Radiant Armor

Pagi-pagi sekali Wulan sudah siap dengan dandanan beserta gaun cantik miliknya, sebab, ada beberapa tamu penting yang akan sampai nanti jam tujuh, yang tak lain mereka adalah kepala Baron, Knight dan Viscount, ada juga seorang Dame dari wilayah barat.

Dame disebutkan sebagai pasangan knight, seperti halnya Duke dan duchess. Seperti itulah.

“Apa persiapannya sudah selesai Dahlia?” tanya Wulan meneliti penampilannya.

“Sudah yang mulia duchess.”

Wulan mengangguk mantap. “Mari antarkan aku ke samping kastil, sebab hari ini aku begitu ingin melihat hasil sihir pertumbuhan!” Senyumnya begitu menawan.

Sesampainya di sana Wulan di buat tutup mulut akan kecantikan taman kecilnya yang begitu indah, bahkan kastil yang dulunya sedikit kumuh kini nampak sangat cantik berkat kehadiran dirinya. “Ya tuhan, pemilik sihir penumbuh sangat berguna!” senyum Wulan, dirinya tak akan menunggu bertahun-tahun bahkan berbulan-bulan jika ingin sesuatu, kecuali yang lain saja.

.

.

Siang harinya setelah menyambut kedatangan para Viscount, Baron, Knight dan Dame, Wulan akhirnya menyuruh ketujuh pandai besi beserta sang jenderal dan tiga ksatria tinggi di Copatria ini, Wulan akan membahas sesuatu, sebelum membahas kelanjutan wilayah Copatria bersama para kepala daerah itu.

“Salam yang mulia pangeran.” Ujar mereka membungkuk atas kedatangan pangeran Hansel.

“Pada mau kemana ini?” tanyanya.

Mereka saling melirik sebentar. “Kami dipanggil yang mulia duchess untuk membahas sesuatu yang mulia pangeran.” Jawab sang jenderal Gariel.

Hansel menatap bingung, apa yang ingin dibicarakan oleh si bodoh itu? Pikirannya. “Saya ikut, tunjukkan ruangannya!” titahnya menyuruh jenderal Gariel berjalan di depan bersama tiga ksatrianya.

“Salam yang mulia duchess!?” Ucap mereka kecuali pangeran Hansel yang kini menatap tajam padanya.

“Kenapa pria batu ini ikut?” batinnya. “Salam, mari duduk, dan salam untuk pangeran Hansel, saya tidak mengira bahwa anda akan ikut ke sini.” Senyumnya.

Mereka semua duduk dengan rapi sehingga jenderal Gariel mulai membuka topik pertanyaan. “Sebenarnya ada apa yang mulia duchess?”

Wulan bergerak mengambil sebuah kertas sketsa gambar baju zirah yang dirinya buat, dan ada salah satu contoh yang sudah jadi meskipun cuma atasannya saja, kedelapan pengrajin pandai besi itu begitu hebat tak hanya bisa membuat pedang tetapi baju zirah pun bisa.

“Ini, sebenarnya ini terlalu mendadak jenderal tetapi semakin cepat semakin baik, aku ingin memperkenalkan baju zirah rancangan ku dan kegunaannya.” Ucap Wulan mulai menjelaskan.

“Baju zirah ini pasti terlihat seperti biasa saja bukan? Namun jika terkena darah ataupun bentrokan peperangan baju zirah ini akan berubah menjadi warna keemasan–”

“Cih, hanya berubah warna saja? Tidak penting sekali!” sahut pangeran Hansel, membuat orang-orang yang berada di sana menatapnya sekilas.

Wulan yang mendengar itu memilih acuh, terkadang publik speaking seperti ini agak susah apalagi menghadapi orang macam Hansel ini, harus banyak sabar.

“Jika kalian memiliki baju zirah ini untuk bertempur dan terkena sihir oleh pihak musuh, kalian tidak akan terlalu cedera parah, sebab baju zirah ini bisa mengurangi efek sihir yang mengenai tubuh kita, walaupun tidak semuanya.”

“Apakah itu benar duchess?” tanya seorang ksatria.

“Ini seperti mustahil,” ucap yang satunya.

“Tidak ada yang mustahil paman, jika tidak percaya kita bisa mencobanya langsung di lapangan, ini namanya radiant armor, pengurang efek sihir, jika keadaan semakin mendesak gunakan ini Oasis pemulihan efek pada tubuh selama lima detik.” Jelas Wulan membuat mereka cukup tercengang.

“Besok kita akan menguji cobanya, di sini kalian memiliki sihir masing-masing, kita lihat sihir apa yang bisa merusak total radiant armor ini, dan kita akan membuktikan efek pemulihan dari Oasis ini.”

Mereka begitu terkesima akan penjelasan dan nama baru yang mereka dengar itu, radiant armor pengurangan kerusakan efek sihir pada tubuh, duchess mereka ini semakin hari semakin mengagumkan saja.

“Jika ini benar-benar bisa, aku akan berdoa tujuh hari tujuh malam kepada dewa duchess!” sahut salah satu seorang ksatria.

“Berdoalah dari sekarang supaya uji percobaan kita lancar paman!” senyum Wulan.

Pangeran Hansel sedikit terkejut dengan ide dan keberanian gadis di depannya ini, benar-benar sudah berubah total.

“Baiklah untuk pertanyaannya kalian bisa menanyakannya besok, secara langsung, siang ini aku ada pembahasan dengan beberapa kepala desa!”

.

.

Siang harinya setelah selesai makan siang Wulan dan beberapa pengawalnya mengajak para kepala desa yang datang dari berbagai desa untuk memperlihatkan kestabilan penanaman bahan pangan di pusat kota Copatria, mereka begitu antusias akan ajak kannya.

“Agar semuanya tidak terlewatkan, kita akan berjalan kaki, hitung-hitung untuk olahraga memperkuat fisik!” senyum Wulan menatap mereka.

“Apa tidak apa-apa duchess?” tanya seorang Dame dari desa barat yang memiliki wilayah sedikit tandus, sehingga membuat desa tersebut paling menderita dan tak sedikit dari mereka yang meninggal karena kelaparan.

“Tidak apa, saya sebagai duchess Athenia akan bertanggung jawab atas keselamatan kalian!” senyum Wulan, lalu berjalan memimpin barisan.

Mereka pergi mendatangi kebun pertanian yang berada di selatan, lengkap dengan tulisan pintu masuk dan dua pengawas yang berjaga di depan.

“Salam yang mulia duchess!” sambut mereka.

Wulan tersenyum sebagai balasan lalu masuk, angin sepoi-sepoi membuat mereka merasa nyaman di tambah luasnya area pertanian, mereka berdecak kagum dengan melimpah-ruah melihat hasil kebun tersebut.

“Yang mulia duchess, bagaimana anda bisa melakukan ini?” tanya seorang Viscount, begitu kagum, ditambah dengan aliran sihir penumbuh yang menjalar di setiap atas tanaman aneh.

“Mari duduk di sini?” ajak Wulan pada rumah kecil yang sengaja di bangun untuk posko para petani dan pengawas yang berjaga di malam hari.

“Kalian bisa mencontoh yang saya perlihatkan tadi, bagaimana caranya duchess?” tanya Wulan pada diri sendiri, membuat mereka tersenyum culas. “Caranya mudah, kalian punya bibit gandum? Padi? Maka tanaman seapik mungkin, rawat dengan baik, karena sejatinya apa yang kita rawat dengan baik pasti ada timbal baliknya, dan untuk tanaman aneh yang mungkin baru saja kalian lihat, itu adalah sayur-sayuran.”

“Aku baru tahu jika jenis sayuran sebanyak itu,” gumam seorang Dame yang pastinya seorang wanita.

“Benar aku baru melihatnya!” sahut seorang Baron.

“Haha, itu hanya sebagian,” senyumnya. “Paman tolong bawakan aku bakul yang sudah ku suruh?” pinta Wulan.

Pengawal tersebut mengambil sebakul berbagai macam sayuran dan memberikannya pada Wulan. “Nah, aku akan menjelaskan mulai dari sayuran yang ini,” mengambil sayur wortel. “Bentuknya memang unik dan berwarna bukan?” mereka mengangguk ingin tahu.

“Ini namanya wortel, sayuran jenis ini biasanya sangat enak untuk dibuat sup dan bisa menyehatkan pencernaan mata, yang kedua ini adalah sayur bayam, sayuran jenis ini banyak sekali kegunaannya, dan sayuran jenis ini sangat gampang untuk ditanam tidak membutuhkan perawatan lebih, bahkan sayuran ini sering tumbuh liar, coba kalian perhatikan daunnya siapa tau kalian pernah melihatnya?”

Mereka menelisik sayur bayam tersebut sehingga seorang knight bersuara dengan antusias. “Aku, aku pernah melihatnya tumbuh liar di samping halaman rumah, persis seperti ini, tetapi karena aku mengiranya rumput liar jadi aku merusaknya saja.”

Setelah satu jam lebih menjelaskan tentang sayuran kini mereka kembali ke kastil dengan dibawa oleh kereta kuda, hari sudah mulai petang, ternyata selama itu.

.

.

Yang main ML pasti tau radiant armor sama Oasis 😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***