Terbongkar Sudah

"Bagus, ibu pengen banget marah sama kamu Nin. Tapi ga bisa, kamu tuh pinter, cuma kok ya tidur terus di kelas." ucap bu Siska, setelah Anin selesai mengerjakan 3 soal Kimia di papan tulis.

"Maaf bu, saya ga bisa nahan ngantuk saya." jawab Anin menunduk, meski bu Siska galak. Tapi Anin dan saudaranya,sangat menghormati beliau.

Karena bi Siska merupakan guru yang baik, meski sangat tegas dalam mengajar.

"Kamu begadang tiap malam, apa bagaimana hmm?" tanya bu Siska, Anin mengangguk pelan

"Belajar?" Anin menggelengkan kepalanya, membuat bu Siska mengernyitkan dahinya

"Baca Novel bu" jawab Anin jujur, bu Siska benar-benar merasa gemas dengan salah satu murid pintarnya ini.

Ia pun menghembuskan nafas dan meminta Anin untuk duduk di bangkunya.

"Salin jawaban Anin, ada kemungkin soal ini keluar di ujian nanti." titah bu Siska

Semua murid langsung mengerjakan, apa yang diminta guru galaknya tersebut.

Setelah 15 menit, Anin duduk. Tiba-tiba pengeras suara, mengumumkan bila Anin dan keempat saudarinya di panggil ke ruang kepala sekolah.

"Ada apa? Kalian buat masalah?" tanya bu Siska

"NGGAK BU" jawab kelima princess tersebut

"Ya udah kalian segera ke ruang KEPSEK, takut membuat beliau menunggu lama." titah bu Siska

"BAIK BU" kelima princess tersebut pun, berpamitan untuk keluar kelas.

Begitu juga dengan lima prince, mendengar kelima saudarinya di panggil. Mereka ijin untuk keluar pada ketua kelas, kebetulan jam pelajaran kosong karena gurunya tidak masuk.

Saat kelima saudari tersebut masuk, mereka langsung menghela nafas mereka. Karena di sana ada Dania, Kia, Cia dan kedua orang tua Dania. Yang katanya, seorang pengusaha sukses, di bidang batu bara.

"Assalamu'alaikum pak" salam kelima saudari tersebut

"Wa'alaikum salam nak, mari masuk." jawab pak Sugeng, kepala sekolah.

Anin dan yang lainnya memilih berdiri, karena sofanya yang memang tidak muat. Ada sih beberapa space untuk mereka duduk, tapi mereka merasa enggan berada di dekat orang-orang tersebut.

'Si kerak telor ga ada kapoknya' Anisa

'Kita liat aja, apa yang di aduin ma bonyoknya' Adikirana, mereka pun mengangguk

"Maaf bapak mengganggu waktu belajar kalian, ada wali yang ingin bertemu dengan kalian" ucap pak Sugeng

"Tidak apa-apa pak" jawab Kalila tersenyum

"Jadi kalian yang sudah membayar para preman, untuk menghadang anakku?" mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut bapaknya Dania, tentu saja membuat kelima itu saling pandang dan menahan tawa mereka

"Kenapa kalian tertawa hah? Dasar anak-anak tidak tau sopan santun, orang tua bicara malah tertawa." bentak ibunya Dania

"Maaf, tidak usah berteriak bu. Kita bisa tanyakan ini dengan baik-baik, tidak perlu menggunakan nada tinggi" ucap pak Sugeng

"HEH, PAK SUGENG!! ANAK KAYA MEREKA GA BISA DI BAIKIN, MALAH NGELUNJAK" ucap ibu Dania, masih dengan nada membentak

"GA USAH BENTAK-BENTAK KEPALA SEKOLAH KAMI JUGA BU, IBU JUGA HARUSNYA TAU SOPAN SANTUN KALO BICARA SAMA YANG LEBUH TUA." ucap Anin sarkas, dengan menatap tidak suka pada kedua orang tua Dania.

"Lihat, bapa dengar sendiri bagaimana tidak tau sopan santunnya anak itu." ucap ibunya Dania, jujur pak Sugeng sendiri merasa kesal dengan tingkah wali muridnya tersebut. Tapi ia juga, tak bisa melawan salah satu donatur terbesar ke lima sekolahnya tersebut.

"Coba tanyakan dengan baik-baik bu, nak Anin dan yang lainnya. Bapak mau tanya masalah kejadian kemarin, yang baru saja di adukan nak Dania. Apa benar, kalian sudah menyuruh para preman untuk menghadang mereka sepulang sekolah?" tanya pak Sugeng

"Tentu saja tidak pak, yang ada juga kami yang pulangnya di hadang oleh preman." jawab Anisa, pak Sugeng cukup terkejut dan semakin bingung dengan jawaban Anisa.

Tanpa mereka ketahui, di luar sudah ramai dengan kedatangan keluarga Zandra. Mereka datang setelah di hubungi oleh Yas, bisa saja Yas menyelesaikan ini sendiri. Tapi, masalahnya di sini Dania sudah membawa-bawa orang tua. Otomatis, ia juga harus membawa orang tua merek bukan? hahaha

"Dimana adikmu?" tanya Al dingin

"Ruang kepala sekolah" jawab Yas, Serina dan keempat ibu-ibu pun berjalan cepat ke ruang kepala sekolah. Di susul oleh Al dan para ayah lainnya

Tentu saja, semua penghuni sekolah heboh. Bukan hanya para murid para murid saja, yang histeris. Melainkan para guru juga terkejut, mereka tidak menyangka murid-murid pintar di sekolah mereka adalah keturunan keluarga Zandra.

Bu Siska bahkan menjatuhkan buku-bukunya, karena kebetulan ini adalah jam pergantian pelajaran.

"A-apa aku tadi terlalu keras pada Anin?" gumamnya

"Maling teriak maling kamu, hah? Kecil-kecil udah jadi kriminal, mau jadi apa kalian? Bagaimana cara orang tua kalian mendidik? Jangan-jangan orang tua kalian juga residivis kriminal lagi, makanya keturunannya kaya kalian." ucap ayahnya Dania, membuat Adikirana mengepalkan kedua tangannya, begitu juga dengan yang lain.

Saat mereka hendak melawan, tiba-tiba ada yang membuka pintu.

"Siapa yang anda katai anak residivis?" tanya Serina yang tiba-tiba masuk dengan amarah yang menggebu, mendengar anaknya di katai seperti.

DEG

Kelima princess itu pun berbalik ke arah pintu

"Ibu/ mama/ ambu/ ayah/ mommy" panggil mereka serempak

"Cih Ambu, kampungan" ejek ibunya Dania, Iren yang di maksud langsung menatap

Anisa dan Amira yang mendengar ibunya di ejek, langsung berbalik dan menatap tajam pada wanita tersebut.

"Anda bicara wanita yang melahirkan kami kampungan? Apa anda tidak sadar, bila sejak tadi kelakuan anda dan suami anda menunjukkan bila kalian yang terlihat kampungan." ucap Anisa dengan suara dinginnya

"Sejak tadi anda mengatakan bila kami tidak mendapatkan didikan baik dari orang tuanya, bagaimana dengan putri kalian? Apa dia sudah di didik dengan baik? Apa kalian sudah mencari kebenaran, atas apa yang di adukan oleh putri kesayangan anda?" lanjut Amira, yang tak kalah dinginnya

"Anak dan ibu, sama-sama kampungan. Kalian benar-benar tidak tau cara berbicara dengan orang-orang kaya seperti kami, apa kalian ingin di keluarkan dari sekolah?" ancam ayahnya Dania

"Siapa yang berani mengeluarkan anak-anak kami dari sekolah milik leluhurnya?" Al dan para ayah pun masuk

'Haish' ucap kelima princess serempak, terbongkarlah sudah identitas yang sudah di sembunyikan mereka selama ini.

Pak Kepala sekolah langsung berdiri, karena terkejut dengan kedatangan cicit dan cicit menantu dari pemilik sekolah ini.

"Tuan Al, tuan Ar, Tuan Za, tuan Rio dan tuan Saga." panggilnya sopan, Al dan yang lain mengangguk sedikit.

"Saya tanya, siapa yang berani mengeluarkan anak-anak kami dari sekolah ini?" tanya Al mengulang pertanyaannya.

GLEK

Ayahnya Dania terkejut bukan main, apa mungkin?

"Ya, mereka adalah anak-anak kami. Anak-anak yang kamu bilang kampungan dan juga anak-anak residivis." ucap Ar, kepala sekolah terkejut. Pasalnya ia memang tidak mengetahui hal ini, yang ia tau Anin dan ke sembilan saudaranya adalah anak-anak berprestasi.

BRUGH

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kapok

2024-04-25

1

Ty

Ty

sukanya kok membalikkan fakta..., skrg nyahoook loo

2024-03-16

2

nisa

nisa

nah lo kapok rasain mulut suka nyinyir gk d lhat mn yg benar mn yg salah😠

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!