Pagi ini jadwal kelas ku adalah jam olahraga. Setelah ganti baju, aku masih mondar mandir di kamar mandi memperhatikan tampilan ku. Pada saat keluar tak jauh dari toilet aku mendengar aldi sedang menelfon dengan seseorang.
Dia sedang biacara dengan siapa kayak nya serius banget
"halo kk"
"iya gue udah liat dia manis juga sih"
"gue akan berusaha buat dia kembali ke kita sebelum bulan january. Dia ultah bulan itu kan? Namanya re.... "
Dan dia ternyata melihatku berdiri mematung di belakang nya dan dia mematikan telfon. Aku makin penasaran. Ada apa dengan bulan januari? Stevani
" maaf gue hanya lewat" pada saat akan pergi dia menarik tanganku.
"tunggu sebutin nama lo dulu". Aku menghela nafas ku.
"kita 1 kelas dann ga mungkin lo gatau minggir ga" dia senyum senyum seperti orang aneh.
"gue mau kita kenalan langsung, gue aldi". Dia mengulurkan tangan nya. "revia" aku pergi ke lapangan dan dia mengikuti dari belakang. "kamu lahir bulan januari?
Dia bertanya lagi" hmm" aku menjawab ketus.
Teman teman berolahraga dengan semangat dan ada yang sudah kecapean dan aku duduk duduk dengan teman teman lainnya di pohon dekat lapangan. Sementara anak cowok masih melanjutkan bermain basket.
"laras kantin yuk gue haus nih"aku lemes banget dan kecapean. "iya rev bentar" saat aku akan berdiri tiba-tiba bola basket itu mengenai kepala ku. "awwww" kepala ku rasanya sakit dan teman teman melihatku. Dan pengliahatan ku pun buramm dan aku ambruk.
Aku membuka mata ku. "hmm awww" aku melihat di dekat ku ada rafa dan aldi.
Kepala gue pusing banget awww kenapa bisa di uks ya
"rev lo ga apa apa? ". Wajah rafa keliahatan khwatir dan kesal." kepala gue pusing" dia memegang tangan ku. "gue anter pulang aja ya", ini gara gara lo tau ga"! Dia marah melihat aldi. "hmm tapikan lo masih ada kelas raf" aku ga peduli dengan cowo yang satu itu.
"biar gue aja yang anter lo kan gue yang salah "aldi menyela pembicaraan ku.
Rafa melirik nya dengan tatapan tajam nya.
"padahal gue mau anter lo rev, gue gamau dia deket deket sama lo gue ga suka" entah kenapa rafa bicara kayak gitu.
"gue tau lo bukan pacar nya revia jadi gausah pura-pura" aldi juga menatap rafa seperti tak bersahabat.
Rafa yang mulai kesal dan sepertinya ingin berkelahi. "ihhhh udah gue makin pusing tauu aduhhhhh" aku merengek memegang kepala ku.
"yaudah maaf aku ga bisa antar kamu rev tapi nanti aku bakal ke rumah kamu kok"dia mengelus-elus kepala ku. "iya raf gue ga apa apa kok" dia tersenyum. "hati-hati ya kalau ada apa apa bilang sama aku. Dan kalau dia macem-macem liat aja". Rafa seperti memberi peringatan pada aldi agar tak terlalu dekat dengan ku.
Lo kapan peka nya si rev gue itu sayang sama lo tapi, gue gatau gimana isi hati lo ke gue
Aku sampai di rumah dan di bantu aldi masuk ke dalam"gue bisa sendiri, lepas! " dia makin mencengkram pundak ku. " udah diem nanti lo pingsan lagi gue yang repot. "dia memasang wajah tanpa dosa nya
Gue begini kan karna lo wahai cowo ga ada akhlak seenak nya aja bilang lo yang repot. Kan gue yang sakit. Gara gara ulah lo. Revia
Ibu ku masuk dan membawa kan teh." minum dulu teh nya" ibu sudah tau karna aldi bercerita. "bu maafkan saya ya. Gara gara saya revia jadi gini." dia menunduk.
"gpp nak aldi namanya juga ga sengaja". Ibu keluar dulu ya mau masak" aku senyum dan ibu pergi.
Tunggu itu artinya aku hanya tinggal dengan makhluk yang satu ini astaga. Revia
"revia steviani sejak kapan lu punya lesung pipi? "dia sepertinya memperhatikan aku tersenyum tadi. " apa peduli lu hah, keluar sana".
"gak gue mau di sini sama calon gue" dia senyum senyum sambil melihat foto di hp nya.
"calon apaan! Udah ga waras lo ya"aku benar benar kesal dengan dia.
"nanti lo bakalan tau dan gue harap lo bisa nerima semua, gue ga nyangka lo udah tumbuh jadi gadis jutek gini"
Aku makin pusing dengan kata kata dia yang ga masuk akal. Siapa dia bahkan ibu ku saja tak mengenal nya. Mungkin dia alien yang terdampar dari planet nya.
"jangan ngomong aneh-aneh kepala gue makin pusing tauk" aku menatap dia kesal. "iyadeh revia yang jutek" dia mencubit pipi ku dan mengacak acak rambut ku. "aldiiiii keluarrrrrr!!" aku bahkan harus berteriak dan kepala ku makin sakit. "hehehe iya iya jangan ngambek dong, gue pulang ya. Cepat sembuh." dia mencium pipi ku dan kabur keluar.
Aaaaaaaaaaaaaaa alddiiiiiiiiiii
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments