BAB. 19 Hari yang ditunggu

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Kaisar datang juga dimana Nala telah selesai datang bulan dan ingin segera melakukan malam pertama.

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil sehabis membesuk Oma yang sudah diperbolehkan pulang.

Sementara Jasmine wania itu hanya dirawat sehari di rumah sakit dan keesokan harinya sudah diperbolehkan pulang. Jasmine tetap berkarir dalam keadaan hamil dan melakukan perjalanan jauh namun Kaisar tidak melarangnya dan membiarkan wanita itu melakukan apa pun yang wanita itu mau.

Kaisar tersenyum melihat Nala tertidur dimobil yang memang saat ini cuacanya cocok untuk tidur. Cuaca yang dingin karena diguyur hujan membuat Nala tertidur begitu nyenyak hingga tidak sadar Kaisar sudah menghentikan mobilnya didepan rumah.

Kaisar mengulum senyum menatap wajah cantik sang istri yang sedang tidur kemudian melepaskan sabuk pengaman ditubuh wanita itu dan menggendongnya masuk kedalam rumah.

Setelah tiba dikamar Kaisar menutup pintu dengan kakinya dan membaringkan Nala ditempat tidur kemudian melepaskan heels yang Nala kenakan dan menyelimuti wanita itu hingga perut.

Ia juga merapihkan rambut Nala yang menutupi wajah sang istri kemudian mendaratkan kecupan dikening wanita itu dan membiarkan Nala tetap tertidur dengan nyenyak.

Kaisar masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri disana mengguyur tubuh polosnya dengan air yang dingin, mendinginkan kepalanya dari penatnya masalah yang tidak kunjung terselesaikan.

Nala membuka matanya sudah berada didalam kamar. Bergegas ia mendudukkan tubuhnya dan hendak turun dari ranjang.

“Sudah bangun?” suara bariton itu membuat Nala menoleh kearah Kaisar yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh bagian bawahnya dililit oleh handuk.

Nala memalingkan wajahnya melihat tubuh kekar suaminya membuat pikiran kottor tiba-tiba melintas di kepalanya.

“Akkhh!”

Tiba-tiba Kaisar memeluknya membuat Nala terkejut dibuatnya. Kaisar mendaratkan bibirnya ditengkuk Nala yang terbuka dan menimbulkan desiran aneh yang belum pernah Nala rasakan.

“Mas ….” Nala menjauhkan tubuhnya dari Kaisar tapi pria itu justru membawa tubuh Nala ke dalam pangkuannya.

Kaisar membenamkan wajahnya diceruk leher sang istri. Menyusuri leher jenjang yang putih dan mulus itu hingga meninggalkan jejak merah di sana.

“Mas ….”

Kaisar menjauhkan wajahnya dari leher Nala kemudian menatap sang istri yang duduk dipangkuannya. “Aku menginginkanmu malam ini," kata Kaisar.

Suara berat Kaisar terdengar begitu sensual ditelinga Nala belum lagi hembusan nafas pria itu yang mengenai lehernya membuat tubuh Nala seketika meremang.

Nala menggigit bibirnya merasakan debaran jantung yang berdegup lebih cepat seirama rasa gugup yang tengah ia rasakan.

“Aku mandi dulu, Mas.” Nala hendak bangkit dari pangkuan Kaisar tapi pria itu menahannya dan mengarahkan kaki Nala melingkar dipinggangnya.

“Nggak usah mandi kamu masih harum,” kata Kaisar kembali mendekatkan wajahnya.

“Tapi, Mas_"

Nala tidak bisa melanjutkan perkataannya sebab Kaisar sudah membungkam mulutnya dengan ciuman dan terus mencumbunya hingga pada akhirnya malam pertama yang mereka nantikan terjadi.

Sepasang suami istri itu saling memberi kenikmatan dengan setiap sentuhan yang mereka berikan.

Nafas keduanya tersengal setelah sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan Kaisar membaringkan tubuhnya di sebelah Nala kemudian membawa tubuh sang istri kedalam dekapannya.

“Terima kasih, sayang, kamu milikku seutuhnya. Aku mencintaimu," kata Kaisar.

Nala tersenyum. “Aku juga mencintaimu, Mas,” balas Nala kemudian membenamkan wajahnya diceruk leher Kaisar.

Kaisar mengusap-usap punggung Nala yang polos kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. “Tidurlah, nanti aku bangunin untuk ronde selanjutnya.”

"Apa!"

...***...

Nala memukul-mukul pahanya yang begitu pegal, belum lagi bagian inti tubuhnya terasa perih dan sedikit bengkak. Kaisar benar-benar menggempurnya tanpa henti hingga menjelang pagi. Dia bahkan hanya tidur beberapa jam saja karena pria itu sudah menggerayanginya lagi.

Menatap Kaisar yang masih terlelap, Nala menghela nafas. Hari sudah pagi dan dia ingin membersihkan diri.

Ditubuhnya banyak sekali tanda merah yang Kaisar tinggalkan belum lagi rasa tidak nyaman di bagian inti tubuhnya membuatnya ingin segera berendam.

Perlahan Nala menurunkan kakinya kemudian mengambil dress yang teronggok dilantai dan mengenakannya. Memunguti pakaian yang berserakan dilantai kemudian memasukannya kedalam keranjang kotor.

Rasa perih dari inti tubuhnya begitu terasa saat Nala melangkahkan kakinya membuatnya pelan-pelan untuk berjalan. Beruntung Kaisar menghentikan percintaan mereka, bila tidak sudah dipastikan ia tidak bisa berjalan.

“Apa Mas Kai juga seperti itu saat masih bersama Kak Jasmine?” gumam Nala bertanya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja pikiran itu melintas dikepala Nala mengingat betapa perkasanya suaminya itu. Namun, secepat mungkin wanita itu menggelengkan kepala membuang jauh-jauh pikiran yang akan melukai hatinya sendiri.

Nala masuk kedalam kamar mandi langsung menuju bathtub kemudian mengisinya dengan air hangat. Menuang sabun cair dan dia meninggalkan dress yang dikenakannya kemudian masuk kedalam bathtub untuk berendam. Nala memejamkan matanya menikmati air hangat yang merendam tubuhnya. Aroma terapi dari sabun yang dia gunakan begitu menenangkan.

Kaisar meraba tempat tidur disebelahnya namun kosong tidak ada Nala disana membuatnya perlahan membuka mata.

Pria itu mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar namun tidak menemukan sosok sang istri.

“Kemana dia?” tanyanya kemudian menyibak selimut dan turun dari ranjang.

Kaisar melangkah menuju kamar mandi sebab tempat itu lah yang dia yakini Nala ada didalamnya. Bibirnya menyeringai saat melihat Nala sedang berendam dan memejamkan mata.

Melangkahkan kakinya tanpa suara, Kaisar menghampiri sang istri kemudian turut masuk ke dalam bathtub dan berendam.

"Mas!" Nala terkejut tiba-tiba Kaisar sudah berada di dalam bathtub dan memeluknya dari belakang.

"Kita mandi bareng, Sayang," kata Kaisar.

"Janji ya cuma mandi aja," balas Nala yang tidak mau ada ronde selanjutnya didalam kamar mandi.

Kaisar terkekeh kemudian menganggukkan kepala. Ia mengerti bila Nala kelelahan setelah ia gempur semalaman sehingga sekarang dirinya hanya akan mandi bersama wanita itu.

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

semoga langgeng, dan keluarga besar kaisar sadar apa yg telah mereka lakukan pada anaknya, dan tau apa yg sdh dilakukan oleh jasmin mantan menantu yg di bangga2kan, jgn2 jasmin hamil dr laki2 lain

2024-12-23

0

As Lamiah

As Lamiah

biyarlah waktu yg menyadarkan rumah tangga Kayla dan keluarga besar elena Oma Mayang yg sejatinya membela orang yg egois akan dirinya sendiri
semoga Rangga mendapatkan yg terbaik

2024-03-16

1

dika edsel

dika edsel

eh zhafira itu putrinya pak edwin kah..? klo ada restoran hamara pasti ingat pak edwin he..he.., oh mas rangga lagi meeting di hotel toh.. semoga ada setan lewat ya mas trs kebablasan..biar si khay tau rasa..kesel bget sama perempuan ini..

2024-03-16

2

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!