Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!

"Aku akan menemui Hana di tempat istirahatnya. Kamu pulang duluan atau masih mau nonton pertandingan yang lain?" tanya Okta pada Ueda.

"Aku masih mau nonton. Ya sudah kamu temui saja Hana sekarang. Nanti aku bisa pulang bersama teman yang lain" kata Ueda.

"Ok" Okta menepuk pundak sepupunya itu dan langsung menemui Hana.

Hana tampak sedang meminum jus buah saat Okta sampai di tempatnya. "Hai, Kapten. Silahkan duduk. Mau minum apa?" sapa Hana.

Okta duduk di sebelah Hana dan langsung merangkulnya. "Aku sedang tidak ingin minum. Selamat ya, Sayang. Kamu hebat sekali dalam pertandingan tadi!"

"Makasih, tapi perjuanganku masih jauh. Ini baru babak pertama"

"Aku akan selalu hadir untuk mendukungmu!"

"Makasih ya, Kapten. Tapi gimana latihan sepakbolanya?"

"Kami tidak ada pertandingan dalam satu Minggu ini. Jadi aku bisa mengatur selesai latihan lebih awal dan langsung kesini untuk menonton kamu bertanding"

"Baik banget, Kaptennya aku..."

Okta mengulurkan tangannya untuk meraba bibir Hana yang terlihat sedikit lecet, ternyata aksi kasarnya kemarin membuat bekas luka kecil di bibir Hana. "Sakit bibirnya, Sayang?" tanyanya dengan penuh penyesalan.

"Kemarin sakit, sekarang sudah tidak" jawab Hana.

"Kamu tidak marah?"

Hana menggeleng. "Tidak. Aku kan pacar kamu. Ciuman seperti apapun yang akan kamu lakukan kepadaku, aku akan menerima"

"Tapi kamu bisa menolak kalau kamu kesakitan"

"Aku kemarin sudah meronta dan melejang-lejang, tapi kamu tidak mau melepaskan aku"

Okta jadi nyengir, "Aku minta maaf. Tidak seharusnya aku menyakitimu seperti itu. Seharusnya aku bisa menahan diri. Aku janji tidak akan menyakitimu lagi"

"Beneran ya?"

"Iya, Sayang. Bagaimana kalau sekarang kita pulang?"

"Tapi Naka belum bertanding. Dia main pada match kelima hari ini"

Okta menghela nafas panjang. "Kamu mau melihatnya bertanding? Sekarang sudah sore! Bisa-bisa dia main malam hari!" kali ini Okta berkata dengan nada agak tinggi, tapi sayangnya Hana tidak menyadarinya.

"Iya, kan pertandingan badminton memang seperti itu. Satu pertandingan bisa mencapai sembilan puluh menit. Tadi Naka menonton pertandinganku dari samping ruang tunggu pemain. Masak aku tidak menonton pertandingannya? Kami kan satu tim"

"Kalau begitu aku pulang sekarang saja. Aku tidak mau menunggu sampai Naka selesai bertanding" Okta melepaskan rangkulannya dari bahu Hana.

"Ya sudah, kalau kamu tidak mau menonton pertandingan Naka, kamu pulang saja. Nanti aku pulang minta di jemput supir. Paling Naka main sekitar satu jam lagi"

Okta menggigit bibirnya sendiri! Kenapa Hana jadi seperti ini?! Biasanya dia paling peka kalau aku sedang kesal! Tapi kali ini Hana seperti buta akan perasaanku! Keterlaluan! Hana lebih memilih menonton pertandingan Naka daripada ikut pulang bersamaku!

"Aku akan pulang sekarang" kata Okta.

"Jangan dulu, Kapten! Kan Naka masih main sekitar satu jam lagi. Temani dulu aku disini ya?" kata Hana tiba-tiba memelas.

Sebegitu pentingnya kah Naka bagimu, Hana?!

Tapi Okta tidak bicara apapun. Okta menahan diri untuk menegur Hana karena tidak mau fokus Hana dalam bertanding jadi buyar. Tapi tidak mungkin juga membiarkan Hana menonton pertandingan Naka sendiri! Nanti Hana malah semakin dekat dengan Naka! Bagaimana kalau seusai pertandingan nanti Naka malah menawarkan diri untuk mengantar Hana pulang?!

"Ya sudah, kalau memang pertandingan Naka begitu penting untuk kamu, aku akan menemanimu sampai selesai. Tapi setelah itu kita langsung pulang!"

"Iya, Kapten! Makasih ya?" Hana senang sekali karena Okta mau menemaninya.

Pertandingan Naka di mulai sekitar pukul enam sore. Naka juga tidak mengalami hambatan yang berarti dalam menyelesaikan pertandingan pertamanya.

Sementara Okta sendiri tidak begitu memperhatikan jalannya pertandingan yang Naka lakoni, perhatian Okta justru tertuju pada Hana yang ada di sebelahnya. Gadis itu begitu menikmati jalannya pertandingan dan selalu berteriak saat Naka mendapatkan poin. Di akhir pertandingan malah Hana berdiri sambil bersorak gembira.

Okta geleng-geleng kepala. Baru kali ini Okta melihat bagaimana Hana bersorak mendukung sebuah pertandingan yang bukan di mainkan olehnya! Okta baru tahu kalau Hana bisa seantusias itu!

Benar-benar hari yang berat untuk Okta!

Seusai pertandingan Naka, Okta langsung meminta Hana untuk pulang bersamanya. "Ini sudah malam! Kita pulang sekarang juga dan tidak usah bertemu dengan Naka dulu?" katanya tegas.

"Siap Kapten Okta!" Hana menurut dan ikut pulang dengan mobil Okta. Sampai di rumah, kebetulan ada Mama di depan rumah dan langsung meminta Okta untuk mampir saat Okta menghampiri untuk mencium tangannya.

"Okta, kamu masuk dulu ya! Ini sudah malam. Kamu makan malam disini ya!" kata Mama.

"Gak usah, Tante. Aku juga belum mandi. Tadi selesai latihan sepakbola langsung ke tempat Hana bertanding" kata Okta.

"Ya kamu mandi disini saja! Sekarang sebaiknya kita segera makan malam bersama!"

"Ya sudah kalau begitu"

Okta pun ikut makan malam bersama keluarga Hana. Kebetulan sekali karena saat itu baik Okta maupun Hana sudah merasa sangat lapar.

"Makasih ya, Okta. Kamu sudah mengantarkan Hana pulang. Hari ini Om sibuk sekali di kantor jadi tidak bisa pulang lebih awal untuk melihat Hana bertanding" kata Papa.

"Iya, Om. Itu sudah menjadi kewajibanku" kata Okta.

"Ayo makan yang banyak! Kalian pasti hari ini sangat kelelahan! Setelah itu Okta boleh ikut mandi di kamar tamu yang ada di sebelah kamar Naka. Atau kamu mau sekalian menginap saja, Okta? Tante khawatir kamu kelelahan kalau langsung pulang" kata Mama.

"Apa boleh kalau aku menginap disini?" Okta tampak ragu tapi sebenarnya dia ingin sekali bisa bersama Hana malam ini.

"Boleh dong, Okta. Kamu kan pacar Hana. Naka saja boleh tinggal disini, masa kamu enggak? Tante akan siapkan kamar untuk kamu" Mama segera meminta asisten rumah tangga untuk menyiapkan kamar untuk Okta menginap malam itu.

"Kalau begitu aku akan mengambil baju ganti dulu di mobil. Sekalian mau menelepon ke rumah. Dari tadi Mom sudah terus mengirim pesan karena aku belum pulang dari sekolah"

"Iya, bilang saja sama Mama kamu kalau malam ini kamu menginap di rumah Hana"

"Iya Tante" Okta keluar sebentar untuk mengambil pakaian ganti di mobilnya sementara Hana segera pergi mandi.

"Kasian Okta, Pa. Dia sayang banget sama Hana. Mama tidak bisa membayangkan kalau Okta harus dipisahkan dari Hana karena perjodohan dengan Naka" kata Mama sedih.

"Iya, Ma. Tapi Hiro juga tidak memaksakan kita untuk menepati perjodohan itu. Hiro ingin Naka yang berusaha sendiri untuk mendapatkan Hana. Tidak lewat perjodohan" kata Papa.

"Sayangnya Hana cuma satu. Kalau ada dua bisa kita berikan satu untuk Naka"

"Mama ini ada-ada saja"

Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3 Bab 3 Aku sudah punya pacar
4 Bab 4 Enam bulan bersama
5 Bab 5 Boleh, Kapten!
6 Bab 6 Menitipkan Naka
7 Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8 Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9 Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10 Bab 10 Man of the match
11 Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12 Bab 12 Ruang Ganti
13 Bab 13 Raket baru Naka
14 Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15 Bab 15 Mulai dekat rupanya
16 Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17 Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18 Bab 18 Hana milikku!
19 Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20 Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21 Bab 21 Calon istriku
22 Bab 22 Podium bersama
23 Bab 23 Okta kenapa?
24 Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25 Bab 25 Aku minta maaf...
26 Bab 26 Hukuman berat
27 Bab 27 Kita bersahabat!
28 Bab 28 Hana tenggelam
29 Bab 29 Nafas buatan
30 Bab 30 Okta memukulku
31 Bab 31 Hana tertidur
32 Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33 Bab 33 Operasi usus buntu
34 Bab 34 Anak mantan kekasih
35 Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36 Bab 36 Okta sadarkan diri
37 Bab 37 Terimakasih, Hana
38 Bab 38 Menjaga Kapten
39 Bab 39 Tapi kamu diam!
40 Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41 Bab 41 Aku sayang kamu
42 Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43 Bab 43 Calon tunanganku
44 Bab 44 Hari pertunangan
45 Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46 Bab 46 Kapten... sudah!
47 Bab 47 Kepergok Naka
48 Bab 48 Dotonbori Osaka
49 Bab 49 Osaka Custle
50 Bab 50 Disneyland Tokyo
51 Bab 51 Benda asing
52 Bab 52 Menuju Jerman
53 Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54 Bab 54 Tiga sekawan
55 Bab 55 Pink
56 Bab 56 Hari pertama kuliah
57 Bab 57 Mary dan Ryota
58 Bab 58 Pulang untuk Hana
59 Bab 59 Masih anak-anak
60 Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61 Bab 61 Merah-merah
62 Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63 Bab 63 Okta di kampus Hana
64 Bab 64 Dasar ulat bulu!
65 Bab 65 Hadiah untuk Hana
66 Bab 66 Dia sahabatku
67 Bab 67 Selangkah lebih maju
68 Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69 Bab 69 Menunggui Hana
70 Bab 70 Kepulangan Okta
71 Bab 71 Brutalnya...
72 Bab 72 Sakit hati
73 Bab 73 Melarikan diri
74 Bab 74 Dimana Hana?!
75 Bab 75 Keahlian Ryota
76 Bab 76 Ada di tempat yang aman
77 Bab 77 Tuan Muda Fujio
78 Bab 78 Masih saja marah
79 Bab 79 Aku minta maaf
80 Bab 80 Aku menyesal...
81 Bab 81 Sudah membaik
82 Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83 Bab 83 Senyuman rahasia
84 Bab 84 Kecurigaan Hana
85 Bab 85 Awas jatuh cinta
86 Bab 86 Selir hati
87 Bab 87 Sekap saja dia!
88 Bab 88 Tahukah Hana?
89 Bab 89 Bertengkar lagi
90 Bab 90 Kemurahan hati Hana
91 Bab 91 Rahasia besar
92 Bab 92 Aku antar ke bandara
93 Bab 93 Kelicikan Airin
94 Bab 94 Menangkap basah
95 Bab 95 Kesalahan yang terulang
96 Bab 96 Air mata Hana
97 Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98 Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99 Bab 99 Obat hati
100 Bab 100 Rahasia pertaruhan
101 Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102 Bab 102 Sebuah pengakuan
103 Bab 103 Menghilang lagi
104 Bab 104 Mabuk berat
105 Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106 Bab 106 Transit love
107 Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108 Bab 108 Hana baik-baik saja
109 Bab 109 Aku bukan pencuri
110 Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111 Bab 111 Maafkan aku, Hana
112 Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113 Bab 113 Aku yang bodoh
114 Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115 Bab 115 Teman seperjalanan
116 Bab 116 Kamu masih sama
117 Bab 117 Pengakuan Okta
118 Bab 118 Tiga janji
119 Bab 119 Kembali ke rumah
120 Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta
121 Bab 121 Tidak seberuntung Papa.
122 Bab 122 Pembicaraan serius
123 Bab 123 Kisah masa lalu
124 Bab 124 Menjadi saudara
125 Bab 125 Selamat ulang tahun
126 Bab 126 Tidak akan pernah melepaskan lagi
127 Bab 127 Bermain bersama
128 Bab 128 Okta tetap pemenangnya
129 Bab 129 Selamat tidur
130 Bab 130 Sedang mencium Hana
131 Bab 131 Fumi dan Ueda
132 Bab 132 Airin meminta maaf
133 Bab 133 Kamu tidak peka!
134 Bab 134 Tuan muda lain
135 Bab 135 Saingan terberat
136 Bab 136 Tamuku dan tamumu
137 Bab 137 Bersaing dengan Fujio
138 Bab 138 Musuh kita bersama
139 Bab 139 Selalu memperhatikan mu
140 Bab 140 Siapa yang kamu suka?
141 Bab 141 Tuan muda yang kesepian
142 Bab 142 Kemarahan Kein
143 Bab 143 Percaya aku sekali lagi
144 Bab 144 Ingin menikah muda
145 Bab 145 Hadiah Fujio-mu
146 Bab 146 Antara setuju dan tidak
147 Bab 147 Zermatt di kaki pegunungan Alpen
148 Bab 148 Sunset di Swiss
149 Bab 149 Satu sama, Kapten!
150 Bab 150 Selamat malam, Tuan Putri
151 Bab 151 Menyerah 3-0
152 Bab 152 Memiliki tempat istimewa
153 Bab 153 Kembali ke Tokyo
154 Bab 154 Aku ingin menemui Keito Nakamura
155 Bab 155 Ueno Park sore itu
156 Bab 156 Kupu-kupu sihir
157 Bab 157 Kembali berkumpul
158 Bab 158 Tentang Keito
159 Bab 159 Kami akan segera menikah
160 Penutup
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3
Bab 3 Aku sudah punya pacar
4
Bab 4 Enam bulan bersama
5
Bab 5 Boleh, Kapten!
6
Bab 6 Menitipkan Naka
7
Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8
Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9
Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10
Bab 10 Man of the match
11
Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12
Bab 12 Ruang Ganti
13
Bab 13 Raket baru Naka
14
Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15
Bab 15 Mulai dekat rupanya
16
Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17
Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18
Bab 18 Hana milikku!
19
Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20
Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21
Bab 21 Calon istriku
22
Bab 22 Podium bersama
23
Bab 23 Okta kenapa?
24
Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25
Bab 25 Aku minta maaf...
26
Bab 26 Hukuman berat
27
Bab 27 Kita bersahabat!
28
Bab 28 Hana tenggelam
29
Bab 29 Nafas buatan
30
Bab 30 Okta memukulku
31
Bab 31 Hana tertidur
32
Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33
Bab 33 Operasi usus buntu
34
Bab 34 Anak mantan kekasih
35
Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36
Bab 36 Okta sadarkan diri
37
Bab 37 Terimakasih, Hana
38
Bab 38 Menjaga Kapten
39
Bab 39 Tapi kamu diam!
40
Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41
Bab 41 Aku sayang kamu
42
Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43
Bab 43 Calon tunanganku
44
Bab 44 Hari pertunangan
45
Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46
Bab 46 Kapten... sudah!
47
Bab 47 Kepergok Naka
48
Bab 48 Dotonbori Osaka
49
Bab 49 Osaka Custle
50
Bab 50 Disneyland Tokyo
51
Bab 51 Benda asing
52
Bab 52 Menuju Jerman
53
Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54
Bab 54 Tiga sekawan
55
Bab 55 Pink
56
Bab 56 Hari pertama kuliah
57
Bab 57 Mary dan Ryota
58
Bab 58 Pulang untuk Hana
59
Bab 59 Masih anak-anak
60
Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61
Bab 61 Merah-merah
62
Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63
Bab 63 Okta di kampus Hana
64
Bab 64 Dasar ulat bulu!
65
Bab 65 Hadiah untuk Hana
66
Bab 66 Dia sahabatku
67
Bab 67 Selangkah lebih maju
68
Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69
Bab 69 Menunggui Hana
70
Bab 70 Kepulangan Okta
71
Bab 71 Brutalnya...
72
Bab 72 Sakit hati
73
Bab 73 Melarikan diri
74
Bab 74 Dimana Hana?!
75
Bab 75 Keahlian Ryota
76
Bab 76 Ada di tempat yang aman
77
Bab 77 Tuan Muda Fujio
78
Bab 78 Masih saja marah
79
Bab 79 Aku minta maaf
80
Bab 80 Aku menyesal...
81
Bab 81 Sudah membaik
82
Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83
Bab 83 Senyuman rahasia
84
Bab 84 Kecurigaan Hana
85
Bab 85 Awas jatuh cinta
86
Bab 86 Selir hati
87
Bab 87 Sekap saja dia!
88
Bab 88 Tahukah Hana?
89
Bab 89 Bertengkar lagi
90
Bab 90 Kemurahan hati Hana
91
Bab 91 Rahasia besar
92
Bab 92 Aku antar ke bandara
93
Bab 93 Kelicikan Airin
94
Bab 94 Menangkap basah
95
Bab 95 Kesalahan yang terulang
96
Bab 96 Air mata Hana
97
Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98
Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99
Bab 99 Obat hati
100
Bab 100 Rahasia pertaruhan
101
Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102
Bab 102 Sebuah pengakuan
103
Bab 103 Menghilang lagi
104
Bab 104 Mabuk berat
105
Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106
Bab 106 Transit love
107
Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108
Bab 108 Hana baik-baik saja
109
Bab 109 Aku bukan pencuri
110
Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111
Bab 111 Maafkan aku, Hana
112
Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113
Bab 113 Aku yang bodoh
114
Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115
Bab 115 Teman seperjalanan
116
Bab 116 Kamu masih sama
117
Bab 117 Pengakuan Okta
118
Bab 118 Tiga janji
119
Bab 119 Kembali ke rumah
120
Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta
121
Bab 121 Tidak seberuntung Papa.
122
Bab 122 Pembicaraan serius
123
Bab 123 Kisah masa lalu
124
Bab 124 Menjadi saudara
125
Bab 125 Selamat ulang tahun
126
Bab 126 Tidak akan pernah melepaskan lagi
127
Bab 127 Bermain bersama
128
Bab 128 Okta tetap pemenangnya
129
Bab 129 Selamat tidur
130
Bab 130 Sedang mencium Hana
131
Bab 131 Fumi dan Ueda
132
Bab 132 Airin meminta maaf
133
Bab 133 Kamu tidak peka!
134
Bab 134 Tuan muda lain
135
Bab 135 Saingan terberat
136
Bab 136 Tamuku dan tamumu
137
Bab 137 Bersaing dengan Fujio
138
Bab 138 Musuh kita bersama
139
Bab 139 Selalu memperhatikan mu
140
Bab 140 Siapa yang kamu suka?
141
Bab 141 Tuan muda yang kesepian
142
Bab 142 Kemarahan Kein
143
Bab 143 Percaya aku sekali lagi
144
Bab 144 Ingin menikah muda
145
Bab 145 Hadiah Fujio-mu
146
Bab 146 Antara setuju dan tidak
147
Bab 147 Zermatt di kaki pegunungan Alpen
148
Bab 148 Sunset di Swiss
149
Bab 149 Satu sama, Kapten!
150
Bab 150 Selamat malam, Tuan Putri
151
Bab 151 Menyerah 3-0
152
Bab 152 Memiliki tempat istimewa
153
Bab 153 Kembali ke Tokyo
154
Bab 154 Aku ingin menemui Keito Nakamura
155
Bab 155 Ueno Park sore itu
156
Bab 156 Kupu-kupu sihir
157
Bab 157 Kembali berkumpul
158
Bab 158 Tentang Keito
159
Bab 159 Kami akan segera menikah
160
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!