BAB. 5 Hadiah dari Kaisar

"Satu ... dua. Satu ... dua."

Nala tengah mengajari Erlan belajar berjalan. Kedua tangan anak laki-laki itu ia pegangi dengan kuat dan kaki ia bimbing untuk melangkah.

Sembari tertawa anak laki-laki itu begitu senang melangkahkan kakinya. Kaki kanan dan kiri Erlan melangkah bergantian ke tempat yang Nala arahkan.

"Satu ... dua. Satu ... dua."

"Mamama mama." Celotehan Erlan terdengar renyah membuat Nala semakin bersemangat mengajari keponakannya berjalan.

"Ayo, Sayang, sebentar lagi kamu bisa berjalan dengan lancar," kata Nala.

Ia terus membimbing sang keponakan untuk semakin banyak melangkah agar kaki kecil itu terbiasa berpijak dan berjalan.

Nala mencoba melepas tangan Erlan dan membiarkan anak laki-laki itu melangkah sendiri tanpa bantuannya.

Kaki kecil Erlan masih terlihat gemetar saat menapakkan kakinya dan melangkah tanpa bantuannya. Nala terus memberi semangat pada Erlan agar keponakannya itu tidak pantang menyerah dan terus berjuang untuk keberhasilannya.

"Pelan-pelan, Sayang, kamu pasti bisa berjalan," kata Nala kemudian menyambut Erlan dari depan sembari membuka kedua tangannya.

"Mamama mama," celoteh Erlan sembari terus melangkah kecil kearah Nala yang menyambutnya.

Grep!

"Yeay! Erlan bisa jalan sendiri!"

Nala bersorak senang karena apa yang diajarkan pada Erlan sangat membuahkan hasil. Keponakannya itu kini sudah bisa berjalan membuatnya bangga pada dirinya sendiri karena sudah berhasil melatih Erlan dengan baik.

Nala mendaratkan ciuman di pipi kiri dan kanan Erlan yang gembul membuat anak laki-laki itu terpekik kegelian. Cekikikan Erlan menular pada Nala yang kini turut tertawar bahagia.

Tak jauh dari tempat Erlan dan Nala berada Kaisar menyunggingkan senyumnya. Sejak tadi dia memperhatikan apa yang Nala dan Erlan lakukan. Terlihat jelas olehnya bila Nala sangat tulus melatih Erlan berjalan.

Wanita itu bukan pengasuh biasa untuk anaknya melain seorang tante yang menjelma menjadi sosok ibu. Kasih sayang yang Nala curahkan pada Erlan sangat berbeda dengan Jasmine yang mementingkan karirnya seolah Erlan adalah anak kandung Nala sendiri.

"Papa pulang!" kata Kaisar sambil berjalan menghampiri keduanya dengan senyum simpul tercetak di bibirnya.

Hatinya yang tengah terluka oleh sikap Jasmine sebisa mungkin dia tutupi agar sang putra melihat dirinya baik-baik saja meskipun anak kecil sangat peka terhadap suasana hati kedua orang tuanya.

"Wah, Papa udah pulang!" kata Nala berbicara seolah dirinya adalah Erlan.

Kaisar tersenyum pada Nala kemudian mengusap puncak kepala Erlan dan menggendong sang putra menuju sofa.

"Sini, Kak, aku taruhkan tasnya kekamar," kata Nala yang melihat Kaisar kerepotan membawa tas kerja sembari menggendong Erlan.

"Oh iya. Makasih, Nala," kata Kaisar sambil memberikan tasnya pada Nala.

"Iya, Kak," balas Nala kemudian berjalan menaiki tangga dan membawa tas itu masuk ke dalam kamar kakak iparnya.

Nala hanya meletakkan tas itu dimeja baru setelahnya ia masuk kedalam kamar mandi menyiapkan air hangat untuk sang kakak ipar dan pakaian ganti pria itu.

Disisi lain, Kaisar yang mengambil alih Erlan kini sedang memangku anak itu dan mengajak sang putra berbicara.

"Erlan tadi belajar jalan sama tante ya. Gimana perasaan Erlan sekarang setelah bisa berjalan?" tanya Kaisar namun Erlan hanya menjawab. "Papapa pa papa."

Kaisar tertawa. Putranya itu ditanya apa jawabnya apa tapi dia yakin Erlan mengerti dengan pertanyaannya hanya saja belum bisa berbicara dengan lancar.

"Erlan sudah makan belum? Tadi Tante Nala masak apa?" tanya Kaisar lagi.

Dan lagi Erlan menjawabnya. "Papapa pa papa."

Lagi-lagi Kaisar tertawa gemas dengan jawaban Sang putra yang menggunakan bahasanya. Ia tidak mengerti bahasa itu karena Erlan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Nala ketimbang bersama dirinya.

Kaisar akan bermain dengan Erlan saat pulang bekerja seperti ini atau malam hari sebelum sang putra tidur. Erlan juga seringkali tidur dengan Nala kecuali saat ada Jasmine di rumah, barulah anak itu akan tidur bersamanya.

"Erlan udah mandi belum?" tanya Kaisar namun anak itu masih menjawabnya dengan bahasa yang sama tidak dibisa di mengerti oleh Kaisar.

"Papapa pa papa."

Kaisar yang gemas dengan Erlan langsung mencium pipi gembul sang putra, terus mencium hingga membuat Erlan terpekik kegelian.

"Hahaha!"

"Utu tu. Anak Papa seneng banget ini."

Kaisar mencium Erlan sekali lagi hingga tidak lama kemudian Nala datang menghampirinya. Wanita itu mengulas senyum melihat keakraban Kaisar dengan keponakannya. Keduanya terlihat saling menyayangi satu sama lain.

"Kak, air hangatnya sudah aku siapin. Kakak bisa mandi sekarang, biar Erlan sama aku," kata Nala setelah tiba dihadapan Kaisar.

"Oh iya, makasih, Nala, tapi aku masih mau main dengan Erlan," kata Kaisar yang sebenarnya merasa tidak enak dengan Nala karena melakukan sesuatu yang sebenarnya adalah tugas istrinya.

Nala menganggukkan kepala kemudian memilih pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Meski di rumah Kaisar ada 3 orang pelayan namun Jasmine menugaskan Nala untuk menyiapkan makanan Kaisar.

...***...

"Nala, bisa aku bicara sebentar?" tanya kaisar yang melihat Nala hendak masuk ke kamar sembari membawa air putih bersiap untuk tidur.

Kaisar sengaja menunggu Nala di depan pintu kamarnya sebab akan memberi sesuatu pada wanita itu. Ia benar-benar merasa tidak enak pada Nala sehingga akan memberi sesuatu sebagai bentuk ucapan terima kasihnya.

Nala menghentikan langkah kakinya kemudian menoleh pada Kaisar "Bisa, Kak. Mau bicara di mana?" tanya Nala membuat Kaisar berpikir sejenak.

"Dibalkon aja bagaimana?" tanya Kaisar.

"Emm, boleh," jawab Nala.

Mereka kemudian menuju balkon dan berdiri saling bersisian dengan kaisar yang memegang besi pembatas balkon dan Nala masih memegang gelas air minumnya.

"Ini buat kamu." Kaisar menyerahkan sesuatu yang baru saja dia keluarkan dari saku celananya.

Nala menatap Kaisar dan kotak itu bergantian namun Kaisar yang sudah tidak sabar langsung meletakkan kotak itu ketangan Nala.

"Ini apa, Kak?" tanya Nala memutar-mutar kotak kecil tersebut.

"Buka aja supaya kamu bisa melihat isi di dalamnya," titah Kaisar dan diangguki oleh Nala.

"Kak, ini ...." Mata Nala berkaca-kaca melihat isi hadiah dari Kaisar dan spontan memeluk pria itu.

Seumur hidupnya ia belum pernah mendapat hadiah seperti itu dan kini Kaisar memberikannya padanya.

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

yg istrinya siapa ini nala serasa jdi istrinya kaizar aja

2024-09-21

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

gimana jasmin,terkejut kah🤭🤭🤭😛😛😛

2024-03-24

1

shyafira fitri

shyafira fitri

lanjut

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Menunda Kewajiban
2 BAB. 2 Permintaan Kaisar
3 BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4 BAB. 4 Berdebat
5 BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6 BAB. 6 Kesepian
7 BAB. 7 Dimarahi
8 BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9 BAB. 9 Tidak di Hargai
10 BAB. 10 Bercerai
11 BAB. 11 Mengagumi
12 BAB. 12 Niat Kaisar
13 BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14 BAB. 14 Kado dari Jasmine
15 BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16 BAB. 16 Salah Paham
17 BAB. 17 Berbaikan
18 BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19 BAB. 19 Hari yang ditunggu
20 BAB. 20 Menarik Perhatian
21 BAB. 21 Bertengkar
22 BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23 BAB. 23 Kerja Sama
24 BAB. 24 Tekad Jasmine
25 BAB. 25 Fashion Show
26 BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27 BAB. 27 Erlan Jatuh
28 BAB. 28 Akan Mempertahankan
29 BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30 BAB. 30 Kerepotan
31 BAB. 31 Mengurus Anak
32 BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33 BAB. 33 Kejutan dari Suami
34 BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35 BAB. 35 Merindukan Kaisar
36 BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37 BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38 BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39 BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40 BAB. 40 Menjemput Jasmine
41 BAB. 41 Peringatan Kaisar
42 BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43 BAB. 43 Sadar Posisi
44 BAB. 44 Nala Pingsan
45 BAB. 45 Kabar Bahagia
46 BAB. 46 Permintaan Nala
47 BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48 BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49 BAB. 49 Pulang Kerumah
50 BAB. 50 Perubahan Jasmine
51 BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52 BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53 BAB. 53 Mengantar Undangan
54 BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55 BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56 BAB. 56 Kondisi Erlan
57 BAB. 57 Bujukan Nala
58 BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59 BAB. 59 Membantu Sahabat
60 BAB. 60 Membujuk Khayla
61 BAB. 61 Desakan Khayla
62 BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63 BAB. 63 Keluhan Kaisar
64 BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65 BAB. 65 Darurat
66 BAB. 66 Mimpi Buruk
67 BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68 BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69 BAB. 69 Merasa Bersalah
70 BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71 BAB. 71 Hadiah dari Istri
72 BAB. 72 Kedatangan Tamu
73 BAB. 73 Penyesalan
74 BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75 BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76 BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77 BAB. 77 Erlan Meraju
78 BAB. 78 Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BAB. 1 Menunda Kewajiban
2
BAB. 2 Permintaan Kaisar
3
BAB. 3 Ucapan Terima Kasih
4
BAB. 4 Berdebat
5
BAB. 5 Hadiah dari Kaisar
6
BAB. 6 Kesepian
7
BAB. 7 Dimarahi
8
BAB. 8 Berdebat, Merayu, dan Perhatian
9
BAB. 9 Tidak di Hargai
10
BAB. 10 Bercerai
11
BAB. 11 Mengagumi
12
BAB. 12 Niat Kaisar
13
BAB. 13 Memperkenalkan Calon Istri
14
BAB. 14 Kado dari Jasmine
15
BAB. 15 Berbagi Perhatian Suami
16
BAB. 16 Salah Paham
17
BAB. 17 Berbaikan
18
BAB. 18 Janji Tetap Bersama
19
BAB. 19 Hari yang ditunggu
20
BAB. 20 Menarik Perhatian
21
BAB. 21 Bertengkar
22
BAB. 22 Kebimbangan Jasmine
23
BAB. 23 Kerja Sama
24
BAB. 24 Tekad Jasmine
25
BAB. 25 Fashion Show
26
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
27
BAB. 27 Erlan Jatuh
28
BAB. 28 Akan Mempertahankan
29
BAB. 29 Sidang Gugatan Hak Asuh Erlan
30
BAB. 30 Kerepotan
31
BAB. 31 Mengurus Anak
32
BAB. 32 Penyayang VS Pemarah
33
BAB. 33 Kejutan dari Suami
34
BAB. 34 Ditinggal Sahabat
35
BAB. 35 Merindukan Kaisar
36
BAB. 36 Tidak Bisa Bersama
37
BAB. 37 Niat Baik yang Tidak Diterima
38
BAB. 38 Berkumpul Keluarga Suami
39
BAB. 39 Beri Aku Kesempatan
40
BAB. 40 Menjemput Jasmine
41
BAB. 41 Peringatan Kaisar
42
BAB. 42 Ada Apa dengan Jasmine?
43
BAB. 43 Sadar Posisi
44
BAB. 44 Nala Pingsan
45
BAB. 45 Kabar Bahagia
46
BAB. 46 Permintaan Nala
47
BAB. 47 Ngidam Nala dan Rahasia Rangga
48
BAB. 48 Memeriksa Kandungan
49
BAB. 49 Pulang Kerumah
50
BAB. 50 Perubahan Jasmine
51
BAB. 51 Membantu Menyelesaikan Masalah
52
BAB. 52 Pesan dari Jasmine
53
BAB. 53 Mengantar Undangan
54
BAB. 54 Hari Bahagia Untuk Jasmine
55
BAB. 55 Mengkhawatirkan Erlan
56
BAB. 56 Kondisi Erlan
57
BAB. 57 Bujukan Nala
58
BAB. 58 Berdamai dan Menata Masa Depan
59
BAB. 59 Membantu Sahabat
60
BAB. 60 Membujuk Khayla
61
BAB. 61 Desakan Khayla
62
BAB. 62 Tidak Akan Menunggu
63
BAB. 63 Keluhan Kaisar
64
BAB. 64 Menuntut Penjelasan
65
BAB. 65 Darurat
66
BAB. 66 Mimpi Buruk
67
BAB. 67 Dukungan Orang Terdekat
68
BAB. 68 Curahan Hati Rangga
69
BAB. 69 Merasa Bersalah
70
BAB. 70 Berusaha Lebih Baik
71
BAB. 71 Hadiah dari Istri
72
BAB. 72 Kedatangan Tamu
73
BAB. 73 Penyesalan
74
BAB. 74 Membujuk Erlan Pulang
75
BAB. 75 Ingin Melihat Adik
76
BAB. 76 Boleh Aku Menggendongnya?
77
BAB. 77 Erlan Meraju
78
BAB. 78 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!