BAB. 18 Janji Tetap Bersama

Kaisar terpaksa mengangkat Jasmine yang pingsan dan berjalan melewati Nala yang menatapnya dengan sendu. Nala tidak punya pilihan lain selain mengizinkan suaminya mengurus Jasmine yang tengah mengandung benih pria itu.

Setelah diperiksa dan dipindahkan ke ruang rawat, Jasmine akhirnya sadar dan tersenyum senang saat melihat Kaisar menunggu dirinya.

Ada Khayla juga Nala di kamar itu namun Jasmine hanya fokus pada Kaisar yang memasang wajah datar.

"Mas," lirih Jasmine memanggil Kaisar agar mendekat padanya.

Kaisar menghela nafas berat kemudian berjalan menghampiri Jasmine dan berdiri di tepi ranjang wanita itu.

"Aku lapar ingin makan bebek goreng," lirih Jasmine sembari mengusap perutnya yang masih rata.

"Aku pesankan," balas Kaisar kemudian mengeluarkan ponselnya dan memesan makanan tersebut.

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam makanan yang Kaisar pesan datang. Pria itu bukan hanya memesankan makanan untuk Jasmine saja melainkan untuk semua orang termasuk Nala istrinya dan keluarganya yang sedang menunggu Oma.

Jasmine sedikit kecewa tadinya dia ingin menunjukkan pada Nala bahwa Kaisar lebih perhatian padanya karena memesankan makanan untuknya tapi ternyata pria itu justru memesan makanan untuk semua orang.

Jasmine tidak kehabisan ide dia melirik sekilas pada Nala yang terus memperhatikan dirinya dan Kaisar kemudian mengulurkan tangan meminta Kaisar membantunya duduk.

"Suapin aku ya, Mas, anak kita ingin disuapin Papanya," pinta Jasmine pada Kaisar namun matanya melirik Nala untuk melihat ekspresi wanita itu.

Nala memalingkan wajahnya tidak ingin melihat sang kakak berusaha menarik kembali perhatian Kaisar. Bila bukan karena Jasmine sedang hamil anak Kaisar malah tidak rela suaminya memperhatikan wanita lain.

"Maaf, Jasmine, akan jauh lebih enak kamu makan sendiri karena aku juga lapar mau makan," kata Kaisar kemudian mengambil kotak makanan bagiannya.

Kaisar hendak duduk di sofa bersama Nala dan Khayla namun suara Jasmine menghentikan langkah kakinya.

"Kamu mau anak kita ileran, Mas, karena keinginannya nggak dituruti Papanya. Kamu juga mau aku stres dan terjadi sesuatu pada anak kita karena kamu nggak perhatian sama aku," kata Jasmine membuat Kaisar menghela nafas berat dan kembali menghampiri wanita itu.

Kaisar membuka kotak makanan milik Jasmine dan menyuwir daging bebek tersebut kemudian menyuapkan pada wanita itu. Dalam hati Kaisar terus meminta maaf pada Nala karena ia terpaksa memberi perhatian pada Jasmine yang tengah mengandung anaknya.

Jasmine tersenyum penuh kemenangan dia berhasil menunjukkan pada Nala bila Kaisar lebih perhatian padanya dibandingkan pada wanita itu.

Setelah selesai menyuapi Jasmine Kaisar juga membantu wanita itu untuk meminum obat dan meminta untuk segera beristirahat.

"Tapi kamu tetap di sini ya, Mas, janji jangan tinggalin aku," lirih Jasmine menahan tangan Kaisar yang hendak pergi.

"Maaf, Jasmine, kamu hanya mengandung anakku bukan istriku jadi aku nggak bisa janji. Istirahatlah aku pamit pulang," kata Kaisar kemudian menghampiri Nala dan mengajak sang istri pulang.

Nala menatap pada Jasmine kemudian berpamit namun kakaknya itu tidak menanggapi perkataannya.

Kaisar dan Nala berjalan bersama keluar dari kamar rawat Jasmine meninggalkan wanita itu bersama Khayla yang masih menunggu disana.

"Khay, apa menurutmu Kaisar masih bisa aku miliki?" tanya Jasmine pada Khayla sahabatnya.

"Tergantung jodoh. Kalau Kaisar memang berjodoh denganmu maka dia akan kembali padamu tapi kalau dia berjodoh dengan Nala maka kamu nggak akan bisa miliki dia," jawab Khayla yang sebenarnya juga tidak menyukai Nala.

Nala yang merebut Kaisar dari Jasmine tentu saja dianggap pelakor dan dia sangat tidak menyukainya dan dia lebih memilih membantu Jasmine kembali pada Kaisar.

...***...

Nala dan Kaisar yang keluar dari kamar rawat Jasmine langsung menghampiri Rangga yang harus kembali menjaga Erlan.

"Mama, aku pamit pulang dulu ya," kata Nala mengulurkan tangan di hadapan Mama Elena.

Ibu yang telah melahirkan Kaisar itu menatap tangan Nala yang terulur di hadapanmu kemudian membalas uluran tangan Nala.

"Hati-hati di jalan," balas Mama Elena.

Nala tersenyum kemudian menganggukkan kepala dan berkata, "Iya, Ma, Mama di sini jaga kesehatan ya."

Setelah menyalimi semua orang di sana Kaisar dan Nala beserta Erlan pulang. Kebetulan hari ini minggu jadi Kaisar mengajak anak dan istrinya mampir ke pusat perbelanjaan terdekat dari rumah mereka.

Erlan dibiarkan Kaisar bermain bersama anak-anak yang lain di playground sementara dirinya mengawasi Erlan dengan duduk bersama Nala di kursi.

Kaisar menggenggam tangan Nala kemudian mengecupnya. "Maaf, Sayang, aku harus membagi perhatianku pada Jasmine karena dia sedang hamil anakku," lirih Kaisar merasa bersalah pada sang istri.

Nala menatap Kaisar yang tulus meminta maaf padanya kemudian menyentuh tangan pria itu dan menggenggam tangannya.

"Nggak apa-apa, Mas, mungkin ini ujian untuk rumah tangga kita agar kita bisa saling menguatkan satu sama lain," kata Nala yang dibalas anggukan kepala oleh Kaisar.

"Janji ya, apapun yang terjadi kita harus sama-sama terus," kata Kaisar mengulurkan jari kelingking pada Nala.

"Janji," balas Nala sambil menautkan jari kelingkingnya pada Kaisar kemudian tersenyum.

...***...

Nala sedang memindahkan pakaiannya ke lemari saat mendengar ponsel Kaisar bergetar di atas nakas.

“Kak Jasmine?" gumam Nala saat melihat nama Jasmine tertera di ponsel suaminya. Bergegas ia meraih ponsel tersebut kemudian memberikan pada pemiliknya yang sedang menonton televisi bersama Erlan.

“Kak Jasmine telfon, Mas,” kata Nala sembari menyerahkan ponsel tersebut pada Kaisar.

“Jasmine?" tanya Kaisar yang dijawab anggukan kepala oleh Nala.

Bergegas pria itu menerima ponselnya kemudian menggeser tombol merah.

“Apa tidak apa-apa Mas nggak menjawab telfon Kak Jasmine? Gimana kalau Kak Jasmine sedang butuh sesuatu?" tanya Nala membuat Kaisar mendesahkan nafas panjang.

Benar apa kata Nala pasti ada sesuatu hal penting Jasmine menghubungi. Tidak lama kemudian ponsel Kaisar kembali bergetar oleh panggilan telfon dari Jasmine yang kembali menghubunginya.

Pada akhirnya Kaisar menjawab panggilan telfon tersebut.

"Mas," panggil Jasmine dengan manja di seberang telepon membuat Nala yang mendengarnya merasa cemburu.

Tidak ada seorang istri yang tidak cemburu suaminya dipanggil manja seperti itu oleh wanita lain namun Nala berusaha bersikap dewasa karena Jasmine sedang mengandung anak Kaisar.

"Ada apa?" tanya Kaisar.

"Aku ngidam pengen makan martabak, bisa kamu belikan dan antarkan ke apartemen?" tanya Jasmine di seberang telepon.

Kaisar melirik Nala yang kembali masuk ke dalam kamar. Ia tahu bahwa istrinya itu tengah cemburu namun ia tidak punya pilihan lain selain menuruti ngidam Jasmine.

"Nanti aku belikan," kata Kaisar membuat Jasmine bersorak senang di seberang telfon namun ia kembali bersikap kalem saat berbicara dengan Kaisar.

"Makasih, Mas, maaf aku merepotkanmu," lirih Jasmine seolah merasa bersalah padahal itulah yang dia inginkan.

"Hem."

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

dasar laki2 lembek, jadi laki yg tegas dong, masa sana sini, jaga dong perasaan isteri sah nya, bukankah kamu sendiri yg meminta nala menjadi pendamling gidup, jgn jadikan nala sebagai pelarian dong, jaga juga perasaannya, dan segera cari tau apakah benar anak yg dikandung itu benar dari benihnya, ajak periksa dan cari tau sdh berapa bln janinnya dan kapan mereka melakukan hubungan suami isteri, bukannya selama itu jasmin tdk mau melayani dan melakukan kewajibannya

2024-12-23

0

Atik Sunarti

Atik Sunarti

gk jelas juga..dayus

2024-12-24

0

As Lamiah

As Lamiah

jika sampai kaisar membuang Nala maka penyesalan yg akan di dapat kan kaisar karna mungkin penderitaan erlan akan di mulai setelah jauh dari Nala 😥 tapi mungkin itu akan jadi pelajaran berharga untuk keluarga besar kaisar 🤔 penasaran jika sampai itu terjadi dan Nala pergi jauh

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!