BAB. 20 Menarik Perhatian

Mama Elena mengadakan acara syukuran atas kepulangan Oma dari rumah sakit sehingga Kaisar dan Nala diundang dalam acara tersebut termasuk Jasmine yang baru saja pulang dari Bogor bersama Khayla.

Jasmine sudah datang lebih dulu dan sedang cari muka membantu keluarga Kaisar menyiapkan acara syukuran tersebut bahkan turut berkutat di dapur.

Kehadiran Jasmine didapur tentu saja membuat Tante Alena terus memperhatikan wanita itu. Jasmine tidak mengalami morning sickness padahal saat ini hari masih pagi dan mereka tengah berkutat didapur.

"Jasmine kok kamu nggak ngalamin morning sickness padahal ini masih pagi loh?" tanya Tante Alena pada Jasmine membuat semua pasang mata tertuju pada wanita itu.

Jasmine merasa gugup ditatap seperti itu oleh semua orang, namun secepat mungkin ia kembali menetralkan rasa gugupnya.

"Ngalamin kok, Tante, sebelum ke sini aku sudah muntah jadi disini nggak muntah lagi," jawab Jasmine dengan tersenyum lebar.

"Dulu Tante waktu hamil semua anak Tante suka nggak tahan ada didapur. Bau nasi sama bumbu masakan bikin Tante mual terus muntah-muntah, tapi kamu tahan ya," kata Tante Alena bermaksud memuji.

Mama Elena menatap Jasmine dengan lekat. Ia tidak memperhatikan wanita itu seperti Tante Alena sehingga ia baru sadar bila sejak tadi Jasmine tidak mengalami morning sickness.

"Aku juga mual kok, Tante, tapi akhir-akhir ini udah nggak karena usia kandunganku sudah tiga bulan lebih," balas Jasmine yang diangguki Tante Alena.

Wanita paruh baya itu tidak lagi bertanya pada Jasmine karena setiap ibu hamil berbeda-beda mual dan ngidamnya.

Menjelang siang Kaisar, Nala dan Erlan datang ke rumah mama Elena dengan wajah berseri penuh kebahagiaan. Mereka berjalan sembari saling melempar senyuman dan candaan. Erlan yang berada di gendongan Kaisar pun ikut tertawa meski tidak mengerti apa yang sedang orang tuanya tertawakan.

Jasmine mengepal kuat tangannya menatap tidak suka pada keluarga kecil adiknya. Seharusnya dirinya yang berada diposisi itu bukan Nala. Seharusnya dirinya juga lah yang memiliki Kaisar dan Erlan bukan Nala.

“Sabar, Kak, yakinlah Kakak bisa memiliki Kak Kaisar lagi,” kata Kiana merangkul bahu Jasmine dan menyemangati mantan kakak iparnya itu.

“Ada Erlan diantara kalian yang akan membuat kalian selamanya terhubung. Ada kami yang akan mendukung Kakak jadi semangat, Kak, demi anak yang sedang Kakak kandung," timpal Kiara.

Jasmine menatap Kiana dan Kiara bergantian kemudian tersenyum. Kedua sepupu Kaisar itu tidak pernah bosan memberinya dukungan dan semangat sehingga membuatnya merasa tidak sendirian.

“Terima kasih ya kalian tetap mendukungku. Aku akan berusaha lebih keras lagi mengambil apa yang seharusnya aku miliki,” balas Jasmine dengan senyum licik dibibirnya. Ia akan memanfaatkan orang-orang yang menyayanginya untuk mendukungnya.

Jasmine menghampiri Kaisar dan Nala yang baru saja datang kemudian mengulurkan tangannya untuk menggendong Erlan namun anak laki-laki itu justru memeluk leher Kaisar dengan erat.

Nala melihat ada kekecewaan dimata Jasmine karena Erlan menolak digendong sehingga ia mengalihkan perhatian wanita itu dengan pertanyaannya.

"Kak Jasmine kapan datang?" tanya Nala namun Jasmine justru mencari perhatian pada Kaisar.

Wanita itu memegangi perutnya yang terasa sakit dan mencengkram kuat tangan Kaisar. "Aduh, Mas, perutku sakit," lirih Jasmine.

Kaisar dan Nala saling pandang kemudian Kaisar menyerahkan Erlan pada Nala dan ia membantu Jasmine duduk di sofa.

Jasmine memegang tangan Kaisar kemudian mengarahkan tangan itu untuk mengusap perutnya.

"Sudah lama kamu nggak ngusap perutku, Mas, kayaknya anak kita kangen," kata Jasmine namun Kaisar tidak menimpali. Pria itu hanya diam dan menurut saat tangan Jasmine menggerakan tangannya diperut wanita itu.

Nala merasa kehadirannya tidak dianggap sehingga ia memilih pergi ke dapur untuk membantu persiapan acara syukuran tersebut.

Kaisar menatap punggung Nala yang berjalan menjauh. Ia tidak bermaksud mengabaikan wanita itu hanya saja anak yang sedang Jasmine kandung sedang membutuhkan sentuhannya.

"Mas, menurut kamu anak kedua kita ini laki-laki atau perempuan ya?" tanya Jasmine berusaha menarik perhatian Kaisar agar kembali fokus padanya.

"Terserah aja asalkan kamu bisa merawatnya dengan baik," jawab Kaisar apa adanya.

"Loh, kok aku? Kita dong, Mas. Anak ini kan anak kita masa aku aja yang merawatnya sih," balas Jasmine keberatan.

"Sudah aku duga kamu nggak akan bisa mengurus anak sendirian," timpal Kaisar dengan senyum sinis terbit di bibirnya.

"Kamu benar, Mas, makanya itu kita harus merawat anak bersama-sama. Kita harus rujuk dan menikah lagi, Mas," kata Jasmine penuh harapan dirinya bisa kembali pada pria itu.

"Maaf, Jasmine, itu tidak akan pernah terjadi. Aku hanya akan bertanggung jawab pada anak kita. Bila kamu tidak sanggup merawat anak kita maka biarkan aku dan Nala yang merawatnya karena selama ini Erlan juga kami yang merawat," balas Kaisar kemudian menarik tangannya dan menyusul Nala.

Jasmine mengepalkan kuat tangannya dia jadi semakin membenci Nala. Kaisar sudah tidak mencintainya lagi itu karena Nala. Bahkan kehamilannya pun tidak berpengaruh apa-apa karena Kaisar sama sekali sudah tidak mencintainya.

...***...

Acara syukuran kesembuhan Oma berjalan dengan lancar dan kini mereka mengakhiri dengan makan bersama beberapa tetangga yang turut diundang dalam acara tersebut.

Makan bersama pun berjalan dengan khidmat dan mereka semua menikmati makanan yang dihidangkan.

Setelah para tetangga pulang, Kaisar pun mengajak Nala pulang karena hari juga sudah larut malam.

"Iya, Mas, Sebentar aku beres-beres dulu," kata Nala kemudian mengambil tasnya dan membereskan beberapa barang milik Erlan masuk kedalam tas anak itu.

Tiba-tiba Kaisar dihampiri Jasmine yang juga sudah menenteng tasnya. "Aku pulang sama kamu ya, Mas, nanti antarkan aku ke apartemen," pinta Jasmine.

Kaisar yang tidak ingin waktu kebersamaannya dengan Nala berkurang menolak permintaan Jasmine. "Nggak bisa, Jasmine, kita beda arah," tolak Kaisar membuat Jasmine kecewa dan memasang wajah sendu.

Seketika itu juga Kaisar langsung dihampiri Oma. "Kamu anterin Jasmine sekalian pulang kan bisa, Kai," kata Oma.

"Nggak bisa, Oma, aku dan Nala buru-buru. Lagi pula rumah aku dan apartemen Jasmine itu beda arah," jawab Kaisar masih berusaha menolak.

"Lalu kamu akan membiarkan Jasmine menyetir sendiri malam-malam dengan keadaan hamil seperti itu?" tanya Oma membuat Kaisar bungkam dan tidak mampu menjawabnya.

"Jasmine lagi hamil anak kamu, Kaisar. Kamu nggak mau kan terjadi sesuatu sama anak kamu?" tanya Oma lagi namun Kaisar masih diam.

Terus terang saja ia sudah tidak ingin berurusan lagi dengan Jasmine dan hanya akan fokus pada Nala dan Erlan namun apa boleh buat ada anak di antara dirinya dengan wanita itu.

Pada akhirnya Kaisar mengizinkan Jasmine pulang bersama dirinya, Nala dan Erlan.

Jasmine langsung merebut kursi di sebelah kemudi dan mendudukinya padahal kursi itu tempat Nala duduk sebelumnya dan sekarang wanita itu hanya bisa duduk di belakang bersama Erlan sementara Kaisar akan menyetir.

'Ini baru kursi yang aku tempati kembali, Nala, dan aku yakin suatu saat nanti aku akan menempati hati Kaisar kembali,' batin Jasmine.

Terpopuler

Comments

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

maaf ni thor Kai kan dah pisH ni entah itu ank kai atw bkn nantinya, alangkh baiknya kai tau batasan jg krn bukan istrinya lg hanya mantan, maksudnya kurangi berinteraksinya bukan muhkrim, dosa nggk sih. paling nggk kai d bwt tegas gitu🙏

2025-01-29

0

Diah Anggraini

Diah Anggraini

jasmine otak nya ke geser kali ya.. disaat jadi istri kaisar bukan nya nurut jadi malah egois..
giliran udah pisah nyari nyari perhatian kaisar..

2025-02-03

0

Ning Suswati

Ning Suswati

apa bego tau emang bego kebangetan sih jadi laki kok bisa di bego2in, pa gk mau diselidiki siapa aja teman laki2nya, kan jasmin jarang pulang sering keluar kota dan dirumah juga tidak mau melayani suami, alasan capek, gk mungkinlah kecuali ada kelainan gak mau bercinta, atau sdh puas diluar makan batangan
hihihihi

2024-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!