Tak ada reaksi?

Arvian menatap tubuh kekarnya tanpa baju yang menutupinya dari pantulan cermin. Tangannya meraba bagian tubuhnya yang terkena sentuhan Aluna. Namun, dia tak menemukan ruam merah di sana. Pria itu merasa aneh dengan dirinya, tumben sekali tubuhnya tak menimbulkan reaksi saat seorang wanita menyentuhnya.

"Apa aku sudah sembuh?" Tanya Arvian dalam hatinya. Arvian tak mau memusingkannya, dia pun memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan beranjak untuk tidur di malam itu.

Berbeda dengan Aluna yang justru heboh sendiri karena kejadian tadi. Dia bahkan sampai menelpon Mega untuk menceritakan tentang perasaannya. Beruntung, Mega belum tidur dan segera mengangkat telpon dari Aluna. Sepertinya kebiasaan mereka, keduanya pasti heboh jika menceritakan apapun yang mereka alami.

"Aku malu banget Megaaa!" Rengek Aluna dengan wajah memerah menahan nalu.

"Malu kenapa sih?! Kan kamu jatuh di atas tubuh suamimu sendiri, bukan suami tetangga. Kenapa malu?" Tanya Mega dengan heran.

"Aku malu dan juga khawatir. Tadi, setelah aku menyingkir dari atas tubuhnya. Arvian pergi begitu saja tanpa berkata apapun padaku, wajahnya juga tampak panik. Aku tahu dia mengidap Gynophobia yang mana membuatnya pasti mengalami reaksi aneh saat berdekatan dengan wanita. Apalagi, tadi aku menyentuhnya. Apa dia baik-baik saja? Aku takut dia kenapa-napa." Seru Aluna dengan panik.

Mega terdiam cukup lama, sampai akhirnya Mega kembali bersuara. "Memangnya kamu lihat dia menunjukkan reaksi aneh? Papa pernah cerita, kalau setiap Arvian di sentuh wanita, dia pasti akan mengalami gatal-gatal pada tubuhnya dan juga sesak nafas. Bahkan, dia bisa mual juga. Apa kamu melihat kulitnya memerah atau nafasnya terdengar sesak?" Perkataan Mega membuat Aluna terdiam, dia mencoba mengingat apa yang terjadi pada Arvian sebelumnya.

Aluna juga teringat ketika tangannya menyentuh pipi Arvian, pria itu tak mengalami reaksi aneh. Wanita itu bingung, sebenarnya reaksi apa yang Arvian tunjukkan ketika pria itu tersentuh oleh wanita.

"Eh, apa mungkin ... sebenarnya rumor itu benar! Jika Arvian itu ... belok?" Seru Mega dengan melirihkan suaranya di akhir kata.

"Apa?! Itu tidak mungkin!" Sentak Aluna dengan tatapan tak percaya.

"Coba kamu pikir yah, ketika kamu sentuh dia tidak mengalami reaksi seperti orang yang mengidap Gynophobia pada umumnya. Itu artinya, dia sebenarnya ...,"

"BELOK!" Pekik Aluna dan Mega secara bersamaan.

Aluna menggigit kukunya, dia takut apa yang di curigainya dan Mega adalah benar adanya. Kalau Arvian hanya membual tentang Gynophobia yang dia derita, bagaimana nasibnya kedepannya? "Masa aku harus bersaing sama laki-laki sih!" Rengek Aluna.

"Coba, kamu buktikan aja kalau dia masih normal apa enggak!" Saran Mega dengan semangat.

"Buktiin? Buktiin gimana? Aku cek gitu?" Tanya Aluna dengan tatapan lolosnya.

"Cek apa Maemunaaahh?! Apa yang mau di cek hah?!" Pekik Mega dengan kesal.

"Terus gimanaaa!" Lama-lama Aluna juga kesal dengan saran Mega yang aneh.

Mega terdiam sejenak, dia memikirkan rencana agar mereka tahu yang sebenarnya tentang Arvian. Apakah pria itu hanya membual jika dirinya mengidap Gynophobia untuk menutupi keburukannya. Ataukah, ada hal lain yang pria itu sembunyikan. Lama tak menjawab, akhirnya Aluna pun berdecak kesal.

"Kamu sedang berpikir apa mancing sih?! Lama banget!" Seru Aluna dengan kesal.

"Sabar! Memangnya mikirin ide itu semudah kamu dapet suami baru hah?!" Ketus Mega dengan kesal.

Aluna tertawa kecil hingga memperlihatkan giginya yang rapi. Dia menggulingkan tubuhnya menjadi telungkup sembari memperhatikan kuku tangannya. Tak lama, Mega akhirnya menemukan sebuah ide yang bagus.

"Besok, kamu ikut aku!" Ujar Mega dengan semangat.

"Ngapain?" Tanya Aluna dengan heran.

"Kita ubah penampilan kamu! Aku ada beberapa cara, dan cara terakhir pasti manjur banget deh!" Aluna mengerjapkan matanya pelan, dia tidak tahu apa yang sedang Mega rencanakan saat ini.

"Ya-yaudah deh." Putus Aluna, walaupun perasaannya tak enak dengan rencana Mega.

.

.

.

.

Seperti obrolannya dengan Mega semalam, Aluna sudah bersiap-siap dengan pakaiannya yang rapih. Dia menggunakan dress bunga-bunga dengan di padukan cardigan berwarna biru muda. Dirinya terlihat sangat cantik hari ini, walaupun make up nya terlihat sangat natural sekali.

"Sudah cantik, saat nya healing sama si Mega!" Seru Aluna sembari mengibas rambut panjang gelombangnya.

Cklek!

"Cayangkuu!"

Aluna menoleh, dia terkejut mendapati Arega yang memunculkan kepalanya dari balik pintu. Melihat kedatangan Arega, Aluna tersenyum cerah. Dia bergegas menghampiri bocah menggemaskan itu yang hanya menunjukkan pipi gembulnya saja. "Pangeranku sudah dataangg!" Seru Aluna dengan semangat.

Wanita itu pun membuka pintu dengan lebar, lalu dia meraih tubuh gembul itu dalam gendongannya. Arega tertawa bahagia saat Aluna menc1um pipinya. Tanpa keduanya sadari, Arvian berdiri di depan pintu sembari menatap mereka dengan tatapan datar. Tampaknya, Arega tidak tahu jika om nya mengikutinya sampai kesini.

"Ekhem!"

"Eh?!" Aluna tersadar, dia menatap pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Mau kemana?" Tanya Arvian dengan alisnya yang terangkat satu. Dia meneliti penampilan Aluna yang terlihat sangat rapih.

"Aku mau ketemu Mega," ujar Aluna dengan. tersenyum lebar.

Arvian mengangguk pelan dia tak melarang Aluna untuk bermain bersama siapapun. Lagi pula, pria itu tak ingin mengambil kebebasan istrinya. Asalkan, Aluna tak membuat nama baiknya buruk di luar sana. Tatapan Arvian beralih menatap Arega, terlihat bocah itu seakan meledeknya dengan menyandarkan kepalanya di d4d4 Aluna.

"Kenapa kamu masih disini?! Cepat masuk mobil! Pasti Pak Wen sedang menunggumu!" Titah Arvian.

"Apa ci Om ini, ganggu aja keljana. Cali ictli cana! Bial nda ganggu ictli olang telus!" Ketus Arega yang mana membuat Arvian melototkan matanya.

"Heh! Yang ada kamu cari istri! Ini istri om! Kenapa ngaku-ngaku!" Seru Arvian tak terima.

Arega menarik kepalanya, dia menatap ALuna dengan tatapan memelas. "Onty kecayangan, liat Om Pian. Calikan dia ictli bial nda ci.lik telus keljanya." Ujar Arega dengan nada memelas.

Arvian mengepakkan tangannya, dia memejamkan matanya dan berteriak memanggil seseorang. "PAAAK WAAAANN! PAAAKK!" Teriak Arvian hang mana membuat Arega panik dan segera memeluk leher Aluna.

"Ekheee! Jangan ambil cayangkuuu!" Rengek Arega.

"Kamu harus sekolah Arega!" Sentak Arvian.

"Arvian, tidak papa. Aku juga sekalian keluar, biar Arega aku antarkan." Putus Aluna.

Arvian menatap tajam Aluna, dia seakan tak ingin Aluna berduaan dengan keponakannya. "Kalau begitu, aku ikut!"

"Eh?!"

"Om ngapain ikut?" Tanya Arega dengan tatapan sinis.

Arvian membulatkan matanya, apakah bocah itu baru saja melarangnya dengan pertanyaan tadi? Jika iya, Arvian tak bisa membenarkannya. "Dia istri om! Kenapa kamu larang Om ikut?!" Pekik Arvian tak terima.

"Om Pian cama Pak Wan aja, kan Om Pian nda cuka pelempuan"

"HEH!" Pekik Aluna dan Arvian berbarengan.

"Apa? Lega benelkan?"

_____

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

kayak nya om ama ponakan sama aja, ngak mau ngalah, tapi lucu😂😂😂

2024-11-18

0

Ds Phone

Ds Phone

om nya tak akan menang

2024-12-09

0

yuiwnye

yuiwnye

hmmm saingan si om

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
113 BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114 IF YOU COME BACK
115 PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116 UNDANGAN!
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU
113
BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114
IF YOU COME BACK
115
PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!