Penguasa Peradaban
Chapter 1 : Awal Mula
Sore hari
Luo Feng sedang berada di sebuah kedai kopi, menunggu seorang teman.
Beberapa saat kemudian, dia akhirnya melihat orang yang dimaksud, lalu melambaikan tangannya, "Aku disini!"
Seorang pria berambut pendek segera melihatnya, dia berjalan ke arahnya sambil tersenyum.
Pria ini dan Luo Feng adalah teman lama, dia adalah tipe orang yang berwawasan luas.
Mereka biasanya membicarakan berbagai hal, misalnya sains, mitologi, dan lain sebagainya.
Entah itu sangat serius atau hanya sekedar candaan omong kosong, tapi mereka merasa nyaman.
Kali ini keduanya berbincang tentang sejarah, legenda, mitologi, dan novel yang juga bercampur dengan beragam mitos aneh.
Luo Feng tiba-tiba berkata, "Baru-baru ini, ketika aku tertidur di tengah malam setiap hari, aku selalu merasakan diriku yang lain tiba-tiba merangkak keluar dari ragaku. Jika hal ini terjadi, aku terpaksa membuat diriku terjaga sepanjang malam...
"Ini seperti kisah mitos dalam novel milikmu, yang menjelaskan tentang proyeksi pelepasan jiwa dan roh."
Pria berambut pendek itu tidak menertawakan kata-kata Luo Feng yang absurd, malah dia berpikir dengan hati-hati sejenak sebelum berkata, "Pertama-tama, kita perlu memahami sesuatu. Jika manusia benar-benar memiliki jiwa, terbuat dari apakah jiwa mereka ini? Apakah itu berupa materi atau energi?"
Luo Feng berpikir sejenak dan berkata dengan ragu. "Sepertinya bukan salah satu dari keduanya."
Pria berambut pendek itu kemudian bertanya, "Bagaimana dengan ingatan dan kesadaran? Apakah mereka ada di dalam jiwa, atau masih ada di otak kita?"
Luo Feng membenarkan, "Itu ada di dalam jiwa. Aku merasa tubuhku ini seperti sebuah tempat berlabuh, yang menambatkan jiwaku di dunia ini...
"Sepertinya jiwaku bisa keluar dengan mudah, tapi aku merasa begitu jiwaku keluar, maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Hal ini memberiku perasaan ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, dan itu membuatku tidak pernah berani melakukannya."
Luo Feng tiba-tiba tertawa, "Apakah menurutmu aku akan membangkitkan suatu kekuatan super, seperti dalam novel kultivasi?"
Pria berambut pendek itu menggelengkan kepalanya, "Terlepas dari apakah yang kamu katakan itu benar atau tidak, tidak mungkin bagi kita untuk dapat menapaki jalan keabadian seperti cerita di novel kultivasi."
"Yang disebut proyeksi jiwa dan perjalanan keabadian yang dilakukan para dewa tertinggi, hanyalah sesuatu yang bisa dibayangkan oleh orang-orang zaman dahulu. Jika membandingkan diri kita dengan mereka, maka perbedaannya seperti langit dan bumi."
"Jika kamu memiliki kekuatan seperti itu, maka bahkan para dewa seperti Pan Gu, Dewa Pencipta, Dewa Kekacauan, yang mampu menciptakan dan menghancurkan semesta, tidak mungkin bisa berbuat banyak padamu."
Ketika Luo Feng mendengar ini, dia cukup terkejut. Bukankah dia hanya berbicara tentang jiwa manusia, tapi mengapa dia berbicara tentang penciptaan dan dewa-dewa tertinggi?
"Menurut apa yang kamu katakan, dengan kekuatan jiwa ini, bukankah dia tidak akan terkalahkan secara langsung." kata Luo Feng.
Namun pria berambut pendek itu berkata dengan serius, "Aku tidak berbicara omong kosong, tapi aku punya bukti kuat."
"Karena alam semesta tersusun dari beragam materi yang tak terhitung jumlahnya...
"Jika jiwamu bukan terbentuk dari materi atau energi, kesadaran harusnya tidak didasarkan pada otak melainkan pada jiwa."
"Apa artinya itu?"
"Jiwamu dan alam semesta ini seperti dua bidang yang tidak saling terhubung. Kamu dapat melampaui alam semesta ini dan bahkan tidak terikat oleh ruang dan waktu."
"Pikirkanlah, apakah hipotesis ini benar?"
Luo Feng bertanya dengan penuh minat, "Apakah itu berarti begitu seseorang meninggal, jiwanya akan terbebas dari belenggu tubuh, dan berkelana ke alam semesta yang luas?"
"Bahkan jiwa dapat secara langsung melampaui sungai waktu yang sangat panjang, melakukan perjalanan melawan ruang dan waktu, dan menjadi eksistensi yang mengambang di garis waktu? Aku bahkan dapat melakukan perjalanan ke era manapun sesuka hati, atau bahkan merusak suatu sejarah?"
Namun pria berambut pendek itu mengutarakan pemikirannya, "Ini belum tentu benar."
Luo Feng bertanya, "Mengapa?"
Pria berambut pendek itu berkata, "Jika kamu bahkan tidak bisa melihat waktu, bagaimana kamu bisa melakukan perjalanan lebih jauh keluar dari garis waktu?"
Luo Feng tiba-tiba mendapat jawaban atas sumber keraguannya.
"Singkatnya, raga adalah titik labuh seseorang di dunia ini. Begitu jiwa meninggalkan raga, ia seperti kapal yang kehilangan koordinat dan arahnya. Kemungkinan besar ia akan meninggalkan alam semesta ini, dan tidak akan pernah menemukan jalan kembali?"
Pria berambut pendek itu mengangguk, "Itu benar. Namun, salah satu kemungkinannya adalah, jika kamu masih memiliki 'titik labuh' dan juga hubungan yang nyata di bumi, maka kamu bisa kembali ke bumi."
"Jika kamu berasal dari zaman ini, sementara 'titik labuh' milikmu berasal dari masa lalu, maka kamu akan menjadi seperti yang kamu katakan, sebuah eksistensi yang melintasi garis waktu."
Pada titik ini, perkataan pria berambut pendek itu menjadi suram. "Tetapi ada kemungkinan lain. Saat jiwamu meninggalkan titik labuh, maka kamu akan terlempar ke tempat yang tidak diketahui di luar alam semesta...
"Mungkin ada alam semesta lain, mungkin dimensi lain atau hal yang tidak diketahui, yang tidak pernah dibayangkan oleh umat manusia...
"Mungkin tidak ada apa-apa di sana, seperti penjara, dan jiwamu akan terperangkap disana selama ratusan juta tahun, atau bahkan... sampai akhir zaman."
Pembicaraan itu tiba-tiba terhenti, tidak ada yang berbicara dalam waktu lama.
Pada saat ini, pria berambut pendek itu tiba-tiba tertawa, dia mengambil teko dan menyajikannya kepada Luo Feng.
"Idemu ini sangat bagus dan cukup inovatif. Aku ingin menggunakan pengaturanmu untuk buku baruku berikutnya. Mungkin ini akan menjadi viral?"
Tidak diragukan lagi, bahwa pria berambut pendek itu tidak menganggap serius perkataan Luo Feng, mengira itu hanyalah imajinasi liar seperti biasanya.
Namun, suasana hati Luo Feng sedang rumit. Dia berdiri dan bersiap untuk pergi.
"Aku pergi dulu. Jika kamu sudah menuliskannya, punya ide atau gagasan baru, ingatlah untuk memberitahu dan kita akan mendiskusikannya bersama."
Namun, pria berambut pendek itu menghentikannya dan mengeluarkan sesuatu dari ransel. "Luo Feng, jangan pergi dulu. Karena aku akan menggunakan idemu, maka aku akan memberimu hadiah yang bagus."
Luo Feng mengambil kotak yang diberikan kepadanya dan membukanya.
Di dalamnya ada batu tidak beraturan dengan pola serangga yang sangat indah.
"Apa ini sebuah fosil?"
"Itu Calymene, sejenis Trilobita."
"Meskipun fosil ini tidak bernilai banyak, tetapi ketika kamu mengetahui bahwa ia adalah makhluk ratusan juta tahun yang lalu, kamu akan merasa bahwa tidak ada uang yang dapat membeli hadiah seperti itu."
Luo Feng berterima kasih kepada pria berambut pendek itu, dan pergi dengan membawa hadiah sambil terus melihatnya.
Namun, saat dia baru saja membuka pintu kedai, sebuah mobil yang tidak terkendali tiba-tiba menabrak pintu kaca kedai dari jalanan, dengan kecepatan lebih dari 100km per jam.
Hal itu seketika memenuhi tubuh Luo Feng dengan ribuan pecahan kaca.
Luo Feng masih memegang fosil itu di tangannya, saat ia terjatuh lemah seperti sehelai kain.
Dalam genangan darah, mata Luo Feng menjadi kabur, dan kesadarannya berangsur-angsur menghilang.
...
Waktu berlalu.
Luo Feng bisa merasakan bahwa dia terbang keluar dari tubuhnya, melayang perlahan menuju langit.
Dia dapat melihat seluruh kota, negara, benua dan bahkan akhirnya... Seluruh bumi!
Dia terbang tinggi dan semakin tinggi, melayang di atas orbit, dan tiba-tiba dia menemukan bahwa bumi mengalami perubahan dengan begitu cepat.
Dalam sekejap mata tidak ada kota, bahkan tidak ada jejak umat manusia.
Lempeng benua benar-benar bergerak, dan tumbuhan hijau secara bertahap menutupi segalanya.
Luo Feng segera mengerti apa yang sedang terjadi, "Sepertinya waktu berjalan semakin cepat. Momen yang aku rasakan sekarang bahkan mungkin sudah berlangsung selama ratusan ribu atau bahkan jutaan tahun."
"Aku hanya tidak tahu, apakah sedang melawan arus waktu dari hulu atau hilir. Kalau hilir berarti semua umat manusia sudah punah?"
Ketika dia melihat ke angkasa, Luo Feng tiba-tiba ditarik dan dilemparkan ke alam semesta yang luas, oleh kekuatan tak kasat mata dan menghilang dari bumi.
Keheningan abadi menyelimuti dirinya.
Pada saat ini, dia dapat melihat kelahiran dan pemusnahan bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya, dan melihat runtuhnya galaksi dengan cepat.
Ia tidak pernah membayangkan bahwa ada keajaiban semacam ini, begitu menakjubkan hingga membuat orang merubah persepsi mereka tentang alam semesta.
Jika seseorang melihat ini, dia akan merasa bahwa hidup dan segala yang dia jalani selama ini terasa begitu konyol, karena merasa takut dengan kehidupan mereka yang sebenarnya tidak ada artinya.
Apakah kehidupan kita di dunia ini benar-benar berarti?
Apakah kelahiran kehidupan, asal muasal peradaban, kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi, benar-benar sehebat yang diklaim umat manusia?
Luo Feng hanya bisa menggambarkannya dengan kalimat yang pernah dia dengar.
Kita ternyata hanyalah debu!
Ras dan peradaban yang disebut manusia, hanya seperti secercah cahaya, yang tiba-tiba berkelebat di salah satu sudut terpencil alam semesta yang luas.
Semuanya berlalu dalam sekejap mata dan tidak berarti apa-apa.
Tidak layak diperhatikan, tidak layak dipedulikan, bahkan perubahan besar juga tidak dapat mengubah apapun.
Kita hidup, kita dilahirkan, kita bersinar secemerlang yang kita bisa, tapi pada akhirnya kita akan menemui ajal tanpa dapat ditarik kembali.
Pada akhirnya, kita akan menghilang di sebuah pulau tak berarti di sudut alam semesta, menghilang dalam sekejap dan kembali ke alam semesta dalam sekejap pula.
...
Catatan : Dalam novel ini, ketika seseorang meninggal dunia, roh atau jiwanya akan kembali ke alam semesta, terombang-ambing di dalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Kang Comen
oh
novel alur rumit ane suka
sukses sllu thor
2024-06-23
0
•§͜¢•🎀ʝєηνу⁴ᵐ🆁🅰🅹🅰❀∂я🌹
mampir nel, semangat 🔥
2024-03-27
9
🍁FAI❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
mirip meraga sukma tapi bukan meraga sukma.. mungkin yang di alami Luofeng merupakan proses menuju reingkarnasi
2024-03-26
0