Kebahagiaan Arega

Arega berlari ke arah Aluna dengan merentangkan tangannya. Pipi gembulnya bergerak naik turun, menambah kegemasan bocah itu. Melihat sambutan Arega, Aluna bergegas berjongkok dan menyambut pelukan bocah menggemaskan itu.

"Cayaangkuuu, kenapa pulangnya lama cekaliii?! Kangen kali lah Lega iniii, kalau cayangku pulang becok. Cudah pingcan kayaknya Lega." Ujar Arega sembari memeluk Aluna dengan erat.

"Ck, di bilang panggil dia Tante atau Aunty! Kenapa selalu sayangku huh?! Dia ini sayangnya Om! Kamu mengerti tidak?!"

Deghh!

Jantung Aluna berdegup kencang, dia merasa ada kupu-kupu yang berterbangan di atas perutnya. Untuk pertama kalinya, dia mendengar suaminya memanggil sayang padanya. Walaupun, ucapan Arvian terdengar spontan. Tapi, istri mana yang tidak senang jika suaminya memanggilnya sayangku.

"Jadi, aku juga sayangmu yah?" Ujar Aluna sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah Arvian. Perbuatan Aluna, membuat Arvian salah tingkah.

"A-aku masuk duluan." Ujar Arvian dengan gugup dan beranjak pergi meninggalkan Aluna yang menahan tawanya.

"Dasar! Gengsi kok di gedein sih!" Sindir Aluna.

Aluna kembali menatap Arega, bocah menggemaskan satu itu menatapnya dengan tersenyum lebar. Tentu saja, hal itu membuat Aluna tersenyum juga. Namun, senyuman Aluna luntur ketika melihat kening Arega yang lebam. Penasaran, Aluna pun menyentuhnya.

"Aaa! Jangan di pegang, cakit!" Rengek Arega.

"Ada apa dengan kening mu? Kenapa sampai lebam begitu?" Tanya Aluna dengan penasaran.

"Nda papa, ayo macuk." Ajak Area dan menarik tangan Aluna untuk masuk ke dalam rumah.

"Tunggu sebentar!" Aluna menarik tangannya, hingga membuat Arega berbalik menghadapnya. Tatapan keduanya bertemu, perlahan Aluna memegang kedua tangan Arega dengan lembut.

"Arega, Tante hanya bertanya. Kenapa keningmu sampai seperti ini? Tante tidak suka anak yang suka berbohong. Jika Arega berbohong, Tante mau pergi saja." Ujar Aluna, sedikit tekanan agar Arega mau jujur padanya.

Arega tak menjawab, dia justru memeluk leher Aluna dan merebahkan kepalanya di bahu wanita itu. Aluna sedikit terkejut mendapat perlakuan Arega saat ini. Perlahan, dia pun membalas pelukan Arega dan mengelus lembut bahu sempit bocah menggemaskan itu.

"Apa ada yang menyakitimu?" Tanya Aluna dengan lembut.

"Maap, Tadi Alega nda dengel bibi ngomong. Alega lompat dali kacul, jadinya jatuh. Kepalanya kena mainan Lega yang lupa di belecin." Ujar Arega dengan lirih.

Aluna menghela nafas pelan, dia pikir Arega di lukai oleh seseorang. "Ooo jadi begitu ceritanya. Yasudah, enggak papa. Arega anak yang hebat. Lain kali, jangan ceroboh yah. Ayo, Tante obati lukanya." Aluna beranjak berdiri dengan Arega di gendongannya.

"Cayangku pelhatian cekaliii, jadi tambah cayaangg." Ujar Arega membuat Aluna tertawa kecil di buatnya.

.

.

.

Malam ini Arvian tengah mengadakan meeting online bersama staf kantornya. Sedikit ada kendala dalam proyek yang sedang dia buat. Membuat pria itu harus melakukan meeting dadakan agar semua masalahnya tuntas.

"Jika memang dari awal tanah tersebut milik warga, kenapa harus di gusur?! Saya sudah bilang, beli tanah kosong bukan tanah penduduk! Jika warga demo seperti ini, perusahaan akan terkena dampaknya!" Sentak Arvian dengan emosi menggebu.

Para staf nya hanya diam terkena omelan Arvian, apalagi memang salah mereka. Karena tak bisa mengendalikan emosinya, Arvian mengambil cangkir kopinya dan meminumnya sejenak. Kepalanya terasa sakit, tubuhnya pun lelah. Tetapi, masalah proyek nya harus segera selesai.

"Pokoknya saya enggak mau tahu, besok kalian harus ...,

"BIAL KELJAAKUU BEEGINI, BIAL GAJIIIKU CEGINIII! YANG PENTING APAA CAYANGKUUU!"

Arvian melongo tak percaya, dia mendengar suara teriakan keponakannya yang di barengi oleh suara seorang wanita yang amat dirinya kenal. Tatapan Arvian kembali fokus pada laptopnya, ternyata para staf kantornya pun sedang menahan tawa karena teriakan lucu Arega.

"Meeting di lanjut besok!" Titah Arvian dan segera mematikan kameranya.

Bergegas, Arvian beranjak menghampiri kamar Arega. Sudah pukul delapan malam dan waktunya keponakannya istirahat. Kenapa bocah itu justru konser tengah malam? Benar-benar tidak habis pikir Arvian di buatnya.

"Awas saja mereka berdua." Gumam Arvian menahan kekesalan yang melanda.

Dengan langkah panjang, Arvian berjalan menuju kamar Arega. Namun, sesampainya di sana. Pria itu menghentikan langkahnya sejenak, dia menatap ke arah Aluna yang sedang menggendong Arega sembari memutarinya. Terlihat jelas, raut wajah Arega sangat senang. Tawanya pun terdengar bebas, tatapan mata itu menunjukkan kebahagiaan yang dia rasa saat ini. Arvian, dia belum pernah melihat keponakannya tertawa sebahagia ini sebelumnya.

"Hahahah cudah Onty! Cudah!" Arega meminta berhenti, perutnya sakit tertawa terus.

Akhirnya, Aluna menurunkan Arega. Dia mengusap lembut kepala anak itu dan menyisir rambutnya dengan jari jemari lentiknya. Rambut Arega basah karena keringat bocah menggemaskan itu sendiri. "Arega, tidur yuk. Sudah malam, di lanjut besok yah mainnya." Ajak Aluna.

"Ciap Onty! Ayo!" Dengan semangat, Arega menaiki ranjangnya. Dia menunggu Tante cantiknya itu tidur di sebelahnya. Bocah menggemaskan itu akhirnya mau memanggil Tante pada Aluna. Walaupun, dengan menggunakan panggilan Aunty.

Aluna tersenyum, dia akan menaiki ranjang Arega. Namun, matanya justru tak sengaja menatap ke arah pintu. Seketika, senyumnya luntur. Raut wajahnya berubah terkejut, dia tak mengira jika sejak tadi Arvian sudah berdiri di sana dan menatap ke arah mereka.

"Arvian, kamu mau marah yah? Nanti yah, setelah Arega tidur. Biarkan dia, tadi aku yang mengajaknya bermain sebentar." Ujar Aluna membela Arega.

"Tidak mengapa, pastikan dia tidur. Aku akan kembali ke ruang kerja." Putus Arvian dan beranjak dari sana. Meninggalkan Aluna yang menatap bingung ke arah kepergian pria itu.

"Onty, ayo ciniii!" Rengek Arega.

"Iya-iya." Seru Aluna dan merebahkan dirinya di samping Arega.

Setelah beberapa lama menemani Arega tidur, akhirnya bocah menggemaskan itu tidur dengan pulas. Aluna memutuskan untuk kembali ke kamarnya saja. Lagian, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Namun, di pertengahan jalan menuju kamarnya. Dirinya tak sengaja melihat ruang kerja Arvian yang terbuka. Penasaran, Aluna pun mengintip ruangan itu dari celah pintu yang terbuka sedikit

Terlihat, Arvian tertidur di meja kerjanya. Sepertinya, pria itu kelelahan. Hingga tak sadar, dia tertidur dengan laptopnya yang masih menyala. Perlahan, Aluna melangkah memasuki ruang kerja suaminya itu. Dia melangkah dengan pelan agar tak menimbulkan suara. Langkahnya pun terhenti setibanya ia di sisi Arvian.

"Bisa-bisanya kamu tertidur seperti ini. Pasti sangat lelah bekerja yah? Kamu bekerja terlalu keras, tubuhmu juga butuh istirahat." Lirih Aluna.

Sejenak, Aluna memandangi wajah tampan Arvian. Di saat tertidur, justru wajah Arvian terlihat lebih manis. Aluna menyukai wajah pria itu ketika tertidur. Beda lagi saat terbangun, Arvian terlihat sangat galak.

"Laptopnya masih menyala." Gumam Aluna.

Aluna pun berniat mematikan laptop Arvian. Namun, tak sengaja Aluna menyentuh kepala Arvian. Hal itu, membuat Arvian bangun dengan terkejut. Karena keterkejutannya, dia reflek berdiri yang mana membuat kepalanya terasa pusing.

"Eh-eh ... kamu gak papa?" Tanya Aluna sambil memegangi tangan Arvian ketika tubuh pria itu hampir jatuh.

"Duduk dulu." Aluna berniat ingin mendudukkan Arvian di kursinya kembali. tetapi dia justru salah menempatkan suaminya itu.

BRUGH!

"AWWW!" Arvian terjatuh dengan Aluna yang berada di atas tubuhnya. Tatapan keduanya bertemu dan saling terkunci. Seakan, ada sengatan listrik dari tatapan mereka berdua. Akan tetapi, tak lama Arvian tersadar. Dia segera mendorong tubuh Aluna yang mana membuat kepala wanita itu tak sengaja terbentur ujung meja.

DUGH!

"AWWW!"

"Kamu enggak papa?!" Seru Arvian dengan panik.

Aluna tak menjawab, dia hanya memejamkan matanya menahan sakit di kepalanya. Karena panik, Arvian bingung harus apa. Dia ingin menyentuh kepala Aluna, tetapi dirinya takut. Sepertinya pria itu lupa, jika sebelumnya mereka juga sudah bersentuhan.

"Pergilah, nanti Gynophobia mu kambuh!" Titah Aluna.

Arvian memejamkan matanya sejenak sebelum ia kembali membuka matanya. Lalu, tak di sangka pria itu menarik tangan Aluna dan mengecek keadaan kepalanya. Aluna tertegun dengan apa yang Arvian lakukan, dia menatap tak percaya pada pria yang tengah mengkhawatirkannya itu.

"Maafkan aku, sungguh ... aku tidak sengaja mendorongmu." Ujar Arvian penuh sesal.

"Apa tubuhmu baik-baik saja?" Pertanyaan Aluna membuat Arvian terdiam.

"Aku ... baik-baik saja?" Batin Arvian ketika dia tak merasakan apapun pada tubuhnya saat ini.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

Aisyah Salsabilla

Aisyah Salsabilla

cuma Aluna yg bisa nyembuhin arvian tp klw cwek lain tetep alerginya kambuh

2024-11-19

0

Ida Miswanti

Ida Miswanti

ini DIA type Suami anti Selingkuh, bila ketahuan selingkuh Azabnya dibayar tunai 🤭😆

2024-12-14

6

park jum

park jum

sayangnya om mengerti tdak arega🤭😂

2025-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
113 BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114 IF YOU COME BACK
115 PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116 UNDANGAN!
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU
113
BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
114
IF YOU COME BACK
115
PERCINTAAN MANIS HADIR KEMBALI!
116
UNDANGAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!