Kekhawatiran Aluna

Aluna menatap Arvian yang tertidur di brankar, dokter baru saja memeriksa. Keadaan pria itu tak serius, nafasnya juga sudah kembali normal. Perlahan, Aluna mengangkat pandangannya. Dia menatap ke arah Reza yang sedang fokus pada ponselnya. Aluna penasaran, sebenarnya apa yang terjadi hingga membuat Arvian terbaring lemah seperti ini?

"Reza." Panggil Aluna yang mana membuat Reza sontak melepaskan pandangannya dari ponselnya.

"Kenapa?" Tanya Reza dengan kening mengerut.

"Apa yang terjadi dengan Arvian? Kenapa tadi dia ... seperti orang yang terkena Alergi?" Tanya Aluna dengan hati-hati.

Reza mengangguk cepat, "Ya, tepatnya Alergi wanita. Aku juga tidak tahu, tadi tiba-tiba suamimu itu mau satu lift bareng dengan karyawan wanita. Hingga, terjadilah seperti itu. Dia mengalami gatal-gatal, mual dan sulit bernafas. Obat yang biasa Tuan Arvian minum ketika alerginya kambuh, sudah tidak dia tebus lagi setelah menikah denganmu. Aneh bukan?" Tetang Reza yang mana membuat Aluna terkesiap.

"Jadi, Gynophobia Arvian benar adanya ... aku pikir untuk menutupi keburukannya." Cicit Aluna.

Alis Reza terangkat sebelah, "Keburukan apa?" Tanya pria itu.

Aluna meringis pelan, tadi pagi bahkan dia sempat membawa nama Reza sebagai pria yang di sukai Arvian. Melihat raut wajah Aluna yang seakan ketakutan, Reza menyipitkan matanya sembari berkacak pinggang. Dia sedikit mendekatkan wajahnya pada Aluna yang semakin terlihat takut.

"Jangan bilang kalau kamu ... percaya rumor yang beredar itu?" Selidik Reza.

Aluna mengangguk pelan, yang mana hal itu membuat Reza membulatkan matanya. "Heh! Madu jurang! Aku ini sudah jadi asistennya selama hampir sepuluh tahun! Jelas saja, aku tahu bagaimana suamimu ini. Rumor itu salah! Gynophobia itu nyata! Masih curiga pada suamimu huh?!" Desis Reza dengan sinis.

"Maaf, habisnya kami sudah beberapa kali saling bersentuhan. Bahkan, duduk berdua di mobil. Tapi Arvian baik-baik saja, tidak seperti ini. Bahkan, asal kamu tahu. Semalam aku menggodanya dengan pakaian tarzan. Tapi apa responnya? Dia seakan tidak tertarik! Kan wajar kalau aku pikir dia gak ... normal." Seru Aluna.

Reza mengerutkan keningnya dalam, dia baru tahu jika Gynophobia yang Arvian alami tidak berlaku pada Aluna. Padahal, selama ini yang Reza tahu, Arvian tidak bisa berdekatan dengan seorang wanita. Tapi, saat tadi pria itu mengalami kesakitan dan memegang tangan Aluna, membuat Reza memikirkan satu hal.

"Apa mungkin, Tuan mengira jika dia sudah sembuh dari Gynophobia nya? Jadi, dia berani untuk menghentikan menebus obatnya dan juga mulai mencoba mendekati wanita?" Batin Reza dengan penuh tanda tanya. Lalu, tatapan pria itu kembali menatap ke arah Aluna yang sedang memperhatikan Arvian.

"Kamu tunggu disini, aku ada urusan penting." Pamit Reza dan segera pergi dari sana. Meninggalkan Aluna yang menatap bingung kepergiannya.

Beberapa saat kemudian, Arvian mulai sadar. Mengetahui Arvian yang sadar, bergegas Aluna memanggil dokter. Hatinya terasa lega saat melihat pria itu kembali membuka matanya. Ingin rasanya Aluna menanyakan kabar suaminya itu, tetapi ada rasa takut di hatinya.

"Apa yang anda rasakan sekarang?" Tanya dokter itu setelah memeriksa kondisi terbaru Arvian.

"Tubuhku sakit semua Dok." Ujar Arvian dengan lirih.

Dokter itu mengangguk, dia mengecek keadaan detak jantung Arvian. Sementara itu, Arvian melirik ke arah Aluna yang berdiri di pojok ruangan. Tampak, wanita cantik itu menatap apa yang tengah dokter lakukan dengan perasaan khawatir. Melihat raut wajah khawatir istrinya itu, tak sadar membuat Arvian tersenyum tipis.

"Nanti akan ada suster yang akan membawa makan siang dan juga obatmu. Lain kali, hindari hal yang membuat anda kembali kambuh seperti ini." Peringat dokter itu.

Arvian mengangguk pelan, dia tak lupa mengucapkan terimakasih setelah dokter memeriksanya. Dokter pun pamit keluar, meninggalkan pasangan suami istri itu yang hanya saling menatap tanpa mau membuka suara. Akhirnya, Aluna memberanikan diri untuk mendekat.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Aluna sembari berdiri di ujung ranjang.

"Baik, kenapa bisa kamu ada disini? Apa Reza yang memberitahumu?" Tanya Arvian. Pria itu seakan lupa jika dirinya sempat memeluk lengan Aluna sebelum berakhir tak sadarkan diri.

"Tadi aku sempat ke kantor untuk mengantar dompetmu yang ketinggalan." Jawab Aluna sembari memainkan tangannya.

Sejenak, Aluna menunduk, dia menatap tangannya yang sedang ia mainkan. Sebenarnya, dia ingin bertanya sesuatu, tapi kenapa rasanya dia takut menanyakan hal itu. Dengan melawan rasa takutnya, akhirnya Aluna kembali membuka suaranya. "Arvian, kenapa kamu bisa seperti tadi?" Tanya Aluna dengan gugup, sembari matanya menatap ke arah Arvian yang sedang menatapnya.

Arvian terdiam sejenak, dia mengalihkan tatapannya pada langit-langit ruangan itu. "Aku tidak tahu kenapa aku melalukan hal nekat itu. Setelah kita menikah, beberapa kali aku bersentuhan denganmu. Aku pikir, aku sudah sembuh. Aku bisa seperti orang normal pada umumnya. Tapi, setelah aku memutuskan satu lift dengan karyawan wanita. Tiba-tiba aku merasa tanganku gatal, perlahan tubuhku juga. Lalu, perutku mual." Arvian menjeda ceritanya sebentar, ia mengambil waktu untuk menarik nafas.

"Setelahnya aku merasa, tidak ada oksigen yang bisa aku hirup. Sehingga, aku mengalami sesak nafas. Lalu, aku tidak tahu apa yang terjadi." Terang Arvian panjang lebar. Menceritakan tentang apa yang dirinya alami tadi.

Aluna menganggukkan kepalanya, walaupun dia tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu. Kecanggungan mereka pun pecah saat mendengar suara pintu yang terbuka. Terlihat, Reza datang bersama seorang dokter tampan yang masih terlihat sangat muda.

"Oh, waw! Kejutan apa ini Arvian? Kamu sudah tidak konsultasi padaku dan tiba-tiba kamu menikah? Aku pikir, kamu akan menikah dengan seorang pria karena Gynophobia mu itu."

Bugh!

Kerena kesal, Arvian mengambil bantalnya dan melemparnya ke arah dokter tampan itu. Tatapan matanya terlihat tajam, "Diamlah Vion! Aku mau menikahi dengan siapa itu urusanku! Memangnya kamu! Dasar jomblo!" Desis Arvian dengan kesal.

"Yang punya istri sekarang mah sombong!" Ledek Dokter bernama Vion itu.

Vion melangkah maju mendekati Aluna, dia menghentikan langkahnya setibanya di depan wanita itu. Lalu, pria itu mengamati Aluna sembari memainkan dagunya yang mulus. Matanya melirik ke arah Arvian yang menatap tajam padanya. Satu sudut bibirnya terangkat, dia lalu menegakkan tubuhnya sembari memasukkan tangannya ke dalam saku jas dokternya.

"Apa kamu sudah tahu jika Arvian mengidap Gynophobia?" Tanya Vio dengan menatap lekat Aluna.

Aluna mengangguk pelan, "Ya." Jawab Aluna dengan ragu.

"Dia tidak bisa dekat dengan wanita, apalagi di sentuh. Tubuhnya pasti akan bereaksi seperti tadi, bahkan bisa lebih parah. Tapi, denganmu ... kenapa respon tubuhnya normal?" Pernyataan Vion membuat Aluna beralih menatap Arvian yang juga tengah menatapnya.

"Arvian, apa kamu menyukainya?" Tanya Vio sembari menatap Arvian yang terlihat terkejut dengan pertanyaannya.

"Aku ...," Arvian ragu, dia menatap Aluna yang seakan tengah menunggu jawabannya. Pria itu tidak tahu, dia menyukai Aluna atau tidak. Hanya saja, dia merasa tidak perlu mengkhawatirkan apapun ketika berada dekat dengan wanita itu.

BRAK!

Semua orang yang ada di sana terkejut mendengar pintu yang terbuka dengan kuat oleh seorang bocah menggemaskan. Terlihat, bocah itu menatap ke arah Aluna, dengan derai air mata yang membasahi pipi gembulnya.

"Arega." Gumam Aluna.

"EKHEEE CAYANGKUUU! LAMA KALI PULANGNAAAA!"

_____

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Siti Sumarni

Siti Sumarni

hahahahahah yg dicariin Rega cm cayangkuuuuuuu bukan om'nya kasihan ..

2024-11-19

0

Ida Miswanti

Ida Miswanti

sembuh dari Alergi terhadap Wanita,, harus bersaing dengan ponakan sendiri 🤦🤣

2024-12-14

1

yuiwnye

yuiwnye

pebinoooor

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
113 BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114 IF YOU COME BACK
115 PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116 UNDANGAN!
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU
113
BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114
IF YOU COME BACK
115
PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!