Brisella Menghilang

“Oh, lihat siapa yang datang. Tumben sekali kau mengunjungi menara sihirku.”

Seorang pria tampan berambut biru panjang keluar dari menara dan menyapa Cassis dengan senyum seringai sembari melipat kedua tangan di dada. Mereka berdua terlihat telah saling mengenal sejak lama.

Ekspresi Cassis berubah masam. Brisella merasakan atmosfer di antara keduanya kurang bagus. Seakan-akan ada aura persaingan di antara mereka berdua.

“Sudah lama ya. Kau terlihat semakin menyebalkan saja,” balas Cassis.

“Hahaha.” Pria muda itu terkekeh. “Aku memang menyebalkan sedari dulu. Jadi, ada apa kau datang kemari? Tidak mungkin seorang Cassis terang-terangan mengunjungi rivalnya, bukan?”

Ternyata pria tersebut ialah rival Cassis. Apabila dilihat sekilas saja, jumlah mana di tubuh mereka tampak setara. Pantas saja mereka menjadi rival dalam bidang sihir.

“Sebenarnya aku tidak sudi berkunjung ke tempat ini. Bila bukan karena adikku, aku takkan mau bertemu denganmu.” Rasa kesal Cassis sudah sampai di ubun-ubun, tetapi dia berupaya menahan diri di hadapan Brisella.

“Adik?” Pria itu melirik ke arah Brisella.

“Brisella, dia Lionel, pemimpin menara sihir ini.”

Brisella menyingkap tudung jubah yang menutupi wajahnya. Seketika Lionel terpana melihat rambut merah muda panjang bergelombang. Sesosok gadis cantik bertubuh mungil mengalihkan fokus Lionel dan orang-orang yang berada di sekitar.

“Hei, Cassis! Kau bercanda kan?” Lionel berbisik pada Cassis.

“Apa yang kau katakan?”

“Lihatlah! Mana mungkin gadis cantik dan imut ini adikmu. Dia terlalu sempurna untuk menjadi adikmu.”

Lionel bertingkah aneh. Pria gila seperti Lionel tiba-tiba memuji seorang wanita. Padahal dia selalu mengabaikan wanita yang berada di hadapannya. Lionel terkenal dingin sekaligus kejam terhadap wanita yang ingin menjadi kekasihnya.

“Tutup mulutmu! Awas saja kalau kau berani menyentuh Brisella. Aku takkan segan-segan membunuhmu!” Cassis memberi ancaman, dia tidak suka Lionel memuja-muja kecantikan Brisella. Walau sebenarnya memang kecantikan Brisella dapat membuat siapa pun terhipnotis.

Cassis berdiri lebih dekat dengan Brisella demi menjauhkan sang adik dari jangkauan Lionel. Brisella sedikit pusing melihat tingkah kedunya yang sulit dia pahami.

“Salam hormat, Yang Mulia Putri. Perkenalkan saya Lionel, pemimpin menara sihir. Senang berkenalan dengan Anda.”

Secara mengejutkan, Lionel mengecup punggung tangan Brisella. Cassis membatu di tempat, sedangkan Brisella berusaha tetap tenang di sela suasana hati yang bergemuruh malu.

“Lionel, kau—”

“Sudah, Kak. Jangan diperpanjang masalahnya. Apa Kakak lupa tujuan kita kemari?”

Brisella mencegat Cassis yang nyaris meledak marah. Untung sang kakak langsung menuruti perkataannya. Kini Brisella dapat berkonsentrasi pada tujuan awalnya ke menara sihir. Sebelum mengutarakan tujuan dan maksudnya, Lionel mempersilakan Brisella untuk masuk ke menara sihir terlebih dahulu. Brisella dijamu dengan secangkir teh beserta kudapan manis.

“Apa permintaan Anda, Yang Mulia? Mungkinkah Anda meminta menara sihir untuk membuatkan alat sihir?” Lionel dengan mudah membaca tujuan Brisella.

“Benar, ada alat sihir yang harus kalian buat.” Brisella mengeluarkan selembar kertas. “Bisakah Tuan Lionel membuatkan alat sihir seperti di gambar? Aku sudah menggambarnya secara detail dan mudah dipahami.”

Lionel memperhatikan rincian dari gambar yang tertoreh di atas kertas. Tidak butuh waktu lama bagi Lionel memahami gambarnya secara menyeluruh. Gambar tersebut ialah gambar mesin pengering biji kaffa dan mesin penggiling, serta sebuah kotak pendingin.

“Baiklah, ini sesuatu yang mudah bagi saya,” ucap Lionel.

Senyum Brisella sesaat melengkung di bibirnya.

“Berapa biayanya? Apa sepuluh koin gold cukup?”

“Tentu saja, itu sudah sangat cukup.”

Kesepakatan di antara mereka berakhir. Brisella membayar sepuluh koin gold dan alat sihir yang dipesan akan diantar nanti sekitar satu minggu lagi.

Sesudah menyelesaikan urusan di menara sihir, Brisella dan Cassis pergi ke pasar untuk berbelanja beberapa bahan makanan. Sekitar kurang lebih dua jam mereka berkeliling mengitari pasar. Brisella tiada henti membeli berbagai jenis bahan makanan yang tidak pernah ada di dapur istana.

“Kenapa kita tidak membeli persediaan bahan makanan dari Kota Yelind? Bukankah jarak kota ini lebih dekat dibanding tempat biasanya kita membeli bahan makanan?” Pertanyaan tersebut dilontarkan Brisella lantaran memikirkan jarak Kota Yelind ke wilayah Kerajaan Sizilien yang dinilai jauh lebih dekat.

“Itu karena penguasa Kota Yelind menolak menjual bahan makanan ke istana kita. Penguasa Kota Yelind merupakan salah satu pengikut kaisar dan permaisuri. Tidak heran mengapa mereka menolak kerja sama dari kita,” jelas Cassis.

“Oh begitu. Aku mengerti sekarang.”

Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka berdua beristirahat sejenak di sebuah bangku. Cukup melelahkan terus menggerakkan kaki seharian. Terlalu banyak dibeli oleh Brisella selama berada di pusat perbelanjaan. Untungnya, Cassis membawa kantong sihir sehingga dia bisa memuat seluruh belanjaannya ke dalam kantong sihir tersebut.

Pada saat menikmati waktu istirahat, atensi Brisella mendadak terfokus ke arah sekelompok pria yang menyeret kasar beberapa orang berpenampilan lusuh dengan kaki dan tangan terbelenggu rantai.

“Mengapa mereka sampai diseret seperti itu?” tanya Brisella.

“Mereka adalah pedagang budak. Orang-orang yang mereka bawa itu para budak yang hendak mereka jual di pelelangan hari ini.”

Brisella melotot tak percaya. Tidak pernah dia bayangkan melihat langsung perbudakan. Selama ini dia hanya membacanya di novel saja.

“Mereka semua budak? Bagaimana orang-orang begitu tega memperjualbelikan manusia?” Brisella merasa prihatin sekaligus sedih.

“Perbudakan dilegalkan semenjak kaisar saat ini memimpin. Pelanggan utama mereka biasanya para bangsawan. Namun, khusus wilayah Sizilien, ayah melarang adanya perbudakan. Kaisar sempat marah sebab ayah dinilai sebagai pembangkang. Tetap saja pada akhirnya kaisar tidak mampu menekan ayah agar melegalkan perbudakan di Sizilien,” tutur Cassis, ia juga terlihat sedih.

Sungguh bejad! Brisella mengutuk orang-orang yang menormalisasikan perbudakan. Mereka telah merampas kebahagiaan orang lain, menghancurkan hidup para budak, serta bertingkah seolah-olah mereka seorang dewa yang berhak menentukan hidup dan mati orang lain.

Brisella geram. Akan tetapi, tidak ada yang dapat dia lakukan untuk membebaskan para budak. Saat ini dia hanya bisa berfokus pada masalahnya sendiri, menggeser sejenak masalah perbudakan tersebut.

***

Sehari setelah keberangkatan Brisella ke Kota Yelind, Razen kini ditimpa keresahan luar biasa. Seharusnya anak-anaknya sudah pulang dini hari tadi, tetapi hingga saat ini mereka tak kunjung kembali. Padahal Razen telah berpesan kepada Cassis agar mereka pulang secepatnya.

“Apa masih belum ada kabar dari Cassis?” tanya Razen kepada Duarte.

Duarte menjawab, “Belum, Yang Mulia. Mungkin pangeran dan tuan putri terjebak hujan badai karena salah satu penyihir melaporkan bahwasanya telah terjadi hujan badai di Kota Yelind.”

“Tidak mungkin mereka terjebak hujan badai. Firasatku tidak enak. Aku khawatir sesuatu yang buruk menimpa mereka.”

Detik itu pula, kesatria penjaga gerbang utama berlari masuk menerobos pintu ruangan Razen. Dia terlihat cemas sembari membawa selembar kertas kecil di tangannya.

“Yang Mulia, gawat! Pangeran Cassis mengirim surat dan mengabarkan tuan putri menghilang!”

Detak jantung Razen seakan-akan berhenti begitu mendengar kabar buruk tersebut. Seketika jiwa Razen pun terasa nyaris ditarik keluar dari badannya.

“Apa?! Brisella menghilang?!”

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Astaga 😱 Zella menghilang siapa yg menculiknya apa bawahan kaisar dan permaisuri

2024-09-18

3

Yoni Hartati

Yoni Hartati

kpn up nya thor🤩🤩

2024-08-28

1

Emylia Rosliayana

Emylia Rosliayana

lanjut thor

2024-08-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!