Episode 5

" Saya minta data keuangan bulan ini " Ucap aska.

" Sebentar ya pak saya ambilkan dulu " Ujar Siska lalu mengambil map yang ada di meja ruangannya.

Tak berselang lama Siska pun sudah kembali dengan map yang dia genggam di tangan nya.

" Ini pak " Ucap Siska seraya memberikan map itu.

Aska pun lalu mengambil map itu dan memeriksanya.

" Kenapa pengeluaran bulan ini banyak banget ya sis? " Tanya aska.

" Kemarin kan mba Viona minta transfer uang 500JT Pak terus untuk uang proyek sudah saya konfirmasi sama bapak minggu kemarin " Jelas Siska.

" Viona minta transfer uang 500JT? " Tanya aska.

" Iya Pak memang nya bapak tidak tau?

Katanya mba Viona udah ngomong sama bapak? " Tanya balik Siska.

" Ngga... Dia ngga ngomong sama saya.. Yodah terimakasih untuk laporannya kmu boleh kembali " Ucap aska.

" Maaf ya kalo sebelum ya saya ngga konfirmasi dulu sama bapak soal mba Viona sekali saya minta maaf Pak atas kelalaian saya " Sesal Siska.

" Iya tidak papa ini juga bukan sepenuhnya kesalahan kmu tapi lain kali kalo ada apa-apa konfirmasi sama saya dulu " Ucap aska.

" Terimakasih Pak saya janji lain kali saya akan lebih teliti lagi kalo gitu saya permisi pak " Ucap Siska lalu pergi dari ruangan aska.

Viona adalah adik sepupu aska orang tua Viona berpisah waktu dia masih kelas 3 SD lalu dia tinggal bersama ibunya, ibunya Viona adalah adiknya ustadz Farhan ayahnya aska. Tapi saat Viona kelas 1 SMA ibu nya meninggal dunia akibat kecelakaan akhirnya dia tinggal di rumah orang tua aska, sementara ayah nya sudah menikah lagi dan sudah berkeluarga. Tapi Viona tumbuh menjadi anak yang sedikit nakal karena dia dulu hidup dalam keluarga yang broken home sehingga menjadikan sifat nya yang sedikit susah di atur.

Sementara aska saat ini sedang memijat kening nya yang sedikit pusing karna ulah sepupu nya.

" Gimana cara merubah sikap kmu Viona apa perlu kakak pondok in kmu " Gumam nya.

Kini di taman kota Andra dan Nadia pun berpisah jalur.

" Kak aku duluan ya " Pamit nya.

" Iya hati-hati di jalan dek " Balas nya.

" Siap.. Kakak juga assalamualaikum " Ucap Nadia.

" Waalaikumussalam " Balas Andra.

Nadia pun lalu segera melajukan motor nya terlebih dahulu meninggalkan Andra, lalu Andra juga melajukan motor nya menuju kompleks rumah nya.

Tetapi saat Andra hendak ingin masuk ke dalam gang kompleks rumah nya dia melihat seorang gadis berseragam SMA yang tengah di jambret tas nya. Andra pun lalu segera tancap gas mengejar jambret itu.

Andra pun berhasil menyalip motor penjambret itu,

" Woy turun lu " Teriak Andra.

Tanpa banyak bicara dua orang jambret itu turun dari motor nya dan langsung menyerang Andra, Andra pun dengan lihai menangkis kedua tangan jambret itu dan menendang kakinya. Dia terus mengajar kedua nya tanpa ampun hingga mereka babak belur. Setelah mereka berdua telah terpapar di jalanan warga pun datang kemudian mereka segera membawa kedua penjambret itu ke kantor polisi, sementara Andra mengambil tas yang telah mereka jambret untuk di kembali kan kepada pemilik nya.

Gadis yang di jambret tas nya itu adalah Viona, Viona duduk dengan lemas di pinggir jalanan sambil berdo'a semoga tas nya bisa balik lagi.

" Dek ini tas adek ya? " Tanya Andra.

Sontak kepala Viona pun langsung mendongak ke arah sumber suara itu.

" Iya kak ini tas saya... Makasih ya kak " Balas Viona lega sambil memeluk tas nya.

" Iya sama-sama lain kali hati-hati ya " Nasehat Andra.

" Iya kak sekali lagi makasih ya kalo ngga ada kakak ngga tau lagi nasib aku gimana " Ucap nya.

" Iyaa... Yaudah gimana kalo saya anterin pulang aja takut aja kalo kejadian kaya tadi terulang lagi " Tawarnya.

" Hem... Tapi aku ngga enak sama kakak takut ngerepotin " Balas nya.

" Udah santai aja ngga sama sekali kok " Ucapnya tersenyum.

" Yodah boleh deh kak.. " Jawab nya.

" Yodah ini pake helem nya " Titah Andra.

Nadia pun telah sampai di rumahnya.

" Assalamualaikum " Ucap Nadia.

" Wa'alaikumussalam " Balas dafa sambil memainkan ponselnya.

Nadia pun berniat ingin menyalami sang kakak tetapi dafa enggan untuk membalas jabatan tangan Nadia, alhasil Nadia pun hanya bisa pasrah saja dan tersenyum dalam hati.

" Kakak udah makan? " Tanya Nadia ikut duduk bersama dafa.

" Belum " Balas dafa singkat.

" Mau aku masakin kak? " Tanya Nadia lagi.

" Ngga perlu gw bisa beli di luar kalo laper " Balas dafa cuek.

" Tapi Kan makan masakan rumah lebih sehat kan di bandingkan Makan di luar " Ucap Nadia lembut.

" Gak usah so tau lu dan ngga usah sok peduli lu sama gw.... Tau apa lu soal kesehatan lu bukan dokter... Dan gw minta ya sama lu ngga usah panggil gw kakak gw bukan kakak lu... Gw malu tau punya sodara kek lu kerjaanya cuma bikin onar bikin malu keluarga dan ngga bisa banggain keluarga emang lu pernah dapet juara kelas ngga kan yang ada malah bikin masalah mulu di Sekolah " Ucap dafa panjang kali lebar.

Nadia pun terdiam sesat mendengar perkataan kakak nya yang memaki-maki dirinya padahal niat nya tadi baik ingin memasakkan makanan untuk kakaknya tapi malah cacian dan makian yang dia dapat.

" Memang kak aku anak yang belum bisa banggain keluarga bahkan mungkin ngga bisa... Aku ngga bisa kaya kak dafi kaya kak dafa aku emang ngga pinter.... Tapi apa karna itu aku ngga berhak dapet kasih sayang dari keluarga ini yang seperti kakak rasakan.... Apa kakak tau alasan aku suka bikin onar ya karna aku pengen mama sama papa itu peduli sama aku nasehatin aku saat aku salah tapi apa nyata nya enggak.... Aku udah berusaha jadi anak yang nurut jadi adik yang baik tapi apa? semua itu percuma kalian semua ngga ada yang hargai aku....oke aku minta maaf kalo aku belum bisa jadi adik yang baik buat kakak sampe² kakak benci sama aku..." Balas nadia sambil menahan air mata nya.

" Aku permisi kak aku ngga akan ganggu kakak lagi " Pamit nya.

Dafa yang mendengar ucapan sang Adik merasa sedikit bersalah karena ucapan nya barusan kepada nadia. Tapi dia segera menepis rasa iba itu kepada nadia....karena menurut nya sodara yang selalu bikin ulah dan tidak berprestasi tidak ada kata kasian untuknya.

Sakit iya itu yang di rasakan nadia saat ini.. Entah berapa kali nadia harus merasakan sakit hati akibat ucapan keluarga nya sendiri, rasanya dia benar-benar sudah tidak kuat andai saja butuh diri tidak dosa mungkin dia sudah melakukan itu sejak dulu.... Tapi dia lalu bangkit dari keterpurukan itu sebab dukungan dari sahabatnya nya dari kakak sepupu nya bahkan dari tante dan om nya yang membuat nadia merasakan kehangatan keluarga.

" Oke nadia lu ngga boleh cengeng emang yang di katain kak dafa itu bener

Gw cuma bikin keluarga ini malu doang hehe " Gumam nya lalu tersenyum menatap cermin yang ada di dalam kamar mandi nya.

" Oke sekarang waktunya gw mandi terus siap-siap buat ke acara kajian " Gumam nya lagi sambil menghapus air mata di pipinya.

>>>>>>>•<<<<<<<

Kini Andra sudah sampai di depan rumah ustadz Farhan, Viona pun segera turun dari motor Andra dan melepas helem nya tapi karena Viona jarang naik motor sehingga membuat diri nya kesulitan untuk melepaskan helem nya.

" Sini aku bukain " Tawar Andra.

" Hem iyaa " Balas Viona.

Lalu Andra pun melepaskan tali helem nya dengan hati-hati.

" Makasih ya kak udah anterin aku " Ucap viona tersenyum.

" Iya sama-sama " Balas Andra.

" Hem ngga mampir dulu kak? " Ajak Viona.

" Engga deh makasih soalnya aku mau kerja abis ini " Balas Andra.

" Kak boleh minta no WA nya ngga? " Tanya Viona.

" Buat apa ya? " Tanya Andra balik.

" Buat hubungin kakak kalo ada yang gangguin aku lagi hehe kakak kan pinter itu ilmu beladiri nya " Cicit Viona menyengir kuda.

" Jadi konsepnya saya ini kaya Bodyguard kmu " Balas Andra sedikit tersenyum.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***