Malam hari nya gadis itu kini turun kebawah untuk makan malam bersama keluarga nya.
"bagaimana, sudah mendingan" tanya Arran kepada adiknya.
"sudah" jawab Belamour yang kini duduk disamping Arran.
"beneran." tanya Arran memastikan
"nggak sedang bohong kan kamu." ucap Arkin juga
"iya" jawab Belamour dengan malas nya.
"sudah, aku mau makan. Jika kalian bertanya terus, kapan aku akan makan nya." ucap Belamour yang sedikit kesal.
"baiklah" jawab Arran dan Arkin dengan serempak nya.
Akhirnya mereka pun makan dalam keheningan, tak ada yang berbicara kembali hingga mereka menyelesaikan makan nya.
Selesai makan mereka menuju ke ruang keluarga untuk sekedar mengobrol, ya seperti rutinitas mereka setiap malam setelah makan.
"besok kamu sekolah atau tidak." tanya Arran kepada Belamour.
"hmm." gumam nya yang kini bersandar di bahu kembaran nya yaitu Billion.
"bareng Lion saja kamu, jangan bawa mobil sendiri." ucap Arran dengan tegas nya.
"oke" jawabnya begitu saja membuat Arran juga Arkin melongo seketika.
'semudah itu dia menjawab, biasanya juga dia selalu saja membantah jika aku memintanya berangkat bersama lion' batin Arran.
'habis kejedot apa nih anak, sampai insyaf begini.' batin Arkin
Billion juga tak kala heran dengan saudarinya.
Bela yang biasanya menjauh dari nya, kini malah dekat dengan nya. Ditambah Bela mau bareng dengan nya satu mobil, membuatnya lebih heran lagi.
namun ia tak mempermasalahkan nya, malahan ia bersyukur sebab saudari nya mau dekat dengannya, karena selama ini Bela selalu dekat dan manja hanya dengan kakak kedua nya yaitu Areno. Terhadap Arran pun Bela jarang bermanja manja, apalagi terhadap Arkin tambah tidak mungkin lagi.
"kartu ATM mu masih ada isi nya dek." tanya Arran kembali.
"nggak tau." jawab nya ala kadar nya, ia masih bersandar di tubuh Lion sambil memainkan kancing baju pemuda itu.
"kok nggak tau." ucap Arran heran
"ya nggak tau, masa gitu masih ditanyain sih." ucap Belamour
Arran menghela nafas nya mendengar perkataan adik perempuan nya itu, yang entah mengapa semenjak bangun selalu saja membuat nya kesal.
'untung adik' batin Arran.
"yasudah, kakak isi kembali nanti." ucap Arran
"nggak usah di isi, beri saja aku uang cash." ucap Belamour yang lagi lagi membuat kakak lelaki nya itu heran.
"tumben, biasanya juga kamu hanya mau membawa kartu ATM, nggak mau bawa uang cash." ucap Arran.
"ingin saja." ucap Belamour
Arran mengangguk faham, ia pun mengeluarkan beberapa pecahan uang berwana merah, lalu ia pun menyerahkan uang tersebut kepada Belamour begitu saja.
'buset, enak bener nih anak ya dikasih bang Arran begitu saja uangnya. Coba kalo aku yang minta, mana pernah dikasih, malah kena semprot aku.' batin Arkin
'sepertinya dia akan menjadi kesayangan para abang' batin Lion
"kurang tidak." tanya Arran yang menatap lembut adik nya.
"nggak, malah ini kebanyakan." ucap Belamour yang menatap berbinar uang yang ada di tangan nya ini.
'bisa beli jajan banyak nih' batin nya.
"kalo kurang bilang saja ke Abang, nanti Abang kasih lagi." ucap Arran
Belamour mengangguk saja mendengarnya, ia masih memikirkan jajanan apa yang akan dibeli nya kali ini.
"bang, masa Bela saja yang dikasih. Aku nggak dikasih juga gitu." ucap Arkin yang memelas.
"nggak" jawab Arran.
"sudah malam, tidur yuk." ucap Arran yang kini membawa adik perempuan nya itu kembali ke kamar nya, meninggalkan mereka berdua disana.
Arkin pun kesal ditinggal begitu saja, mana nggak dikasih uang lagi sama Arran, nasib nasib.
.
.
.
dibuat 7 Maret 2024
.
.
Terima kasih yang sudah baca cerita ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Tiara Bella
ky udh pernh baca tp lupa
2024-12-26
0
Joelie Anasca
mampir kak,,
critanya bagus
2024-06-10
0
vio~~~~
kok ruang tamu bukan ruang keluarga
2024-06-05
0