Hari Kompetisi

"T-tolong... t-tolong aku" ucap Sania dengan terbata

Siska yang melihatnya seperti itu, merasa kasihan. Meski ia marah dengan apa, yang sudah di lakukan Sania pada putrinya. Tetapi bila sudah melihat seperti ini, ia pun tak sampai hati.

"B-bu.. t-tolong N-nia bu." ucap Sania dengan susah payah, air mata Siska pun mengalir. Bagaimana pun, Sania sudah berteman lama dengan putrinya.

Melihat Sania yang seperti tercekik, Siska mendekat. Sedangkan sang suami memilih untuk mendekati tubuh putrinya yang terkulai lemas, masih belum sadarkan diri di lantai.

"Bawa Nur ke rumah sakit pak, kondisinya tidak bisa di rawat di rumah." ucap Anisa yang kelelahan, Budi mengangguk. Ia segera keluar dan berlari membawa tubuh putrinya, di susul oleh Rama. Karena Rama yang akan membawa mobilnya, dua pria yang mencintai gadis yang sama. Dalam arti yang berbeda, mereka enggan melihat Sania yang kini sakaratul maut.

"Ikuti ibu nak, La illaha ilallah.." ucap Siska dengan suara bergetar

"L- l.... La.... AAAAAKKKKHHHH" Sania berteriak kesakitan, seolah ada yang menarik kuat sesuatu dari kerongkongannya. Dengan kondisi mata melotot, hampir keluar dan lidah menjuntai. Sania pun pergi untuk selamanya, tubuh Siska bergetar.

"Innalillahi wa inna lillahi rajiun." ucap semua orang yang masih di ruangan tersebut

Siska menangis, ia bingung. Bagaimana cara ia menyampaikan, berita ini pada keluarga Sania.

Sedangkan jauh di kota lain, dukun yang membantu Sania. Terluka cukup parah, ia pun memilih untuk kembali ke gunung tempat ia mendapatkan ilmu hitamnya. Untuk memulihkan diri, ia akan bertapa di sana.

.

.

"Bu, sebaiknya ibu segera menyusul Nur ke rumah sakit. Masalah jenazah Sania, biar kami yang urus." ucap Anisa, Siska menoleh dan mengangguk

"Terima kasih nak, ibu benar-benat berterima kasih kepada kalian. Tanpa kalian, mungkin putri ibu yang sudah tiada" ucap Siska dengan perasaan ngeri, seumur hidupnya. Ini adalah pengalam pertama, ia menyaksikan hal seperti ini. Benar-benar tak menyangka, bila putrinya akan di kirim sebuah sihir.

"Sama-sama bu, tapi... kembali lagi. Di sini kami hanya sebagai perantara, semuanya murni Allah yang mengatur." ucap Yas

"Kalau begitu ibu pamit, ibu benar-benar meminta maaf. Karena lagi-lagi harus merepotkan kalian, terima kasih" Siska menundukkan kepalanya

Setelah kepergian bu Siska, mereka ber sepuluh pun menghubungi anak buahnya untuk membawa jenazah Sania ke rumah orang tuanya. Mereka juga menghubungi jasa kebersihan, untuk membereskan kamar Nur yang sudah seperti kapal pecah. Lemari yang sudah hangus terbakar, berikut dengan boneka dan juga baju-baju milik Nur. Habis, tak bersisa

.

Dua minggu pun berlalu, hari ini adalah hari dimana Amira, Aidikirana dan Kalila. Mengikuti kompetisi pembuatan robot, mereka yang masuk final. Tentu saja tidak bisa di gantikan oleh orang lain. Padahal saat mereka ikut kemarin, hanya sebuah keisengan. Namun tidak di sangka, malah masuk ke babak final.

Kondisi Nur, yang sempat masuk ICU beberapa hari pun. Sudah kembali pulih, bahkan ia kini kembali masuk sekolah. Dengan binar wajah yang lebih bahagia, seolah terlepas dari sebuah tekanan dan beban besar. Namun ia pun tak melupakan sahabatnya, bahkan setelah keluar dari rumah sakit. Nur meminta untuk di antar, ke makam Sania.

Sedangkan keluarga Sania, terkejut bukan main. Mereka shock, saat anak buah Zandra membawa jenazah Sania. Mereka sempat jatuh pingsan, saat anak buah Zandra memberitahukan bila putrinya telah tiada. Karena di sebabkan oleh dirinya sendiri, semakin terkejut saat di beritahu. Bila putrinya, mendatangi seorang dukun dan mengirim santet pada Nur.

Awalnya mereka tak percaya, namun setelah melihat kondisi Nur. Dimana saat itu tubuhnya masih kurus dan wajahnya terlihat seperti tengkorak, barulah mereka percaya.

Berkali-kali kedua orang tua Sania meminta maaf pada Budi dan Siska, meski mereka juga sedih harus kehilangan putrinya. Namun apa yang harus mereka lakukan, menuntut? Siapa yang harus mereka tuntut? Sedangkan kesalahannya terletak pada putri mereka sendiri.

Kembali ke laptop

Yang menghadiri kompetisi itu hanya ketujuh sodara mereka, karena saat keluarga besarnya hendak menonton. Ke sepuluh sodara itu menolak keras, mereka tidak ingin orang lain tau siapa mereka sebenarnya.

Dengan perasaan campur aduk, akhirnya mereka pun menyetujui keinginan kembara kembar 10 tersebut.

"Pokonya kalian tenang saja, aku akan merekam semuanya. Dari awal, sampai selesai. Kalo perlu, panitia yang ijin ke toilet. Bakal Yas ikutin, biar dapet feel nya." tentu saja, Yas langsung mendapat serangan dari keluarganya karena ucapannya yang absurd.

"Untuk apa kami melihat panitia ke toilet?" tanya Serina, yang kesal dengan putranya itu

Yas pun tertawa, ia paling senang bila melihat keluarganya kesal.

Pertandingan di mulai, tim Amira. Menampilkan sebuah robot kecil, berbentuk serangga. Yang bisa menghantarkan arus listrik besar, pada seseorang yang berniat jahat pada majikannya. Arus listrik itu, bisa membuat seseorang langsung tak sadarkan diri.

Pertanyaan demi pertanyaan, di lontarkan pada mereka. Dengan wajah kalem dan juga datar, mereka menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan tersebut. Saat Adikirana diminta untuk demonstrasi alatnya, ia pun menargetkan satu penonton pria cabul. Yang sejak tadi membuat wanita di depannya tidak nyaman, karena pria itu m*remas bokong wanita itu.

Adikirana mengarahkan robot miliknya, pada pria tersebut. Pria itu merasa terganggu dan mengibas-ngibaskan tangannya, sedangkan wanita yang jadi korban langsung menjauh.

ZZZRRRTTTT

"AAAAAAAAAA" pria itu tersetrum, tentu saja orang-orang menjauhinya. Karena takut ikut tersengat arus listrik tersebut, tak lama pria pun langsung tak sadarkan diri.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Amira pada wanita itu, seketika menangislah wanita itu. Ia benar-benar merasa telah di lecehkan, Kalila memeluknya.

Tentu saja penonton yang lain, merasa bingung. Saat wanita itu menceritakan apa yang di alaminya, barulah orang-orang di sana marah. Mereka pun menggelandang pria yang tak sadarkan diri tersebut, ke kantor polisi.

"Terima kasih" ucap wanita tersebut, Adikirana hanya mengangguk. Kalila dan Amira tersenyum, wanita itu pun berpamitan.

Ketujuh saudaranya yang menyaksikan tersenyum bangga, Yas pun merekam semuanya.

Kompetisi selesai, bisa di pastikan tim Amira dan kedua saudarinya memenangkan kompetisi tersebut. Karena mendapat poin plus, dari tertangkapnya pelaku tadi.

Yas yang sudah mengirimkan video tersebut, pada keluarganya di grup chat. Tentu saja bangga dan memberikan selamat pada penerus mereka, bahkan Rendra sudah mem boking sebuah restoran untuk merayakannya nanti malam.

"Mau kemana kita sekarang?" tanya Yas, mereka kini berkumpul di sebuah kafe yang tak jauh dari tempat kompetisi

"Kemana ya? Aku sedang malas kemana-mana, pengen di rumah dan rebahan sambil baca komik Doraemon." jawab Anin

"Ck ck ck... hati-hati, jangan terlalu sering membaca komik doraemon." ucap Yas, Anin menatap tajam pada kakaknya tersebut

"Kenapa memang?" tanya Anisa

"Bisa-bisa nanti dia berubah menjadi gemuk dan memiliki kumis, seperti doraemon." jawab Yas terkikik geli, karena membayangkan adiknya menjadi bulat.

"Kalo gitu nanti aku akan membaca buku princes disney saja, supaya aku jadi princess." ucap Anin

"Kalo itu tidak bisa, kamu hanya akan menjadi maskot disney. Micky mouse" pecahlah tawa mereka, sedangkan Anin cemberut kesal. Apalah abangnya ini...

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Keturunan zandra yg satu itu mah emang beda ya 😁 yas yaas .. Tapi kalo ga ada yg begitu syepii 😁😁

2024-03-12

1

Cherry🍒

Cherry🍒

memang mulut Yas begitu pemirsa hahaha

2024-03-09

1

Neneng Misdarliah

Neneng Misdarliah

💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💜💜💜,,,

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
93 Sosok Hantu Kecil
94 Kirana dalam Bahaya
95 Penyelamatan Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli
93
Sosok Hantu Kecil
94
Kirana dalam Bahaya
95
Penyelamatan Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!