Provokasi

Tuti dan Jefri sudah kembali ke rumah, tanpa adanya Daryono dan juga Desi disana, melainkan ada Dania dan juga putrinya yang sedang bersantai di ruang tv.

"Eh, ibu sama mas Jefri udah pulang." Dania membalikan tubuhnya saat mendengar suara pintu terbuka, dia berjalan menghampiri Tuti dan juga Jefri dengan raut wajah tak bersahabatnya.

Jefri melenggang begitu saja dari hadapan Dania, entahlah dia sedang merasa kacau karena ucapan Laras saat di pengadilan tadi. Terlebih lagi, ayah dan juga kakaknya ada di pihak Laras membantu wanita yang sebentar lagi menjadi mantan istrinya itu.

"Kenapa dengan kalian? Tadi bahagia aja pas mau berangkat, tapi kenapa kalian malah jadi loyo seperti ini?" Tanya Dania beruntun.

"Gimana gak loyo, kamu gak tahu aja gimana penampilan Laras saat ini! Dia jauh lebih cantik, ibu aja sampai heran liat penampilannya yang berubah drastis. Mana dia pake pengacara terkenal pula, dia unggul dua point dari Jefri dan ngancam mau masukin ibu ke penjara gara-gara dia keguguran." Gerutu Tuti dengan nafas naik turun, dia tidak terima di injak harga dirinya oleh Laras yang tadinya hanya seorang peeempuan miskin dan dekil.

Dania memainkan kukunya menanggapi ocehan Tuti, dia sama sekali tidak percaya kalau hanya dalam beberapa bulan Laras bisa sukses dan lebih cantik seperti apa yang di katakan oleh Tuti.

"Ck, ibu ini gampang sekali tertipu. Mana mungkin dalam tiga bulan ini dia bisa kaya? Kalau bukan menjual dirinya, di dunia ini tidak ada yang gratis dan mudah bu! Jangan lah menilai dari luarnya saja yang mewah, taunya dia minjem kan bisa saja. Lagipula, anak yang di kandung si Laras juga belum tentu anak Jefri kan? Orang Jefri aja jarang nyaris gak pernah nyentuh lagi si cewek udik itu." Tutur Dania berucap menurut logikanya.

Tuti mencerna semua kata-kata yang terlontar dari mulut Dania, tidak mungkin juga Laras bisa terlihat kaya dalam waktu singkat, sementara Jefri pun tidak memberikan banyak uang padanya saat masih tinggal bersama.

"Tapi kali ini dia beda! Dia lebih tertutup, pakai hijab dan gamis. Kalau dia jual diri, mana mungkin dia pakai pakaian seperti itu." Jefri menyahuti ucapan Dania sambil menenggak air minumnya.

"Kau ini, harusnya kalian itu berfikir pakai logika jangan cuma sekali lihat bisa menyimpulkan seenak jidat saja. Zaman sekarang banyak wanita tertutup tapi jual diri, biar gak kelihatan nakalnya, padahal aslinya j*l*ng." Dania berucap memainkan logika yang bisa di percaya oleh Jefri dan juga Tuti, ia tidak mungkin membiarkan keduanya terpengaruh oleh Laras dan membatalkan perceraiannya.

Jefri dan Tuti pun mulai terpengaruh oleh mulut busuknya Dania, wanita itu pun menyunggingkan senyumnya saat Jefri dan ibunya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau benar, harta peninggalan orangtuanya pun gak ada apa-apanya. Bodoh sekali aku, kenapa juga tadi aku memohon padanya." Rutuk Jefri menyesali apa yang dia lakukan di pengadilan tadi.

"Iya, menurut ibu sih mending kamu tuntut hak asuh Langit dan bagaimana pun harus ada di kamu, Jef. Kalau pun si Laras emang beneran banyak duitnya, kenapa gak kita manfaatin aja lewat Langit? Jadi, kita tinggal menikmati hasilnya." Seru Tuti dengan akal bulusnya, entah sampah seperti apa yang sudah mengotori hati dan pikirannya sampai hati memisahkan Laras dan Jefri, di tambah lagi ia ingin menjadikan Langit sebagai mesin penghasil uang.

Dania pun bersorak menyetujui ide cemerlang dari Tuti, dengan begitu ia bisa leluasa menggunakan hasil uangnya untuk kebutuhannya dan juga anaknya. Lain halnya dengan Jefri yang tampak terdiam, hatinya seolah menolak jika anaknya di jadikan mesin penghasil uang oleh ibu dsn juga kekasih gelapnya, tetapi dia hanya mengangguk saja agar Dania dan Tuti tidak mencurigainya.

*

*

Rumah besar Aiman yang kini terasa berbeda, rumah yang biasanya sepi menjadi begitu hangat dengan suara tawa dari Elsa dan juga Langit. Saat ini, Laras dan yang lainnya sedang makan siang bersama. Tampaknya Elsa jauh lebih bahagia dan perlahan mulai banyak bicara, sebuah kemajuan bagi Elsa dan juga sebuah keajaiban bagi Aiman yang sudah bersusah payah ingin keponakan yang ia angkat menjadi anaknya berbicara.

"Elsa, kak Langit mau ajak Elsa melukis. Elsa mau kan? Kak Langit jago melukis loh," Ajak Langit memajukan dagunya dengan penuh percaya dirinya.

"Melukis apa?" Tanya Elsa dengan suara pelan, namun masih bisa di dengar.

"Manusia lidi, hahaha." Jawab Langit di iringi tawa renyahnya.

"Manusia lidi? Sepelti apa?" Tanya Elsa dengan kening berkerut.

"Manusia lidi, kamu gak tahu manusia lidi?" Elsa menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Manusia lidi itu, kepalanya bulat tapi badannya cuman garis lurus seperti ranting." Jelas Langit, Elsa nampaknya tahu apa yang di maksud oleh Langit, seketika dia tertawa mengingat manusia lidi yang pernah ia lihat di salah satu animasi yang terkenal dengan dua bocah botak.

Hati Aiman semakin menghangat melihat keceriaan Elsa, dia menundukkan kepalanya menyembunyikan air matanya yang sebisa mungkin dia tahan. Andai saja istri dan anaknya masih ada, mungkin ia akan lebih bahagia lagi.

"Ikhlas, bro." Ucap Bayu.

Aiman menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, ia lantas menyunggingkan senyumnya walaupun terkesan di paksakan.

Selesai makan siang, Elsa dan Langit kembali bermain sesuai yang mereka bicarakan, dimana Langit ingin mengajak Elsa melukis manusia lidi yang pastinya di temani oleh Naina.

"Ras, gimana nanti kalo misalnya si bajingan itu mau hak asuh Langit?" Tanya Bayu yang enggan menyebut nama Jefri.

"Tidak akan ku biarkan kak, lagipula jika Langit bersama mereka sama saja aku membiarkan anakku mati secara perlahan. Sudah cukup aku bersabar dan ikhlas kehilangan anak keduaku, tidak untuk Langit! Aku akan merebut semua hak yang seharusnya memang untukku dan Langit, lihat saja bagaimana aku mempermainkan mereka semua." Tegas Laras dengan sorot mata menajam.

"Jangan dendam Laras, itu tidak baik." Pesan Aiman.

"Tidak sama sekali, aku tidak mau mengotori hatiku untuk sebuah dendam. justru aku ingin melakukan PEMBALASAN melalui jalur yang aku langitkan di setiap sujudku, demi Tuhan aku tidak ridho jika mereka bahagia diatas penderitaanku, bahkan sampai mengotori tempat peninggalan mendiang orangtuaku! Aku masih bisa menerima jika aku yang dibuat mereka menderita, tapi anak yang tidak berdosa yang aku bawa kemana-mana harus menjadi korban ke dzaliman mereka, akan ku pastikan Langit tidak akan mengalami kesusahan seperti dulu lagi." Bagi Laras Langit adalah harta yang tak terhingga, tidak akan ada satu pun yang berhak mengambilnya meskipun itu ayahnya sendiri.

Lihatlah bagaimana seorang ibu membalaskan rasa sakitnya, bahkan Tuhan akan mengabulkan doa orang yang terdzalimi. Di saat Jefri meraup kebahagiaan, di belakangnya Laras mati-matian mempertahankan rumah tangga dan juga hidupnya beserta anaknya. Bahkan, Laras rela hanya makan sayur bening tanpa ada lauk lainnya demi melihat suami dan anaknya makan enak, meskipun Langit hanya makan enak sebulan sekali itupun jika ada uang sisa, putranya tidak pernah sekalipun mengeluh. Baju yang robek berkali-kali Laras jahit sampai berulang kali ia tertusuk, pakaian yang ia pakai sampai pudar warnanya saking sudah lamanya ia memakai pakaian yang sama tanpa pernah sekalipun Jefri membelikannya. Sedangkan Dania, dia mendapatkan apapun yang dia mau, anaknya pun di belikan mainan beserta baju yang harganya bisa buat makan Laras dan Langit selama satu bulan lamanya.

Terpopuler

Comments

Boedi Harjanto Admopradjitno

Boedi Harjanto Admopradjitno

lah berarti dania sudah punya anak? tak kira meski janda, tapi g ada anak.

2024-11-05

0

LENY

LENY

JEFRI BENAR2 MEMBUANG BERLIAN DEMI SAMPAH BUSUK JANDA GATAL MATRE

2024-12-08

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

kiraku Dania janda tanpa anak thor

2024-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Hasutan Mertua
2 Teror
3 Tunangan
4 Keadaan Langit
5 Kemarahan Bayu
6 Kedatangan mertua
7 Kehilangan
8 Kembali sakit
9 Memberi Dukungan
10 Mulai bersinar
11 Makan malam
12 Surat Cerai
13 Jatuhnya Talak
14 Sidang cerai
15 Permohonan
16 Elsa Ketakutan
17 Provokasi
18 Hasil sidang
19 Keterkejutan Laras
20 Pria Gila?
21 Langit di Sekap
22 Jangan menangis
23 Tunggu Hasilnya
24 Permainan Bayu
25 Jual Beli
26 Kamrahan Jefri
27 Matre?
28 Baku hantam
29 Cemburu
30 Permintaan maaf
31 Dia lagi
32 Kembalikan hartaku!
33 Tersandung
34 Di ejek
35 Berhak bahagia
36 Permintaan Langit
37 Syok
38 Di sita
39 Kolaborasi
40 Pelaku sebenarnya
41 Menguping
42 Sebuah Dendam
43 Mencoba pakaian
44 Penjiplak
45 Karya Seni Nando
46 Kelelahan
47 Menemukan pelaku
48 Drop
49 Ungkapan Aiman
50 Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51 Keraguan Laras
52 Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53 Keputusan Laras.
54 Tidak terima
55 Kekecewaan Aiman
56 Aksi Fatih
57 Hasil Rencana
58 Dia kembali
59 Memulai lembaran baru
60 Geprek Belalai
61 Hari lamaran
62 Makan siang
63 Sok Psycho
64 Pindah
65 Teror Nesi
66 Marah
67 Usul Nando
68 Keberatan
69 Masuk perangkap
70 Ceroboh
71 Mengundang Wartawan
72 Kabar kepergian Nesi
73 Rengekan Langit
74 Terjatuh
75 Di urut
76 Hari bahagia.
77 Persembahan Nando dan Langit
78 Resepsi
79 Malam pertama
80 Langit menghilang.
81 Huru Hara
82 Buat adik
83 Mengadu
84 Berdoa
85 Menikah
86 Akad nikah
87 Dugong
88 Pertanyaan Langit
89 Pertanyaan Zoya
90 Encok
91 Lelaki setia
92 Misteri box
93 Minyak Rambut
94 Hasilnya
95 Calon mantu
96 Lebay
97 Tercapai
98 Surprise
99 Mengenaskan
100 Melahirkan
101 Titik Lokasi
102 Kontraksi.
103 Melahirkan
104 Selamat
105 Memberi nama
106 Melahirkan
107 Pingsan
108 Aiman kesal
109 Minya di pijit
110 Novel Baru "Langit Maheswara"
111 Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hasutan Mertua
2
Teror
3
Tunangan
4
Keadaan Langit
5
Kemarahan Bayu
6
Kedatangan mertua
7
Kehilangan
8
Kembali sakit
9
Memberi Dukungan
10
Mulai bersinar
11
Makan malam
12
Surat Cerai
13
Jatuhnya Talak
14
Sidang cerai
15
Permohonan
16
Elsa Ketakutan
17
Provokasi
18
Hasil sidang
19
Keterkejutan Laras
20
Pria Gila?
21
Langit di Sekap
22
Jangan menangis
23
Tunggu Hasilnya
24
Permainan Bayu
25
Jual Beli
26
Kamrahan Jefri
27
Matre?
28
Baku hantam
29
Cemburu
30
Permintaan maaf
31
Dia lagi
32
Kembalikan hartaku!
33
Tersandung
34
Di ejek
35
Berhak bahagia
36
Permintaan Langit
37
Syok
38
Di sita
39
Kolaborasi
40
Pelaku sebenarnya
41
Menguping
42
Sebuah Dendam
43
Mencoba pakaian
44
Penjiplak
45
Karya Seni Nando
46
Kelelahan
47
Menemukan pelaku
48
Drop
49
Ungkapan Aiman
50
Nove baru Judulnya "Mengandung Benih Si Culun"
51
Keraguan Laras
52
Keresahan Zoya dan Kelegaan Laras
53
Keputusan Laras.
54
Tidak terima
55
Kekecewaan Aiman
56
Aksi Fatih
57
Hasil Rencana
58
Dia kembali
59
Memulai lembaran baru
60
Geprek Belalai
61
Hari lamaran
62
Makan siang
63
Sok Psycho
64
Pindah
65
Teror Nesi
66
Marah
67
Usul Nando
68
Keberatan
69
Masuk perangkap
70
Ceroboh
71
Mengundang Wartawan
72
Kabar kepergian Nesi
73
Rengekan Langit
74
Terjatuh
75
Di urut
76
Hari bahagia.
77
Persembahan Nando dan Langit
78
Resepsi
79
Malam pertama
80
Langit menghilang.
81
Huru Hara
82
Buat adik
83
Mengadu
84
Berdoa
85
Menikah
86
Akad nikah
87
Dugong
88
Pertanyaan Langit
89
Pertanyaan Zoya
90
Encok
91
Lelaki setia
92
Misteri box
93
Minyak Rambut
94
Hasilnya
95
Calon mantu
96
Lebay
97
Tercapai
98
Surprise
99
Mengenaskan
100
Melahirkan
101
Titik Lokasi
102
Kontraksi.
103
Melahirkan
104
Selamat
105
Memberi nama
106
Melahirkan
107
Pingsan
108
Aiman kesal
109
Minya di pijit
110
Novel Baru "Langit Maheswara"
111
Spill Novel baru lagi nih " Kasih sayang Cahaya" jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!