Yudha adalah seorang suami yang penuh perhatian dan selalu merasa cemas jika ada sesuatu yang terjadi pada istrinya, Gayuh. Suatu hari, Gayuh mulai merasa tidak enak badan dan Yudha langsung membawanya ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, Yudha langsung menemui dokter dan bertanya tentang kondisi Gayuh. Dokter mengatakan bahwa kandungannya sangat lemah dan Yudha diingatkan untuk tidak membuat Gayuh lelah dan stress.
Yudha merasa bersalah karena sebelumnya ia telah memaksa Gayuh untuk ikut ke perusahaannya, Yudha menyesali perbuatannya dan mohon maaf kepada istrinya yang sedang tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.
Sambil menunggu Gayuh pulih, Yudha masuk ke ruang unit gawat darurat. Ia melihat wajah pucat istrinya dan merasa sedih. Dia menggenggam tangan Gayuh dan mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang.
Dalam keadaan setengah sadar, Gayuh bermimpi buruk tentang kejadian tragis 3 tahun yang lalu. Air mata mengalir di pipinya saat ia meminta pertolongan kepada orangtuanya.
Setelah beberapa jam berlalu, Gayuh akhirnya sadar dan tersenyum saat melihat Yudha di sampingnya.
Yudha yang khawatir dengan kondisi Gayuh langsung membawanya ke rumah sakit.
"Mas.... Mas Yudha...." panggil Gayuh
Yudha yang sudah tertidur pulas tidak mendengar panggilan dari istrinya, Gayuh. Dia terlalu lelah dengan segala masalah yang menimpa dirinya Pergelangan tangannya yang dipasangi selang infus membuatnya semakin terlihat lemah.
Dengan hati berat, Gayuh akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Yudha. Dia melepaskan selang infus dari pergelangan tangan suaminya sambil menitiskan air mata.
"Selamat tinggal, Mas. Jangan cari aku, aku berjanji akan membesarkan anak kita," bisiknya pelan.
Gayuh berjalan perlahan-lahan agar tidak membangunkan Yudha yang sedang tertidur pulas.
Setelah keluar dari rumah sakit, dia naik taksi yang ada di depan pintu masuk.
"Pak, apakah bisa mengantarkan saya ke kota Malang?" tanyanya pada sopir taksi dengan suara gemetar.
"Malang, mbak? Tapi biayanya agak mahal. Apa tidak apa-apa?" tanya sopir taksi dengan hati nurani.
"Iya, Pak. Tidak apa-apa," jawab Gayuh dengan tegas.
Sopir taksi itu langsung melajukan mobilnya menuju kota Malang. Perasaan campur aduk terus menghantui Gayuh selama perjalanan. Dia tahu bahwa keputusannya itu tidak akan pernah mudah untuk dijalani. Namun, demi kebaikan keluarga mereka, Gayuh harus kuat dan tegar. Dan dengan harapan yang menyala, dia pun melangkah maju ke arah yang belum diketahuinya.
Perjalanan yang membutuhkan waktu 2 jam akhirnya Gayuh telah sampai di Malang
Gayuh memutuskan untuk sementara dia akan tinggal di sebuah rumah kontrakan
"Maafkan, mama ya sayang. Mama sudah memisahkan kamu dengan ayah" ucap Gayuh sambil mengelus perutnya
Di rumah sakit
Perawat masuk kedalam ruang UGD melihat Gayuh sudah tidak ada di tempat tidurnya. Kemudian perawat langsung membangunkan Yudha yang sedang tertidur
Yudha langsung terbangun saat perawat menepuk pundaknya. Perawat memberitahukan kepada Yudha kalau istrinya tidak ada di tempat tidur
Yudha bangkit dari duduknya dan langsung mencari keberadaan Gayuh
Tetapi keberadaan Gayuh tidak dapat di temukan
"Sayang!! Kamu dimana??!!!"
Yudha menghubungi Mama, Papa dan Permana untuk membantunya mencari keberadaan Gayuh
Permana langsung menuju rumah sakit menemui Yudha
"Gayuh hilang?? Apa kalian berdua bertengkar??" tanya Permana
"Aku tidak bertengkar dengan dia. Tadi dia aku ajak ke perusahaan dan saat kita mau ke kantin Laila tiba-tiba masuk dan dia jatuh pingsan saat keluar dari kamarku "
"Kenapa juga kamu ajak dia?? Memang cari penyakit kamu!! Ayo kita berpencar mencari Gayuh "
Yudha dan Permana mulai melakukan dalam mencari keberadaan Gayuh yang tiba-tiba hilang
Di tempat lain, Bagus terbangun dari tidurnya dengan napas yang terengah-engah. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia alami. Dia bertemu dengan Gayuh, wanita yang telah diperkosanya saat dia dalam keadaan mabuk tiga tahun yang lalu.
Kejadian menyakitkan itu telah Bagus kubur dalam-dalam agar tidak ada yang mengetahuinya.
Namun, pertemuan tak terduga itu membuat segala kenangan buruk itu kembali menghantui Bagus.
"Gayuh, seharusnya saat itu aku langsung membunuhmu. Agar bayangan itu tidak muncul lagi," ucap Bagus dengan suara gemetar.
Flashback ke waktu malam ketika kejadian itu terjadi. Gayuh baru saja pulang bekerja dan menunggu mobil yang biasanya menjemputnya. Namun, mobil itu tak kunjung tiba. Ponselnya mati dan tak ada cara untuk menghubungi sopirnya.
Akhirnya, Gayuh memutuskan untuk mencari ojek mobil yang ada di sekitar situ. Seorang lelaki menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Tanpa curiga, Gayuh pun naik ke mobil tersebut. Namun, ketika mencium bau alkohol dari lelaki tersebut, Gayuh merasa khawatir.
"Mbak mau pulang?" tanya lelaki itu. Gayuh mencoba untuk tetap tenang, namun ketika lelaki itu terus memperlihatkan perilaku mencurigakan, Gayuh memutuskan untuk turun dari mobil. Namun, lelaki itu mengunci pintu mobil dan mulai mengemudikan mobil dengan cepat.
"Saya tidak mau di sini! Tolong berhenti!" teriak Gayuh sambil mencoba membuka pintu mobil. Namun, lelaki itu hanya menyalakan musik dengan keras sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Gayuh. Mobil terus melaju dengan cepat, membuat Gayuh semakin panik.
Akhirnya, setelah 20 menit menegangkan, lelaki itu berhenti di suatu tempat yang sepi. Gayuh langsung mencoba melarikan diri, namun tangannya langsung ditahan oleh lelaki tersebut.
"Ayo kita bersenang-senang sayang" ucap lelaki itu dengan suara dingin.
Gayuh tahu bahwa tidak ada jalan keluar dan dia hanya bisa menangis saat lelaki itu memperkaosnya
Setelah puas memperkaos, Laki laki itu membawa Gayuh kembali masuk ke dalam mobilnya
Dan setelah itu Lelaki itu meninggalkan Gayuh di tempat semula
Keesokan paginya pukul 4
Gayuh terbangun dan dia merasakan tubuhnya sangat sakit semua dan dia mencoba berdiri dan berjalan untuk pulang ke rumah
Saat berjalan beberapa langkah Gayuh yang sudah tidak bisa membawa tubuhnya akhirnya jatuh pingsan
Ada pengendara motor yang melihat jatuh pingsan dan langsung meminta tolong kepada orang sekitar dan setelah itu Gayuh di bawa ke rumah sakit
Papa dan Mama dari semalam khawatir Gayuh tidak pulang akhirnya mendapatkan telfon dari Rumah sakit dan memberitahukan kalau Gayuh ada di rumah sakit
Papa dan Mama telah sampai di rumah sakit dan melihat kondisi Gayuh yang sangat memprihatinkan
"Sayang, siapa yang melakukan ini?" tanya Mama
Gayuh langsung memeluk erat Mama sambil menangis
"Pa, bagaimana ini? Apa kita laporkan kasus ini ke polisi?" tanya Mama
"Sayang, apa kamu mengenal dia?" tanya Papa
"Aku tidak mengenalnya, Pa, Ma"
"Baiklah, Papa akan ke kantor polisi agar bisa membantu mencari pelakunya"
Kemudian Papa ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang dialami oleh Gayuh
Sesampainya di kantor polisi, Papa malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan
Para polisi berkata kalau Gayuh yang menggoda lelaki itu sampai terjadilah peristiwa itu
Papa yang tidak terima dengan perkataan mereka, langsung segera meninggalkan kantor polisi. Sesampainya di sakit. Papa menceritakan semuanya kepada Mama apa yang Papa terima saat di rumah sakit
Mendengar cerita dari Papa. Mama hanya bisa menangis meratapi nasib putri semata wayangnya yang saat ini mengalami trauma
Mama mengajak Gayuh untuk pulang ke rumah
Hampir setiap malam Gayuh selalu menjerit ketakutan jika mengingat kejadian itu
Papa dan Mama yang khawatir akhirnya memanggil perawat untuk menjaga Gayuh di rumah
Hampir 1 tahun Gayuh mengalami depresi berat dan setelah pengobatan yang dilakukan oleh Gayuh akhirnya dia bisa sembuh dari depresinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments