"Katanya acara perpisahan kalian akan naik gunung?" tanya Al
"Iya ayah, surat persetujuannya ada di tas." jawab Anin
"Lalu, apa kalian mau ikut?" tanya Za
"Kalo di ijinkan, tentu saja kami ikut." jawab Haidar
"Baiklah, kami ijinkan. Tapi kalian harus selalu bersama, apalagi di gunung Merapi banyak ke cerita." ucap Ar
"YESS" ucap ke sembilan saudara tersebut, tapi tidak dengan Anin
"Kenapa kamu sepertinya tidak bersemangat?" tanya Sherina
"Kalau boleh memilih, aku ingin tidur saja seharian. Lalu lanjut baca komik dan novel, naik gunung...pasti melelahkan." jawab Anin, Al sang ayah menggelengkan kepalanya.
"Sesekali keluar dan gerakan tubuhmu, sayang." ucap Al
"Yaaa...baiklah" ucap Anin
"Kata obu, saat kalian pulang sekolah tadi. Di serang preman? menang?" tanya Rendra, lima princess mengangguk
"HAH?" lima prince terkejut
"SERIUS?" tanya mereka bersama, lima princess mengangguk
"Waahhh... kenapa kita tadi tidak pulang bersama mereka tadi?" protes Haidir
"Mana taulah kita, mereka akan di hadang. Ada apa kalian di hadang?" jawab Haidar, seraya bertanya
"Biasa, Dania" jawab Adikirana
"Dania?" tanya Yas
"Cewek ya suka ma lu, lupa lu ma cewek yang nyatain cintanya di bawah pohon besar deket lapangan." jawab Anisa
"Hah? Di bawah pohon? Ohhh... yang dandanannya kaya tante-tante itu, dih ogah. Gue kira dia penunggu pohon besar itu, ternyata teman kalian." ucap Yas
"Teman?" ucap kelima princess serentak, merka pun memutar malas bola matanya.
"Jadi dia?" Anin mengangguk
"Lalu kalian akan melakukan apa untuk besok?" tanya Haidar
"Tak ada, melihat kita masuk sekolah dengan kondisi baik-baik saja. Dia pasti terkejut 'Apa preman itu, tidak bekerja dengan baik?'" jawab Amira, di angguki saudarinya yang lain.
"Benar juga" ucap Kama
"Tapi gue mau melototin dia besok seharian, pasti dia kalang kabut besok. HAHAHAHA" ucap Anin
Para orang tua menggelengkan kepalanya
"Kalau kalian butuh bantuan ayah, bilang saja." ucap Ar
"Oke ayah" jawab mereka serempak
.
.
Hari keberangkatan ke Gunung Merapi pun tiba, kesepuluh bersaudara tersebut kini berada dalam bis yang sama. Gara-gara kejadian 3 minggu yang lalu, kini satu sekolah tau siapa mereka. Putra dan Putri Mahkota, keluarga Zandra. Yaaa... gara-gara perempuan yang bernama Dania itu, membawa orang tuanya dan membuat keributan di sekolah. Sehingga keluarga Zandra, hadir ke sekolah..
FLASHBACK
Keesokan hari setelah hari penyerangan itu, mereka sekolah seperti biasa. Datang pagi, menggunakan mobil yang biasa mereka gunakan. Hanya mobil biasa, yang penting nyaman.
Toyota Calya dan Wuling Confero, untuk anak-anak orang kaya. Mungkin ini mobil murah, untuk menengah ke bawah. Yang kisaran harga 150 jutaan dan 120 juta, sedangkan anak-anak orang kaya lainnya termasuk Dania. Mereka menggunakan mobil yang jauh lebih mahal dari yang id gunakan sepuluh bersaudara tersebut.
Sehingga ia menganggap Anin dan keempat saudaranya, berada di bawahnya.
Seperti yang di katakan Amira, Dania terkejut melihat kelima saudari tersebut masuk sekolah. Dengan kondisi baik-baik saja, bahkan tak ada luka sedikit pun.
"Dan, apa kemarin preman yang kamu sewa tidak mengerjakan tugasnya?" tanya Cia, saat mereka berpapasan dengan Anin dkk
Adikirana mengangkat salah satu bibirnya, seolah mengejek Dania. Dania mengepalkan kedua tangannya, ia merasa kesal dan juga marah.
GLEK
Susah paya Dania dan teman-temannya menelan saliva mereka, karena Anin benar-benar melakukan yang dikatakannya. Yaitu memelototinya, Dania yakin... bila preman itu sudah melakukan tugasnya, namun gagal.
"Gimana ini? Mereka pasti tau siapa yang menyuruh, para preman itu menghadang mereka."tanya Kia
"Tapi, bagaimana mereka bisa selamat? Padahal jumlah preman itu tidaklah sedikit" jawab Dania menggigiti kuku jarinya, ia mulai kalang kabut.
"Jangan lupa kelima saudara lelakinya, pasti mereka yang melindunginya." ucap Elma
"Preman itu pasti menyebutkan namaku, buktinya Anin dan yang lain natap gue udah kaya pengen nelen gue aja. Bagaimana kalo mereka melaporkan aku ke kantor polisi?" semakin cemaslah Dania
"Sebaiknya lo panggil saja kedua orang tua lo ke sini, gunakan keahlian lo memutar balikan fakta seperti biasanya." saran Kia, Sandra dan Elma menggelengkan kepalanya. Kedua temannya ini, bukannya memberi saran agar Dania meminta maaf atas apa yang di perbuatnya. Malah menyuruh Dania, untuk memperkeruh masalahnya.
"Kalo kaya gitu, sebaiknya gue mundur deh. Kalian ga lelah, selalu buat masalah yang ga ada habisnya? KIta udah mau kelulusan, tapi kelakuan kalian malah semakin menjadi." ucap Sandra jengah
"Gue juga deh, gue udah ga mau ikut-ikutan. Udah tau Dania salah, kalian malah semakin dorong dia ke jurang." sambung Elma
"Terserah lu pada lah, daripada Dania masuk penjara." sela Cia
"Itu yang di sebut maling teriak maling, asal lo tau." balas Elma kesal
"Kalo kalian udah ga mau ma kita, ya udah pergi aja lo." ucap Kia, Sandra menggelengkan kepalanya.
"Iya, kalo kalian udah ga mau gua ma yang lain. Pergi aja kalian, gue juga ga butuh kalian." ucap Dania, Elma dan Sandra tersenyum miris.
"Kalo gitu, kita pisah aja di sini. Kita udah ga sejalan, good luck sama ide kalian." ucap Sandra menarik tangan Elma
"Ga usah di dengerin mereka Dan, mending lu telepon aja bonyok lu." ucap Cia, Dania pun mengangguk setuju
Bel sekolah berbunyi, jam pelajaran pun di mulai. Anin seperti biasa, dia hanya tidur di kelas. Apalagi semalam, ia begadang buat baca novel.
PLETAK
"ANIN" teriak guru di depan, setelah ia melempar spidol ke kepala Anin. Bukannya kasian, saudaranya malah menahan tawa mereka.
'Mampus lu' Anisa
'Udah tau jam belajar, malah molor.' Amira
'Mana bu Siska lagi'
"IYA BU" teriak Anin seraya bangun dari duduknya sekaligus, sehingga membuatnya oleng karena pusing. Teman sekelasnya pun tertawa serempak
"DIAM DIAM" bentak bu Siska, kelas pun kembali hening
"Anin, mau sampai kapan kamu seperti ini? Sudah mau kelulusan, tapi kelakuanmu masih seperti ini. Kerjakan soal di depan." ucap bu Siska yang sudah bosan dengan kelakuan Anin, namun ia juga mengakui kepintaran Anin.
"Sekarang bu?" tanya Anin
"Taun depan, lebaran monyet" jawab bu Siska, teman sekelas Anin langsung menahan tawa mereka. Bisa-bisanya Anin bertanya seperti itu, di posisi bu Siska sedang marah besar.
"Oke bu kalo gitu" jawab Anin kembali duduk, demi apapun. Semua teman-temannya, menahan mati-matian tawa mereka.
'Njir si Anin masih belum sadar, apa gimana?' Kalila
'Dia masih belum ngeh ma guru yang di depan, apa emang lupa?' Amira
"SEKARANG ANIN!!!!" teriak bu Siska
"I iya bu sekarang" jawab Anin, ia pun mengumpulkan kesadarannya dan maju ke depan. Saat sadar sepenuhnya dan melihat siapa guru di depan, ia pun dengan susah payah menelan salivanya.
'NJIR BU SISKA' jeritnya dalam hati, ke empat sodaranya menunduk menahan tawa.
TERNYATA ANIN, BARU BANGUN DAN SADAR.
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all💓💓💓...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Land19
Anin² ampun banget dah .
tapi emg iya sih kalo udah baca komik atau baca novel bawaannya mager penginnya rebahan terus
🤭🤭🤭🤭
2025-01-01
1
Eli Elieboy Eboy
𝚢𝚊 𝚊𝚖𝚙𝚞𝚗 𝚊𝚗𝚒𝚗 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚒 𝚔𝚎𝚔 𝚐𝚝𝚞 𝚜𝚒𝚏𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊
2024-07-19
1
Nelvanda Humaira
sama😂😄
2024-07-09
1