BAB. 12 Niat Kaisar

Lagi-lagi Kaisar merasakan jantungnya berdegup kencang saat berada di dekat Nala atau saat memikirkan wanita itu. Apapun yang Nala lakukan selalu membuat Kaisar kagum dan semakin kagum padanya.

Kaisar tidak mengerti apa yang ia rasakan itu hanya sekedar kagum atau perasaan lainnya. Dan untuk membuktikannya kini Kaisar sudah berdiri di belakang Nala yang tengah menyiapkan pakaian untuknya.

Kaisar meraba dadanya karena jantungnya berdegup kencang dan rasanya ia ingin memeluk Nala yang berdiri di hadapannya. Kedua tangan Kaisar sudah terangkat ingin memeluk Nala dari belakang tapi tiba-tiba wanita itu membalikkan tubuhnya.

"Eh." Nala melangkah mundur hingga tubuhnya menubruk lemari. "Kak Kaisar kapan datang?" tanya Nala karena saat ia masuk Kaisar belum pulang bekerja. Dia sedikit terkejut melihat kaisar yang sudah berada di hadapannya.

Tiba-tiba rasa gugup melanda Kaisar. Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menunjukkan deretan giginya yang rapih pada Nala.

"Baru aja, Nala," kata Kaisar berusaha mengendalikan rasa gugupnya. "Kamu lagi apa?" tanyanya kemudian.

"Oh, aku lagi menyiapkan baju untuk Kakak," jawab Nala sambil mengangkat pakaian kaisar yang berada di tangannya.

"Apa air untuk aku mandi sudah siap?" tanya Kaisar.

"Sudah, Kak. Kalau mau, Kakak bisa mandi sekarang."

Kaisar mengangguk kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Kaisar kembali memegangi dadanya yang masih merasakan bebaran jantung yang berdegup cepat.

"Apa aku jatuh cinta pada Nala?" gumamnya bertanya sendiri.

Sembari berendam Kaisar terus menghubungkan apa yang ia rasakan akhir-akhir ini saat berdekatan dengan Nala. Dan ia yakin dirinya telah jatuh cinta pada wanita itu.

...***...

"Nala, bisa kita bicara sebentar?" tanya Kaisar saat melihat Nala keluar dari kamar untuk mengambil air minum.

Kaisar sengaja membuka setengah pintu kamarnya dan menunggu Nala keluar karena tidak ingin mengganggu wanita itu yang tadi sedang menidurkan Erlan.

"Bisa, Kak," jawab Nala.

"Kalau begitu ayo masuk," ajak Kaisar sembari membuka lebar pintu kamarnya.

"Didalam?" tanya Nala menunjuk pada kamar Kaisar.

"Iya kita bicara dikamarku aja," jawab Kaisar.

Nala nampak ragu untuk masuk namun ia mengangguk karena mungkin ada hal penting yang ingin Kaisar bicarakan padanya.

Setelah Nala masuk ke dalam kamarnya Kaisar menutup pintu rapat-rapat membuat Nala seketika dilanda ketakutan.

"Kenapa pintunya ditutup, Kak?" tanya Nala yang takut Kaisar akan melakukan hal yang tidak-tidak pada dirinya.

"Aku nggak mau pembicaraan kita ada yang mendengarnya," jawab Kaisar kemudian berjalan menuju sofa.

Pria itu juga meminta Nala untuk duduk disofa bersamanya

“Tapi, Kak, aku nggak enak bicara dikamar Kakak. Aku takut ada yang akan salah paham pada kita," kata Nala.

Seulas senyuman terbit dari wajah Kaisar yang kini menatap wajah polos Nala yang tengah ketakutan.

"Kamu tenang saja, Nala, nggak ada yang akan salah paham pada kita. Ayo sini duduk." Kaisar menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Dengan ragu Nala melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah Kaisar kemudian menatap pria itu yang juga tengah menatapnya.

"Kamu tahu kan aku dan Jasmine sudah resmi bercerai?" tanya Kaisar membuka pembicaraan di antara mereka.

"Iya Kak, tahu," jawab Nala sambil menganggukkan kepala.

"Aku sudah resmi menjadi duda, Nala, dan aku berniat menikah lagi. Menurut kamu bagaimana?" tanya Kaisar meminta pendapat pada Nala.

Nala terdiam sebentar memikirkan jawaban atas pertanyaan Kaisar itu.

"Emm, menurutku sih nggak apa-apa, Kak, karena kakak juga berhak bahagia. Tapi, bagaimana dengan Erlan kalau Kakak menikah lagi?" tanya Nala membuat Kaisar tersenyum.

Sudah Kaisar duga Nala akan memikirkan Erlan, dan kebahagiaan anak itu. Kaisar jadi semakin yakin akan menjadikan Nala sebagai ibu sambung Erlan.

"Aku akan menikahi seseorang yang tulus menyayangi Erlan, jadi dia akan baik-baik saja," jelas Kaisar.

Ada rasa kecewa di hati Nala mendengar perkataan Kaisar. Bila pria itu menikahi wanita yang tulus menyayangi Erlan maka dia tidak bisa lagi bersama anak itu.

Bukan ia tidak senang, namun Nala sudah terlanjur menyayangi Erlan. Dia sudah mengasuh Erlan sejak baru lahir dan dia sudah menganggap keponakannya itu seperti anak kandungnya sendiri.

"Oh iya, Kak, bagus itu. Tapi apa aku masih boleh mengasuh Erlan kalau kakak sudah menikah lagi?" tanya Nala yang tidak ingin berpisah dengan Erlan.

“Tentu saja, Nala, karena wanita yang akan aku nikahi itu kamu."

Seketika Nala terbelalak mendengar perkataan Kaisar. Dia tidak menyangka bila seseorang yang sedang dibicarakan Kaisar itu adalah dirinya.

"A-aku? Kenapa aku, Kak?" tanya Nala terkejut.

"Karena kamu tulus merawat dan menyayangi Erlan. Kamu juga menganggap dia sebagai anak kandung kamu sendiri dan memperlakukannya dengan baik. Aku yakin kamu akan menjadi Ibu yang baik untuk Erlan juga istri yang baik untukku," jelas Kaisar berusaha membuat Nala mengerti niatnya.

"Tapi, Kak, bagaimana dengan Kak Jasmine kalau tahu Kakak akan menikahiku?"

Kaisar meraih tangan Nala dan menggenggamnya. "Aku dan Jasmine sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dan aku bebas menikahi siapapun yang aku mau."

"Iya aku tahu tapi, Kak, kalian baru saja bercerai dan kak Jasmine pasti akan marah padaku kalau tahu Kakak akan menikahiku."

Kaisar mengeratkan genggaman tangannya kemudian menarik nafas. "Aku akan selalu melindungimu dari Jasmine, Nala. Aku ingin menikahimu karena aku merasa jatuh cinta padamu dan ingin menjadikan istriku juga Ibu sambung untuk Erlan."

"Tapi, Kak ...."

"Nala, aku mohon jangan menolakku. Kalau Jasmine nggak terima dengan hubungan kita maka kita bisa menghadapinya bersama-sama. Pikirkan Erlan juga, Nala, karena dia membutuhkan seorang ibu dan aku ingin kamu yang menjadi ibu sambung untuknya," lirih Kaisar dengan menatap sendu pada Nala.

Jujur saja Kaisar sangat berharap Nala tidak menolaknya karena ia sudah sangat yakin ingin menjadikan Nala sebagai istri dan ibu sambung untuk anaknya.

Nala menatap mata Kaisar dalam-dalam. Jujur saja ia mengagumi mantan kakak iparnya itu tapi ia takut hubungannya dengan sang kakak semakin memburuk bila dirinya menikah dengan Kaisar, mantan suami sang kakak.

"Kalau kamu keberatan menerimaku karena Jasmine maka terimalah aku karena Erlan membutuhkanmu," kata Kaisar. 'Dan juga aku,' batinnya.

Setelah terdiam cukup lama mempertimbangkan baik-baik keputusan yang akan sangat berpengaruh pada hidupnya, pada akhirnya Nala menganggukkan kepala.

"Iya, Kak, aku menerima Kakak," kata Nala membuat Kaisar tersenyum senang. Saking senangnya pria itu langsung membawa Nala ke dalam pelukannya.

"Maaf," kata Kaisar yang jadi salah tingkah dihadapan Nala. Begitupun dengan Nala yang memalingkan wajahnya menyembunyikan wajahnya yang merona.

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

semoga dilancarkan sampai sah sah sah, lanjut thor aq suka alurnya tdk berbelit, dan maju, jgn sampai niat baik tsb ada halangan, dan semoga dilancarkan jalannya menuju kebaikan

2024-12-23

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

wah kaizar gercap nih

2024-09-21

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

dah pasti si jamin itu punya selingkuhan😏😏😏

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!