"Aku cewek cantik favorit teman-teman kamu?" Hana mengulangi kata-kata Okta.
"Iya, semua teman-temanku yang satu kelas maupun satu tim sepakbola selalu membicarakan kamu sebagai seorang Tuan Putri yang cantik tapi dingin" kata Okta serius.
"Ah, bisa saja! Justru kamu yang adalah kapten tim sepakbola idola para cewek di sekolah kita!"
"Hahaha, itu tidak aku pungkiri!"
Hana bengong. "Dasar cowok sombong!" batinnya.
Okta membayar dua botol minuman dingin yang kemudian di berikannya satu kepada Hana. "Nih, buat Tuan Putri!" katanya.
"Ih! Apaan sih!" Hana cemberut.
"Oya, Hana. Sekarang kamu mau pulang atau ke tempat lain?"
"Pulang dong. Kalau pulang sekolah harus langsung pulang ke rumah. Gak boleh mampir dulu ke tempat lain!"
"Pulangnya di antar supir pribadi?"
"Iya, tapi supirku belum datang. Soalnya tadi dia bilang lagi tambal ban dulu"
"Gimana kalau aku yang mengantarkan kamu pulang hari ini?"
Hana menatap Okta dengan tatapan tidak percaya.
"Mimpi apa aku malam tadi? Sang pangeran impianku sejak dua tahun lalu kini tiba-tiba saja ada di sampingku dan menawarkan niatnya untuk mengantar aku pulang?"
"Tidak mau ah!" kata Hana tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Okta.
"Kenapa kamu tiba-tiba mau mengantarkan aku pulang?! Aku curiga!"
"Aku tidak akan menculik kamu, kok!"
"Tapi aku takut Mama marah kalau aku tiba-tiba di antar pulang sama cowok!"
"Enggak, Mama kamu tidak akan marah! Aku jaminannya! Aku nanti yang bilang pada Mama kamu begitu sampai di rumah kamu!"
"Gimana ya?"
"Ayo ah! Jangan banyak bingungnya!"
Okta menarik tangan Hana menuju mobilnya dan hal itu membuat tangan Hana terasa dingin karena baru kali ini tangannya di genggam oleh seorang cowok!
Baru kali ini Hana di antar pulang oleh seorang cowok dengan mobil mewahnya dan Hana merasa kagum melihat ternyata dalam mobil Okta sangat rapi. Di jok belakang Hana melihat sepatu olahraga dan juga beberapa jersey bola yang berjejer rapi.
"Rasanya seperti bermimpi! Aku ada didalam mobil seorang cowok yang selama ini aku kagumi! Duduk di sebelahnya sambil sesekali mencuri pandang kearahnya dan berbicara akrab seolah kami sudah kenal sangat lama"
Beberapa nama Okta ucapkan yang Hana ingat adalah beberapa cowok yang pernah mengajaknya berkencan dan meminta nomor WhatsApp-nya tapi tidak pernah di tanggapi. Hana tidak suka cowok yang mendekatinya secara agresif apalagi selama ini memang dia tidak pernah dekat dengan seseorang.
Tapi Okta berbeda, Okta membuat Hana langsung luluh dan mau saja ikut masuk kedalam mobilnya. Apakah karena selama ini Hana memang selalu memperhatikan Okta?
Dan ternyata Okta juga merasakan hal yang sama karena baru kali ini dia berani mendekati Hana yang selama ini terkenal sulit sekali untuk di dekati oleh teman-temannya. Okta juga bilang kalau dia sudah cukup lama memperhatikan Hana yang manis dan cantik tapi memang terlihat sangat dingin kepada para cowok yang ada di sekolah mereka.
Untungnya Mama juga menyambut kedatangan Okta dengan baik saat Okta turun dari mobilnya dan menemui Mama untuk meminta maaf kalau telah berani mengantarkan Hana pulang sekolah. Begitu juga Papa yang saat itu juga kebetulan sudah berada di rumah.
Sejak saat itu Okta dan Hana semakin dekat dan satu bulan kemudian Okta menyatakan cintanya dan meminta Hana untuk menjadi kekasihnya. Hana pun menerima cinta Okta dan mereka berdua menjadi pasangan ideal yang selalu di idolakan oleh satu sekolah.
*******
Pukul tujuh malam lewat dua puluh lima menit akhirnya keluarga Om Hiro muncul di restoran itu. Om Hiro datang bersama istrinya dan juga putra semata wayangnya. Mereka langsung menuju tempat keluarga Hana menunggu dan bersalaman dengan akrabnya. Apalagi Mama dan istri Om Hiro sembari cium pipi kiri dan kanan segala.
"Maaf kami terlambat, tadi di jalan macet" kata Om Hiro.
"Tidak apa-apa, kami juga baru sampai" kata Papa.
Hana melengos! Kami baru sampai, kata Papa? Hey! Kami sudah hampir tiga puluh menit berada disini dengan segala kebosanan demi untuk menunggu kalian!
"Oh ya, ini putra tunggal ku. Namanya Naka" kata Om Hiro seraya merangkul bahu seorang cowok yang ada di sampingnya. Seorang cowok yang tampak sebaya dengan Hana.
Cowok yang memiliki wajah biasa saja, dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu besar dan tegap. Dengan senyum canggung nya dan mata yang sebentar menatap kedepan tapi kemudian kembali menunduk kebawah.
Sekilas Hana bisa menilai kalau Naka adalah seorang cowok yang pemalu. Dengan tubuh yang kecil dan terlihat mungil .Sosok yang jauh berbeda dengan Okta yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. Tatapan mata yang tajam, senyum lebar dan juga tubuh yang atletis.
"Oh, Naka. Salam kenal, Saya Om Wira, ini Tante Anne, istri saya dan ini adalah Hana, anak tunggal kami yang sebaya dengan kamu" kata Papa.
"Salam kenal, Om" Naka mencium tangan Papa. "Salam kenal, Tante" Naka juga mencium tangan Mama dan selanjutnya mengulurkan tangannya kepada Hana. "Salam kenal, Hana"
Hana mengulurkan tangan untuk menyambut jabatan tangan Naka. "Hai aku Hana, selama kenal" kemudian Hana juga mencium tangan Om Hiro dan istrinya, Tante Yuki.
"Nah sekarang kalian sudah saling kenal. Semoga setelah ini kalian bisa kenal lebih dekat lagi karena nanti Naka akan ikut tinggal bersama di rumah Hana" kata Om Hiro.
Hana tersenyum tipis karena jauh dalam lubuk hatinya merasa gelisah memikirkan Okta. Malam ini pasti Hana akan terlambat untuk menemui Okta karena sekarang saja sudah pukul setengah delapan malam sementara acara makan malam belum juga di mulai.
Sementara Naka menatap wajah Hana dengan sorot mata yang menyiratkan kekaguman tapi kemudian Naka segera mengalihkan pandangannya karena khawatir tertangkap basah oleh Hana kalau dia memperhatikan gadis itu.
Mama dan Tante Yuki segera sibuk memesan makanan untuk makan malam mereka dan tidak lama kemudian meja besar itu sudah penuh dengan berbagai macam makanan lezat yang menggoda.
Merekapun mulai makan bersama sambil mengobrol masalah perusahaan Om Hiro di Jakarta yang akan di pegang oleh Papa juga tentang bisnis mereka di Jepang. Terutama tentang Naka yang akan segera pindah ke sekolah Hana agar bisa lebih akrab dengan Hana dan juga agar memudahkan Naka berangkat sekolah bersama Hana.
"Jadi Naka akan di pindahkan ke sekolah yang sama denganku?! Agar aku bisa jadi sahabat dekatnya?! Apakah Okta nantinya tidak akan menaruh kecemburuan kepada Naka kalau selama di sekolah, Naka akan selalu bersamaku?!" pikir Hana panik!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments