Pria Gila?

Pria itu menoleh kearah Laras, nafasnya memburu dengan tangan bercucuran darah. Laras melangkahkan kakinya menghampiri pria yang memakai baju serba hitam tanpa takut, para karyawan menundukkan kepalanya saat Laras melewatinya.

"Kenapa kau membuat keributan disini tuan? Lihat, semua penunjung sampai ketakutan! Bahkan dari mereka ada yang membawa anak kecil, jika tidak ada keperluan lagi, maka silahkan anda angkat kaki dari sini." Tegas Laras tanpa mengalihkan pandangannya pada pria yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Siapa kau?! Beraninya kau mengusirku dari sini, hah!" Bentaknya.

"Aku pemilik restoran ini! Kenapa? Ada masalah?" Laras melipat kedua tangannya, dia memasang wajah menantang pria di hadapannya meskipun ia menyembunyikan degup jantungnya yang berdebar karena takut.

Pria yang bernama Fernando berjalan kearah Laras, ia menelisik wajah Laras yang mana membuat wanita yang di tatapnya memundurkan tubuhnya.

"Jangan mendekat tuan, sopan lah sedikit pada perempuan." Protes Laras.

"Dimana kau sembunyikan Berlian? Kau pasti tahu dimana dia berada!" Tanya Nando.

"Berlian? Aku tidak punya Berlian tuan, yang aku punya hanya perhiasan biasa, malahan aku baru mau menabung untuk membeli berlian." Ucap Laras dengan polosnya.

Nando mengepalkan tangannya, giginya mengerat dengan mata terpejam sampai suara giginya yang beradu terdengar jelas di telinga Laras.

"Bukan berlian itu yang ku maksud! Aaahhhh.. Cepat katakan dimana Berlianku!" Tampaknya Nando mengerang frustasi, ia menjambak rambutnya ke belakang.

Laras mengernyitkan dahinya tidak paham, dia menatap kearah managernya yang di jawab gelengan kepala. Laras berbisik pada salah satu karyawannya, setelah itu karyawannya menghampiri manager untuk membuat berita di media sosial, karena Laras merasa ada yang tidak beres dengan pria di hadapannya.

"AARRGGHHH.. BERLIAN ...." Nando berteriak histeris sampai membuat semua orang terkejut.

Prang ..

Brak ..

"SEMUANYA, MUNDUR!" Teriak Laras merentangkan tangannya berjalan mundur.

"Melly! Bubarkan pengunjung!" Pekik Laras menatap kearah Melly selaku manager restorannya.

Melly lantas membubarkan pengunjung, dia membawa para pengunjung ke arah belakang agar tidak ada yang terluka akibat amukan Nando. Saat Nando masih melemparkan semua barang-barangnya, dia menangis histeris dan tidak memperdulikan luka yang ada di tangan juga wajahnya.

"Wah, ini mah orang depresi. Masa gara-gara berlian dia ngamuk, emang berapa sih harga berlian?" Heran Laras. Dia tetap mengira bahwa berlian yang di maksud oleh Nando adalah sebuah berlian perhiasan.

"Mungkin harganya sampai ratusan milyar bu." Timpal karyawan di sebelahnya.

Nando terduduk saat tubuhnya melemas, tangisnya mulai mereda hanya terdengar isakan kecil sampai terbatuk-batuk. Dengan langkah ragu, Laras memberanikan dirinya untuk mendekat kearah Nando.

"T-tuan, k-kau---"

Bruk ..

Tubuh Nando ambruk seketika, wajahnya basah oleh air mata dan kelihatannya pria itu sangat kacau. Para karyawan laki-laki membantu Laras menggotong Nando ke ruangan Laras, disana Laras langsung mengeluarkan kotak obat untuk membersihkan luka di tangan Nando.

.

.

Bayu mendapat kabar dari Kiara perihal kejadian di restoran adiknya, ia bergegas memacu kendaraan miliknya bersama sang istri. Jalanan tidak terlalu ramai, hal tersebut mempermudah Bayu untuk sampai ke lokasi tujuan.

"Ya Allah, lindungilah adik hamba." Bayu terus berdoa tanpa hentinya dengan pandangan lurus kearah jalanan, ia khawatir terjadi sesuatu pada adiknya.

Kiara mengelus tangan Bayu dari sampingnya, tak bisa di pungkiri ia juga merasakan hal yang sama seperti suaminya. Tak henti-hentinya cobaan datang pada Laras, entah kebahagiaan seperti apa yang Tuhan akan berikan pada adik iparnya.

15 Menit kemudian.

Bayi memarkirkan mobilnya di sembarang arah, dengan langkah buru-buru keduanya berlarian masuk ke dalam restoran.

"Laras!" Panggil Bayu dengan suara keras.

Karyawan yang tengah membereskan pecahan kaca menoleh kearah Bayu, salah satu dari mereka menghampiri Bayu yang terlihat cemas.

"Tuan, anda mencari bu Laras?" Tanyanya.

"Dimana Laras? Apa dia baik-baik saja?" Cecar Bayu.

"Bu Laras ada di ruangannya tuan, disana juga ada manager dan juga pria yang membuat kekacauan tadi." Jawabnya apa adanya.

Tanpa basabasi lagi, Bayu berjalan menuju ruangan Laras, begitu pintu terbuka yang pertama kali ia lihat adalah Laras tengah membalut tangan pria yang tengah tak sadarkan diri menggunakan perban.

"Laras." Panggil Bayu.

Laras mengalihkan pandangannya menatap kearah sumber suara, dia memberikan perban itu pada Melly untuk melanjutkannya.

"Kak Bayu, kak Kiara. Ada apa? Apa kalian perlu sesuatu?" Tanya Laras.

"Kamu gak apa-apa kan? Mana yang luka? Biar Kakak obatin?" Cecar Kiara memeriksa seluruh tubuh Laras, ia sampai memutarkan badan Laras sampai si empu oleng.

"Kamu ini, Kakaknya khawatir? Malah nanya ada apa." Omel Bayu.

"Gapapa kok, begitu kejadian tadi aku langsung mundur dan membubarkan para pengunjung. Kayaknya sih itu orang depresi deh kak, tiba-tiba saja dia nanya sama aku dimana Berlian miliknya? Ya aku jawab, aku gak tahu Berlian yang mana, orang aku punyanya perhiasan emas biasa aja gak punya Berlian." Jelas Laras dengan polosnya.

"Berlian? Mungkin Berlian yang dia maksud itu bukan perhiasan kali Dek, bisa saja nama orang."Tebak Bayu, dia pun bingung mengapa ada orang yang mencari Berlian sampai ke restoran.

Laras mengendikkan bahunya, untuk lebih jelasnya dia akan menunggu sampai pria pembuat onar itu sadar dan menanyakan maksudnya. Melly juga tak kunjung melaporkan setelah ia menyebarkan berita, zaman sekarang sudah canggih, jadi untuk mencari keluarga dari pria yang tidak di kenal itu hanya tinggal menunggu pihak yang bersangkutan datang.

"Mel, ada info lagi gak? Siapa tahu ada yang kenal gitu?" Tanya Laras.

"Enggak ada, bu. Nanti Melly kabarin lagi kalau udah ada info terbaru, mending kita lihat kerusakan di luar karena sepertinya banyak barang yang pecah." Jawab Melly.

"Iyalah Mel, pasti banyak yang pecah orang semua perabotannya melayang." Desah Laras, ia menghembuskan nafasnya kasar karena sudah pasti dirinya harus menata ulang dan mengganti dengan perabotan Baru.

Laras meminta Bayu dan Kiara untuk menjaga Nando, dia dan Melly keluar melihat semua hasil kekacauan yang tengah di bersihkan oleh karyawan yang lain. Tenaga Nando sangatlah besar, security dan juga karyawan pria yang hendak menghentikannya pun terpental dan juga kena bogeman Nando.

"Kalau ibu lihat tadi, beuh tuh orang tenaganya guede banget sampai security aja pada kewalahan." Ujar Melly.

"Iya lah, Mel. Biasanya tenaga orang gila lebih gede daripada orang waras, hahaha." Sahut Kiara dari arah belakang.

Melly dan Laras pun terkekeh mendengarnya, Kiara datang mengambil air minum untuk suaminya dan tak sengaja mendengar percakapan adik dan juga manager restoran.

Kiara kembali ke ruangan Laras, tak lama kemudian seseorang datang membawa anak kecil di dalam gendongannya.

"Loh, Elsa." Ucap Laras.

Aiman berjalan menghampiri Laras, dia juga melihat berita yang tersebar di sosial media. Setelah ia selesai berziarah, ia segera membawa Elsa datang menemui Laras di lokasi kejadian.

"Ras, kamu gapapa?" Tanya Aiman khawatir, sama halnya seperti Bayu dan Kiara sebelumnya.

"Alhamdulillah, Mas. Aku gapapa kok." Jawab Laras tersenyum.

Laras merentangkan tangannya pada Elsa, gadis kecil itu pun beralih ke dalam gendongan Laras.

"Dimana Fernando sekarang?" Tanya Aiman.

"Fernando? Siapa dia mas? Aku gak kenal sama namanya Fernando?" Tanya Laras bingung.

"Yang buat kekacauan tadi namanya Fernando, dia anak rekan bisnis aku. Dia depresi karena calon istrinya hilang entah kemana, pasalnya perempuannya tengah hamil dan kabarnya ia di culik." Papar Aiman, begitu melihat berita Aiman sangat tahu siapa pria yabg tengah membuat kegaduhan di tempat Laras, untuk itu dia segera datang karena takut Laras kenapa-napa.

"Oh, gitu ya. Dia ada di ruanganku Mas, tadi dia pingsan pas udah ngamuk-ngamuk gak jelas." Ucap Laras.

Aiman dan Laras pergi menuju ruangan dimana Fernando berada, nampaknya Fernando yang kerap di panggil Nando belum juga sadar dari pingsannya. Aiman segera menghubungi rekan bisnisnya yang merupakan ayah dari Nando, sementara Laras dirinya bermain dengan Elsa.

Telpon Laras terus berdering, dia menurunkan Elsa daei pangkuannya dan segera mengambil ponsel dari tasnya. Bagitu Laras menjawab panggilannya, matanya terbelalak mendapat kabar dari Mbok Wati yang melaporkan bahwa Langit di bawa kabur oleh mantan Mertuanya.

"APA?! Kenapa bisa, Mbok? Aku segera kesana sekarang juga!" Pekik Laras dengan cemas, ia segra berdiri mengambil tasnya tanpa memperdulikan Bayu yabg terus memanggilnya.

"Ras! Laras!" Bayu segera mengejar Laras yang sudah berlari keluar dari restoran.

"Aiman, kamu bisa jaga dia kan?aku mau susul mas Bayu sama Laras." Ucap Kiara meminta bantuan pada Aiman.

"Iya, Mbak." Sahut Aiman.

"Mel, urus dulu restoran ya." Ucap Kiara seraya beranjak pergi dari ruangan Laras.

Terpopuler

Comments

Boedi Harjanto Admopradjitno

Boedi Harjanto Admopradjitno

ngadepin 1 orang saja g bisa. yaa dilumpuhkanlah, apa gunanya ada security. lumpuhkan terus diikat, bawa ke kantor polisi.

2024-11-05

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

itu lagi mantan mertua gila nyulik Langit

2024-12-29

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

nekat tuh nenek2

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
89 Pertanyaan Zoya
90 Encok
91 Lelaki setia
92 Misteri box
93 Minyak Rambut
94 Hasilnya
95 Calon mantu
96 Lebay
97 Tercapai
98 Surprise
99 Mengenaskan
100 Melahirkan
101 Titik Lokasi
102 Kontraksi.
103 Melahirkan
104 Selamat
105 Memberi nama
106 Melahirkan
107 Pingsan
108 Aiman kesal
109 Minya di pijit
110 Novel Baru "Langit Maheswara"
111 Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit
89
Pertanyaan Zoya
90
Encok
91
Lelaki setia
92
Misteri box
93
Minyak Rambut
94
Hasilnya
95
Calon mantu
96
Lebay
97
Tercapai
98
Surprise
99
Mengenaskan
100
Melahirkan
101
Titik Lokasi
102
Kontraksi.
103
Melahirkan
104
Selamat
105
Memberi nama
106
Melahirkan
107
Pingsan
108
Aiman kesal
109
Minya di pijit
110
Novel Baru "Langit Maheswara"
111
Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!