BAB. 16 Salah Paham

Kaisar menuruti permintaan Jasmine mampir terlebih dahulu ke apartemen wanita itu untuk makan malam.

Makan malam dengan sate kambing menjadi pilihan Jasmine untuk mereka makan bersama-sama. Dulu saat masih menjadi istri Kaisar dia sulit sekali meluangkan waktu untuk makan malam bersama pria itu tapi sekarang justru dirinya yang ingin makan malam bersama pria itu.

"Enak ya, Mas, sate kambingnya," kata Jasmine sambil mengusap perutnya.

Mereka baru saja menghabiskan makan malam. Dan Kaisar mengakhirinya dengan meminum air putih.

"Sudah kan aku temani makan. Sekarang aku mau pulang," kata Kaisar kemudian bangkit dari duduknya dan menyambar kunci mobilnya.

Jasmine tersenyum getir. Dia masih ingin berlama-lama dengan Kaisar tapi pria itu justru cepat-cepat pulang.

"Aku antar sampai depan," kata Jasmine berjalan mengikuti Kaisar dari belakang.

Kaisar membalikan tubuhnya namun Jasmine yang mengikutinya dari belakang tersandung kaki meja.

Kaisar yang ingat Jasmine tengah hamil spontan menangkap wanita itu namun mereka justru terjatuh ke sofa dengan Jasmine berada di atasnya.

Belum sadar dari keterkejutannya, Jasmine mencium dan mencumbunya memanfaatkan keadaan yang ada.

Kaisar mendorong Jasmine membuat kening wanita itu terbentur pinggiran meja. "Jaga sikapmu kalau masih ingin aku perhatikan!"

Setelah mengatakan itu Kaisar segera pergi dari sana tanpa menoleh sedikitpun pada Jasmine yang menatapnya nanar.

...***...

Kaisar pulang terlambat dan saat pulang ia mendapati Nala sudah tertidur pulas. Menundukkan tubuhnya ia kemudian mendaratkan ciuman di pipi wanita itu.

“Mas.” Nala terbangun saat merasakan seseorang mencium pipinya dan saat membuka mata ternyata suaminya yang menciumnya.

“Ssstt, tidurlah lagi.” Kaisar mengusap kepala Nala.

“Kamu kapan datang?” tanya wanita itu.

“Baru aja. Aku kekamar mandi dulu ya, kamu tidur aja lagi," kata Kaisar.

Nala menganggukan kepala membuat Kaisar bergegas masuk kedalam kamar mandi. Ia berusaha memejamkan kembali matanya namun tidak kunjung kembali tertidur.

Tiba-tiba ia teringat dengan Erlan yang menginap dirumah Rangga membuatnya mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang dan meraih ponselnya diatas nakas.

Nala ingin mengirim pesan pada Rangga untuk menanyakan Erlan namun ragu karena tidak baik menghubung pria yang sudah beristri dimalam hari seperti ini.

Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk yang Jasmine kirim padanya membuatnya bergegas membuka pesan tersebut.

Pesan berupa video seseorang tengah bercumbu.

Pyar!

Tangan Nala tidak kuat lagi memegang ponselnya sehingga menjatuhkannya.

“Mas Kaisar," lirihnya dengan air mata mengalir deras membasahi pipi.

Video berdurasi 20 detik itu menayangkan Jasmine dan Kaisar sedang bercumbu disebuah ruang tamu apartement. Dilihat dari pakaian yang dikenakan Kaisar dalam video itu, sepertinya rekaman baru diambil beberapa saat yang lalu.

Kemeja putih dengan celana bahan berwarna coklat menjadi pakaian yang Kaisar gunakan saat hendak mengantar Jasmine pulang.

Hati Nala berdenyut nyeri menyaksikan video panas suaminya dengan wanita lain. Ia jadi berprasangka buruk pada Kaisar dan mengira bahwa pria itu bercinta dengan Jasmine saat mengantar wanita itu pulang.

...***...

Kaisar mengguyur tubuhnya dibawah shower kemudian memejamkan mata dan mendongakkan wajahnya keatas membiarkan titikan air shower langsung mengenai wajahnya.

Ia menyentuh bibirnya yang terasa bengkak kemudian menyentuh leher yang sudah pasti ada kiss mark disana.

Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Kaisar teringat akan sesuatu yang terjadi beberapa saat lalu diantara dirinya dengan Jasmine diapartement wanita itu.

Dirasa sudah terlalu lama berada didalam kamar mandi Kaisar bergegas menyelesaikan mandinya kemudian menarik bathrobe yang tergantung dan mengenakannya.

Seulas senyuman Kaisar berikan pada Nala yang masih duduk ditepi ranjang kemudian menghampiri wanita itu.

Langkah kaki Kaisar terhenti saat ia menginjak ponsel Nala yang jatuh dengan kaca berserakan dilantai. Pria itu berjongkok kemudian meraih ponsel Nala tersebut dan membolak-balikkannya.

"Sayang, ponsel kamu kenapa?" tanya Kaisar kemudian menatap Nala yang tengah menunduk sembari menangis.

Bergegas Kaisar menghampiri Nala dan meraih tangan wanita itu untuk digenggamnya. "Ada apa? Kamu kenapa nangis?" tanya Kaisar pelan. Tangannya terulur menarik dagu Nala agar menatap padanya kemudian mengusap air mata di kedua pipi wanita itu.

Nala hanya diam dengan deraian air mata terus mengalir membasahi pipinya.

"Sayang, ceritakan padaku apa yang membuat kamu menangis," pinta Kaisar dengan menggenggam kedua tangan Nala.

Kaisar hendak memeluk Nala namun wanita itu mendorong dadanya. "Jangan sentuh aku!" kata Nala melepas tangannya yang digenggam Kaisar.

Kaisar semakin kebingungan, ia tidak mengerti apa yang terjadi pada Nala dan bertanya pun wanita itu tidak menjawabnya. Ia merasa tidak berbuat kesalahan dan tidak tahu apa yang salah dengan dirinya hingga membuat Nala menangis seperti itu.

Nala membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan memunggungi Kaisar dengan tangis yang hanya mengeluarkan air mata.

Kaisar menyentuh bahu Nala namun wanita itu kembali menepis tangannya. "Aku nggak tahu apa kesalahanku yang membuat kamu menangis. Nala, kita ini sudah menikah bila ada masalah ataupun kesalahanku segeralah bicarakan supaya kita bisa selesaikan bersama dan tidak akan berlarut-larut," kata Kaisar membujuk Nala bicara karena ia memang tidak tahu apa kesalahannya.

Nala meresapi dengan baik perkataan Kaisar dan membenarkannya. Masalah akan segera teratasi bila mereka bicarakan dan diselesaikan dengan baik agar tidak membuat masalah semakin berlarut-larut yang membuat hubungan merenggang.

"Jelaskan video itu!" pinta Nala tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Kaisar.

Kaisar mengerutkan keningnya. "Video? Video apa, Sayang?" tanya Kaisar yang tidak mengerti permintaan Nala.

"Video yang Kak Jasmine kirimkan padaku. Jelaskan video itu!"

Kaisar menatap ponsel Nala yang pecah di lantai. Ia tidak tahu video apa yang Nala bicarakan namun dia menduga video itu jugalah yang membuat ponsel Nala kini pecah dengan kaca berserakan dilantai.

Bergegas Kaisar mengambil ponsel tersebut kemudian menghidupkannya.

"Ponselnya mati," gumamnya sambil membolak balikan ponsel tersebut kemudian menatap punggung Nala.

Kaisar tidak kehabisan ide untuk mengetahui video yang Nala maksud. Dia segera menghubungi kepala IT di perusahaannya untuk mendapatkan video diponsel Nala yang sudah mati.

Dengan berbekal sim card milik Nala yang dipindah ke ponsel Kaisar kepala IT diperusahaannya sudah bisa memulihkan riwayat chat dan panggilan telepon dihari ini.

"Ini kan?" Mata Kaisar terbelalak, ia syok melihat video yang Jasmine kirimkan pada Nala. Pantas saja Nala menangis dan marah padanya sebab wanita itu salah paham padanya.

Kaisar berpindah tempat agar bisa berbicara bertatapan dengan Nala. Pria itu meraih tangan Nala yang langsung di tepis wanita itu namun ia mengeratkan genggamannya.

"Nala, video ini tidak seperti yang kamu pikirkan, video itu tidak lengkap," kata Kaisar namun Nala tidak menanggapinya.

Kaisar menjelaskan semua yang terjadi diantara dirinya dan Jasmine beberapa saat yang lalu mulai dirinya berangkat mengantar Jasmine pulang hingga Jasmine yang memintanya mampir untuk makan malam.

"Sungguh bukan aku yang melakukannya lebih dulu. Saat itu Jasmine mau jatuh dan aku menolongnya tapi kami malah sama-sama jatuh di sofa dan Jasmine menciumku. Dia juga mencumbuku tiba-tiba sampai-sampai aku nggak bisa menghindarinya," jelas Kaisar yang ingin Nala percaya padanya bukan percaya pada video yang tidak lengkap itu.

Terpopuler

Comments

shyafira fitri

shyafira fitri

lanjut

2024-03-14

1

dika edsel

dika edsel

bang kai bilek..:
sampah yang telah aku buang di tempat sampah tidak pantas aku pungut kembali..sekian terima kasih.

jas hujan ini mentang2 didukung banyak org jd gktau diri,mantan ya mantan aja jd sadar dirilah..,kmrin kmna aja neng saat suami dan anakmu membutuhkanmu?? skrg bilang aku masih mencintaimu dan membutuhkanmu kai.. hueeeek🤮

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!