Bab 10 Man of the match

Naka menjalani kehidupan barunya bersama keluarga Hana dengan tabah. Walaupun Hana tidak pernah perduli kepadanya, yang terpenting bagi Naka adalah dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa segera lulus SMA dengan nilai baik agar bisa segera menyusul Papa dan Mama ke Jepang.

Hana selalu bersikap acuh selama mereka ada di rumah, tidak pernah sedikitpun Hana memperlihatkan sikap bersahabat dengan Naka. Apalagi jika mereka berada di sekolah, Hana seolah menjadi orang asing yang tidak pernah menganggap Naka ada walaupun setiap pagi Hana masih ikut dengan mobil Naka.

Untungnya Naka memiliki sahabat yang baik, Peter dan Mary. Mereka berdua selalu ada untuk Naka dan selalu membantu Naka untuk beradaptasi dengan sekolah barunya. Kini hampir semua siswa di kelas XII 4 sudah tahu kalau Naka tinggal menumpang di rumah Hana dan semua merasa iba kepada Naka.

Hana sendiri semakin tidak suka pada Naka karena merasa kalau teman sekelasnya semua memihak Naka. Naka seolah menjual penderitaan sebagai anak titipan yang di perlakukan dengan kejam oleh Hana. Bukan hanya soal itu, di rumah juga demikian, Hana merasa Papa dan Mama semakin perhatian kepada Naka. Kini setiap apa yang Hana miliki pasti di miliki juga oleh Naka. Setiap hadiah dan juga kasih sayang seolah tak ada bedanya seolah Naka dan Hana adalah sepasang saudara. Hal yang tidak bisa Hana terima begitu saja karena selama ini tidak pernah berbagi dengan siapapun.

Untungnya Hana masih memiliki Okta yang tidak pernah terbagi dengan siapapun. Okta adalah orang yang paling mengerti dan selalu menjadikannya prioritas. Maka Hana pun selalu mengutamakan Okta melebihi apapun. Juga pada saat Okta harus bertanding sepakbola melawan sekolah lain, Hana akan selalu ada di garis terdepan untuk memberikan support untuk Okta.

Okta memang luar biasa. Dia selalu menjadi man of the match dalam setiap pertandingan yang di ikuti nya. Dalam selebrasi setiap gol yang berhasil di cetaknya, Okta akan selalu berlari ke arah dimana Hana duduk dan akan merentangkan kedua tangannya lebar-lebar seolah ingin memberikan Hana pelukan. Hana selalu merasa tersanjung karena dia tahu dalam barisan pendukung itu setiap cewek yang hadir untuk menonton pertandingan adalah pengagum sang Kapten. Tapi sang Kapten hanya membuat selebrasi gol yang ditujukan untuk Hana.

Seperti pada hari itu, Hana menonton pertandingan sepakbola Tim sepakbola sekolah nya dan menyaksikan Okta mencetak gol seperti biasanya. Setelah itu Hana langsung menemui Okta di ruang ganti untuk menemani sang Kapten beristirahat.

Di depan pintu ruang ganti, Hana sempat bertemu Airin, manager tim sepakbola sekolah yang adalah teman sekelas Okta. Hana tahu persis jika Airin memendam perasaan kepada Okta sejak lama sehingga bergabung dengan tim sepakbola sekolah sebagai manager jauh sebelum Hana dan Okta berkenalan dan menjalin hubungan.

Hana menatap Airin dan menyapanya dengan ramah. "Hai, Airin"

"Hai, mau ketemu Okta?" tanya Airin.

"Iya, Okta ada didalam kan?"

"Ya, tapi kelihatannya Okta lelah sekali, tadi kan dia main sembilan puluh menit lebih. Apa gak sebaiknya kamu tidak usah ganggu dia dulu?"

"Tapi nanti Okta marah kalau aku tidak menemui dia"

"Masa sih sampai sebegitu nya?"

Baru saja Airin berkata seperti itu, ponsel Hana berbunyi nyaring dan Hana segera melihat siapa yang meneleponnya. Hana tersenyum tipis dan memperlihatkan layar ponselnya pada Hana. Ada tulisan my captain disana.

"Nih, liat sendiri! Kapten sudah meneleponku!" kata Hana.

Airin langsung memperlihatkan wajah tidak sukanya.

"Aku angkat ya" kata Hana dan langsung mengangkat telepon dari Okta. "Ya, Kapten? Ini aku sudah ada di depan ruang ganti"

Pintu ruang ganti langsung terbuka dan beberapa rekan Okta langsung meninggalkan ruangan ganti itu di susul Okta yang juga ikut keluar dari dalam ruangan.

Wajah tampan Okta tampak berkerut kesal dan cowok tampan itu masih memakai baju tim sepakbolanya! "Kok lama, Tuan Putri?!" tegurnya sambil langsung memeluk Hana erat-erat.

"Ih... Bajunya kamu basah..." kata Hana seraya mengernyit dalam dekapan sang Kapten.

"Iya ih, dasar jorok! Ganti baju dulu dong Okta!" seru Ueda yang adalah sepupu dari Okta sekaligus teman satu Tim sepakbolanya. Beda dengan Okta, Ueda sudah berganti pakaian.

"Kenapa memangnya kalau aku belum ganti? Hana suka kok dengan bau badan aku!" kata Okta lalu mencium rambut Hana dan juga keningnya, "Iya kan, Sayang?"

Hati Airin seolah terbakar melihat bagaimana mesranya Okta kepada Hana. Mencium Hana seolah tidak ada siapa-siapa disana padahal Airin dan Ueda jelas ada di depan matanya. Tidak mungkin Okta tidak menyadari perasaan Airin, Airin bahkan pernah mengutarakan perasaannya kepada Okta dan Okta tidak pernah menanggapinya sama sekali. Tapi apakah tidak keterlaluan kalau Okta memeluk dan mencium Hana didepan matanya seperti itu?!

"Kenapa juga kamu belum ganti baju?" tanya Hana masih dalam dekapan Okta. Dekapan yang terlalu erat sehingga membuat Hana nyaris tidak bisa bernafas. Hana bisa merasakan begitu basahnya baju Okta dan membuat pakaiannya ikut lembab, kendati begitu Okta benar, Hana menyukai bau badannya! Aroma keringat Okta selalu membuat Hana nyaman dan selalu ingin menghirupnya.

"Kamu yang lama datang kesini! Aku hampir putus asa menunggu kamu! Makanya aku malas ganti baju!" kata Okta merajuk.

"Maaf tadi penonton penuh dan aku susah untuk keluar dari kerumunan untuk menuju kesini"

"Lain kali aku akan siapkan bodyguard yang akan menjagamu dan bisa segera mengeluarkan kamu dari kerumunan dan segera menemui aku!"

"Kamu bercanda kan, Kapten!" Hana langsung panik.

"Kalau perlu ya bisa saja! Aku tidak mau lama menunggu kamu di ruang ganti Hana, hanya karena kamu susah keluar dari kerumunan penonton!"

"Gak lucu! Konyolnya!"

"Kalau Okta bicara seperti itu, dia tidak bercanda, Hana! Kalau kamu tidak mau terlihat konyol dengan di temani bodyguard selama pertandingan berlangsung, sebaiknya kamu berusaha untuk segera sampai di ruang ganti setelah pertandingan selesai!" kata Ueda.

"Tapi tadi kata Airin juga sebaiknya aku menemuimu lain kali saja karena kamu terlalu lelah saat ini" kata Hana lagi sambil melirik Airin yang tampak pucat.

"Apa maksudnya kamu berkata seperti itu pada Hana?! Awas ya kamu Airin! Kalau sampai kamu menghalangi Hana untuk menemui aku lagi, aku tidak segan untuk mengganti manager tim!" Okta langsung memberi peringatan keras pada Airin! "Kamu kan tahu kalau aku tidak bisa kalau tidak bertemu dengan Hana setelah selesai pertandingan! Aku membutuhkan Hana setelah melewati pertandingan yang melelahkan! Hana adalah mood booster buat aku!"

Hana pun tersenyum puas, akulah pemenangnya, Airin!

Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3 Bab 3 Aku sudah punya pacar
4 Bab 4 Enam bulan bersama
5 Bab 5 Boleh, Kapten!
6 Bab 6 Menitipkan Naka
7 Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8 Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9 Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10 Bab 10 Man of the match
11 Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12 Bab 12 Ruang Ganti
13 Bab 13 Raket baru Naka
14 Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15 Bab 15 Mulai dekat rupanya
16 Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17 Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18 Bab 18 Hana milikku!
19 Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20 Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21 Bab 21 Calon istriku
22 Bab 22 Podium bersama
23 Bab 23 Okta kenapa?
24 Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25 Bab 25 Aku minta maaf...
26 Bab 26 Hukuman berat
27 Bab 27 Kita bersahabat!
28 Bab 28 Hana tenggelam
29 Bab 29 Nafas buatan
30 Bab 30 Okta memukulku
31 Bab 31 Hana tertidur
32 Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33 Bab 33 Operasi usus buntu
34 Bab 34 Anak mantan kekasih
35 Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36 Bab 36 Okta sadarkan diri
37 Bab 37 Terimakasih, Hana
38 Bab 38 Menjaga Kapten
39 Bab 39 Tapi kamu diam!
40 Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41 Bab 41 Aku sayang kamu
42 Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43 Bab 43 Calon tunanganku
44 Bab 44 Hari pertunangan
45 Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46 Bab 46 Kapten... sudah!
47 Bab 47 Kepergok Naka
48 Bab 48 Dotonbori Osaka
49 Bab 49 Osaka Custle
50 Bab 50 Disneyland Tokyo
51 Bab 51 Benda asing
52 Bab 52 Menuju Jerman
53 Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54 Bab 54 Tiga sekawan
55 Bab 55 Pink
56 Bab 56 Hari pertama kuliah
57 Bab 57 Mary dan Ryota
58 Bab 58 Pulang untuk Hana
59 Bab 59 Masih anak-anak
60 Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61 Bab 61 Merah-merah
62 Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63 Bab 63 Okta di kampus Hana
64 Bab 64 Dasar ulat bulu!
65 Bab 65 Hadiah untuk Hana
66 Bab 66 Dia sahabatku
67 Bab 67 Selangkah lebih maju
68 Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69 Bab 69 Menunggui Hana
70 Bab 70 Kepulangan Okta
71 Bab 71 Brutalnya...
72 Bab 72 Sakit hati
73 Bab 73 Melarikan diri
74 Bab 74 Dimana Hana?!
75 Bab 75 Keahlian Ryota
76 Bab 76 Ada di tempat yang aman
77 Bab 77 Tuan Muda Fujio
78 Bab 78 Masih saja marah
79 Bab 79 Aku minta maaf
80 Bab 80 Aku menyesal...
81 Bab 81 Sudah membaik
82 Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83 Bab 83 Senyuman rahasia
84 Bab 84 Kecurigaan Hana
85 Bab 85 Awas jatuh cinta
86 Bab 86 Selir hati
87 Bab 87 Sekap saja dia!
88 Bab 88 Tahukah Hana?
89 Bab 89 Bertengkar lagi
90 Bab 90 Kemurahan hati Hana
91 Bab 91 Rahasia besar
92 Bab 92 Aku antar ke bandara
93 Bab 93 Kelicikan Airin
94 Bab 94 Menangkap basah
95 Bab 95 Kesalahan yang terulang
96 Bab 96 Air mata Hana
97 Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98 Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99 Bab 99 Obat hati
100 Bab 100 Rahasia pertaruhan
101 Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102 Bab 102 Sebuah pengakuan
103 Bab 103 Menghilang lagi
104 Bab 104 Mabuk berat
105 Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106 Bab 106 Transit love
107 Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108 Bab 108 Hana baik-baik saja
109 Bab 109 Aku bukan pencuri
110 Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111 Bab 111 Maafkan aku, Hana
112 Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113 Bab 113 Aku yang bodoh
114 Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115 Bab 115 Teman seperjalanan
116 Bab 116 Kamu masih sama
117 Bab 117 Pengakuan Okta
118 Bab 118 Tiga janji
119 Bab 119 Kembali ke rumah
120 Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta
121 Bab 121 Tidak seberuntung Papa.
122 Bab 122 Pembicaraan serius
123 Bab 123 Kisah masa lalu
124 Bab 124 Menjadi saudara
125 Bab 125 Selamat ulang tahun
126 Bab 126 Tidak akan pernah melepaskan lagi
127 Bab 127 Bermain bersama
128 Bab 128 Okta tetap pemenangnya
129 Bab 129 Selamat tidur
130 Bab 130 Sedang mencium Hana
131 Bab 131 Fumi dan Ueda
132 Bab 132 Airin meminta maaf
133 Bab 133 Kamu tidak peka!
134 Bab 134 Tuan muda lain
135 Bab 135 Saingan terberat
136 Bab 136 Tamuku dan tamumu
137 Bab 137 Bersaing dengan Fujio
138 Bab 138 Musuh kita bersama
139 Bab 139 Selalu memperhatikan mu
140 Bab 140 Siapa yang kamu suka?
141 Bab 141 Tuan muda yang kesepian
142 Bab 142 Kemarahan Kein
143 Bab 143 Percaya aku sekali lagi
144 Bab 144 Ingin menikah muda
145 Bab 145 Hadiah Fujio-mu
146 Bab 146 Antara setuju dan tidak
147 Bab 147 Zermatt di kaki pegunungan Alpen
148 Bab 148 Sunset di Swiss
149 Bab 149 Satu sama, Kapten!
150 Bab 150 Selamat malam, Tuan Putri
151 Bab 151 Menyerah 3-0
152 Bab 152 Memiliki tempat istimewa
153 Bab 153 Kembali ke Tokyo
154 Bab 154 Aku ingin menemui Keito Nakamura
155 Bab 155 Ueno Park sore itu
156 Bab 156 Kupu-kupu sihir
157 Bab 157 Kembali berkumpul
158 Bab 158 Tentang Keito
159 Bab 159 Kami akan segera menikah
160 Penutup
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3
Bab 3 Aku sudah punya pacar
4
Bab 4 Enam bulan bersama
5
Bab 5 Boleh, Kapten!
6
Bab 6 Menitipkan Naka
7
Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8
Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9
Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10
Bab 10 Man of the match
11
Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12
Bab 12 Ruang Ganti
13
Bab 13 Raket baru Naka
14
Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15
Bab 15 Mulai dekat rupanya
16
Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17
Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18
Bab 18 Hana milikku!
19
Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20
Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21
Bab 21 Calon istriku
22
Bab 22 Podium bersama
23
Bab 23 Okta kenapa?
24
Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25
Bab 25 Aku minta maaf...
26
Bab 26 Hukuman berat
27
Bab 27 Kita bersahabat!
28
Bab 28 Hana tenggelam
29
Bab 29 Nafas buatan
30
Bab 30 Okta memukulku
31
Bab 31 Hana tertidur
32
Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33
Bab 33 Operasi usus buntu
34
Bab 34 Anak mantan kekasih
35
Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36
Bab 36 Okta sadarkan diri
37
Bab 37 Terimakasih, Hana
38
Bab 38 Menjaga Kapten
39
Bab 39 Tapi kamu diam!
40
Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41
Bab 41 Aku sayang kamu
42
Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43
Bab 43 Calon tunanganku
44
Bab 44 Hari pertunangan
45
Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46
Bab 46 Kapten... sudah!
47
Bab 47 Kepergok Naka
48
Bab 48 Dotonbori Osaka
49
Bab 49 Osaka Custle
50
Bab 50 Disneyland Tokyo
51
Bab 51 Benda asing
52
Bab 52 Menuju Jerman
53
Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54
Bab 54 Tiga sekawan
55
Bab 55 Pink
56
Bab 56 Hari pertama kuliah
57
Bab 57 Mary dan Ryota
58
Bab 58 Pulang untuk Hana
59
Bab 59 Masih anak-anak
60
Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61
Bab 61 Merah-merah
62
Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63
Bab 63 Okta di kampus Hana
64
Bab 64 Dasar ulat bulu!
65
Bab 65 Hadiah untuk Hana
66
Bab 66 Dia sahabatku
67
Bab 67 Selangkah lebih maju
68
Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69
Bab 69 Menunggui Hana
70
Bab 70 Kepulangan Okta
71
Bab 71 Brutalnya...
72
Bab 72 Sakit hati
73
Bab 73 Melarikan diri
74
Bab 74 Dimana Hana?!
75
Bab 75 Keahlian Ryota
76
Bab 76 Ada di tempat yang aman
77
Bab 77 Tuan Muda Fujio
78
Bab 78 Masih saja marah
79
Bab 79 Aku minta maaf
80
Bab 80 Aku menyesal...
81
Bab 81 Sudah membaik
82
Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83
Bab 83 Senyuman rahasia
84
Bab 84 Kecurigaan Hana
85
Bab 85 Awas jatuh cinta
86
Bab 86 Selir hati
87
Bab 87 Sekap saja dia!
88
Bab 88 Tahukah Hana?
89
Bab 89 Bertengkar lagi
90
Bab 90 Kemurahan hati Hana
91
Bab 91 Rahasia besar
92
Bab 92 Aku antar ke bandara
93
Bab 93 Kelicikan Airin
94
Bab 94 Menangkap basah
95
Bab 95 Kesalahan yang terulang
96
Bab 96 Air mata Hana
97
Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98
Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99
Bab 99 Obat hati
100
Bab 100 Rahasia pertaruhan
101
Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102
Bab 102 Sebuah pengakuan
103
Bab 103 Menghilang lagi
104
Bab 104 Mabuk berat
105
Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106
Bab 106 Transit love
107
Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108
Bab 108 Hana baik-baik saja
109
Bab 109 Aku bukan pencuri
110
Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111
Bab 111 Maafkan aku, Hana
112
Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113
Bab 113 Aku yang bodoh
114
Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115
Bab 115 Teman seperjalanan
116
Bab 116 Kamu masih sama
117
Bab 117 Pengakuan Okta
118
Bab 118 Tiga janji
119
Bab 119 Kembali ke rumah
120
Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta
121
Bab 121 Tidak seberuntung Papa.
122
Bab 122 Pembicaraan serius
123
Bab 123 Kisah masa lalu
124
Bab 124 Menjadi saudara
125
Bab 125 Selamat ulang tahun
126
Bab 126 Tidak akan pernah melepaskan lagi
127
Bab 127 Bermain bersama
128
Bab 128 Okta tetap pemenangnya
129
Bab 129 Selamat tidur
130
Bab 130 Sedang mencium Hana
131
Bab 131 Fumi dan Ueda
132
Bab 132 Airin meminta maaf
133
Bab 133 Kamu tidak peka!
134
Bab 134 Tuan muda lain
135
Bab 135 Saingan terberat
136
Bab 136 Tamuku dan tamumu
137
Bab 137 Bersaing dengan Fujio
138
Bab 138 Musuh kita bersama
139
Bab 139 Selalu memperhatikan mu
140
Bab 140 Siapa yang kamu suka?
141
Bab 141 Tuan muda yang kesepian
142
Bab 142 Kemarahan Kein
143
Bab 143 Percaya aku sekali lagi
144
Bab 144 Ingin menikah muda
145
Bab 145 Hadiah Fujio-mu
146
Bab 146 Antara setuju dan tidak
147
Bab 147 Zermatt di kaki pegunungan Alpen
148
Bab 148 Sunset di Swiss
149
Bab 149 Satu sama, Kapten!
150
Bab 150 Selamat malam, Tuan Putri
151
Bab 151 Menyerah 3-0
152
Bab 152 Memiliki tempat istimewa
153
Bab 153 Kembali ke Tokyo
154
Bab 154 Aku ingin menemui Keito Nakamura
155
Bab 155 Ueno Park sore itu
156
Bab 156 Kupu-kupu sihir
157
Bab 157 Kembali berkumpul
158
Bab 158 Tentang Keito
159
Bab 159 Kami akan segera menikah
160
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!