Kedatangan Wulan begitu disambut baik di kastil, Wulan bernafas lega akhirnya dirinya bisa tidur dengan nyenyak di kasur empuknya, sedangkan di tempat lain pangeran Hansel melihat kedatangan duchess yang dianggap bodoh dan tak berguna itu disambut dengan baik, bahkan dengan anggunnya Wulan menyapa mereka seolah tak ada kasta di antara mereka.
Keesokan harinya selesai sarapan Wulan langsung pergi ke ruang kerjanya, untuk pangeran Hansel dia datang terlambat dan tak menemukan Wulan di meja makan.
“Banyak sekali surat-suratnya,” keluh Wulan lalu memeriksanya satu persatu, hari ini dirinya akan mengecek satu persatu para gadis dan wanita yang datang melamar pekerjaan atas permintaannya tempo lalu, Tah hanya gadis dan wanita tetapi juga ada laki-laki, tentunya Wulan mau yang masih muda dan kuat.
“Salam yang mulia duchess!” Sambut mereka saat melihat kedatangan Wulan yang memasuki aula.
“Salam untuk kalian semua!” Jawab Wulan, lalu menyuruh mereka duduk, tanpa alas, bersih kok lantainya.
Wulan mengambil kertas yang telah disodorkannya, ada lebih dari empat puluh orang, dan yang mendominasi adalah perempuan untuk laki-laki hanya sepuluh persen saja.
“Baiklah, kalian sudah menulis bakat kalian masing dan saya sudah membacanya, kalian begitu hebat,” senyum Wulan sembari memuji.
Mereka yang dipuji merasa malu, sebab baru kali ini bakat mereka yang tak berguna begitu dihargai.
Dari lima belas orang dua laki-laki dan tiga belas perempuan mereka adalah seorang pengrajin tembikar, Wulan sudah memikirkannya, sketsa tembikar nya pun sudah dirinya persiapan dengan matang, lalu dua puluh lima orang yang tersisa, mereka adalah penjahit dari enam orang, dan sembilan belas lainnya mereka adalah pemandai besi rata-rata adalah laki-laki, dan dua belas orang perempuannya lainnya mereka memiliki sihir penumbuh, Wulan sangat antusias sekali dengan bagian yang ini.
“Kalian, berkumpullah dengan regu masing-masing, seperti pengrajin tembikar, lalu penjahit dan pemandai besi, jika sudah saya akan langsung memberitahukan sesuatu, nah disini kalian akan diuji selama satu bulan, jika pekerjaan kalian bagus dan berkualitas saya akan menetapkan mereka dan mengangkat mereka semakin tinggi untuk meraih kesuksesan, jadi …. Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, kalian mengerti?”
“Yang mulia duchess, izin bertanya, sebentar, jika kami tidak melakukan pekerjaan dengan memuaskan, apakah kami akan dikeluarkan?” tanya laki-laki itu.
“Pertanyaan yang bagus, kalian tidak akan dikeluarkan, tetapi gajinya yang akan dikurangkan, sebab saya masih memikirkan keluarga kalian yang di rumah, jadi jika hasilnya tidak memuaskan saya hanya tinggal memotong gaji kalian saja.”
.
.
Sekembalinya dari aula Wulan tak sengaja berpapasan dengan pangeran Hansel, dia membungkuk seperti yang lainnya. “Salam pangeran Hansel dewa memberkatimu!”
Wulan mendongak tersenyum anggun, bahkan pangeran Hansel menatap Wulan dengan aneh, gadis bodoh di depannya ini seperti orang lain, tidak seperti dulu yang malu-malu kini bahkan menatapnya dengan tatapan khas bangsawan tinggi, tetapi dia kan memang termasuk bangsawan tinggi, dengan gelarnya saja seorang duchess paling muda seantero Bathelia.
“Hem ….” Pangeran Hansel langsung pergi untuk melihat-lihat lagi lingkungan wilayah Copatria.
Wulan pergi, dirinya banyak sekali urusan, kini dirinya harus menemui jenderal Gariel untuk membahas para kerajinan besi, tak lupa seorang Althan ikut mengekor di belakangnya.
“Salam jenderal Gariel, semoga dewa memberkatimu!”
Para ksatria dan jenderal Gariel terkejut akan kedatangan sang duchess. “Astaga maafkan kami yang mulia duchess, salam semoga dewa memberkatimu juga.”
Wulan tersenyum lembut meminta mereka untuk duduk kembali. “Maaf jika mengganggu waktu senggang kalian,”
Mereka sedikit canggung, belum terbiasa akan perubahan duchess mereka ini. “Ah haha, astaga tak apa-apa duchess, kami tak merasa terganggu.”
“Syukurlah jika kalian tidak terganggu dengan kedatanganku.” Wulan melirik sekitarnya, bagus, kastilnya nampak sangat terawat semenjak kedatangannya tidak seperti minggu lalu.
“Saya datang kesini untuk membicarakan perihal pengrajin pandai besi, saya tidak mampu jika mengurusnya sendiri, maka dari itu saya ingin sekali meminta tolong dengan jenderal, apakah bersedia?”
Jenderal Gariel nampak bingung, untuk apa? “Jika boleh saya tahu, untuk apa para pengrajin pandai besi itu duchess?”
“Kamu pasti tahu jenderal, itu untuk menghasilkan pedang dan senjata lainnya,”
“Tetapi duchess, bukankah kita sudah mempunyai langganan senjata? Bahkan itu juga bagus-bagus,” timpal seorang ksatria.
Wulan mengangguk. “Ini bukan masalah kualitas, kalian tahu kenapa? Saya ingin membuat senjata dari pabrik saya sendiri, jika hasilnya bagus dan memuaskan kita juga bisa menjualnya, dan …. Yang paling penting adalah pengeluaran kita akan berkurang, karena apa, karena kita menggunakan produk sendiri, apalagi raja sekarang sudah tidak terlalu memasok senjata untuk kita, kalian pasti tahu alasannya!”
Jika di pikir-pikir ucapan duchessnya ini ada benarnya juga, jadi tak ada salahnya jika menerima usulan para pengrajin pandai besi itu.
“Lalu bagaimana dengan kelanjutannya duchess, jujur saya merasa ucapan anda ada benarnya, tetapi mengingat perekonomian kita yang tengah anjlok parah saya sedikit merasa tak yakin.” Tangkas salah salah satu seorang ksatria.
Wulan mengangguk membenarkan, perekonomian wilayah Copatria belum sepenuhnya pulih, karena kebijakan yang dirinya berikan baru berjalan dua persen, sawah-sawah di pusat kota Copatria tempat Wulan tinggal sudah mulai ditanami oleh macam pokok makanan, seperti gandum, padi dan wortel, mereka masih belum tahu jelas dengan jenis sayuran, mereka saja masih mengira jika tanaman warna hijau itu rumput semua.
“Maka dari itu, kita harus menghemat dan memulai menggunakan produk kita sendiri, begini saja, kita membuatnya sedikit saja sebagai percobaan, bagaimana?” usul Wulan.
“Sepertinya bisa duchess, nanti kita diskusikan semua ini dengan petinggi istana,” usul sang ksatria.
Wulan menggeleng. “Itu tidak diperlukan, kalian pasti tahu raja tidak akan mengizinkannya, seperti yang kalian katakan keuangan kita tidak stabil!”
.
.
Sedangkan pangeran Hansel dirinya dibuat terkagum sekali lagi oleh para warga Copatria yang begitu cepat tanggap akan peraturan baru yang telah dibuat oleh duchess bodoh itu.
Dirinya begitu tertarik dengan rumah seorang warga yang begitu hijau dan cantik dengan rumput-rumput aneh di depan rumahnya.
“Astaga maafkan kami yang tidak menyadari keberadaan anda pangeran!” celetuk seorang ibu dan bapak tersebut membungkuk sopan.
“Hem …, tanaman apa ini? Kenapa bentukannya sangat aneh?” celetuknya, sedikit bingung melihat bentuknya sangat aneh.
“Izin menjawab pangeran, kata duchess ini adalah kubis dan yang sebelah sini adalah sawi putih.” Jelasnya sedikit gugup, bagaimana tidak ini pangeran Hansel yang terkenal dingin dan tak suka basa-basi.
“Lalu kegunaannya apa?”
Kedua orang tua itu saling melirik. “Kata duchess ini bisa dimasak, kami mendapatkan semua informasinya dari duchess, dan kami pun diminta untuk membawa semua hasilnya ini ke kastil untuk di jual.”
Hansel menyerngit bingung, apa mungkin bentukan bulat yang bernama kubis itu bisa dimasak? Huh, jika bisa membuat keracunan awas saja akan ku tebas kepalanya detik itu juga.
INI GAMBAR RUMAHNYA 😋 COCOK GAK TEMAN-TEMAN? BANTU LIKE DAN KOMEN YA TEMAN-TEMAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sena Ayumi
pangeran tak tau diri ,kata bang mndra sombong amat😂😂 tak sumpahin loh biar kmu jatuh bangun ngejar dia
2024-05-22
3
Ayu Dani
huh dasar pangeran sombong bucin kau baru tau rasa
2024-05-02
1
Ddyat37 Del*
tq Thor sudah update 💪💪💪
2024-03-11
1