Jodoh Wasiat-07

Aisyah bangkit dari tempat duduknya dengan perasaan berat. Hatinya terasa lunglai, langkahnya pun tampak serupa. Dalam keheningan malam, dia berjalan menuju kamar Reza dan Rezi, anak-anak kesayangannya. Dengan perlahan, Aisyah membuka pintu kamar dan melihat dua bocah itu yang terlelap dalam tidurnya, tak menyadari kehadiran ibunya.

Dekapan malam yang hening menemani Aisyah mendekat ke tempat tidur kedua anaknya. Dengan penuh kasih sayang, ia mengusap wajah Reza dan Rezi, merasakan kehangatan tubuh mereka yang masih terasa. Aisyah mencium kening kedua anaknya dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah.

"Maafkan Bunda ya, Rezi," bisik Aisyah lirih, merujuk pada kejadian sore tadi ketika Rezi masuk rumah sakit karena terjatuh di taman.

Aisyah tahu dia telah mengabaikan anaknya itu sejak saat itu dan kini rasa bersalah menghantui hatinya. Namun, tak ada jawaban dari kedua bocah itu. Mereka terus terlelap dalam tidur yang nyenyak, tak menyadari keberadaan Aisyah di samping mereka. Aisyah menelan pil pahit perasaannya dan memilih meninggalkan kamar kedua anaknya.

Sementara itu, di tempat lain di sebuah jembatan tower bridge, Galih menepikan mobilnya dan memejamkan matanya sejenak sembari mengingat kembali kata-katanya kepada Aisyah, yang tak sengaja dia lontarkan. Galih tahu jika ucapannya telah menyakiti hati wanita itu.

'Kenapa harus aku? Apa ini takdir yang telah Tuhan janjikan padaku? Aku tak menginginkan takdir yang menyakiti siapapun. Aku menginginkan semua orang bahagia, Tuhan.'Galih merebahkan kepalanya di atas setir mobil. Terlihat handphone Galih yang berdering dan panggilan itu berasal dari Charlie, asisten Lucas dulu yang kini menjadi asisten Aisyah di kantor.

"Charlie?"

[Apa kamu baik-baik saja? Suara mu terdengar agak berat?]Charlie bertanya. Galih menghela napasnya.

"Aku baik-baik saja. Katakan ada apa?!"

[Barusan Nyonya Aisyah menghubungiku dan meminta memindahkan kamu dari Direktur utama menjadi karyawan biasa. Terus, Nyonya Aisyah juga meminta kepadaku untuk mengatur jadwalmu dengan jadwalnya yang berbeda agar tak saling bertemu. Galih sebenarnya ini ada apa? Aku sudah mengenal mu sejak lama. Tetapi, kenapa Nyonya Aisyah terlihat tak menyukaimu?] Charlie tentu saja penasaran dengan hal itu karena, Galih adalah adik dari Lucas sedangkan Aisyah istri Lucas dulu tidak mungkin hubungan ipar dan adik ipar tak baik-baik saja. Itulah kenapa Charlie menghubungi Galih.

Namun, Galih tak menjawab satupun pertanyaan yang ditanya oleh Charlie barusan hingga membuat Charlie memanggilnya berulang kali.

[Galih,]

[Galih, apa kamu mendengarkan ku?]tanya Charlie lagi.

"Iya, aku dengar. Charlie lakukan apapun yang dikatakan Aisyah. Aku akan menerima apapun itu,"

[Emm, baiklah!]

Panggilan keduanya terputus. Galih menggenggam erat handphone tersenyum dan membuangnya begitu saja ke arah jok di samping sopir.

Mesin mobil Galih akhirnya mati setelah pria itu berhasil memarkirkannya di garasi rumah. Dalam keheningan malam, matanya tak bisa lepas dari jendela kamar Aisyah yang tampak gelap. Hanya lampu tidur yang menyala di kamar itu, menandakan bahwa Aisyah sudah terlelap dalam tidurnya.

Rumah dua lantai itu terasa begitu sepi dan sunyi, mempertegas perasaan hampa yang menghantui hati Galih. Pikirannya kembali melayang pada perdebatan sengit yang terjadi antara dirinya dan Aisyah beberapa jam sebelumnya. Wajah Aisyah yang sembab, tangisannya yang tak bisa terbendung, serta kata-kata pedas yang keluar dari mulutnya masih terngiang-ngiang di telinga Galih.

Begitu pula dengan ungkapan marah yang tergambar jelas di wajahnya saat dia mengepalkan tinjunya dan mengepal giginya, menahan amarah yang memuncak. Galih berjalan perlahan menuju pintu rumah, merasa sesak dada dan berat langkahnya. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Aisyah besok pagi. Apakah mereka akan berdiam diri selamanya, ataukah suasana hening dan dingin akan menyelimuti rumah ini untuk selamanya? Dalam kebingungan dan rasa bersalah yang menggelayuti hatinya, Galih menghela napas panjang dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

Dia berharap bahwa esok hari akan menjadi awal yang lebih baik bagi mereka berdua, dan semoga waktu bisa menyembuhkan luka yang ada di hati masing-masing. Galih berharap agar hubungannya dan Aisyah kembali membaik seperti dulu lagi saat Lucas masih hidup. Meskipun, itu terasa cukup mustahil baginya.

Galih perlahan membuka pintu kamar Reza dan Rezi, berjalan dengan hati-hati agar tidak mengganggu tidur kedua keponakannya yang lelap. Dalam kegelapan, ia bisa melihat wajah polos dan damai mereka, yang mengingatkannya pada almarhum Lucas, kakaknya. Dengan penuh kasih sayang, Galih membenarkan selimut yang menutupi tubuh mungil Reza dan Rezi, memastikan mereka tetap hangat dalam tidur mereka.

Galih kemudian memberikan kecupan manis di kening kedua anak itu, sebagai tanda sayang dan janji untuk selalu melindungi mereka. Sejenak, Galih merenung, menyadari betapa besar tanggung jawab yang kini di pundaknya. Dia tak pernah bermimpi menggantikan posisi Lucas di hati semua orang, terutama di hati istri dan anak-anaknya, Lucas.

Namun, Galih tahu bahwa dia tak bisa melarikan diri dari kenyataan ini. Berdiri tegak di samping tempat tidur keponakannya, Galih bersumpah dalam hati untuk tidak pernah meninggalkan mereka semua. Dia akan berjuang dan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan amanah yang sudah diberikan kepadanya. Bagi Galih, ini adalah cara terbaik untuk menghormati Lucas dan membuktikan cinta serta loyalitasnya pada keluarga yang kini menjadi tanggung jawabnya.

Mulai malam ini Galih berjanji pada diri sendiri akan mengikuti setiap alur yang dimainkan oleh Aisyah. Karena, Galih percaya suatu saat nanti Aisyah akan menyadari betapa Galih sangat menyayangi dirinya dan kedua keponakannya itu.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

entahlah apa yg diinginkanmu Aisyah

2024-05-02

1

Yatinah

Yatinah

semoga sabarmu berbuah manis galih

2024-04-17

0

Bu ning Wae

Bu ning Wae

sabar mas Galih. Aisyah hanya perlu waktu

2024-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!