BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian

Tiba di rumah, Kaisar menarik tangan Jasmine membawa wanita itu masuk kedalam kamar mereka. Dia ingin berbicara serius pada Jasmine agar mengerti status wanita itu adalah seorang istri dan juga seorang ibu.

Jasmine menghempaskan tangan kaisar yang mencekal tangannya dan berjalan menuju tempat tidur kemudian menghempaskan tubuhnya di sana.

"Aku lagi capek ya, Mas, jangan ajak aku berdebat," kata Jasmine tanpa menatap Kaisar.

Kaisar semakin marah pada Jasmine. Sikap wanita itu sungguh keterlaluan mengabaikannya dan tidak memprioritaskannya. Pria itu melangkah mendekat pada Jasmine dan berdiri di tepi ranjang menatap sang istri yang memejamkan mata.

"Kalau kamu terus bersikap seperti ini maka aku semakin yakin memintamu berhenti berkarir," kata Kaisar penuh penekanan.

Jasmine mendudukkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap Kaisar dengan tajam. Dia tidak suka pria itu mengaturnya ini dan itu. Jasmine ingin melakukan sesuai dengan apa yang ia inginkan bukan melakukan yang seperti orang lain inginkan.

Sekeras apapun Kaisar meminta dirinya berhenti berkarir Jasmine tidak akan pernah menurutinya. Ia akan tetap berkarir meskipun Kaisar tidak mengizinkannya.

"Terserah kamu, Mas, dengan atau tanpa izin kamu aku akan tetap berkarir!" tegas Jasmine membuat Kaisar mengetatkan rahangnya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menemui Pak Roni agar memecatmu dan kamu tidak bisa berkarir lagi," balas Kaisar dengan sorot mata tajam membalas tatapan Jasmine yang menusuk.

"Apa kamu bilang?" Jasmine turun dari ranjang, berdiri berhadapan dengan Kaisar.

Sepasang suami istri itu saling menatap tajam menyalurkan rasa marahnya melalui tatapan yang saling membunnuh.

"Aku akan meminta Pak Roni memecatmu," kata Kaisar tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Dia masih bertatapan dengan Jasmine yang juga marah padanya.

Pak Roni adalah pemilik agensi di mana tempat Jasmine berkarir. Sangat mudah bagi Kaisar untuk menghancurkan karir Jasmine namun dia tidak pernah melakukannya karena ia tahu hal itu akan melukai Jasmine.

Kaisar masih berusaha terus menyadarkan Jasmine yang menjadi seorang istri dan ibu, serta tanggung jawab wanita itu.

"Sampai kamu melakukan itu aku tidak akan pernah memaafkanmu," ancam Jasmine yang ditanggapi senyum sinis oleh Kaisar.

"Aku tidak butuh maafmu karena aku hanya butuh sosok istri yang baik yang bisa menghargaiku dan memprioritaskan aku dan anakku," balas Kaisar.

Jasmine memutus tatapan matanya dan berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Kaisar yang masih marah padanya. Ia harus mencari cara agar Kaisar tidak melarangnya berkarir.

Jasmine ingin Kaisar mengerti dirinya yang ingin tetap berkarir dan mengepakkan sayapnya di dunia entertain.

Beberapa menit berlalu Jasmine telah selesai dengan mandinya dan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya. Dia harus bisa mengambil hati Kaisar agar kembali luluh padanya dan mengizinkannya tetap berkarir.

Jasmine berjalan sensual menghampiri Kaisar yang sedang duduk disofa dengan wajah datarnya. Tangan Jasmine terulur mengusap rahang Kaisar kemudian ia duduk di pangkuan pria itu.

Jasmine menghadap Kaisar dengan kaki melingkar di pinggang pria itu.

"Ini kan yang kamu mau," kata Jasmine kemudian mencium bibir Kaisar dengan lembut penuh gairah dan kenikmatan. Jari lentiknya menyentuh kancing kemeja bagian atas kemudian membukanya.

Kaisar tidak membalas ciuman Jasmine, dia membiarkan sang istri menjelajah bibirnya dengan ciuman. Ia ingin melihat seberapa pintarnya Jasmine merayu dirinya.

Satu persatu kancing kemeja Kaisar berhasil Jasmine buka yang kini memperlihatkan tubuh Kaisar yang indah. Bibir mereka masih saling berpagut dan Jasmine meraba tubuh Kaisar hingga tangannya tiba dibagian celana.

Jasmine melepas ciumannya dan mengarahkan tangan Kaisar untuk membuka handuknya sementara tangannya membuka celana pria itu.

Kaisar mendorong pelan tubuh Jasmine hingga berbaring di sofa dan menarik handuk yang dikenakan wanita itu.

Jasmine tersenyum puas usahanya merayu Kaisar berhasil. Pria itu kini mencumbu dirinya dan melepas rindu yang melanda hatinya.

...***...

"Aku berangkat ya, Mas," pamit Jasmine pada Kaisar.

Ia mencium sekilas bibir Kaisar dan menarik kopernya keluar dari kamar dengan hati senang penuh kemenangan. Meski Kaisar tidak mengatakan mengizinkannya pergi namun pria itu juga tidak melarangnya pergi.

Kaisar hanya diam menatap kepergiannya dengan koper di tangannya. Namun itu cukup membuat Jasmine leluasa melangkahkan kakinya.

Saat menuruni tangga, Jasmine berpapasan dengan Nala yang baru saja naik bersama Erlan sehabis makan malam.

Jasmine hanya melambaikan tangan pada Erlan dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Kak Jasmine mau ke mana?" tanya Nala menghentikan langkah kakinya.

"Aku mau pergi lagi ke luar kota, Nala. Titip Erlan dan Mas Kaisar ya," jawab Jasmine kemudian mencium kedua pipi anaknya.

"Berapa hari?" tanya Nala.

"Nggak lama kok, cuma dua hari. Kamu jaga Erlan baik-baik, jangan bolehkan main kotor-kotoran dan jangan sampai dia terluka sedikitpun," kata Jasmine memberi ultimatum pada Nala.

Nala menganggukkan kepala kemudian berkata. "Iya, Kak."

Jasmine kembali menatap pada Erlan dan melambaikan tangan. "Dadah Erlan, Mama kerja lagi ya," kata Jasmine kemudian melanjutkan langkah kakinya.

Erlan tidak menjawab dan hanya menatap Jasmine yang kembali menuruni tangga kemudian berjalan keluar dari rumah.

"Hati-hati di jalan, Mama," kata Nala menggerakkan tangan Erlan yang menatap kepergian Jasmine.

Dari balkon kamar Kaisar menatap Jasmine yang memasukkan kopernya ke dalam mobil dan mengemudi seorang diri melewati pintu gerbang.

Jasmine selalu mengemudi sendiri dan nanti dia akan meminta seseorang untuk mengantarkan mobilnya pulang.

Helaan nafas kasar keluar dari mulut Kaisar. Dirinya ditinggal lagi oleh sang istri yang lebih mementingkan karirnya. Kesibukan Jasmine melebihi dirinya yang seorang pengusaha.

Wanita itu benar-benar sibuk bahkan tidak ada waktu untuk mereka menghabiskan waktu bersama.

Kaisar kembali masuk ke dalam kamar setelah mobil Jasmine tidak terlihat olehnya. Pria itu memilih membuka tas kerjanya dan berkutat dengan pekerjaannya.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Kaisar bergegas membuka pintu.

"Ini kopi dan camilannya, Kak," kata Nala menyerahkan nampan berisi satu cangkir kopi dan satu piring camilan.

Setiap malam Nala memang mengantarkan minuman dan camilan untuk Kaisar. Semua itu Ia lakukan atas perintah Jasmine.

"Masuk aja," titah Kaisar membuka lebar-lebar pintu kamarnya.

Nala mengangguk kemudian berjalan masuk ke dalam kamar Kaisar dan meletakkan kopi serta camilan di meja kerja pria itu.

"Erlan sudah tidur?" tanya kaisar yang mengikuti Nala dari belakang.

Nala menatap Kaisar kemudian berkata, "sudah, Kak, Erlan baru aja tidur."

"Ya sudah kamu juga tidur, istirahat yang cukup dan jaga kesehatan," balas Kaisar yang tidak sadar telah memberi perhatian pada Nala.

Kaisar tahu Nala pasti lelah mengurus Erlan seharian dan juga membantu mengurus keperluannya sehingga ia spontan berkata seperti itu.

Namun perhatian yang Kaisar berikan pada Nala membuat wanita itu tersenyum senang. Ya, tidak ada wanita yang tidak suka diperhatikan oleh seorang pria.

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

kapan ya kaisar memberikan pelajaran bagi jasmin, masih aja alasan cinta mati, aq kasian banget sama suami yg tak dianggap, dan melayani suami demi keinginan nafsu yg ingin dicapai bukan dg keikhlasan sesuai dg kodrat sebagai seorang isteri.

2024-12-23

0

Mesri Sihaloho

Mesri Sihaloho

kaisar terlalu lembek sama istri..

2024-05-29

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

khayla ngapain lu ngurusin jasmin😏😏😏😏

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!