Perubahan sikap Arvian

Malam ini Arvian menemani Arega tidur, sebab anak itu banyak sekali tingkahnya jika Aluna yang menemaninya tidur. Tak butuh waktu lama, Arega pun tertidur dengan lelap setelah Arvian membaca tiga buku cerita untuk bocah menggemaskan itu. Perlahan, Arvian beranjak dari kasur agar tak membangunkan Arega yang sulit dia tidurkan. Melihat tak ada pergerakan dari bocah menggemaskan itu, membuat Arvian memberanikan diri keluar dari kamar.

"Kini waktuku dan istriku bersama, semoga pengacau ini tidak bangun dan meminta susu." Lirih Arvian sembari menutup rapat pintu kamar Arega dengan gerakan pelan.

Arvian menghela nafas lega, dia mengusap keningnya yang terasa berkeringat. Pria itu pun mencari keberadaan Aluna, karena setelah makan malam tadi Arvian sudah sibuk dengan keponakannya itu. Sehingga, dia tidak tahu dimana keberadaan Aluna. Arvian pun mencari di kamar tamu yang sebelumnya Aluna tempati. Namun, ternyata Aluna tak ada di sana. Arvian pun berpikir jika Aluna mungkin sudah berada di kamarnya.

"Oh, mungkin dia tengah menyiapkan hadiah untukku seperti malam itu. Menjelma menjadi kucing nakal menggemaskan, aku akan segera melihatnya." Gumam Arvian dengan tersenyum lebar.

Saat Arvian membuka pintu kamarnya, senyumnya luntur seketika. Dia tak menemukan keberadaan sang istri di kamarnya. Pria itu pun menjadi bingung, sebenarnya kemana Aluna? Akhirnya, Arvian pun memutuskan untuk mencari istrinya di lantai bawah. Sesaat dirinya melewati taman belakang, matanya tak sengaja menangkap seorang wanita yang sedang duduk di sebuah kursi taman sembari menatap ke arah langit.

"Aluna, ngapain dia di sana?" Gumam Arvian dan memutuskan untuk menghampiri Aluna yang sedang duduk sendirian di taman.

Tanpa meminta persetujuan dengan Aluna, Arvian mendudukkan dirinya di sebelah wanita itu. Tentu saja, kedatangan Arvian membuat Aluna terkejut bukan main. Dia sampai memegangi d4d4nya karena jantungnya terasa berdegup sangat kencang.

"Kamu ngagetin aja sih Ar!" Desis Aluna.

"Maaf, kenapa kamu disini? Apa tidak khawatir masuk angin?" Ujar Arvian dan beralih menatap wanita cantik di sebelahnya itu.

"Hanya cari udara segar aja." Ujar ALuna dengan singkat.

Arvian menatap lekat wajah Aluna, dia tengah mengamati ekspresi yang istrinya itu tunjukkan untuk saat ini. Arvian mudah peka dengan ekspresi seseorang, dia bisa melihat kegelisahan dan kesedihan wanita itu lewat matanya yang berkaca-kaca.

"Apa kamu memikirkan mantan suamimu tadi?" Tanya Arvian yang membuat Aluna terkesiap.

"Enggak kok, aku tidak sedang memikirkan apapun." Ujar Aluna dengan gugup.

"Jangan berbohong, hidungmu terlihat panjang kalau berbohong." Sindir Arvian.

Aluna memegangi hidungnya, dia memeriksa apakah hidung panjang seperti yang di bilang Arvian? Melihat tingkah Aluna, membuat Arvian terkekeh pelan. "Kamu bohong!" Desis Aluna dengan kesal.

Arvian tersenyum, dia beralih menatap langit malam yang di hiasi bintang yang indah. Sejenak, Aluna memandangi wajah Arvian. Dia mengakui, jika pria itu bahkan lebih tampan dari mantan suaminya. Bahkan, Aluna tak menyangka jika Arvian sudah memasuki usia tiga puluh tahun. Bahkan, lebih. Namun, Aluna tak menyangka jika wajah pria itu terlihat sangat awet muda. Apa mungkin, karena statusnya yang masih single? Jadi, pria itu belum merasakan stres nya memiliki istri.

"Arvian, menurutmu pernikahan kita kedepannya harus bagaimana?" Tanya Aluna dengan tatapan penasaran.

"Bagaimana apanya? Jalani saja yang ada, kenapa harus bertanya apanya?" Jawab Arvian dengan ringan. Dia bersandar sembari menaikkan lengannya ke atas sandaran kursi yang keduanya duduki.

"Maksudnya, permasalahanmu dan keluarga mendiang iparmu kan sudah selesai. Hakim juga sudah memutuskan hak asuh Arega tetap berada di tanganmu. Lalu, pernikahan kita ... bukankah harus selesai juga?" Perkataan Aluna membuat raut wajah Arvian berubah datar, pria itu menatap wanita di sampingnya dengan tatapan lekat.

"Biar ku tanya, apa alasanmu menerima tawaranku untuk menikah?" Tanya Arvian dengan penasaran.

Aluna menyipitkan matanya, dia seakan tengah berpikir keras untuk saat ini. "Pertama, karena kamu tampan, kedua karena kamu kaya, ketiga karena ... aku ingin menunjukkan pada mantan suamiku jika aku bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya. Pria itu semakin sombong, jadi aku ingin mematahkan kesombongannya dengan mencari suami kaya dan tampan, sepertimu." Jawab Aluna yang mana membuat Arvian membulatkan matanya.

"Kalau aku jelek dan miskin, kamu gak mau?!" Pekik Arvian dengan tatapan tak percaya.

Aluna menggeleng, "Tentu saja enggak mau, yang ada mantan suamiku bisa tambah sombong nantinya. Jujur saja Arvian, aku matre. Jadi, jika kamu tak sanggup. Bicara baik-baik padaku kalau kamu mau kita bercerai." Ujar Aluna dengan mudah.

Arvian menggelengkan kepalanya, dia tak menyangka jalan pikir Aluna seperti itu. Namun, satu hal yang Arvian merasa aneh. Dia, tak pernah sekalipun melihat Aluna yang menghambur-hamburkan uangnya. Justru, wanita itu tak membelanjakan uang mahar yang dia berikan saat pernikahan mereka.

"Tidak, aku masih mampu membiayaimu. Aku tampan dan kaya, masih masuk kriteriamu." Gumam Arvian.

"Kamu single belum pernah menikah dan aku seorang janda. Apa kamu tidak merasa rugi menikahi seorang wanita .. ya bisa di bilang bekas ...." Arvian menghentikan perkataan Aluna dengan cara menempelkan jari telunjuknya di depan bibir wanita itu. Keduanya saling menatap, seakan ada aliran listrik yang membuat mereka tak mengalihkan tatapannya.

"Tidak ada yang namanya bekas, janda tidak seburuk itu. Berhentilah menghina dirimu sendiri Aluna. Kamu, bercerai secara terhormat. Kamu menjaga kesucianmu untuk suamimu, jangan bicara seolah kamu wanita murahan. Aku tak menyukainya." Ujar Arvian yang menyentuh hati Aluna.

Sebelumnya, Efendi tak pernah menghargai keberadaannya. Pria itu selalu mengatakan jika dirinya wanita yang hanya membuat masalah dalam hidupnya. Nyatanya, Efendi lebih memilih wanita yang menjadi istrinya saat ini di bandingkan dengan Aluna.

"Apa kamu masih mencintai mantan suamimu?" Tanya Arvian dengan tatapan penasaran.

Aluna mengalihkan pandangannya, dia memainkan jari-jemarinya dengan gugup. Lalu, tatapannya terangkat dan menatap lurus ke depan di sertai dengan senyuman manisnya. "Bohong kalau aku mengatakan melupakannya begitu saja Arvian. Pernikahan kami memang singkat, tapi aku memberikan hatiku secara sukarela pada pria itu." Jujur Aluna.

Arvian menghela nafas pelan, "Padahal aku berharapnya kamu memberi jawaban yang berbeda " Lirih Arvian.

Aluna tersenyum mendengarnya, "Tanyakan lagi nanti setelah kita berhasil dengan pernikahan ini." Ujar Aluna yang mana membuat Arvian terkesiap.

"Berhasilnya kalau sudah punya anak?!" Pekik Arvian.

Aluna mengerutkan dalam keningnya, "Kenapa pembahasanmu anak terus sih?! Aneh, kamu tidak ingin di sentuh wanita sebelumnya. Setelah tahu aku bisa menyentuhmu, kenapa kamu jadi begitu ... berlebihan." Ujar Aluna dengan melirihkan suaranya di akhir kata.

Arvian meneguk kasar lud4hnya, dia mengg4ruk kepalanya yang tak gatal. Matanya bergerak gusar, seakan tengah memikirkan sesuatu. "Teman seumuranku sudah memiliki anak yang sudah duduk di sekolah taman kanak-kanak. Sedangkan, aku belum. Bahkan, ada yang punya anak sudah lulus sd. Aku selalu di bilang perj4ka tua oleh para temanku dan juga rekan bisnis ku." Ujar Arvian dengan wajah memerah malu.

Aluna tertawa kecil, dia merasa lucu dengan sikap Arvian saat ini. "Apa sebelumnya kamu pernah mencintai seorang wanita?" Tanya Aluna yang mana membuat raut wajah Arvian berubah dingin.

"Sudah malam, ayo tidur." Ajak Arvian dan melenggang pergi begitu saja.

"Eh, apa aku salah bicara?" Gumam Aluna dengan menatap punggung Arvian yang semakin bergerak menjauh.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Andri Doli

Andri Doli

kalau aku TAK tau. kapan jodoh ku akan datang padaku.

2025-03-04

0

Yus Nita

Yus Nita

owalah Neng..
pertanyaan me usuk sanubari kang Vian 😁😁😁

2025-02-06

0

Ds Phone

Ds Phone

marah lah tu

2024-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
113 BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114 IF YOU COME BACK
115 PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116 UNDANGAN!
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU
113
BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114
IF YOU COME BACK
115
PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!