Keesokan harinya adalah hari pertama Naka bersekolah di sekolah yang sama dengan Okta dan Hana. Pagi itu Naka sudah memakai seragam sekolah yang baru karena semua biaya administrasi telah di selesaikan di sekolah barunya. Naka sarapan bersama keluarga Hana yang kini telah menjadi keluarga baru untuknya.
"Hana, mulai hari ini kamu pergi sekolah bersama Naka dengan menaiki mobil Naka" kata Papa.
"Ya, Pa" Hana tidak berniat untuk membantah. Lebih baik sekarang adalah cari aman saja. Tidak perlu melawan keinginan Papa yang sedang semangat-semangatnya memiliki seorang putra baru.
"Nanti sesampainya di sekolah kamu ajak Naka untuk berkeliling melihat bagaimana situasi di sekolah dan kamu beritahu juga tempat-tempat penting yang ada disana. Pokoknya kamu ajak Naka keliling biar dia bisa segera nyaman dengan lingkungan sekolah barunya. Ajak juga Naka untuk masuk kedalam ekstrakurikuler badminton bersama kamu"
"Ya, Pa"
Hana pun berangkat sekolah bersama Naka. Sepanjang perjalanan Hana diam saja. Hana kecewa sekali karena sekarang tidak lagi pergi ke sekolah dengan mobil pribadi dan supirnya. Bagaimana jika nanti Okta jadi tidak suka, belum lagi siswa-siswi di sekolah yang akan mempertanyakan keberadaan Naka di sisinya.
Benar saja, begitu sampai di sekolah dan turun dari mobil Naka, Hana langsung di hampiri oleh Peter. Cowok gemuk dan bermulut cerewet seperti cewek itu langsung heboh karena melihat Hana turun dari mobil baru.
"Wow Princess Hana! Kamu sekarang punya mobil baru?!" seru Peter dengan suara keras sehingga menyebabkan beberapa orang melirik ke arah Hana.
"Enggak kok! Ini bukan mobil aku!" kata Hana.
Saat itulah Naka juga turun dari mobilnya dengan gayanya yang malu-malu sambil merapikan rambut belah tengahnya yang sedikit menjuntai ke depan.
"Oh my God!!!" seru Peter seperti yang baru melihat idolanya! "Ini siapa, guys?! Cakep banget! Ini mah lebih manis dari Kapten Okta!"
"Hai" sapa Naka akrab pada Peter.
"Hai juga! Kamu siapa? Kok bisa sama Hana? Jangan-jangan kamu pacar baru Hana?! Tapi kan Hana baru anniversary keenam bulan sama Kapten Okta! Jadi siapa kamu sebenarnya?! Jelaskan!" Peter memberondong Naka dengan mulut cerewetnya!
"Aku Naka, murid baru di sekolah ini" jawab Naka ramah.
"Oh pantesan aku seperti belum pernah melihat kamu sebelumnya! Apa hubungan kamu dengan Princess Hana?! Kok kamu bisa sama dia?! Kamu tidak tahu kalau Hana ini adalah kekasihnya Kapten Okta?!" Peter yang tidak bisa bersuara pelan jadi mengundang para siswa-siswi lainnya untuk menghampiri Hana.
"Wah cakep banget!"
"Cakepan mana ya sama Okta?"
"Kok bareng Hana?!"
"Woi cari Okta cepetan! Tuan putri nya bareng sama cowok lain!"
"Siapa dia? Anak baru kayaknya!"
Semuanya jadi sibuk berkomentar tentang Naka dan itu membuat Hana merasa sangat malu!
"Sabar semuanya. Biar aku jelaskan" kata Naka.
"Waktu dan tempat dipersilahkan!" kata Peter sok aksi.
"Aku Naka Hiroshi. Aku adalah putra dari sahabat Papa Hana. Jadi aku sudah seperti saudara untuk Hana. Mulai hari ini ikut bersekolah disini. Aku harap kalian bisa menerima aku dan menjadi sahabat buat aku" tutur Naka.
Para siswa-siswi disana langsung mengiyakan untuk menjadi sahabat Naka. Bagi mereka Naka adalah seorang anak baru yang manis dan tampan.
Beda halnya dengan Hana yang merasa Naka begitu konyol karena memperkenalkan diri seperti itu. Hana merasa malu! Malu untuk mengakui Naka adalah sahabatnya!
Untungnya saat itu Okta muncul untuk mencari Hana karena sudah ada laporan pada Okta kalau Hana muncul di sekolah dengan menaiki mobil cowok lain!
"Kapten!" seru Hana dan segera menggandeng lengan Okta.
Okta sebenarnya kurang senang dengan kedatangan Hana bersama Naka tapi dia berusaha menutupi kekesalan itu. "Kamu sekarang pergi ke sekolah bersama Naka?" tanyanya dingin.
"Iya, Papa yang memintaku untuk ikut mobil Naka" jawab Hana.
"Oh, ya sudah kalau begitu sekarang kamu ikut aku"
"Iya, Kapten! Aku ikut!" seru Hana.
Okta menarik tangan Hana untuk segera meningkatkan tempat itu.
"Tapi, Hana. Aku belum tahu letak kelas kita!" seru Naka.
"Aku tidak perduli!" bentak Hana!
Okta tersenyum lebar penuh kemenangan! Di arahkan nya pandangan ke arah Naka, "Tuan putri Hana akan aku bawa pergi karena dia adalah milikku! Hana, katakan pada Naka kalau kamu milik aku!"
Hana seharusnya merasa malu karena sikap Okta juga konyol. Tapi Okta tetap nomor satu di mata Hana, maka tanpa pikir panjang, Hana mengiyakan kata-kata Okta.
"Iya, aku milikmu, Kapten Okta!" kata Hana tegas dan jelas!
Naka merasa hatinya sakit seperti tergores benda tajam melihat bagaimana sikap Hana dan Okta kepadanya.
"Nah, kamu dengar sendiri kan, Naka Hiroshi? Princess Hana adalah milikku, kapten Okta Tanaka!" kata Okta sombong!
"Ya, aku mengerti" kata Naka dengan menahan rasa kecewanya.
"Dan untuk pemandu kamu sebagai murid baru disini, aku minta Peter sebagai asisten pribadi yang akan mengantar dan menemani kamu untuk mengenal semua lingkungan sekolah ini!" Okta melirik Peter. "Kamu bersedia, Peter?!"
"Siap Kapten!" seru Peter.
"Nah, bagus! Semuanya selesai dan tidak ada lagi yang harus di perdebatkan!"
Okta dan Hana segera meninggalkan tempat itu untuk menuju taman sekolah karena masih ada waktu sekitar tiga puluh menit sebelum jam pelajaran di mulai. Okta mengajak Hana duduk di kursi taman yang sudah menjadi tempat favorit mereka berdua jika berada di sekolah.
"Aku tidak menyangka kalau kamu harus sampai pergi ke sekolah bersama Naka" kata Okta.
"Aku gak bisa nolak keinginan Papa. Kata Papa aku harus membatu Naka untuk mengenal lingkungan sekolah" kata Hana.
"Aku kok jadi mulai tidak suka kepada Naka!"
"Please Kapten! Jangan marah! Aku tidak akan membantu Naka dalam hal apapun. Sudah ada Peter yang akan menemani nya! Aku hanya akan pergi sekolah bersama dia. Selebihnya aku tidak akan berdekatan dengan dia!"
Okta menatap Hana dengan tatapan mata yang tajam. "Aku tidak bisa marah padamu, Tuan Putri! Aku cuma tidak bisa membayangkan! Sehari-hari kamu akan bersama Naka! Di sekolah dan juga di rumah! Aku tidak biasa melihat ada cowok lain berdekatan dengan kamu! Kamu milik aku! Cuma untuk aku!"
"Aku tidak akan berdekatan dengan Naka! Kamu percaya kan sama aku?" Hana meremas tangan Okta.
"Aku sayang sekali sama kamu, Hana"
"Aku juga, Kapten! Aku juga sayang banget!"
"Mulai sekarang aku yang akan mengantar kamu pulang sekolah! Aku tidak mau kamu pulang sekolah bersama Naka!"
"Iya, aku menuruti apapun kemauan kamu!"
Okta membelai pipi Hana. Kalau saja saat itu mereka bukan sedang berada di taman sekolah, ingin rasanya Okta membawa Hana dalam dekapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments