Dan Dua Cinta

Dan Dua Cinta

Bab 1 Perkenalan

Sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota, disanalah saat ini Hana berada bersama kedua orang tuanya karena mereka sedang ada janji jamuan makan malam dengan seorang sahabat lama sekaligus kolega bisnis Papa.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Hana merasa setiap detik bagaikan bom waktu yang siap meledak kapan saja. Bagaimana tidak?! Malam ini Hana ada janji untuk bertemu dengan Okta, kekasih yang sudah berhubungan dengannya selama enam bulan terakhir.

Jam delapan malam adalah waktu yang sudah ditentukan oleh keduanya untuk bertemu tapi tiba-tiba saja sore tadi Papa dan Mama meminta Hana untuk ikut acara jamuan makan malam bersama kolega Papa.

"Kenapa aku harus ikut acara jamuan makan malam dengan kolega Papa itu? Apakah tidak aneh kalau aku ikut? Aku pasti cuma bisa bengong saat nanti kalian membicarakan tentang bisnis?" tanya Hana sore tadi saat Papa membicarakan tentang rencana makan malam itu.

"Jadi begini, Hana. Kolega Papa itu, namanya Om Hiro akan kembali ke jepang akhir bulan ini. Dia akan mengelola bisnisnya disana karena Papanya yang adalah pendiri utama perusahaan itu telah memutuskan untuk pensiun di usianya kini yang telah menginjak tujuh puluh tahun. Nah, Om Hiro ini akan menitipkan putra satu-satunya kepada Papa untuk tinggal bersama kita sampai dia lulus sekolah"

"Menitipkan pada Papa?" tanya Hana bingung.

"Ya, karena sekarang ini sudah menjelang kelulusan, tidak tepat kalau om Hiro membawa putranya ke Jepang untuk saat ini. Maka itu untuk sementara putranya akan tinggal bersama kita selama kurang lebih enam bulan ini sampai masa kelulusan"

"Oh... Putranya Om Hiro itu, apakah dia seorang anak kelas enam SD?"

"Oh, tidak! Putranya itu sebaya dengan kamu, Hana"

"Kenapa dia harus tinggal bersama kita? Bukankah di kota Jakarta ini mudah sekali mencarikan apartemen? Lalu selama ini kan dia juga pasti punya rumah di Jakarta ini?"

"Ya memang, mereka tinggal di perumahan yang dekat dengan perusahan keluarganya. Tapi untuk saat ini Om Hiro tidak mau kalau putranya sampai tidak terurus dan jadi tidak terarah pergaulannya. Kalau dia tinggal bersama kita, setidaknya kita bisa memantau perkembangannya lagipula kan ada kamu yang bisa jadi teman untuknya? Bukankah begitu, anak Papa yang manis?"

"Aku tidak mungkin bisa menemani dia terus walaupun kami sebaya! Aku tidak mudah dekat dengan seseorang apalagi seorang cowok! Bisa-bisa nanti Okta marah!"

Papa dan Mama memang sudah mengenal Okta karena sudah dari awal menjalin hubungan, Hana selalu membawa Okta untuk berkunjung ke rumahnya. Seorang kapten tim sepakbola sekolah yang memiliki darah Jepang dari kakeknya.

"Ya sudah, Hana. Nanti seperti apa baiknya akan kita lihat perkembangannya. Yang jelas Om Hiro tidak akan membiarkan putra kesayangannya itu hanya hidup dengan di temani oleh supir dan pembantu. Om Hiro ingin agar putranya tetap merasakan keluarga yang utuh"

"Lalu untuk apa juga aku ikut nanti malam pada acara jamuan makan itu? Apakah niat Papa ingin memperkenalkan aku dengan putra Om Hiro itu?!"

"Ya, memang begitu!"

"Aku mau ketemu Okta nanti malam jam delapan, Pa"

"Kalau begitu kamu boleh pergi dengan Okta setelah bertemu dengan Om Hiro beserta istri dan putranya"

"Iya, deh..." Hana cemberut.

Papa mengacak rambut putri tunggalnya itu dengan gemas. "Kamu harus bersikap baik, Hana. Apalagi Om Hiro ini adalah kolega bisnis Papa yang sangat penting! Selama dia pergi ke Jepang untuk mengurus perusahaan keluarga mereka yang disana, otomatis perusahaan mereka yang ada disini akan di kelola oleh Papa"

"Udah nitip anaknya, nitipin juga perusahaan!" rutuk Hana dalam hatinya.

Sudah pukul tujuh lebih lima menit tapi keluarga Om Hiro belum juga datang ke restoran yang sudah mereka sepakati. Hana mulai khawatir kalau mereka datang terlambat, maka pertemuannya dengan Okta juga otomatis akan mengalami keterlambatan!

*******

Aku mencintai Okta! Aku tidak akan pernah mengecewakan orang yang aku cintai walau sedikitpun! Apakah kalian tahu? Memiliki seorang Okta adalah kebetulan yang terindah sepanjang aku hidup selama delapan belas tahun ini!

Okta adalah seorang siswa populer di sekolah, dia seorang siswa berprestasi, langganan peringkat satu dan juga seorang kapten sepakbola Tim sekolah kami. Dia duduk di kelas XII 1 sementara aku di kelas XII 4. Sejak awal bersekolah, aku sudah merasa kalau aku memiliki rasa ketertarikan kepada Okta. Hanya saja aku selalu mengaguminya dari jauh tanpa berpikir sedikitpun untuk bisa mendapatkan Okta.

Dua tahun aku bersekolah di sekolah yang sama dengan Okta. Sekolah favorit yang di idamkan oleh semua anak di ibu kota. Tidak sembarangan orang bisa masuk di sekolah ini, hanya kalangan bangsawan atau eksekutif. Aku kebetulan menjadi salah seorang anak yang beruntung karena memiliki keluarga yang berkecukupan sehingga bisa menyekolahkan aku disini.

Hingga pada awal masuk di kelas XII, aku baru bisa dekat dengan Okta. Itupun terjadi secara tidak sengaja. Waktu itu aku sedang berada di sebuah minimarket yang ada di dekat sekolah, aku mampir ke minimarket itu karena ingin membeli sebuah minuman teh matcha kesukaanku. Saat aku mengambil botol minuman itulah tanganku dan tangan Okta bersentuhan karena ingin mengambil minuman yang sama dan sayangnya minuman teh matcha itu hanya tinggal satu buah.

Dadaku berdebar kencang karena menyadari kalau orang yang sama-sama ingin mengambil minuman teh matcha itu adalah Okta, cowok yang selama ini aku sukai secara diam-diam.

Okta tersenyum lebar memperlihatkan gigi-giginya yang rapi seperti untaian mutiara. Bersih dan putih. Seketika dunia seperti berhenti berputar.

"Kamu mau?" tanyanya ramah.

"Mau sih, tapi gak apa-apa, buat kamu aja" kataku.

"Buat kamu saja, aku ambil yang lain" katanya lagi.

"Gak apa-apa nih?"

"Gak apa-apa!" Okta mengambil minuman teh matcha itu sembari mengambil lagi minuman lain di sebelahnya lalu berjalan menuju kasir.

Aku sejenak merasa bingung karena Okta bilang minuman teh matcha itu buat aku tapi kenapa dia yang bawa ke kasir? Tapi kemudian Okta menoleh kebelakang dan bertanya kepadaku, "Kamu ada yang mau di beli lagi gak?"

"Enggak" aku menggeleng.

"Coklat atau apa gitu?"

"Enggak, aku cuma mau itu"

"Ya sudah, yuk kita ke kasir"

"Sini dong!"

"Biar aku yang bayarin"

"Hah!" Aku seketika kaget sekali! "Jangan! Itu kan buat aku!"

"Gak apa-apa, sesekali aku traktir kamu. Kamu Hana, kan? Anak kelas XII 4?"

"Kok tahu?!"

"Tahu lah! Siapa yang tidak kenal kamu! Cewek cantik favorit teman-temanku!"

Aku yakin saat ini wajahku sudah menjadi merah!

Terpopuler

Comments

Agis

Agis

aku mampir kak, semangat.

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan
2 Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3 Bab 3 Aku sudah punya pacar
4 Bab 4 Enam bulan bersama
5 Bab 5 Boleh, Kapten!
6 Bab 6 Menitipkan Naka
7 Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8 Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9 Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10 Bab 10 Man of the match
11 Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12 Bab 12 Ruang Ganti
13 Bab 13 Raket baru Naka
14 Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15 Bab 15 Mulai dekat rupanya
16 Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17 Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18 Bab 18 Hana milikku!
19 Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20 Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21 Bab 21 Calon istriku
22 Bab 22 Podium bersama
23 Bab 23 Okta kenapa?
24 Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25 Bab 25 Aku minta maaf...
26 Bab 26 Hukuman berat
27 Bab 27 Kita bersahabat!
28 Bab 28 Hana tenggelam
29 Bab 29 Nafas buatan
30 Bab 30 Okta memukulku
31 Bab 31 Hana tertidur
32 Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33 Bab 33 Operasi usus buntu
34 Bab 34 Anak mantan kekasih
35 Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36 Bab 36 Okta sadarkan diri
37 Bab 37 Terimakasih, Hana
38 Bab 38 Menjaga Kapten
39 Bab 39 Tapi kamu diam!
40 Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41 Bab 41 Aku sayang kamu
42 Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43 Bab 43 Calon tunanganku
44 Bab 44 Hari pertunangan
45 Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46 Bab 46 Kapten... sudah!
47 Bab 47 Kepergok Naka
48 Bab 48 Dotonbori Osaka
49 Bab 49 Osaka Custle
50 Bab 50 Disneyland Tokyo
51 Bab 51 Benda asing
52 Bab 52 Menuju Jerman
53 Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54 Bab 54 Tiga sekawan
55 Bab 55 Pink
56 Bab 56 Hari pertama kuliah
57 Bab 57 Mary dan Ryota
58 Bab 58 Pulang untuk Hana
59 Bab 59 Masih anak-anak
60 Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61 Bab 61 Merah-merah
62 Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63 Bab 63 Okta di kampus Hana
64 Bab 64 Dasar ulat bulu!
65 Bab 65 Hadiah untuk Hana
66 Bab 66 Dia sahabatku
67 Bab 67 Selangkah lebih maju
68 Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69 Bab 69 Menunggui Hana
70 Bab 70 Kepulangan Okta
71 Bab 71 Brutalnya...
72 Bab 72 Sakit hati
73 Bab 73 Melarikan diri
74 Bab 74 Dimana Hana?!
75 Bab 75 Keahlian Ryota
76 Bab 76 Ada di tempat yang aman
77 Bab 77 Tuan Muda Fujio
78 Bab 78 Masih saja marah
79 Bab 79 Aku minta maaf
80 Bab 80 Aku menyesal...
81 Bab 81 Sudah membaik
82 Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83 Bab 83 Senyuman rahasia
84 Bab 84 Kecurigaan Hana
85 Bab 85 Awas jatuh cinta
86 Bab 86 Selir hati
87 Bab 87 Sekap saja dia!
88 Bab 88 Tahukah Hana?
89 Bab 89 Bertengkar lagi
90 Bab 90 Kemurahan hati Hana
91 Bab 91 Rahasia besar
92 Bab 92 Aku antar ke bandara
93 Bab 93 Kelicikan Airin
94 Bab 94 Menangkap basah
95 Bab 95 Kesalahan yang terulang
96 Bab 96 Air mata Hana
97 Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98 Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99 Bab 99 Obat hati
100 Bab 100 Rahasia pertaruhan
101 Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102 Bab 102 Sebuah pengakuan
103 Bab 103 Menghilang lagi
104 Bab 104 Mabuk berat
105 Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106 Bab 106 Transit love
107 Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108 Bab 108 Hana baik-baik saja
109 Bab 109 Aku bukan pencuri
110 Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111 Bab 111 Maafkan aku, Hana
112 Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113 Bab 113 Aku yang bodoh
114 Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115 Bab 115 Teman seperjalanan
116 Bab 116 Kamu masih sama
117 Bab 117 Pengakuan Okta
118 Bab 118 Tiga janji
119 Bab 119 Kembali ke rumah
120 Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan
2
Bab 2 Okta Tanaka dan Naka Hiroshi
3
Bab 3 Aku sudah punya pacar
4
Bab 4 Enam bulan bersama
5
Bab 5 Boleh, Kapten!
6
Bab 6 Menitipkan Naka
7
Bab 7 Anak baru kesayangan Papa
8
Bab 8 Aku milikmu, Kapten Okta!
9
Bab 9 Dominannya seorang Okta Tanaka
10
Bab 10 Man of the match
11
Bab 11 Rahasia Pertaruhan
12
Bab 12 Ruang Ganti
13
Bab 13 Raket baru Naka
14
Bab 14 Turnamen Badminton perseorangan
15
Bab 15 Mulai dekat rupanya
16
Bab 16 Kalau Okta sampai tahu!
17
Bab 17 Dijodohkan sejak lahir
18
Bab 18 Hana milikku!
19
Bab 19 Semakin dekat dengan Naka
20
Bab 20 Sebegitu pentingnya kah Naka?!
21
Bab 21 Calon istriku
22
Bab 22 Podium bersama
23
Bab 23 Okta kenapa?
24
Bab 24 Kapten, bangun Sayang!
25
Bab 25 Aku minta maaf...
26
Bab 26 Hukuman berat
27
Bab 27 Kita bersahabat!
28
Bab 28 Hana tenggelam
29
Bab 29 Nafas buatan
30
Bab 30 Okta memukulku
31
Bab 31 Hana tertidur
32
Bab 32 Kamu kenapa, Tuan Putri?!
33
Bab 33 Operasi usus buntu
34
Bab 34 Anak mantan kekasih
35
Bab 35 Bangun Kapten, aku kangen...
36
Bab 36 Okta sadarkan diri
37
Bab 37 Terimakasih, Hana
38
Bab 38 Menjaga Kapten
39
Bab 39 Tapi kamu diam!
40
Bab 40 Mantan kekasih Mama Naka
41
Bab 41 Aku sayang kamu
42
Bab 42 Melanjutkan kuliah di Jerman
43
Bab 43 Calon tunanganku
44
Bab 44 Hari pertunangan
45
Bab 45 Malam pertama setelah pertunangan
46
Bab 46 Kapten... sudah!
47
Bab 47 Kepergok Naka
48
Bab 48 Dotonbori Osaka
49
Bab 49 Osaka Custle
50
Bab 50 Disneyland Tokyo
51
Bab 51 Benda asing
52
Bab 52 Menuju Jerman
53
Bab 53 Antara Jepang dan Jerman
54
Bab 54 Tiga sekawan
55
Bab 55 Pink
56
Bab 56 Hari pertama kuliah
57
Bab 57 Mary dan Ryota
58
Bab 58 Pulang untuk Hana
59
Bab 59 Masih anak-anak
60
Bab 60 Pria yang sudah dewasa
61
Bab 61 Merah-merah
62
Bab 62 Selalu menjadi milikmu
63
Bab 63 Okta di kampus Hana
64
Bab 64 Dasar ulat bulu!
65
Bab 65 Hadiah untuk Hana
66
Bab 66 Dia sahabatku
67
Bab 67 Selangkah lebih maju
68
Bab 68 Aku disini untukmu, Pink
69
Bab 69 Menunggui Hana
70
Bab 70 Kepulangan Okta
71
Bab 71 Brutalnya...
72
Bab 72 Sakit hati
73
Bab 73 Melarikan diri
74
Bab 74 Dimana Hana?!
75
Bab 75 Keahlian Ryota
76
Bab 76 Ada di tempat yang aman
77
Bab 77 Tuan Muda Fujio
78
Bab 78 Masih saja marah
79
Bab 79 Aku minta maaf
80
Bab 80 Aku menyesal...
81
Bab 81 Sudah membaik
82
Bab 82 Selamat ulang tahun, Kapten
83
Bab 83 Senyuman rahasia
84
Bab 84 Kecurigaan Hana
85
Bab 85 Awas jatuh cinta
86
Bab 86 Selir hati
87
Bab 87 Sekap saja dia!
88
Bab 88 Tahukah Hana?
89
Bab 89 Bertengkar lagi
90
Bab 90 Kemurahan hati Hana
91
Bab 91 Rahasia besar
92
Bab 92 Aku antar ke bandara
93
Bab 93 Kelicikan Airin
94
Bab 94 Menangkap basah
95
Bab 95 Kesalahan yang terulang
96
Bab 96 Air mata Hana
97
Bab 97 Hana yang sangat cantik!
98
Bab 98 Pengganti Okta Tanaka
99
Bab 99 Obat hati
100
Bab 100 Rahasia pertaruhan
101
Bab 101 Kesepakatan Okta dan Keito
102
Bab 102 Sebuah pengakuan
103
Bab 103 Menghilang lagi
104
Bab 104 Mabuk berat
105
Bab 105 Penyihir yang masih belajar
106
Bab 106 Transit love
107
Bab 107 Melacak keberadaan Hana
108
Bab 108 Hana baik-baik saja
109
Bab 109 Aku bukan pencuri
110
Bab 110 Aku mau kamu yang disini
111
Bab 111 Maafkan aku, Hana
112
Bab 112 Tokyo custle jilid dua
113
Bab 113 Aku yang bodoh
114
Bab 114 Aku tidak jadi ikut
115
Bab 115 Teman seperjalanan
116
Bab 116 Kamu masih sama
117
Bab 117 Pengakuan Okta
118
Bab 118 Tiga janji
119
Bab 119 Kembali ke rumah
120
Bab 120 Kisah Dad pada Prince Okta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!