap melindungi saudarinya. Sosok itu tersenyum, rupanya mereka saling menjaga.
'YA.. AKU TAU, TAPI ANAK ITU SUDAH MELAKUKAN KESALAHAN FATAL DI SINI. DIA SUDAH MENGOTORI GUNUNG INI DENGAN SENGAJA, DAN AKU TIDAK MENYUKAINYA. JADI, AKU BERHAK MENAHAN DIA BERADA DALAM GENGGAMAN KU!!!' suaranya yang menggelegar, membuat para hewan penghuni hutan berlarian dan burung berterbangan.
Dua harimau yang berdiri gagah di samping sosok itu, bersiap menyerang kesebelas orang itu.
Namun belum mereka menerjang, ada dua sosok pelindung Zandra muncul. Menghadang gerakan kedua sosok itu, dimana membuat mas Asih juga sosok itu terkejut. Namun membuat kembara kembar sepuluh, tersenyum dengan sangat lebar.
"Aa, Dede" panggil mereka
Dengan gagah, aa dan dede berjalan mendekati keturunan dari ibunya. Ibunya kan? Karena mereka terlahir bersamaan dengan Afwa dan Afwi, dari rahim yang sama.
Para gadis memeluk aa dan dede, mereka bernafas lega melihat sosok pelindung keluarganya hadir di antara mereka.
'Bagaimana bisa?' ucap mas Asih dalam hati
'UNTUK APA KAMU DATANG KEMARI?' tanya pria besar itu
Aa dan dede pun melerai pelukan cicit dari ibunya, mereka berbalik dan berdiri gagah menghalangi mereka semua.
'Karena kami bisa merasakan, bila mereka dalam bahaya.' jawab aa
'LALU APA URUSANNYA DENGANMU?' tanya pria itu lagi
'Karena mereka adalah cicit dari orang yang melahirkan kami, dan kami harus melindunginya.' jawab dede
'MELINDUNGI MANUSIA? APA KALIAN LUPA KEDUDUKAN KALIAN APA? KALIAN ADALAH PANGERAN DARI DUNIA KAMI, TAPI TUNDUK PADA MANUSIA.' ucap sosok itu tak habis pikir
'Lalu, masalahnya dimana? Bagi kami, mereka juga merupakan keluarga kami. SECARA TIDAK LANGSUNG, MEREKA ADALAH CUCU KAMI.' ucap aa, aura di sekitar pun berubah
'Siapapun yang berani mengusik mereka, maka berurusan dengan kami.' lanjut dede tak kalah garang
Demi apapun, mas Asih merasakan merinding luar biasa di sekujur tubuhnya. Kesepuluh anak-anak ini, tidak bisa di anggap remeh. Mereka keturunan orang-orang, yang dipilih langsung oleh pangeran dunia lain.
'Lakukan tujuan kalian, selamatkan teman kalian.' titah dede, kembara kembar 10 pun mengangguk.
Mas Asih tersadar, ia melihat ke sepuluh saudara itu menutup mata. Ia pun ikut melakukannya, ia membantu mereka masuk ke balik perisai yang menghalangi Anin menggapai Harun.
Syuuuuuttt
Mereka semua masuk ke dalam dunia lain, yang ada di gunung ini.
"Di sini benar-benar berbeda, dengan tempat dimana kita berada." ucap Haidir
"Kamu benar, apa seperti ini setiap kali kamu masuk ke dunia mereka?" tanya Yas pada Anin
"Tidak selalu, para makhluk itu hanya memperlihatkan bagaimana kondisi dan situasi mereka saat meninggal." jawab Anin, Yas mengangguk paham.
Mas Asih lagi-lagi merasa kagum, dengan kemampuan yang mereka punya.
"Baiklah, aku akan membuka sekat ini." ucap mas Asih, seraya ia memegang dinding transparan di depannya.
Mas Asih menempelkan telapak tangannya dan menutup mata, sampai terlihat ada belahan dari perisai tersebut. Lambat laun belahan itu, terbuka lebar.
"Masuklah, ingat waktu kalian tidak banyak." titah mas Asih
Kembara kembar Sepuluh, satu persatu masuk.
SRAASSHHHH
Terasa angin berhembus cukup kencang, menggerakkan ranting-ranting pohon bergerak.
"Auranya benar-benar berbeda" ucap Adicandra
"Kamu benar, sebaiknya kita segera bergerak." titah Haidar
"Tidak usah, sebentar lagi mereka akan kembali ke tempat ini. Karena memang pria tadi, sengaja membuat mereka hanya akan berputar-putar si jalan ini." tahan Anin
Mereka pun diam, menurut pada Anin. Setelah beberapa lama, apa yang di ucapkan Anin memang benar.
Karena Harun dan sosok yang bersamanya, sedang melangkah mendekat ke arah mereka. Harun yang berjalan menunduk, karena ia mulai merasa lelah. Belum menyadari kehadiran Yas dan yang lain, sampai ia mendengar pria di sampingnya mengatakan sesuatu.
"Apa kalian tersesat juga?" tanya pria itu, Harun segera menegakkan kepalanya.
Wajahnya berubah bahagia, matanya berkaca-kaca. Tadi ia sempat menyerah, dan ia berpikir, ia akan mengalami hal yang sama dengan sosok yang menemaninya sejak tadi.
"Kalian" ucapnya dengan suara bergetar
BRUGH
Ia pun menjatuhkan tubuhnya dan menangis tertahan, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan miliknya. Membuat bingung sosok yang bersamanya
"Terima kasih.. hiks... terima kasih kalian sudah datang.. hiks... terima kasih." ucap Harun berkali-kali
Para pria Zandra, berjalan menghampiri Harun. Kama menepuk pundak Harun, seraya menghembuskan nafasnya.
"Kamu sudah tau kesalahanmu apa?" tanya Haidar
"Ya, aku tau. Aku sudah melanggar apa yang dilarang, aku sudah mengotori gunung ini. Maaf maaf.. " jawab Harun
"Ayo kita kembali, semua orang menunggumu." pecah kembali tangisan Harun, kalimat sederhana. Namun terasa hangat dan asing untuknya, seseorang menunggunya kembali.
Anisa mendekati pria yang terlihat kebingungan, menatap Harun menangis dan kedatangan mereka.
"Kak" panggilnya, pria itu menoleh. Anisa tersenyum, dengan mata berkaca-kaca. Anisa menoleh pada Anin, Anin pun mendekat padanya.
Anin memegang tangan dingin sosok itu, sampai tanpa terasa air mata sosok itu menetes.
...****************...
Nah loh, apa yang di perlihatkan Anin?
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all💓💓💓...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Land19
betapa kasian nya dia .
belom sadar kalo dirinya sudah meninggal di gunung itu
,🥺🥺🥺🥺
2025-01-02
1
Ceisya Mahiyah
selalu gemes kalo lihat AA Dede muncul .
2024-12-06
1
Regina Kimmie
aaaaa kngen sama aa dan dde🤗🤗
2024-07-22
1