Lima Belas - Sikap Erga Yang Berubah

“Uhmmp ... cukup, Dad!” pekik Maya, kala tersadar dirinya semakin hanyut oleh sentuhan lembut Erga di inti tubuhnya.

“Kau basah,” bisik Erga.

“Dad ... stop! Ini gak boleh dilanjutkan, ini salah, Dad?” pinta Maya.

Padahal Maya ingin sekali melanjutkan yang lebih, apalagi mereka sudah berada di kamar Erga dan kondisi mereka sudah polos tanpa sehelai benang pun.

“Aku gak mau lakukan ini, aku sayang mommy,” ucapnya dengan nada serak.

Maya merasa bersalah pada mommynya, saat Erga menyesap lembut inti tubuhnya bagian bawah. Sepintas bayangan orang yang sangat ia sayangi dan cintai hadir di depan matanya. Mengingat Mommy nya membuat Maya sadar, kalau dia sedang melakukan kesalahan besar dengan Erga. Ayah tirinya.

Erga terhenyak mendengar Maya menyebut mommy nya. Ia pun langsung menghentikan kegiatan panasnya dengan Maya. Mengambil selimut lalu menutupi tubuh polos Maya, dirinya ikut serta masuk ke dalam selimut, dan duduk di sebelah Maya. Diraihnya tubuh Maya lalu Erga peluk dan usap kepala Maya dengan lembut.

“Maafkan Daddy. Daddy terbawa suasana. Daddy tidak tahu kenapa sampai ingin melakukannya dengan kamu, May. Daddy salah besar sudah melakukan hal seperti tadi. Harusnya daddy jaga kamu, seperti apa yang Mommy perintahkan pada Daddy untuk jagain kamu. Maafkan Daddy sekali lagi,” bisik Erga dengan mengeratkan pelukan Maya.

“Aku juga minta maaf, Dad. Aku harap ini yang kedua kalinya, dan terakhir kalinya. Kita memang harus jaga jarak, dan bertemu hanya di kantor saja. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi, Dad,” pinta Maya.

“Iya, apa pun yang kamu inginkan, Daddy akan berusaha kabulkan, asal kamu masih mau kerja di kantor Daddy dan menjadi Sekretaris Daddy,” ucap Erga.

“Iya, aku memang butuh pekerjaan, Dad,” ucap Maya.

“Ya sudah Daddy ke kamar mandi, Daddy ambilkan handuk untuk kamu.”

Erga langsung ke kamar  mandi, sedang Maya masih duduk dengan menutup tubuhnya menggunakan selimut tebal. Sesekali ia usap pipinya yang basah karena air matanya sudah lolos membasahi pipi.

“Maafkan aku, Mom. Aku suka dengan Daddy. Aku tidak tahu kenapa perasaan ini bisa muncul, entah ini suka yang seperti apa, aku gak bisa mengartikannya, aku nyaman dengan Daddy, Mom,” ucap Maya lirih dengan sesekali dia menyeka air matanya yang jatuh membasahi pipi.

Erga yang berada di kamar mandi pun ia merasa sangat bersalah pada Nadine, apalagi sampai menyentuh Maya seperti itu. Dia laki-laki normal, wajar hasratnya naik saat melihat tubuh Maya yang seksi seperti tadi. Ia menyesal sudah melakukan itu pada Maya. Diusapnya dengan kasar wajah tampannya, sesekali tangannya memukul tembok yang ada di dalam kamar mandi.

“Kau bodoh, Er! Kau tidak seharusnya melakukan hal semacam itu pada Maya! Cukup, ini yang terakhir kalinya, Er! Jangan lagi kamu mengulangi kejadian yang seperti tadi. Maya untuk kamu jaga, bukan kamu rusak seperti itu!” pekik Erga merutuki dirinya sendiri.

Setelah Erga membersihkan badannya, dan memakai baju, Erga mengambilkan bathrobe milik Maya, menyuruh Maya untuk segera membersihkan dirinya.

“Bersihkan tubuhmu. Siang ini kita pulang,” ucap Erga dengan datar.

“Iya,” jawab Maya.

Maya pun membersihkan dirinya di kamar, setelah itu ia mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

Maya keluar dari kamarnya, terlihat Erga yang sedang memanasi mobilnya. Maya mendekati Erga namun Erga langsung menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam mobil. Erga pamit dengan penjaga Vila yang baru saja datang.

Sepanjang perjalanan mereka saling diam, saling menyelami hatinya sendiri. Suasana berubah menjadi canggung, tidak seperti hari-hari sebelumnya, meskipun kemarin ada kejadian yang sama di malam itu, tapi hari selanjutnya mereka biasa saja. Namun, kali ini berbeda. Semua itu karena mereka merasa bersalah pada Nadine yang sudah pergi meninggalkan mereka.

Erga mengantarkan Maya ke rumahnya, ia pun tidak mampir dulu. Erga memilih untuk langsung pulang ke rumahnya.

“Daddy langsung pulang, May,” pamit Erga.

“Iya, Dad. Hati-hati,” jawab Maya.

Maya tidak mau menduga-duga yang tidak baik kenapa Ayah Tirinya berubah menjadi dingin setelah ia meminta untuk tidak melanjutkan kegiatan panasnya saat tadi di vila. Mungkin Ayah Tirinya itu kecewa atau malu, atau merasa bersalah pada Mommy nya. Itu yang Maya pikirkan.

Maya masuk ke dalam rumahnya, di rumah sudah ada Nungki yang baru selesai bersih-bersih rumah. Nungki memilih untuk tinggal di rumah Maya karena biar tidak kesepian, dan tidak jauh dari kantor.

Brugh!

“Setan, kuntilanak, tuyul!” pekik Nungki yang kaget, karena Maya tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, lalu merebahkan tubuhnya.

“Astaga, May? Kamu ngagetin orang saja!” umpat Nungki.

“Absen terus tuh anak piaraan lo! Sekalian saja Ganderuwo sama Mak Lampir dipanggil!” cetus Maya.

“Lagian, pulang-pulang langsung masuk, langsung jatuhin tubuh di sofa. Sudah pulang, May? Kok lusuh amat yang baru saja pulang berlibur dengan Daddy Tampan?” ledek Nungki.

“Mnch ... capek, Nung!” tukas Maya.

“Capek ngapain? Liburan happy-happy kok capek? Atau jangan-jangan kamu capek habis dibuat capek di ranjang sama Daddy Tampan?” kelakar Nungki.

“Nung, apaan sih! Gak jelas banget kamu! Aku ke Vila daddy karena Daddy mau melihat sudah sampai mana renovasi Vilanya, memang mau ngapain sih? Udah begitu saja,” jelas Maya dengan ekspresi wajah datar dan  berusaha menutup lehernya dengan kerah bajunya, supaya tanda merah yang Erga tinggalkan tidak terlihat oleh Nungki.

“Aku kira senang-senang sama Sugar Daddy?” ledek Nungkin.

“Senang-senang yang gimana, ya? Eh tapi senang dong? Di sana makan ada yang layanin, mau mandi ada yang nyiapin handuk, nyiapin baju. Senang, kan? Kek ratu pokoknya!” ucap Maya dengan menyunggingkan senyumannya.

“Ratu sejagad semalam, ya? Terus ngapain lagi selain dilayanin pelayan di Vila? Apa kamu melayani Daddy kamu? Kalau iya, aku iri banget, May!”

“Otak kamu kotor tuh! Perlu di cuci nih otakmu biar bersih!”

“Ih apaan sih, sayang tahu duda tampan paripurna, Sugar Daddy kaya raya dianggurin? Panggih mah lewat! Heran sama kamu, kenapa sih gak bisa move on dari panggih? Apa hebatnya dia coba?” ujar Nungki.

“Ya sudah sana, biar Daddy gak nganggur, sana kamu saja yang goda. Aku mah masih tahu batasannya. Dia Daddy ku, meskipun hanya sebatas ayah tiri. Aku masih menghormatinya sebagai seorang ayah. Kalau untuk Panggih, sudah sih gak usah bahas dia, Nung? Dia sudah bahagia kali ya sama yang lain?” ucap Maya.

Meski sempat kecewa dengan keputusan Panggih, dalam hati kecil Maya, ia masih ada rasa dengan laki-laki yang pernah menjadi kekasih hatinya itu. Laki-laki yang pertama kali membuat dirinya jatuh cinta, ternyata semudah itu dia pergi meninggalkan Maya, dan tidak mau mempertahankan Maya, lantaran sang ibu tidak merestui hubungan dirinya dengan Maya.

“Jangan sedih gini dong? Kamu masih cinta sama Panggih?” tanya Nungki.

“Entahlah, aku gak mau bahas dia, aku capek banget Nung. Aku sebetulnya tidak ingin jadi sekretarisnya Daddy, aku pengin kembali seperti sedia kala, kerja sebagai karyawan biasa, nyaman, gak capek, udah selesai kerja ya sudah,” ucap Maya.

“Nikmati saja sih, May? Gaji kamu gede, kamu kan jadi bisa ke London secapatnya, katanya kita mau liburan ke sana berdua? Kesempatan dong, kita naik jabatan, jadi bisa banyakin nabungnya untuk bisa segera liburan ke sana, sama ke makam Daddy kamu?” ucap Nungki.

“Iya sih benar kata kamu. Udah ah, aku mau mandi, mau tidur dulu, nanti besok kerjaanku banyak, Nung. Pusing aku!” alasan Maya.

Padahal Maya masih memikirkan Daddy nya yang sikapnya berubah menjadi sangat dingin sekali. Entah kenapa Maya kecewa dengan sikap Erga tadi, padahal Maya mau biasa saja, seperti awalnya.

“Apa Daddy merasa bersalah dengan Mommy, terus jadi dingin gitu sama aku? Ah kenapa aku mikirin itu sih? Ya udah sih lebih baik begini bukan?” batin Maya.

Terpopuler

Comments

Runik Runma

Runik Runma

/Wilt/

2024-04-17

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusdehat

2024-03-28

0

afaj

afaj

lah dia suka

2024-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Satu - Pernikahan Erga dan Nadine
2 Dua - Firasat Buruk Maya
3 Tiga - ICU
4 Empat - Kepergian Nadine
5 Lima - Sarapan Bersama
6 Enam - Mengungkap Rahasia
7 Tujuh - Naik Jabatan
8 Delapan - Pengganti Mommy
9 Sembilan - Pakaianmu Terlalu Ketat
10 Sepuluh - Lunch
11 Sebelas - Menikmati Mimpi
12 Dua Belas - Bagaimana Rasanya?
13 Tiga Belas - Awas Nanti Jatuh Cinta!
14 Empat Belas - Kram
15 Lima Belas - Sikap Erga Yang Berubah
16 Enam Belas - Jangan Panggil Daddy Lagi!
17 Tujuh Belas - Kekhawatiran Erga
18 Delapan Belas - Kalian Harus Segera Menikah
19 Sembilan Belas - Urgent
20 Dua Puluh - Aku Mencintai Ayahmu
21 Dua Puluh Satu - Kabur
22 Dua Puluh Dua - Sainganmu Berat
23 Dua Puluh Tiga - Daddy Nangis?
24 Dua Puluh Empat - Aku Masih Mencintaimu!
25 Dua Puluh Lima - Perdebatan Antara Erga dan Ehsan
26 Dua Puluh Enam - Apa Ada Lowongan?
27 Dua Puluh Tujuh - Bucin Akut
28 Dua Puluh Delapan - Cemburu
29 Dua Puluh Sembilan - Pasar Malam
30 Tiga Puluh - Aku Milikmu
31 Tiga Puluh Satu - Ih Kepo!
32 Tiga Puluh Dua - Bertemu
33 Tiga Puluh Tiga - Bekas Pelukan Mantan
34 Tiga Puluh Empat - Pengganggu Datang Lagi
35 Tiga Puluh Lima - Gaun Pernikahan Yang Kebesaran.
36 Tiga Puluh Enam - Ehsan Yang Cemburu
37 Tiga Puluh Tujuh - Dansa
38 Tiga Puluh Delapan - Ini Urusan Laki-laki.
39 Tiga Puluh Sembilan - Persiapan Yang Perfect
40 Empat Puluh - Belalai Anak Gajah Kecil
41 Empat Puluh Satu - Jenuh
42 Empat Puluh Dua - Membuka Lowongan
43 Empat Puluh Tiga - Membuat Teh Celup
44 Empat Puluh Empat - Bertemu Di Bandara
45 Empat Puluh Lima - Maya Yang Semakin Berani
46 Empat Puluh Enam - Masuk Angin
47 Empat Puluh Tujuh - Ikan Piranha Vs Ular Piton
48 Empat Puluh Delapan - Ada Apa Dengan Nungki?
49 Empat Puluh Sembilan - Hasil Yang Tidak Sesuai
50 Lima Puluh - Manusia Tulang Lunak
51 Lima Puluh Satu - Mami Sangat Setuju
52 Lima Puluh Dua - Melanjutkan
53 Lima Puluh Tiga - Cemburu Tanda Cinta
54 Lima Puluh Empat - Membatalkan Pertunangan
55 Lima Puluh Lima - Mempersiapkan Pernikahan
56 Lima Puluh Enam - Ngidam atau Ngerjain?
57 Lima Puluh Tujuh - Asinan Rambutan
58 Lima Puluh Delapan - Selamat Menempu Hidup Baru Ehsan & Nungki
59 Lima Puluh Sembilan - Hamil
60 Enam Puluh - Akhir Bahagia
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Satu - Pernikahan Erga dan Nadine
2
Dua - Firasat Buruk Maya
3
Tiga - ICU
4
Empat - Kepergian Nadine
5
Lima - Sarapan Bersama
6
Enam - Mengungkap Rahasia
7
Tujuh - Naik Jabatan
8
Delapan - Pengganti Mommy
9
Sembilan - Pakaianmu Terlalu Ketat
10
Sepuluh - Lunch
11
Sebelas - Menikmati Mimpi
12
Dua Belas - Bagaimana Rasanya?
13
Tiga Belas - Awas Nanti Jatuh Cinta!
14
Empat Belas - Kram
15
Lima Belas - Sikap Erga Yang Berubah
16
Enam Belas - Jangan Panggil Daddy Lagi!
17
Tujuh Belas - Kekhawatiran Erga
18
Delapan Belas - Kalian Harus Segera Menikah
19
Sembilan Belas - Urgent
20
Dua Puluh - Aku Mencintai Ayahmu
21
Dua Puluh Satu - Kabur
22
Dua Puluh Dua - Sainganmu Berat
23
Dua Puluh Tiga - Daddy Nangis?
24
Dua Puluh Empat - Aku Masih Mencintaimu!
25
Dua Puluh Lima - Perdebatan Antara Erga dan Ehsan
26
Dua Puluh Enam - Apa Ada Lowongan?
27
Dua Puluh Tujuh - Bucin Akut
28
Dua Puluh Delapan - Cemburu
29
Dua Puluh Sembilan - Pasar Malam
30
Tiga Puluh - Aku Milikmu
31
Tiga Puluh Satu - Ih Kepo!
32
Tiga Puluh Dua - Bertemu
33
Tiga Puluh Tiga - Bekas Pelukan Mantan
34
Tiga Puluh Empat - Pengganggu Datang Lagi
35
Tiga Puluh Lima - Gaun Pernikahan Yang Kebesaran.
36
Tiga Puluh Enam - Ehsan Yang Cemburu
37
Tiga Puluh Tujuh - Dansa
38
Tiga Puluh Delapan - Ini Urusan Laki-laki.
39
Tiga Puluh Sembilan - Persiapan Yang Perfect
40
Empat Puluh - Belalai Anak Gajah Kecil
41
Empat Puluh Satu - Jenuh
42
Empat Puluh Dua - Membuka Lowongan
43
Empat Puluh Tiga - Membuat Teh Celup
44
Empat Puluh Empat - Bertemu Di Bandara
45
Empat Puluh Lima - Maya Yang Semakin Berani
46
Empat Puluh Enam - Masuk Angin
47
Empat Puluh Tujuh - Ikan Piranha Vs Ular Piton
48
Empat Puluh Delapan - Ada Apa Dengan Nungki?
49
Empat Puluh Sembilan - Hasil Yang Tidak Sesuai
50
Lima Puluh - Manusia Tulang Lunak
51
Lima Puluh Satu - Mami Sangat Setuju
52
Lima Puluh Dua - Melanjutkan
53
Lima Puluh Tiga - Cemburu Tanda Cinta
54
Lima Puluh Empat - Membatalkan Pertunangan
55
Lima Puluh Lima - Mempersiapkan Pernikahan
56
Lima Puluh Enam - Ngidam atau Ngerjain?
57
Lima Puluh Tujuh - Asinan Rambutan
58
Lima Puluh Delapan - Selamat Menempu Hidup Baru Ehsan & Nungki
59
Lima Puluh Sembilan - Hamil
60
Enam Puluh - Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!