BAB. 17 Berbaikan

Karena Nala tidak mempercayai perkataannya Kaisar kembali meminta kepala IT diperusahaannya untuk meretas ponsel Jasmine yang memiliki video itu dengan lengkap dan mengirimkan padanya sesegera mungkin.

Kini video itu sudah berada diponselnya.

“Lihat ini.” Kaisar menunjukan video lengkap tersebut pada Nala.

“Aku nggak bohong sama kamu, Nala. Jasmine yang menciumku. Kamu bisa lihat sendiri Jasmine mau jatuh dan aku menangkapnya tapi kami justru jatuh bersama disofa dan dia mencumbuku. Tapi setelah sadar aku langsung mendorongnya dan pergi meninggalkannya," jelas Kaisar masih terus berusaha mengembalikan kepercayaan Nala padanya.

Bila tadi video diponsel Nala berdurasi pendek, kini video yang Kaisar tunjukan itu cukup panjang. Mulai dari Jasmine menghidangkan makan malam hingga Kaisar pergi dari apartemen itu.

Rupanya Jasmine menyalakan kamera sejak menghidangkan makan malam dan merekam semua yang aktivitas wanita itu dengan Kaisar.

Benar apa yang Kaisar katakan bila pria itu mendorong Jasmine hingga terbentur tepi meja dan melukai kepala wanita itu dan pergi. Suaminya itu tidak melakukan sesuatu buruk yang ia pikirkan.

Kaisar mengusap jejak air mata dipipi Nala kemudian mengecup kening wanita itu. “Nala, aku minta maaf karena sudah membuatmu kecewa tapi sungguh tidak ada sesuatu yang terjadi di antara kami selain yang ada di dalam video itu," kata Kaisar sungguh-sungguh.

Nala menatap Kaisar kemudian mendudukkan tubuhnya dan memeluk pria itu. "Iya aku percaya sama kamu, Mas. Maafkan aku yang sudah salah paham sama kamu," balas Nala tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Dia juga lega karena sesuatu buruk yang dia pikirkan tidak pernah terjadi.

"Makasih, Sayang, kamu sudah percaya sama aku," kata Kaisar kemudian mencium pipi Nala dan mendekatkan bibirnya di telinga wanita itu. "Apa kita akan melakukan malam pertama sekarang?" bisik Kaisar dengan senyum mengembang di bibirnya.

Pipi Nala merona namun ia teringat bila dirinya sedang datang bulan. Nala menggigit bibirnya lalu berkata, "aku lagi datang bulan, Mas."

"Loh, bukannya tadi belum ya?" tanya Kaisar yang memang sebelumnya sudah bertanya pada Nala.

"Iya, Mas, baru aja aku datang bulannya," jawab Nala membuat Kaisar mendesahkan nafas kasar karena ia harus puasa lagi.

Pada akhirnya mereka menghabiskan malam pertamanya dengan tidur saling berpelukan.

...***...

Jasmine tersenyum puas setelah dia mengirimkan potongan video yang dia rekam sendiri pada Nala. Dia yakin Nala dan Kaisar akan bertengkar setelahnya. Menatap Khayla disebelahnya dia kemudian mengangkat tangan mengajak sang sahabat untuk menyatukan telapak tangan padanya.

“Makasih ya, Khay, kamu memang sahabat terbaikku,” kata Jasmine pada Khayla yang dia minta datang ke apartemennya.

“Aku nggak nyangka kamu punya ide licik seperti itu,” balas Khayla setelah menenggak soft drink yang Jasmine berikan padanya.

“Aku juga nggak tahu tiba-tiba aja ide itu muncul dikepalaku.”

Khayla menganggukkan kepala. “Semoga aja sesuai dengan apa yang kamu harapkan, Kaisar dan adikmu bertengkar karena itu dan nggak jadi malam pertama.”

Helaan nafas keluar dari mulut Jasmine. Dia tidak rela Kaisar dimiliki Nala, membayangkan saja dia benar-benar tidak sanggup. Kaisar miliknya dan dia akan berusaha untuk memiliki pria itu kembali.

“Ya semoga aja.”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini? Menggugat hak asuh Erlan? aku rasa kamu nggak akan berhasil.”

“Aku tahu, Khay, tapi mungkin itu senjata terakhir yang akan aku gunakan meski pun sudah pasti akan gagal. Sekarang yang penting mereka nggak jadi malam pertama karena bertengkar, jadi hanya aku yang hamil anak Kaisar," kata Jasmine dengan senyum penuh kemenangan.

Tidak tahu saja Jasmine bila Kaisar dan Nala kini sudah berbaikan dan mereka tidak melakukan malam pertama bukan karena bertengkar melainkan karena Nala datang bulan.

"Ya udah, ya, aku pulang. Di rumahku ada Erlan kasihan dia nggak ada teman," kata Khayla membuat Jasmine mengerutkan keningnya.

"Erlan? Kenapa dia di rumahmu? Siapa yang membawanya?" tanya Jasmine.

"Rangga yang bawa, Jas, padahal aku nggak mau karena masih trauma sama anak kecil tapi dia maksa dan aku mau nggak mau menerimanya," jawab Khayla.

“Kalau begitu bawa aja dia kesini kalau kamu keberatan Erlan di rumahmu," balas Jasmine yang tidak enak juga anaknya merepotkan sahabatnya.

Kayla menggelengkan kepala. "Rangga pasti nggak bolehkan Erlan sama kamu."

"Kenapa nggak boleh? Erlan anak aku, aku yang lebih berhak dari pada Rangga. Dan lagian kalian bikin anak sendiri aja dari pada anakku yang dibawa kalian," cetus Jasmine yang tidak terima Rangga tidak mengizinkan Erlan bersamanya.

"Ya udah lah, Jas, aku pulang. Jangan lupa lusa kita ada pemotretan di Bogor," kata Khayla kemudian pergi meninggalkan Jasmine yang mendesahkan nafas panjang.

Dia kembali sendirian, tidak ada siapapun yang menemaninya. Baik saudara, anak dan pasangan kini sudah tidak ia miliki karena keegoisannya sendiri.

Kembali Jasmine menatap layar ponselnya kemudian tersenyum puas. Setidaknya rencana menggagalkan malam pertama Kaisar dan Nala berhasil.

...***...

Kaisar mendapat kabar dari Mama Elena bila Oma dilarikan kerumah sakit karena tiba-tiba pingsan sehingga ia mengajak Nala untuk membesuk Oma dan akan bertemu dengan Rangga di rumah sakit untuk mengambil Erlan.

Nala tiba dirumah sakit langsung disambut dengan tatapan tidak suka dari banyak orang terutama para sepupu Kaisar yang tidak menyukainya. Namun Khayla hanya mampu memberi tatapan tidak sukanya sebab sang suami terus mengawasinya untuk tetap menjaga sikap.

Disisi lain juga ada Jasmine yang baru saja datang bersama dengan kedua adik kembar Khayla yakni Kiana dan Kiara.

Jasmine menatap bingung pada Kaisar dan Nala yang sedangkan bergandengan tangan padahal seharusnya mereka sedang bertengkar dan Kaisar tidak datang dengan Nala.

“Ma, bagaimana keadaan Oma?” tanya Kaisar pada Mama Elena yang duduk dikursi tunggu bersama Tante Alena.

Namun kedua wanita paruh baya itu tidak ada yang memberi jawaban karena mereka juga tidak tahu bagaimana kondisi Oma.

Bahu Kaisar ditepuk sang Papa membuat pria itu menoleh. “Doakan saja semoga Oma baik-baik saja," kata Papa Satria.

Helaan nafas keluar dari mulut Kaisar kemudian menganggukkan kepala dan mengajak Nala duduk di kursi tunggu bersama para wanita.

Kaisar menghampiri Rangga yang menggendong Erlan kemudian mengambil alih sang putra ke dalam gendongannya.

"Gimana, berhasil semalam?" tanya Rangga sembari menaik turunkan alisnya menggoda sang sahabat yang baru menikah.

"Gagal! Nala datang bulan," bisiknya membuat Rangga terkekeh dan menepuk bahu Kaisar.

"Sabar, cuma puasa seminggu kok," kata Rangga.

"Iya, tapi serasa lama banget," balas Kaisar diakhiri helaan nafas.

Tak jauh dari tempat mereka bicara Jasmine bangkit dari duduknya namun tidak lama kemudian wanita itu pingsan dan tergeletak di lantai.

"Kai cepat tolong Jasmine!"

Terpopuler

Comments

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

ngapain Rangga punya istri modelan gini, kl gk bisa diatur trs gk mau punya anak emang mau jadi manekin di rumah

2024-03-18

1

As Lamiah

As Lamiah

yang sabar nala

2024-03-15

1

Angga Anggi

Angga Anggi

buat si rangga ceraikan si Kayla thoor, biar Kayla tau rasa...

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!