BAB. 7 Dimarahi

Nala mengajak Erlan jalan-jalan dengan motor barunya saat Kaisar sudah pergi ke kantor. Wanita itu mengendarai motor dengan pelan dan hati-hati berkeliling kompleks dan terus berkendara hingga tiba ditaman.

Memarkirkan motor dengan benar, Nala kemudian mengajak Erlan turun dari motor. Ia akan kembali melatih Erlan berjalan agar semakin lancar dan semakin kokoh menapakan kakinya di tanah.

Nala bahkan melepas alas kaki Erlan dan membiarkan telapak kaki keponakannya itu bersentuhan langsung dengan tanah.

"Nggak apa-apa, Sayang, jangan takut kotor," kata Nala yang melihat Erlan menjinjitkan kakinya.

Erlan tidak terbiasa menginjak tanah sehingga merasa asing dengan sesuatu yang ia pijak.

"Mamama ma mama," rengek Erlan yang tidak mau berjalan di tanah namun sebisa mungkin Nala memberi pengertian pada anak laki-laki itu.

Nala bahkan langsung mengambil tanah dan mengotori kaki Erlan agar anak itu tidak takut kotor.

Awalnya Erlan memang merasa asing dengan tanah dan tidak mau belajar berjalan di sana namun lama kelamaan dia justru senang berjalan ditanah. Anak itu bahkan masuk kedalam kubangan air dan bermain kotor-kotoran.

Nala merekam tingkah Erlan yang bermain di kubangan air hingga membuat wajah tampan anak itu tertutup oleh lumpur.

"Gimana ya tanggapan Kak Kaisar dan Kak Jasmine melihat Erlan kotor-kotoran seperti ini?" gumam Nala bertanya pada dirinya sendiri.

Dia lalu mengirimkan video itu pada Kaisar dan Jasmine namun belum sempat melihat tanggapan kakak dan kakak iparnya, ia mendengar Erlan menangis.

Rupanya anak laki-laki itu digigit semut.

"Utu tu, Erlan digigit semut? Udah yuk mainan lumpurnya, Erlan harus mandi biar nggak gatal," kata Nala dan Erlan perlahan bangkit.

Anak laki-laki itu merentangkan tangannya meminta Nala menggendongnya.

Nala melepas semua pakaian Erlan dan menyisakan diapers yang dikenakannya kemudian menggendong anak itu menuju toilet dan memandikan Erlan di sana.

Setelah penampilan Erlan kembali seperti semula, Nala mengajak sang keponakan pulang tanpa membuka lagi ponselnya yang mendapat pesan dari Kaisar Jasmine yang memarahinya.

...***...

Nala baru saja selesai menidurkan Erlan saat mendapati panggilan telepon dari Jasmine. Ia berjalan menuju balkon dan menjawab telepon di sana.

"Apa yang kamu lakukan pada Erlan, Nala?" tanya Jasmine setelah panggilan teleponnya dijawab oleh Nala.

Suara Jasmine terdengar menggelegar, marah karena Erlan main kotor-kotoran. Jasmine sudah mengirimi Nala pesan namun tidak kunjung dibaca sang adik membuatnya semakin marah pada wanita itu.

"Aku hanya memperkenalkan Erlan pada lingkungan, Kak, biar dia tidak takut kotor," lirih Nala. Dia tidak tahu bila Jasmine akan semarah itu karena Erlan main kotor-kotoran.

"Sampai Erlan gatal-gatal atau sakit aku tidak segan-segan menghukummu!"

"Jangan, Kak! Maaf, aku sudah melakukan kesalahan. Aku tidak akan mengulanginya lagi," lirih Nala namun Jasmine tidak mengheraninya. Wanita itu langsung mematikan sambungan teleponnya.

Nala menghela nafas berat. Rupanya apa yang menurutnya baik, belum tentu baik dimata Jasmine.

Hal seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Jasmine beberapa kali pernah memarahinya karena ia melakukan kesalahan saat mengasuh Erlan padahal yang lebih tahu tentang Erlan adalah dirinya.

Nala sudah mengasuh Erlan sejak baru lahir. Ia sudah tahu semua tentang Erlan dan baik buruknya untuk anak itu, sementara Jasmine wanita itu hanya memantau Erlan dan tidak ikut merawatnya.

Nala hendak kembali ke kamarnya namun ponselnya kembali berdering. Kali ini yang menghubunginya ialah Kaisar membuat Nala bersiap-siap akan dimarahi. Ia bahkan menarik nafas lebih dulu.

"Iya Kak," kata Nala saat menjawab panggilan telepon tersebut.

"Tadi kalian jalan-jalan ke mana? Kok Erlan bisa main kotor-kotoran?" tanya Kaisar.

Tadi saat Nala mengirim video padanya, Kaisar sedang membahas pekerjaan yang sangat penting sehingga Ia baru membuka video yang nolak kirimkan. Kaisar terkejut melihat putranya yang tampan berubah menjadi manusia lumpur.

"Maaf, Kak, aku sudah ajak Erlan kotor-kotoran, tadi kami main di taman," jawab Nala yang sudah siap dimarahi Kaisar.

"Kenapa minta maaf, aku suka malah Erlan main kotor-kotoran supaya dia tidak takut kotor nantinya."

Perkataan Kaisar itu seketika membuat Nala bernafas lega karena Kaisar tidak memarahinya.

"Benarkah Kakak tidak marah?" tanya Nala memastikan. Ia tidak mau terkesan semena-mena mengasuh Erlan karena sebenarnya ia sudah mempertimbangkan baik buruknya.

"Kenapa aku harus marah? Aku tahu kamu melakukannya demi kebaikan Erlan dan aku akan selalu mendukungnya asalkan itu tidak membahayakan anakku," kata Kaisar.

Mereka terus mengobrol membahas Erlan hingga tidak terasa tiga puluh menit berlalu dan Kaisar mengakhiri panggilan teleponnya lebih dulu.

Nala tersenyum menatap layar ponselnya yang baru saja mati setelah menampilkan riwayat panggilan telepon dengan Kaisar. Tidak bisa ia pungkiri bila dirinya mengagumi sosok Kaisar yang penyayang.

Pria itu sangat menyayangi Erlan dan selalu bersabar selama 5 tahun hidup dengan Jasmine yang egois dan tidak menghargainya.

Buru-buru Nala menggelengkan kepala menepis semua rasa kagumnya pada Kaisar. Dia tidak boleh mengagumi Kaisar. Akan bahaya bila dirinya jatuh cinta pada pria itu.

... ***...

Kaisar baru saja tiba di bandara setelah semalam mendapat panggilan telepon dari Jasmine yang memintanya menjemput dibandara. Ia duduk dikursi tunggu sembari pandangan menatap arah dimana penumpang keluar.

Bibirnya mengukir senyum saat melihat sosok sang istri. Bergegas ia bangkit dari duduknya dan melambaikan tangan sembari berjalan menyusul Jasmine.

Mereka bertemu ditengah-tengah keramaian penumpang pesawat yang berlalu lalang.

Kaisar langsung membawa Jasmine ke dalam pelukannya. "Aku kangen kamu, Sayang," kata Kaisar.

Jasmine memutar bola matanya malas. Ia sangat lelah karena selama tiga hari berada di Bali ful melakukan pemotretan disana dan ia ingin segera pulang dan beristirahat karena nanti malam ia harus pergi lagi.

"Mas, aku capek. Kita langsung pulang aja yuk," ajak Jasmine membuat senyum dibibir Kaisar perlahan pudar dan segera menguraikan pelukannya.

Kaisar menatap Jasmine penuh kekecewaan. Tadinya ia ingin mengajak Jasmine jalan-jalan berdua, belanja, nonton film dibioskop dan makan siang bersama. Atau setidaknya salah satu diantara semua itu bisa ia lakukan bersama Jasmine.

"Kok langsung pulang sih, aku kan ingin menghabiskan waktu berdua sama kamu. Kita makan siang dulu ya," ajak Kaisar.

"Nggak bisa, Mas, aku capek banget dan aku harus istirahat," tolak Jasmine.

"Ya udah sekarang kita pulang tapi nanti malam kita dinner ya," ajak Kaisar.

"Nggak bisa juga, Mas, nanti malam aku harus keluar kota. Besok ada pemotretan di Makasar jadi aku harus berangkat malam ini juga supaya besok tidak terlambat," kata Jasmine membuat Kaisar menggelengkan kepala dengan bibir tersenyum masam.

Tanpa sepatah katapun ia menggandeng Jasmine pulang. Akan sangat memalukan bila mereka bertengkar di tempat umum.

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

jasmin egois klau udah nikah yaa nhrut sama suami..

2024-09-21

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

mantaaaappp kai👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪😘😘😘

2024-03-24

1

As Lamiah

As Lamiah

semoga Nala selalu sabar

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!