Sebelumnya maaf, mungkin hari ini cuma bisa up 1 part🙏🙏. Karena kondisi uang tidak memungkinkan... 🥲
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dan kejadian lain, di alami juga oleh kelompok lain. Namun sayangnya di antara mereka, tidak ada salah satu dari kembara kembar sepuluh. Semua berawal dari salah satu murid lelaki, yang sudah tak kuat untuk buang air kecil.
"Pak, saya sudah tak kuat ingin buang air kecil" ucap salah satu murid
"Jangan buang air kecil sembarangan, sebentar lagi kita sampai di pos tiga. Bapak minta kamu bersabar terlebih dahulu, karena kita sudah di peringatkan untuk tidak berbuat macam-macam di sini." jawab guru yang menjadi pembina tersebut
Murid itu berusaha untuk menahannya, namun semakin di tahan malah semakin sakit. Sehingga ia pun berinisiatif, untuk memisahkan diri sebentar dari kelompoknya. Murid lelaki itu melanggar apa, yang di ucapkan oleh mas Asih. Dengan tergesa ia membuka celana dan buang air kecil di belakang salah satu pohon yang ada di gunung.
Padahal kalau ia memang berniat berlari, pos tiga sudah ada di depan sana. Namun ia malah berjalan ke arah lain dan buang air kecil di sana.
"Hahhhh... lega, gila aja kalo gue di suruh nahan p*pis sampe pos tiga. Bisa kencing batu gue ntar" ucap murid itu, ia pun menyudahi membuang hajatnya..
Setelah selesai, ia pun kembali melangkahkan kakinya. Berniat untuk bergabung dengan kelompoknya, namun saat ia melangkah. Keadaan berubah, ia merasa asing dengan tempat ini.
"Ini dimana? Perasaan tadi gue ga lewat sini." gumamnya, ia pun melihat ke sekeliling. Mengingat-ingat, barangkali dia yang lupa.
"Benar, ini bukan jalan yang aku lalui." ucapnya lagi, ia mulai merasa merinding pada sekujur tubuhnya.
Saat ia hendak melangkah, tiba-tiba ada sosok pria tinggi berdiri tak jauh darinya. Ia menatap marah pada murid tersebut, bahkan kedua matanya terlihat merah. Pria itu seperti seorang pengawal kerajaan, bajunya menggunakan pakaian jaman dulu. Di samping pinggangnya, ada sebuah keris terselip. Parahnya lagi, di kiri dan kanan pria itu ada Harimau belang yang juga menatapnya tak suka.
"GLEK"
"B-bagaimana ini?" murid itu benar-benar ketakutan, ia memundurkan langkahnya perlahan. Tanpa sadar di belakangnya adalah sebuah jurang, ia pun jatuh terperosok.
"AAAAARRRRGGGHHT" teriaknya, ia tidak langsung terjatuh. Namun tubuhnya berguling, sampai ia menabrak sebuah batu dan kepalanya pun terbentur. Lambat laun penglihatannya buram dan berakhir tak sadarkan diri.
.
Sedangkan di kelompoknya, semua orang baru tersadar murid tadi tidak ada. Saat mereka sudah sampai di pos, pembina memanggil murid tadi. Berniat untuk menyuruhnya, segera ke toilet.
"Harun, kamu bisa ke toilet sekarang." ucapnya seraya berbalik, namun saat berbalik. Ia tak melihat Harun, sedangkan murid-murid yang satu kelompok tengah duduk meluruskan kakinya.
"Harun mana?" tanya pembina
"Di belakang saya pak tadi, it... loh, Harun kemana? Kok dia ga ada? Guys.. si Harun hilang, woyy." jawab Damar
"Kalau ada, saya tidak akan bertanya sama kamu Dam." tegur sang guru
"Masa iya ketinggalan sih? Kan jaraknya aja tadi ga terlalu jauh." ucap Radit
"Woy... ada yang liat Harun ga?" teriak Damar
"Nggak" jawab temannya serempak
"Sebaiknya kita berjalan kembali, menyusuri jalan yang tadi. Siapa tau kita bertemu dengannya di jalan, tidak apa-apakan?" saran pembina
"Iya pak" mereka kembali bangun dan berjalan turun kembali, berniat menyusuri jalan yang sama. Berharap bisa menemukan Harun, yang tiba-tiba menghilang.
"HARUUUUNNN"
HARUUUUNN"
Teriak semua orang, mereka berjalan menurun dengan perlahan. Takut melewati jalan atau Harun yang sedang duduk, sehingga tidak terlihat oleh mereka.
.
Sedangkan di tempat Harun terjatuh, ia mulai sadarkan diri.
"A-Aagh.. kepalaku" ucapnya seraya memegang kepala pelan, ternyata ada darah yang sudah kering di pelipisnya.
"Pantas saja sakit, ternyata ada darahnya." Harun kembali melihat ke sekeliling, gelap
"Apa gue bisa pulang?" tanyanya pada diri sendiri, dengan susah payah ia pun bangun.
Harun berusaha berjalan, meski takut. Namun ia berpikir, lebih menakutkan bila ia diam saja. Meski dengan berjalan tertatih, ia melangkahkan kakinya entah kemana.
Setelah mungkin ada sejam ia berjalan, ia merasa lelah dan mendudukkan dirinya di dekat pohon besar.
"Udah jalan jauh perasaan, tapi gue masih ga nemuin teman-teman. Gue harus kemana lagi?" gumam Harun
Saat ia ingin kembali melangkah, tiba-tiba Harun di kejutkan oleh seorang pria yang lebih tua darinya.
"Akhirnya gue nemuin orang juga" ucap pria itu, Harun yang tadi sempat kaget pun akhirnya menghembuskan nafas lega.
"Lu ngagetin gue bro" ucap Harun
"Sorry sorry... gue sempet bingung dan takut soalnya, gue udah keliling-keliling. Tapi masih ga dapetin jalan keluar, akhirnya gue liat lu. Lu sendiri gimana?" jelas pria itu, seraya bertanya pada Harun.
"Sama bro, gue juga udah keliling. Ada mungkin satu jam, tapi masih ga nemuin juga kelompok gue." jawab Harun
KRUUUKKK
Terdengar suar perut Harun, sepertinya karena lelah. Ia jadi lapar, ia pun menurunkan ranselnya dan mengambil cemilan yang ia bawa.
"Lu mau bro?" tanya Harun
"Boleh, thanks ya" jawab pria itu
"Lu udah berapa lama emang nyasar nya?" tanya Harun, kini mereka memilih duduk di atas tanah.
Laki-laki itu mengangkat tangan dan melihat ham digital yang ada di pergelangan tangannya.
"Kalo liat tanggal di ini, berarti gue udah 3 hari nyasar." jawab pria itu
DEG
Harun terkejut
"Tapi ga papa, sekarang gue nyasarnya kagak sendirian." lanjut pria itu, seraya memakan makanan yang di beri Harun.
"Lama banget bro" ucap Harun, pria itu hanya mengangguk
Harun mengeluarkan ponselnya, pria di sebelahnya kagum dengan ponsel yang dimiliki oleh Harun.
"Wiiihh... gila, udah keren aja apple. Iphone 5 bro? Padahal gue baru beli kemaren loh, iPhone 4. Cuma 3 hari, udah keluarin yang baru." ucap pria itu, Harun mengerutkan dahinya.
'Hah? Gimana? iphone 4? Sedangkan yang gue iphone 15, iphone 4 keluaran tahun berapa ya?' ucap Harun dalam hati
"Bro, kita mau lanjut nyari jalan ga?" tanya pria itu, sehingga Harun pun mengalihkan pikirannya. Walau masih ia ingat-ingat, kapan tahun iphone 4 keluar.
"Ya udah ayo, mudah-mudahan kita bisa nemuin jalan atau ketemu kelompok lain." jawab Harun
Mereka pun bangun dari duduknya dan melanjutkan perjalanan, sepanjang jalan mereka mengobrol ngaler ngidul. Untuk menjaga kewarasan dan menghilangkan rasa sunyi di hutan, meski lelah mereka terus berusaha mencari jalan. Sampai pada akhirnya Harun terkejut, karena percakapan selanjutnya.
"Lu kuliah?" tanya pria itu
"Nggak, gue baru beres ujian. Jadi sekolah ngadain hilang stress nya, ya ini naik ke puncak gunung. Tapi gue malah kepisah sama temen-temen gue, terus malah nyasar." jawab Harun
Pria itu mengangguk paham, namun ia tak bertanya beres ujian apa?
"Kalo lu kak?" tanya Harun
"Gue mah biasa, emang pencinta alam. Terus pergi ma anak-anak kaya biasa, ya gitu tiba-tiba kepisah. Kayanya temen-temen gue juga, lagi nyariin gue. Di tahun 2010 ini, gue baru nginjek semester 5...."
DEG
'Apa? 2010?'
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all💓💓💓...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Land19
nah loh..
ketemu sama arwah yg hilang di pendakian.
👻👻👻
2025-01-02
1
Oi Min
Harun ktmu hantu ges
2024-09-09
1
Pisces97
wah runn didampingi senior tahun 2010 berapa tahun tuhh 🤭
2024-05-23
3