Brisella terkesiap ketika seorang kesatria berteriak memberi peringatan. Seekor burung raksasa terbang melintasi langit istana Sizilien. Burung tersebut mengepakkan sayapnya ke arah Brisella dengan laju yang sangat cepat.
Brisella tidak sempat melarikan diri dari kejaran burung yang hendak memangsanya. Beruntung kala itu Peter datang menebas leher burung tersebut menggunakan sebilah pedang. Sekali lagi Brisella berhasil meloloskan diri dari maut.
“Yang Mulia, Anda baik saja-saja?”
Brisella terduduk lemas di permukaan tanah. Burung raksasa itu mati bersimbah darah tepat di dekat kakinya.
“Aku baik-baik saja. Burung apa ini?” tanya Brisella seraya bangkit dari tanah.
“Ini adalah burung kimelus. Biasanya dia memang sering terbang di dekat istana karena sarangnya berdekatan dengan hutan sebelah istana kerajaan,” jelas Peter.
Brisella mendekati bangkai burung kimelus. Kemudian dia menyadari sesuatu detik itu juga.
“Peter, pinjam pisaumu sebentar.” Brisella tampak terburu-buru meminjam pisau yang ada di tangan Peter.
“Ya? Apa yang ingin Anda lakukan dengan pisaunya?”
“Cepat! Pinjamkan saja padaku. Ada yang mau aku periksa.” Brisella memaksa. Akhirnya, Peter pun meminjamkan pisau miliknya.
Brisella menguliti pelan bagian tubuh dekat sayap. Terlihat warna dagingnya menyerupai daging ayam. Bahkan, saat Brisella menyentuh dagingnya, dia merasakan tekstur yang juga mirip dengan daging ayam. Brisella menyunggingkan senyum. Dia telah menemukan solusi mengatasi persediaan bahan makanan sementara waktu.
“Syukurlah burungnya tidak beracun. Jadi, kita bisa menjadikannya sebagai menu makanan malam ini,” tutur Brisella.
Peter kala itu tercengang mendengar penuturan Brisella. Lagi pula orang gila mana yang memakan burung kimelus? Belum ada dalam sejarahnya burung kimelus dijadikan sebagai bahan makanan.
“Apa yang Anda katakan, Yang Mulia? Kita tidak bisa memakan daging burung kimelus,” kata Peter melayangkan protes penolakan.
“Bisa. Aku sudah mengeceknya, tidak ada racun dalam daging burung kimelus. Itu artinya daging burung ini bisa kita jadikan menu makanan yang sehat dan mengenyangkan. Semua orang di istana ini pasti belum pernah makan daging setelah sekian lama kan?”
Peter sulit memahami pola pikir Brisella. Hal yang paling dia pertanyakan ialah bagaimana Brisella yang hidup terkurung di istana mengetahui dengan baik tentang dunia makanan dan memasak? Setelah dia selidiki, Peter memastikan bahwa Brisella tidak pernah menginjakkan kaki ke dapur atau sekedar mempelajari soal bahan-bahan makanan.
Tuan putri sangat aneh. Bagaimana cara beliau mengecek racun pada daging burung kimelus? Aku tidak bisa mengerti apa yang beliau pikirkan.
Peter pada akhirnya mengiyakan saja perkataan Brisella walau tersimpan ribuan tanda tanya di balik ekspresi datarnya. Lalu Peter membantu Brisella memotong daging burung kimelus menjadi beberapa bagian kecil.
Sesudah itu, mereka kembali ke dalam dan segera menuju dapur istana. Sesaat Brisella tiba di dapur, berbagai macam ekspresi mengarah padanya. Brisella tidak peduli, yang dia pedulikan hanyalah betapa bahagianya dia dapat memegang alat dapur kembali setelah merasuki tubuh ini beberapa waktu lalu.
“Yang Mulia, daging apa yang Anda bawa ini?” tanya Bern.
“Oh, Bern! Bantu aku menyiapkan makan malam. Nanti kita semua akan memakan daging burung kimelus!” Brisella memberitahu Bern dengan penuh semangat.
Bern menganga karena syok. Begitu pula koki yang lain juga berekspresi demikian.
“B-Burung k-kimelus? Saya tidak salah dengar kan? Daging burung kimelus tidak bisa dikonsumsi. Tolong jangan melakukan sesuatu yang berakibat fatal, Yang Mulia.” Bern mencoba menghentikan Brisella.
“Lihat saja nanti. Kau pasti berubah pikiran setelah mencicipinya.”
Brisella mempersiapkan bumbu yang dibutuhkan. Untung saja segala jenis bumbu di dapur masih lengkap. Karena tidak banyak bahan-bahan lain, jadi Brisella memutuskan membuat sate sebagai makan malam ini.
Sekitar dua jam berselang, Brisella selesai memasak. Aroma sedap menyebar di seluruh ruangan hingga ke luar dan mengundang rasa penasaran dari penghuni istana lain.
“Yang Mulia, ini apa?” Bern menelan ludah begitu melihat daging burung kimelus disulap menjadi makanan yang menggugah selera.
“Ini namanya sate. Coba kau cicipi.”
Bern mengambil satu tusuk sate. Awalnya, dia tampak ragu-ragu ingin memakannya. Namun, aroma sedap dari sate tersebut mengalahkan rasa ragunya itu.
Pada gigitan pertama, dia merasakan sebuah rasa yang belum pernah dia dapatkan dari makanan mana pun. Rasa gurih, manis, bercampur menjadi satu. Ditambah perpaduan kuah kacang yang menyelimuti permukaan daging burung kimelus membuat rasanya semakin kuat.
Untung saja tadi aku menelusuri setiap sudut ruang penyimpanan bahan makanan. Aku beruntung bisa mendapatkan satu kantong kacang tanah yang tersembunyi di balik lemari.
Bern tidak berhenti mengunyah. Tanpa disadari, dia menghabiskan sekitar lima tusuk sate.
“Yang Mulia … ini sangat enak. Saya tidak pernah memakan makanan seenak ini sebelumnya.” Bern memuji masakan Brisella dengan air mata berlinang.
Seisi ruangan terkejut mendengar pujian dari Bern. Semua orang tahu seberapa sulitnya memenuhi ekspektasi Bern selama ini dalam hal makanan.
“Hei, kalian cobalah ini! Jangan diam saja di sana!” Bern memanggil para koki lain untuk mendekat dan mencicipi masakan Brisella.
Bibir Brisella melengkung mengukir senyum bahagia. Dia merasa puas menyaksikan orang lain menyukai karya dari tangannya sendiri.
Melihat reaksi para koki yang menyukai sate buatan Brisella, mereka pun setuju untuk menghidangkan makanan ini sebagai menu makan malam.
“Maaf karena saya meragukan Anda awalnya. Sekarang bisakah Anda memberi tahu saya resepnya, Yang Mulia?” Bern terlihat gugup kala bertanya soal resep sate daging burung kimelus kepada Brisella. Dia masih merasa bersalah soal keraguannya terhadap Brisella.
“Tentu saja. Aku dengan senang hati mengajarimu.”
***
Di waktu bersamaan, di istana Kekaisaran Shalrone, tampak ada sebuah pertemuan penting antara kaisar dan permaisuri. Mereka berdua baru saja mendapatkan laporan yang kurang menyenangkan dari salah satu mata-matanya di Kerajaan Sizilien.
Atmosfer di antara mereka terlihat buruk seusai menerima laporan tersebut. Raut muka masam hingga kemarahan yang tak terbendungkan membuat para bawahan di sekitar menjadi takut.
“Apa kau bilang?! Martha dipenjara? Bagaimana mungkin wanita bodoh itu dijebloskan ke penjara?!” Audrey – Permaisuri Shalrone, memukul permukaan meja karena saking marahnya mendengar kabar Martha.
“Kau sudah memastikan dengan benar?” Gregor – Kaisar Shalrone berusaha menahan diri tidak menghancurkan barang-barang di depannya.
“Sudah, Yang Mulia. Saya telah memastikan bahwa wanita itu memang Martha. Tuan Putri Brisella mengadukan semua penindasan yang dilakukan Martha kepada Raja Razen. Sekarang Martha bersama para bawahannya sedang disiksa di penjara bawah tanah,” jelas salah satu mata-mata kiriman Audrey dan Gregor.
Kedua tangan Gregor mengepal kuat. Betapa besar emosi yang meluap di dalam dada, tetapi dia menahan agar tidak dilahap oleh amarahnya sendiri.
“Wanita itu sangat bodoh! Mengapa dia bisa ketahuan setelah melakukan ini semua? Padahal hanya satu langkah lagi untuk kita mendapatkan putri Razen.” Gregor menggerutu mengutuk Martha.
Audrey mengusap punggung tangan Gregor disertai tatapan mata sedih.
“Sayang, bagaimana ini? Kita sudah tidak punya waktu menunda-nunda masalah ini. Putra kita membutuhkan jantung Brisella sesegera mungkin demi meningkatkan kekuatannya. Jika kita berhasil mendapatkan jantung Brisella, maka Kekaisaran Shalrone bisa menjadi negara paling kuat di dunia.”
Gregor menghela napas panjang. Dia sadar seberapa lemah ia dibanding Razen. Gregor tidak mau sang putra juga merasakan hal yang sama. Maka dari itu, dia melakukan berbagai cara demi memperoleh kekuatan besar untuk sang putra mahkota.
“Untuk sekarang, buat Martha tutup mulut. Jangan sampai dia membocorkan rahasia kita kepada Razen. Kita pikirkan lagi solusi lain untuk membawa paksa Brisella ke istana.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Retno Palupi
raja yg jahat
2024-12-23
0
Dewi Ansyari
Akhirnya makanan Zella berhasil menghipnotis semua orang hebat👍🏻👍🏻👍🏻
2024-09-18
2
Ita Xiaomi
Ngakak aku🤣🤣🤣
2024-09-10
1