NUR

DEG

'Apa ini yang dinamakan santet?' ucap Anin dalam hati, ia pun bergidik ngeri

SYUUUTT

Anin pun kembali dengan nafas yang tersengal, ia seperti telah lelah berlari keliling lapangan. Nur terkejut melihat Anin, seperti ini.

"Anin, apa kamu baik-baik saja?" tanya Nur, ia memegang lengan Anin

Anin mengangguk dan menatap Nur dengan cemas, Nur bingung dengan tatapan Anin.

"Ada apa? Jangan membuatku takut dan khawatir." ucap Nur cemas

"Kamu dalam bahaya, apa kamu masih menyimpan boneka itu?" tanya Anin, Nur terdiam karena bingung. Pasalnya ia memiliki banyak boneka di rumahnya, dan semua tentu masih ada.

"Boneka yang kamu dapatkan dari sahabatmu, boneka itu telah di pasangi sihir." ucap Anin

DEG

"A-apa maksudmu? Sihir? Tidak mungkin sahabatku melakukan itu padaku." ucap Nur tak percaya

"Tapi itu kenyataannya, sosok yang mengikuti mu adalah kiriman seseorang. Ia ingin kamu mati perlahan, apa kamu tidak sadar. Bila semua kejadian yang kamu alami adalah, setelah kamu menerima boneka itu." Nur terdiam, ia kembali mengingat kapan kejadian di luar nalarnya di mulai.

Nur memejamkan mata, ia mengingat kembali wajah terakhir yang ia lihat pada sahabatnya. Senyumannya.... ya senyuman sahabatnya terlihat berbeda, itu seperti senyuman keberhasilan telah mendapatkan apa yang di inginkannya. Kenapa terakhir? Ya, karena setelah sahabatnya memberikan boneka itu. Nur tidak lagi bertemu dengannya, sahabatnya beralasan sedang pergi ke luar kota dan ijin sekolah.

DEG

Nur membuka mata dan menatap Anin dengan mata berembun, mengedip satu kali saja. Sudah di pastikan, air mata itu akan terjatuh.

"T-tapi... itu tidak mungkin Anin, kami berteman sudah sangat lama. Apa alasan ia melakukan hal sejahat itu padaku? Aku rasa, aku tidak pernah membuatnya tersinggung ataupun marah. Bahkan selama ini aku selalu mengalah untuknya, aku selalu menjaga ucapanku agar tidak membuatnya sakit hati." ucap Nur yang masih belum mau percaya, tapi apa yang di ucapkan Anin sedikit mengusik pikirannya. Air matanya pun terjatuh pada akhirnya, tubuhnya merasa semakin lemas.

Anin menghembuskan nafasnya pelan, saat ia hendak menjelaskan lagi pada Nur. Keempat saudarinya masuk, dengan membawa banyak camilan. Nur menundukkan kepalanya dan menghapus cepat air matanya, saat hendak akan bangun. Keempat saudari Anin, menahannya karena mereka juga melihat sosok itu.

"Apa yang terjadi?" tanya Kalila, Nur terdiam

Anin pun menceritakan yang terjadi, keempat saudarinya terkejut dan menatap Nur secara bersamaan.

Pantas saja, tubuh Nur semakin kurus dan lingkar matanya jelas berwarna hitam.

Anisa mendekat pada Nur, sosok yang selalu mengikuti Nur pun menjauh. Tapi tidak meninggalkan Nur, Anisa menatapnya tajam. Anisa menepuk pelan pundak Nur, Nur pun langsung tak sadarkan diri.

"Kita harus membawanya ke UKS, kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini di sini. Terlalu beresiko" ucap Anisa

Keempat saudarinya mengangguk setuju, tak lama bel berbunyi.

Anisa meminta ijin untuk membawa Nur ke UKS, saat guru melihat muridnya yang tal sadarkan diri. Meminta murid beberapa laki-laki, untuk menggotongnya ke UKS.

Anisa memberi kode pada guru tersebut, guru yang paham pun mengangguk.

"Amira, Adikirana dan Kalila. Kalian di minta kepala sekolah, untuk menemuinya." ucap guru tersebut, ketiga siswi itu pun mengangguk dan segera keluar ruangan.

Ia mengijinkan Anisa dan Anin, untuk pergi ke ruang UKS. Hal itu tentu saja membuat teman-temannya merasa heran dan juga iri, sehingga membuat gaduh seisi kelas.

"Kenapa mereka harus selalu pergi berlima bu?"

"Memang siapa mereka, kenapa semua guru mengijinkannya?"

"Ini tidak adil bu"

Guru tersebut pun memukul meja, menggunakan penghapus.

"Tenang, semuanya tenang. Mereka tidak pergi berlima, hanya Anisa dan Anin saja yang mengantar Nur ke UKS. Sedangkan Amira, Adikirana dan Kalila di panggil oleh kepala sekolah." jawab guru tersebut

"Tapi ini aneh bu, mereka selalu pergi bersama." ucap salah satu siswi yang merasa tak adil

"Baiklah, kalau begitu kamu yang menghadap kepala sekolah. Untuk membicarakan masalah perlombaan, membuat robot 2 pekan lagi." ucap guru tersebut, membungkam para murid. Mereka lupa, bila ketiga nama yang di sebutkan oleh wali kelasnya tersebut. Terpilih mengikuti lomba dalam membuat robot, 2 minggu lagi.

Kenapa teman sekelas protes? Karena bukan sekali dua kali, kelima orang itu meninggalkan kelas saat pelajaran berlangsung.

Kelas mulai kondusif kembali, wali kelas memulai pelajarannya. Semua murid kembali fokus pada pelajaran, mengenyahkan pikiran mengenai 5 bersaudari tersebut. Mereka hanya tau, bila kelima gadis itu memiliki hubungan saudari, namun tidak tau siapa mereka? Karena ke sepuluh bersaudara itu, memang menyembunyikan identitas mereka. Yang ternyata mereka adalah keturunan Zandra, pemilik sekolah ini.

.

.

"Bangunkan dia" ucap Anin, setelah teman sekelas keluar dari UKS dan ketiga saudarinya masuk.

Anisa melakukan hal yang sama, ia memegang Nur. Tak lama, Nur pun membuka matanya. Nur mengerjap kan matanya, untuk mengumpulkan kesadarannya.

Saat kesadarannya pulih sepenuhnya, Nur melihat ke sekeliling.

"Kenapa aku ada di UKS?" tanyanya

"Karena kita tidak bisa menyelesaikan masalahmu di kelas, jadi... apa boneka pemberian sahabatmu ada di kamarmu?" tanya Adikirana to the point, gadis yang terkenal paling judes di antara kelimanya. Nur mengangguk, ia merasa takut dengan tatapan Adikirana.

"Kau tau apa penyebab sahabatmu melakukan hal ini?" tanya Anin, Nur menggelengkan kepalanya

"A-aku benar-benar tidak tau, bahkan setelah ia memberikan aku boneka itu. Kami belum bertemu lagi, sampai saat ini." jawab Nur

"Karena pria" jawab Anin, membuat keempat gadis lainnya tersenyum. Bahkan mereka ingin tertawa, persahabatan hancur hanya karena seorang pria. Bahkan sampai tega menggunakan, ilmu sihir. Yang notabennya hanya orang-orang, yang sudah gelap mata yang melakukannya.

Nur mengernyitkan dahinya bingung, pria? Pria yang mana?

"Tunggu, apa maksudmu kekasihku?" tanya Nur, Anin mengangguk

"Lalu? Apa hu... apa jangan-jangan ia menyukai kekasihku?" Anin lagi-lagi mengangguk

DEG

"T-tapi, kenapa dia tidak cerita padaku. Bila ia menyukai Rama, seandainya aku tau. Aku takkan menerima Rama, untuk menjadi kekasihku.." ucap Nur menunduk, dengan tangan kanannya meremat baju bagian depannya.

Air matanya kembali menetes, kenapa sahabatnya tidak cerita bila ia menyukai pria yang sama? Ia pasti akan mengalah, ia takkan merusak persahabatan ini hanya karena seorang pria.

"Dia mengirim sihir padamu, dengan menggunakan rambutmu. Dan boneka pemberian darinya, yang di jadikan perantaranya. Karena ia tau, bila kamu akan menyembunyikan boneka itu di lemari bukan?" tanya Anin, Nur menatap Anin

"Bagaimana kamu bisa tau?" Anin tersenyum

"Aku melihat semuanya, bahkan kami melihat sosok yang selama ini mengganggumu. Dan sekarang sosok itu ada di sini, ia selalu mengikuti kemana pun kamu pergi." jawab Anin, ia pun menatap ke arah pintu, Karena sosok itu, kini sedang berdiri di sana.

Bulu kuduk Nur pun langsung berdiri, mendengar ucapan Anin dan melihat ke arah yang di lihat Anin.

...****************...

...Happy Reading all🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

lanjut

2024-04-24

0

Lina Suwanti

Lina Suwanti

maaf Mak agak janggal ya baca "meminta murid beberapa laki²" mungkin maksudnya "meminta beberapa murid laki²" 🙏🏻🙏🏻

2024-03-15

1

Ty

Ty

makin tegang

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Berkebaya Merah
2 NUR
3 NUR 2
4 Nur 3
5 Akhir dari Sania
6 Hari Kompetisi
7 Dania dkk
8 Dihadang
9 Detik-detik Terbongkar Identitas
10 Terbongkar Sudah
11 Yogyakarta
12 Otewe Gunung Merapi
13 Gunung Merapi
14 Pocong Kepala Terpuntir
15 Tersesat
16 Harun
17 Membawa Pulang Harun
18 Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19 Ditemukannya Jenazah Cahyo
20 Roni
21 Berburu Oleh-oleh
22 Berlibur ke Lombok Utara
23 Gramedia
24 Wanita Itu
25 Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26 Melawan Sosok Itu
27 Kepergian Surya
28 Desa Tak Kasat Mata
29 Siapa dia?
30 si Casper Sisil
31 Esmerald
32 Genting
33 MEREKA
34 Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35 Sosok itu ternyata....
36 Masih Bertarung
37 Part 37
38 Menuju Kediaman Pelaku
39 ANIN
40 Kondisi Anin
41 Kondisi Anin Membaik
42 Cari Masalah
43 Hanya Pion
44 Penyesalan Mita
45 Pertolongan untuk keluarga Mita
46 Mita
47 Amukan Mona
48 Masih dengan Amukan Mona
49 Kepergian Mona
50 Pemakaman
51 Cieeee
52 Ruang Baca
53 Eli
54 Kematian Eli
55 Gilang
56 Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57 Eli Lepas Kendali
58 Syamil
59 Anin Ngambek
60 Trauma Masa Lalu
61 Insiden Kecil
62 Rindu
63 Kedatangan Erika
64 Sosok disamping Rindu
65 Nah loh
66 Anin dan Haidar
67 Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68 Part 68
69 Part 69
70 Desa Gondo Mayit
71 Tersesat
72 Weltuk
73 Pemakaman Lagi??
74 Desa Gondo Mayit 2
75 Akhirnya
76 Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77 Part 77
78 Rencana
79 Ada apa dengan Haidar
80 Pernyataan Haidar
81 Pertolongan
82 Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83 Mukjizat
84 Kekecewaan Citra dan Rindu
85 Hantu Koma
86 Ars
87 Part 87
88 Ars 2
89 Keterkejutan Elang
90 Interogasi
91 Insiden Membawa Jodoh
92 Sadarnya Ramli
93 Sosok Hantu Kecil
94 Kirana dalam Bahaya
95 Penyelamatan Kirana
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Sosok Berkebaya Merah
2
NUR
3
NUR 2
4
Nur 3
5
Akhir dari Sania
6
Hari Kompetisi
7
Dania dkk
8
Dihadang
9
Detik-detik Terbongkar Identitas
10
Terbongkar Sudah
11
Yogyakarta
12
Otewe Gunung Merapi
13
Gunung Merapi
14
Pocong Kepala Terpuntir
15
Tersesat
16
Harun
17
Membawa Pulang Harun
18
Cerita di Balik Kematian Sosok Itu
19
Ditemukannya Jenazah Cahyo
20
Roni
21
Berburu Oleh-oleh
22
Berlibur ke Lombok Utara
23
Gramedia
24
Wanita Itu
25
Makhluk Hitam Mengelilingi Berugak
26
Melawan Sosok Itu
27
Kepergian Surya
28
Desa Tak Kasat Mata
29
Siapa dia?
30
si Casper Sisil
31
Esmerald
32
Genting
33
MEREKA
34
Cerita di Balik Kematian Para Arwah
35
Sosok itu ternyata....
36
Masih Bertarung
37
Part 37
38
Menuju Kediaman Pelaku
39
ANIN
40
Kondisi Anin
41
Kondisi Anin Membaik
42
Cari Masalah
43
Hanya Pion
44
Penyesalan Mita
45
Pertolongan untuk keluarga Mita
46
Mita
47
Amukan Mona
48
Masih dengan Amukan Mona
49
Kepergian Mona
50
Pemakaman
51
Cieeee
52
Ruang Baca
53
Eli
54
Kematian Eli
55
Gilang
56
Fakta lain, Amarah Anin dan Eli
57
Eli Lepas Kendali
58
Syamil
59
Anin Ngambek
60
Trauma Masa Lalu
61
Insiden Kecil
62
Rindu
63
Kedatangan Erika
64
Sosok disamping Rindu
65
Nah loh
66
Anin dan Haidar
67
Dibalik Kematian Orang Tua Syamil
68
Part 68
69
Part 69
70
Desa Gondo Mayit
71
Tersesat
72
Weltuk
73
Pemakaman Lagi??
74
Desa Gondo Mayit 2
75
Akhirnya
76
Akhir Cerita Desa Gondo Mayit
77
Part 77
78
Rencana
79
Ada apa dengan Haidar
80
Pernyataan Haidar
81
Pertolongan
82
Akhir Edward, Mikasa dan Eli
83
Mukjizat
84
Kekecewaan Citra dan Rindu
85
Hantu Koma
86
Ars
87
Part 87
88
Ars 2
89
Keterkejutan Elang
90
Interogasi
91
Insiden Membawa Jodoh
92
Sadarnya Ramli
93
Sosok Hantu Kecil
94
Kirana dalam Bahaya
95
Penyelamatan Kirana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!