BAB. 10 Bercerai

Jasmine pulang kerumah sudah larut malam dan menarik kopernya masuk kedalam rumah. Ia tersenyum pada Kaisar yang duduk di kursi kerjanya. Pria itu sudah tiba lebih dulu dari luar kota dan berkutat dengan pekerjaannya untuk mengalihkan pikirannya.

Jasmine menghampiri Kaisar dan mencium bibir pria itu. Ia bersikap seolah tidak melakukan kesalahan padahal ia telah membohongi Kaisar dan tidak menghargai pria itu.

"Apa kabar, Sayang?" tanya Jasmine mengusap rahang Kaisar dan mendaratkan lagi kecupan di bibir pria itu.

"Baik," jawab Kaisar singkat. Dia malas berbicara banyak yang akan berakhir berdebat padahal ada banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan pada wanita itu.

"Aku mandi dulu ya, Mas, capek banget," kata Jasmine yang ditanggapi deheman oleh Kaisar.

Jasmine merasa ada yang berbeda dari sikap Kaisar namun ia mengedikkan bahu dan tidak mau tahu yang penting dia tetap bisa berkarir.

Setelah mandi dan berpakaian Jasmine duduk di depan meja rias dan memoles tipis wajah cantiknya.

Kaisar bangkit dari kursi kerjanya dan menghampiri Jasmine yang sedang berdandan.

"Aku ingin bercerai, Jasmine, kita sudah tidak cocok lagi," kata Kaisar.

Jasmine menoleh pada Kaisar kemudian terkekeh. Perkataan pria itu ia anggap bualan karena Kaisar sangat mencintainya dan pria itu tidak akan pernah menceraikannya.

"Kamu ngaco deh, Mas, ayo ah kita tidur," kata Jasmine kemudian berjalan menuju ranjang dan berbaring di sana.

Jasmine memejamkan mata mengabaikan kaisar yang terus menatapnya.

...***...

"Apa ini?" Kaisar melempar kertas kearah Jasmine yang baru saja kembali ke kamar setelah berolahraga.

Jasmine mengambil kertas yang diremas Kaisar kemudian membukanya. Matanya terbelalak saat melihat kertas yang Kaisar lempar itu adalah bill hotel di mana dua hari kemarin dia menginap.

"Mas, aku bisa jelasin." Jasmine melangkah mendekat pada Kaisar berusaha untuk menjelaskan bill tersebut.

"Tidak ada yang perlu kamu jelasin, kamu sudah membohongiku, Jasmine!"

Tadi Kaisar ingin menukar kartu kredit di dompet Jasmine dengan yang baru namun ia justru menemukan bill hotel didalam dompet wanita itu.

"Aku tidak bermaksud membohongimu, Mas, kemarin aku memang mau ke Makassar tapi tidak jadi karena pemotretan dilakukan di sini," jelas Jasmine.

"Lalu kenapa kamu tidak pulang? Setidaknya kalau pulang kamu bisa mengurus Erlan dan mencurahkan sedikit kasih sayang untuknya," cerca Kaisar yang kasihan pada Erlan sebab Jasmine juga mengabaikannya.

"Aku nggak pulang karena takut kamu nggak mengizinkan aku pergi, Mas. Kamu tahu sendiri kan setiap aku mau pergi bekerja kita selalu berdebat dan bertengkar. Dan aku tidak mau terjadi seperti itu," jelas Jasmine.

Kaisar tersenyum miris. Wanita macam apa yang ia nikahi itu. Jasmine tidak memprioritaskannya, wanita itu juga tidak menghargainya dan lebih parahnya lagi Jasmine juga mengabaikan anaknya.

"Kita tidak akan berdebat bila kamu bisa mengatur waktu untuk karirmu, aku dan anak kita. Tapi apa? Selama ini kamu tidak pernah memprioritaskan aku dan Erlan dan tidak pernah menghargaiku sebagai suami. Kamu sangat egois, Jasmine!" kata Kaisar.

"Mas, kan kamu tahu sendiri aku mencintai karirku dan tidak mudah bagiku berada di titik sekarang ini," jelas Jasmine berusaha membuat Kaisar mengerti dirinya.

"Sudahlah, Jasmine, Aku lelah aku juga muak dengan sikapmu, aku sudah tidak sanggup lagi berlama-lama menjadi suami kamu. Sebaiknya kita bercerai dan jalani hidup kita masing-masing," kata Kaisar kemudian berlalu meninggalkan Jasmine yang memanggil namanya.

Jasmine mengejar Kaisar yang sudah menuruni tangga.

"Mas!" panggil Jasmine berusaha menghentikan Kaisar namun pria itu terus berjalan dan mengabaikan panggilan Jasmine.

Keputusannya sudah bulat. Ia ingin bercerai dengan Jasmine dan menjalani hidup masing-masing tanpa ikatan pernikahan.

Selama ini juga ia merasa menjadi seorang duda padahal memiliki istri. Ia juga sering memperingati Jasmine namun wanita itu selalu mengabaikan peringatannya.

"Arrgghh!" teriak Jasmine ia tidak berhasil menghentikan Kaisar yang kini sudah masuk ke dalam mobil dan mengemudi meninggalkan rumah.

Kaisar menemui pengacara dan menyerahkan berkas-berkas perceraiannya. Ia sudah sangat yakin untuk bercerai dengan Jasmine dan tidak akan pernah berubah pikiran.

Kaisar juga meminta Nala mengemasi pakaiannya karena ia akan tinggal di apartemen untuk sementara waktu hingga resmi bercerai dan Jasmine keluar dari rumahnya.

"Apa yang kamu lakukan, Nala?" tanya Jasmine saat melihat Nala melipat pakaian Kaisar dan memasukkannya ke dalam koper.

"Kak Kaisar mau tinggal di apartemen, Kak, jadi aku diminta mengemasi pakaiannya," kata Nala membuat Jasmine terkejut mendengarnya.

Dia sejak pagi menunggu Kaisar pulang bahkan izin tidak melakukan pemotretan tapi ternyata pria itu tidak pulang dan akan tinggal di apartemen.

"Jangan kamu kemasi lagi pakaiannya dia tidak akan tinggal di apartement," titah Jasmine melarang malam melanjutkan pekerjaannya.

"Tapi, Kak, ini Kak Kaisar sendiri yang memintaku mengemasinya," balas Nala.

"Lakukan apa yang aku katakan karena kamu bekerja denganku bukan dengan Mas Kaisar," kata Jasmine kemudian berlalu.

Ya, meskipun Nala adalah adik kandungnya namun Jasmine menganggap Nala sebagai asisten dan pengasuh anaknya.

Jasmine mengemudikan mobilnya menuju apartement Kaisar dimana sebelum menikah ia sering datang berkunjung. Dia akan membujuk Kaisar untuk tidak menceraikan dirinya.

Tiba didepan pintu apartement Kaisar, Jasmine meneka sandi apartement namun dua kali melakukannya dia tidak berhasil membukanya.

“Apa ini? Kenap salah terus?”

Jasmine menekan kasar bell apartement hingga tidak lama berselang pintu tersebut dibuka oleh pemiliknya.

“Kenapa kamu mengganti passwordnya?”

“Mau apa kamu kemari?” Bukannya menjawab Kaisar justru balik bertanya.

"Aku ingin membicarakan perceraian kita."

Jasmine hendak melangkah masuk ke dalam apartemen namun Kaisar menghalanginya.

"Untuk apa dibicarakan? Sudah jelas aku akan menceraikanmu."

"Biarkan aku masuk dulu, kita bicara di dalam," pinta Jasmine.

"Tidak perlu! Sebaiknya kamu pulang karena aku tidak akan berubah pikiran. Aku akan tetap menceraikanmu dan menikah dengan wanita yang bisa menghargaiku dan membawa kebahagiaan untukku," kata Kaisar hendak menutup pintu namun Jasmine berhasil menahan tangannya.

"Mas, aku tidak mau bercerai denganmu, aku mencintaimu, Mas," lirih Jasmine membuat Kaisar tersenyum sinis.

"Kamu tidak menghargaiku, Jasmine, kamu juga tidak memprioritaskan aku dan juga Erlan. Kamu egois dan kita tidak akan pernah bahagia bila terus bersama."

Jasmine menggelengkan kepala dengan mata yang mulai memanas mengeluarkan air mata. Tidak bisa ia pungkiri bahwa dirinya tidak ingin kehilangan Kaisar. Dia mencintai pria itu namun ia juga mencintai karirnya.

"Aku mohon maafkan aku, Mas, aku menyesal, aku janji akan berubah, tapi tolong jangan ceraikan aku," lirihnya.

"Sudah terlambat, Jasmine, aku sudah mengajukan perceraian kita ke pengadilan dan aku tetap ingin bercerai denganmu," kata Kaisar yang sama sekali tidak terpengaruh oleh perkataan Jasmine.

"Aku mohon, Mas, beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita." Jasmine mengusap air matanya kemudian memegang tangan Kaisar dan menggenggamnya erat.

"Maaf, Jasmine, tapi aku tidak bisa melakukannya. Tidak ada jaminan kamu akan berubah setelah ini dan keputusanku sudah bulat aku akan tetap bercerai denganmu!" tegas Kaisar kemudian melepaskan tangan Jasmine dan menutup pintu apartementnya.

Tubuh Jasmine luruh ke lantai. Ia pikir kata cerai yang Kaisar ucapkan hanyalah bualan semata namun ternyata ia salah. Kaisar benar-benar menceraikan dirinya.

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

maju terus pak su, sdh terlalu lama memberikan peringatan dan kesabaran pada sang isteri yg ngelunjak dan se mena2, jarang2 ada pak su yg setia,,

2024-12-23

0

Happy Kids

Happy Kids

pengen dimengerti tp tak mau mengwrti

2024-12-23

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

nah gitu dong kaizar jjdi suami jg lembek

2024-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!