Kaisar menuruti permintaan Jasmine mampir terlebih dahulu ke apartemen wanita itu untuk makan malam.
Makan malam dengan sate kambing menjadi pilihan Jasmine untuk mereka makan bersama-sama. Dulu saat masih menjadi istri Kaisar dia sulit sekali meluangkan waktu untuk makan malam bersama pria itu tapi sekarang justru dirinya yang ingin makan malam bersama pria itu.
"Enak ya, Mas, sate kambingnya," kata Jasmine sambil mengusap perutnya.
Mereka baru saja menghabiskan makan malam. Dan Kaisar mengakhirinya dengan meminum air putih.
"Sudah kan aku temani makan. Sekarang aku mau pulang," kata Kaisar kemudian bangkit dari duduknya dan menyambar kunci mobilnya.
Jasmine tersenyum getir. Dia masih ingin berlama-lama dengan Kaisar tapi pria itu justru cepat-cepat pulang.
"Aku antar sampai depan," kata Jasmine berjalan mengikuti Kaisar dari belakang.
Kaisar membalikan tubuhnya namun Jasmine yang mengikutinya dari belakang tersandung kaki meja.
Kaisar yang ingat Jasmine tengah hamil spontan menangkap wanita itu namun mereka justru terjatuh ke sofa dengan Jasmine berada di atasnya.
Belum sadar dari keterkejutannya, Jasmine mencium dan mencumbunya memanfaatkan keadaan yang ada.
Kaisar mendorong Jasmine membuat kening wanita itu terbentur pinggiran meja. "Jaga sikapmu kalau masih ingin aku perhatikan!"
Setelah mengatakan itu Kaisar segera pergi dari sana tanpa menoleh sedikitpun pada Jasmine yang menatapnya nanar.
...***...
Kaisar pulang terlambat dan saat pulang ia mendapati Nala sudah tertidur pulas. Menundukkan tubuhnya ia kemudian mendaratkan ciuman di pipi wanita itu.
“Mas.” Nala terbangun saat merasakan seseorang mencium pipinya dan saat membuka mata ternyata suaminya yang menciumnya.
“Ssstt, tidurlah lagi.” Kaisar mengusap kepala Nala.
“Kamu kapan datang?” tanya wanita itu.
“Baru aja. Aku kekamar mandi dulu ya, kamu tidur aja lagi," kata Kaisar.
Nala menganggukan kepala membuat Kaisar bergegas masuk kedalam kamar mandi. Ia berusaha memejamkan kembali matanya namun tidak kunjung kembali tertidur.
Tiba-tiba ia teringat dengan Erlan yang menginap dirumah Rangga membuatnya mendudukkan tubuhnya ditepi ranjang dan meraih ponselnya diatas nakas.
Nala ingin mengirim pesan pada Rangga untuk menanyakan Erlan namun ragu karena tidak baik menghubung pria yang sudah beristri dimalam hari seperti ini.
Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk yang Jasmine kirim padanya membuatnya bergegas membuka pesan tersebut.
Pesan berupa video seseorang tengah bercumbu.
Pyar!
Tangan Nala tidak kuat lagi memegang ponselnya sehingga menjatuhkannya.
“Mas Kaisar," lirihnya dengan air mata mengalir deras membasahi pipi.
Video berdurasi 20 detik itu menayangkan Jasmine dan Kaisar sedang bercumbu disebuah ruang tamu apartement. Dilihat dari pakaian yang dikenakan Kaisar dalam video itu, sepertinya rekaman baru diambil beberapa saat yang lalu.
Kemeja putih dengan celana bahan berwarna coklat menjadi pakaian yang Kaisar gunakan saat hendak mengantar Jasmine pulang.
Hati Nala berdenyut nyeri menyaksikan video panas suaminya dengan wanita lain. Ia jadi berprasangka buruk pada Kaisar dan mengira bahwa pria itu bercinta dengan Jasmine saat mengantar wanita itu pulang.
...***...
Kaisar mengguyur tubuhnya dibawah shower kemudian memejamkan mata dan mendongakkan wajahnya keatas membiarkan titikan air shower langsung mengenai wajahnya.
Ia menyentuh bibirnya yang terasa bengkak kemudian menyentuh leher yang sudah pasti ada kiss mark disana.
Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Kaisar teringat akan sesuatu yang terjadi beberapa saat lalu diantara dirinya dengan Jasmine diapartement wanita itu.
Dirasa sudah terlalu lama berada didalam kamar mandi Kaisar bergegas menyelesaikan mandinya kemudian menarik bathrobe yang tergantung dan mengenakannya.
Seulas senyuman Kaisar berikan pada Nala yang masih duduk ditepi ranjang kemudian menghampiri wanita itu.
Langkah kaki Kaisar terhenti saat ia menginjak ponsel Nala yang jatuh dengan kaca berserakan dilantai. Pria itu berjongkok kemudian meraih ponsel Nala tersebut dan membolak-balikkannya.
"Sayang, ponsel kamu kenapa?" tanya Kaisar kemudian menatap Nala yang tengah menunduk sembari menangis.
Bergegas Kaisar menghampiri Nala dan meraih tangan wanita itu untuk digenggamnya. "Ada apa? Kamu kenapa nangis?" tanya Kaisar pelan. Tangannya terulur menarik dagu Nala agar menatap padanya kemudian mengusap air mata di kedua pipi wanita itu.
Nala hanya diam dengan deraian air mata terus mengalir membasahi pipinya.
"Sayang, ceritakan padaku apa yang membuat kamu menangis," pinta Kaisar dengan menggenggam kedua tangan Nala.
Kaisar hendak memeluk Nala namun wanita itu mendorong dadanya. "Jangan sentuh aku!" kata Nala melepas tangannya yang digenggam Kaisar.
Kaisar semakin kebingungan, ia tidak mengerti apa yang terjadi pada Nala dan bertanya pun wanita itu tidak menjawabnya. Ia merasa tidak berbuat kesalahan dan tidak tahu apa yang salah dengan dirinya hingga membuat Nala menangis seperti itu.
Nala membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan memunggungi Kaisar dengan tangis yang hanya mengeluarkan air mata.
Kaisar menyentuh bahu Nala namun wanita itu kembali menepis tangannya. "Aku nggak tahu apa kesalahanku yang membuat kamu menangis. Nala, kita ini sudah menikah bila ada masalah ataupun kesalahanku segeralah bicarakan supaya kita bisa selesaikan bersama dan tidak akan berlarut-larut," kata Kaisar membujuk Nala bicara karena ia memang tidak tahu apa kesalahannya.
Nala meresapi dengan baik perkataan Kaisar dan membenarkannya. Masalah akan segera teratasi bila mereka bicarakan dan diselesaikan dengan baik agar tidak membuat masalah semakin berlarut-larut yang membuat hubungan merenggang.
"Jelaskan video itu!" pinta Nala tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Kaisar.
Kaisar mengerutkan keningnya. "Video? Video apa, Sayang?" tanya Kaisar yang tidak mengerti permintaan Nala.
"Video yang Kak Jasmine kirimkan padaku. Jelaskan video itu!"
Kaisar menatap ponsel Nala yang pecah di lantai. Ia tidak tahu video apa yang Nala bicarakan namun dia menduga video itu jugalah yang membuat ponsel Nala kini pecah dengan kaca berserakan dilantai.
Bergegas Kaisar mengambil ponsel tersebut kemudian menghidupkannya.
"Ponselnya mati," gumamnya sambil membolak balikan ponsel tersebut kemudian menatap punggung Nala.
Kaisar tidak kehabisan ide untuk mengetahui video yang Nala maksud. Dia segera menghubungi kepala IT di perusahaannya untuk mendapatkan video diponsel Nala yang sudah mati.
Dengan berbekal sim card milik Nala yang dipindah ke ponsel Kaisar kepala IT diperusahaannya sudah bisa memulihkan riwayat chat dan panggilan telepon dihari ini.
"Ini kan?" Mata Kaisar terbelalak, ia syok melihat video yang Jasmine kirimkan pada Nala. Pantas saja Nala menangis dan marah padanya sebab wanita itu salah paham padanya.
Kaisar berpindah tempat agar bisa berbicara bertatapan dengan Nala. Pria itu meraih tangan Nala yang langsung di tepis wanita itu namun ia mengeratkan genggamannya.
"Nala, video ini tidak seperti yang kamu pikirkan, video itu tidak lengkap," kata Kaisar namun Nala tidak menanggapinya.
Kaisar menjelaskan semua yang terjadi diantara dirinya dan Jasmine beberapa saat yang lalu mulai dirinya berangkat mengantar Jasmine pulang hingga Jasmine yang memintanya mampir untuk makan malam.
"Sungguh bukan aku yang melakukannya lebih dulu. Saat itu Jasmine mau jatuh dan aku menolongnya tapi kami malah sama-sama jatuh di sofa dan Jasmine menciumku. Dia juga mencumbuku tiba-tiba sampai-sampai aku nggak bisa menghindarinya," jelas Kaisar yang ingin Nala percaya padanya bukan percaya pada video yang tidak lengkap itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
shyafira fitri
lanjut
2024-03-14
1
dika edsel
bang kai bilek..:
sampah yang telah aku buang di tempat sampah tidak pantas aku pungut kembali..sekian terima kasih.
jas hujan ini mentang2 didukung banyak org jd gktau diri,mantan ya mantan aja jd sadar dirilah..,kmrin kmna aja neng saat suami dan anakmu membutuhkanmu?? skrg bilang aku masih mencintaimu dan membutuhkanmu kai.. hueeeek🤮
2024-03-14
1